Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan daun tunggal yang
berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, pangkal membulat dan tepinya rata.
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki panjang 6-14 cm dan lebar 3-
6 cm. Daun ini berwarna hijau kekuningan dan mempunyai pertualangan yang
Helai daun berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal
membulat, tepi rata agak melekuk ke atas. Buahnya berbentuk bulat sampai
bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal
kecil, keras, berwarna kuning kecoklatan (Tanri, 2013). Gambar tanaman daun
(Tanri, 2013)
Gambar 2.1
Daun jambu biji
4
5
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun jambu biji yang
2.3.1 Alkaloid
tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit kayu (Simbala, 2009).
Salah satu kandungan daun jambu biji adalah alkaloid yang dapat
2.3.2 Saponin
dalam studi klinis modern telah mendukung sebagai anti inflamasi dan
suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Tipe saponin ini memiliki
2.3.3 Tanin
pembentukan suatu kompleks ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat
luka, kulit, dan mukosa. Tanin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan
2.3.4 Flavonoid
yang ditemukan di alam, yang terdiri dari 15 atom karbon, dengan dua
cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propane (C3) sehingga
suatu gula. Glikosida adalah kombinasi antara suatu gula dan suatu
larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol dan butanol. Flavonoid
bioaktifitas sebagai anti kanker, anti virus, anti bakteri, anti peradangan
jumlah trombosit karena terkandung asam amino serin dan threonin yang
Kulit merupakan pelindung tubuh, beragam luas dan tebalnya. Luas kulit
orang dewasa adalah 1,5 m2 - 2 m2, tebalnya kira-kira 1,5-5 mm, bergantung
pada letak kulit, umur, jenis kelamin, dan keadaan gizi. Kulit paling tipis di
kelopak mata, penis, labium minor, dan bagian medial lengan atas. Kulit tebal
terdapat pada telapak tangan dan kaki, punggung, bahu, dan bokong (Bisono,
2010).
berfungsi sebagai pelindung yang melawan panas, cahaya, luka, dan infeksi.
Kulit juga meregulasi suhu tubuh menyimpan air dan lemak, sebagai organ
Karakteristik kulit pada seluruh tubuh bervariasi (dalam hal ketebalan, warna,
dan tekstur). Kepala mengandung lebih banyak folikel rambut dari pada bagian
rambut, tetapi telapak tangan dan kaki memiliki kulit yang lebih tebal. Kulit
tersusun dari beberapa lapisan, setiap lapisan mempunyai fungsi yang spesifik
Kulit merupakan salah satu organ yang terbesar yang menyusun 16% dari
berat badan. Kulit terdiri dari dua lapis utama, epitel pemukaan disebut
10
epidermis dan jaringan ikat dibawahnya, dermis dan korium, di bawah dermis
terdapat selapis jaringan ikat longgar, hipodermis, yang pada beberapa tempat
(Bloom, 2012)
Gambar 2.2
2.4.1 Epidermis
sel mirip sisik mati itu secara perlahan dilepaskan. Waktu yang
2.4.2 Dermis
fibroblast dan jenis sel jaringan ikat lain, tersebar luas diantara berkas-
berkas serat kolagen halus, terutama kolagen tipe III. Serat ini
serat elastin. Jenis sel dari dermis yang biasa dijumpai dalam jaringan
ikat adalah fibroblast, makrofag, limfosit, dan sel mast, disana terdapat
kelompok kecil sel lemak pada bagian yang lebih dalam dari stratum
tubuh dan melindungi tubuh dari luka. Lapisan ini juga disebut
kolagen dari dermis. Sel lemak lebih banyak daripada dalam dermis.
atau sedikit lemak ditemukan dalam jaringan subkutan kelopak mata atau
3cm atau lebih. Lapisan lemak ini disebut sebagai pannikulus adiposus
(Bloom, 2012)
Luka adalah suatu cedera dimana kulit robek, terpotong atau tertusuk,
atau trauma benda tumpul yang menyebabkan kontusi. Luka dikategorikan dua
berdasarkan obyek penyebab luka antara lain : luka insisi, luka laserasi, luka
abrasi, luka tusuk, luka penetrasi, dan luka tembak. Luka tertutup dibagi
menjadi tiga : kontusi, hematoma dan luka tekan. Luka tertutup memiliki
Luka laserasi adalah luka yang bentuknya tidak beraturan, tepi tidak
teratur dan membentuk luka terbuka sedalam kulit bahkan sampai jaringan
dibawahnya. Luka ini biasanya lebih banyak disebabkan oleh benda tumpul
dari pada benda tajam. Luka laserasi sering terkontaminasi dengan kotoran,
lemak, atau bagian lain yang berada dibawah jaringan dan faktor-faktor
Luka laserasi adalah luka dengan tepi yang bergerigi, tidak teratur, seperti luka
yang dibuat oleh kaca atau goresan kawat (Smeltzer, 2001). Gambar luka
Gambar 2.3
Luka laserasi
2.6 Penyembuhan luka
alami. Luka akan terisi jaringan granulasi lalu ditutup oleh jaringan epitel.
