Anda di halaman 1dari 3

Keunggulan Komparatif dan Absolut Indonesia

Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan


teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional
terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang
dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

Keunggulan Komparatif Kelapa Sawit di Indonesia


Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage)
sebagai negara agraris dan maritim. Keunggulan komparatif tersebut merupakan
dasar perekonomian yang perlu didayagunakan melalui pembangunan ekonomi
sehingga menjadi keunggulan bersaing (competitive advantage). Salah satu potensi
Indonesia sebagai negara agraris adalah banyaknya masyarakat yang bekerja pada
sektor pertanian. Salah satu sektor pertanian yang menjadi keunggulan Indonesia
adalah sektor perkebunan khususnya komoditi kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan
salah satu komoditas perkebunan penyumbang devisa negara dan juga banyak
menyerap tenaga kerja. Selain itu, peranannya membantu perekonomian Indonesia
cenderung meningkat dari tahun ke tahun dilihat dari perkembangan ekspor minyak
sawit.

Pada tahun 2009, Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit


terbesar di dunia dengan jumlah produksi sebesar 20,6 juta ton, kemudian diikuti
dengan Malaysia dengan jumlah produksi 17,57 juta ton. Produksi kedua negara ini
mencapai 85% dari produksi minyak sawit dunia sebesar 45,1 juta ton (Oil World,
2010 dalam Haryana, 2010). Tingginya produksi minyak sawit Indonesia merupakan
Peluang yang perlu dimanfaatkan dan dikembangkan di era globalisasi ini melalui
penanganan serius, bukan saja oleh Pemerintah (pusat, provinsi dan kabupaten/kota)
tetapi yang lebih penting lagi melalui sinergi kekuatan yang ada di masyarakat,
sehingga Indonesia dapat berdaya saing dibandingkan pesaing utamanya yaitu
Malaysia pada tahun yang akan datang.

  Keungulan Absolut (Absolut Advantage)


Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut teori murni
perdagangan internasional. Dasar pemikiran teori ini adalah suatu negara akan
melakukan perdagangan atau pertukaran apabila setiapnegara memperoleh keuntungan
mutlak dari perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyaikeuntungan mutlak dalam
memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksibarang
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi di negara lain. Dengan
demikian, suatu negara akan mengekspor suatu barang jika negara tersebut dapat
membuatnya secaralebih murah dibandingkan negara lain.

Contoh: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas
dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja
untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi
pakaian dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua
negara tersebut yaitu:

Produk Indonesia India


Pakaian 40 unit 20 unit
Tas 20 unit 30 unit
Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam
produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di Indonesia
mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit.
Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi tas karena India
bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia memiliki keunggulan
mutlak dalam produksi pakaian dan India memiliki keunggulan mutlak dalam
produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya
akan sebagai berikut:

Produk Indonesia India


Pakaian 40 unit 20 unit
Tas 20 unit 30 unit

Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat. Karena


Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang
menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakain
dan 40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat menjadi 80
unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara
dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien, dengan biaya
yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

Anda mungkin juga menyukai