intentionem. Cara ini biasanya memakan waktu cukup lama dan meninggalkan
parut yang kurang baik, terutama kalau lukanya menganga lebar. Luka akan
migrasi sel epitel dan kemudian terjadi replikasi/mitosis epitel. Sel epitel baru
ini akan mengisi permukaan luka. Proses ini disebut epitelisasi yang
jenis ini kontraksi yang terjadi tidaklah dominan. Cara penyembuhan lain
adalah penyembuhan primer atau sanatio per primam intentionem, yang terjadi
bila luka segera diupayakan bertaut biasanya dengan bantuan jahitan (De jong,
2011).
Penyembuhan luka terdiri dari tiga fase, yaitu fase inflamasi, fase
proliferasi dan fase maturasi atau remodelling. Antara fase yang satu dan fase
tindih (De jong, 2011). Fase penyembuhan luka secara seluler, biokimia dan
(Schwartz, 2007)
Gambar 2.4
Fase Penyembuhan Luka Secara Seluler, Biokimia dan Mekanik
15
Pembuluh darah yang terputus pada luka akan menyebabkan perdarahan dan
karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket dan
bersama dengan jala fibrin yang terbentuk, membekukan darah yang keluar
lokal dan sel endotel serta vasokontriktor, sementara itu terjadi reaksi
Pada fase inflamasi dimulai setelah cidera sampai hari ke-5 pasca
ekstrinsik dan mencegah pendarahan lebih lanjut pada fase ini. Agregasi
platelet akan membentuk plak pada pembuluh darah yang cidera. Selama
yang menyebabkan udem. Tanda dan gejala klinik radang menjadi jelas
(kalor), rasa nyeri (dolor), dan pembengkakan (tumor) (De jong, 2011).
Pada fase ini akan ditemukan netrofil pada dua hari pertama dan
infeksi. Makrofag juga akan mengikuti netrofil menuju luka setelah 48-
72 jam dan menjadi sel predominan setelah hari ke-3 pasca cidera.
luka, dengan jumlah yang lebih kecil dari makrofag. Limfosit T mengalami
dan IL-1. Efek ini hilang jika sel-sel secara fisik terpisah, menunjukkan
larutan tetapi juga oleh kontak langsung sel antara limfosit dan fibroblast
(Schwartz, 2000).
aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen serat yang
menyebabkan tarikan pada tepi luka, pada akhir fase ini kekuatan
Pada fase proliferasi berlangsung mulai hari ke-4 hingga hari ke-
21 pasca cidera. Pada fase ini matriks fibrin yang didominasi oleh platelet
penyembuhan luka. Sel endotel bermigrasi dari venula utuh yang dekat
kapiler berada di bawah pengaruh sitokin dan growth factor seperti TNF-
luka dan VEGF reseptor utamanya terletak pada sel endotel (Schwartz,
2000).
Epitel tepi luka yang terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan
baru yang terbentuk dari proses mitosis. Proses migrasi hanya bisa terjadi
ke arah yang lebih rendah atau datar, sebab epitel tak dapat bermigrasi ke
arah yang lebih tinggi. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling
Epitelisasi terjadi sampai tiga kali lebih cepat di lingkungan yang lembab
jaringan yang dibentuk. Fase ini berlangsung dari hari ke-21 hingga
kolagen tipe I adalah matriks akhir. Setelah beberapa minggu pasca injuri
2.6.4 Re-epitelisasi
terbentuk. Struktur kulit pada BMZ terdiri dari banyak protein matriks
sentripetal seluruh kulit, yang hanya dapat terjadi bila kulit dapat
21
bergerak, karena itu, kontraksi jauh lebih efektif pada daerah-daerah kulit
jelas. Mungkin terjadi karena kontraksi serat kolagen atau dengan aksi
itu, kontraksi luka terjadi sebelum ada banyak kolagen di dalam luka dan
sel ini terdapat di seluruh tubuh, terutama terpusat di sekitar luka terbuka.
luka untuk mengurangi ukuran luka 80% dalam waktu 10 hari, salah satu
tepi luka dan mendorong tepi luka ke depan, ke arah bagian tengah. Teori
tidak memiliki tepi operasi diperkirakan daerah luka akan berkurang oleh
sel utama yang bertanggung jawab untuk kontraksi dan hal ini berbeda
sel ini mengandung aktin otot polos-α dalam serabut tebal yang disebut
miofibroblas. Aktin otot polos-α ini tidak terdeteksi sampai hari ke-6 dan
22