Anda di halaman 1dari 10

Approach 9th edition.

McGraw-Hill Education USA


Dasar Teori Sistem kompresi uap terdiri dari lima komponen utama,
yaitu kompresor, kondenser, expansion valve, evaporator
dan refrijeran. Energi panas diambil oleh refrijeran ketika
melalui evaporator lalu refrijeran dinaikkan tekanannya
dengan kompresor. Setelah itu refrijeran melepas panas
di dalam kondenser untuk kemudian melalui expansion
valve untuk diturunkan tekanannya dan memulai siklus
dari awal lagi. Sistem kompresi uap digunakan sebagai
heat pump atau bisa juga sebagai refrigerator.
Untuk menilai unjuk kerja dari sistem kompresi uap
digunakan coefficient of performance (COP). COP untuk
heat pump adalah perbandingan nilai energi panas yang
dilepas refrijeran di kondenser terhadap energi listrik yang
terpakai oleh kompresor. Sedangkan COP untuk
refrijerator adalah perbandingan nilai energi panas yang
diserap refrijeran di evaporator terhadap energi listrik
yang terpakai oleh kompresor.

Petunjuk Bagi Mahasiswa Gunakanlah jobsheet untuk memandu Anda dalam


praktikum.
Pahami dengan baik jobsheet yang tersedia.
Tanyakanlah kepada petugas laboratorium kebutuhan
mengenai peralatan dan atau bahan yang diperlukan jika
terjadi masalahmasalah tidak terduga.

Keselamatan Kerja Mahasiswa memakai sepatu safety.


Mahasiswa memakai sarung tangan.
Mahasiswa dilarang duduk di atas lantai karena alat
praktikum berada dekat dengan Boiler.
Mahasiswa harap berhati-hati dalam mengisi refrijeran ke
dalam sistem karena bertekanan tinggi.

PROSEDUR PELAKSANAAN
N LANGKAH ILUSTRASI GAMBAR
O PENGERJAAN dan KEY
POINT

1 Praktikum ini memiliki resiko


keselamatan yang cukup besar
karena melibatkan tekanan yang

Suberti 14
tinggi. Bedoalah sebelum Anda
memulai praktikum.
2 Tahap awal adalah melakukan
pengisian refrijeran. Gunakan
refrijeran R134a yang tersedia
sebagai working fluid. Bukalah
katup pada kompresor
menggunakan kunci. Kemudian
sambungkanlah pipa penghubung
tabung refrijeran pada bagian
penghubung kompresor. Bukalah
katup tabung dan isi sistem sampai
tekanan awal mencapai 1 bar.

Key point: indikasi tekanan


tercapai dapat dilihat di panel
instrumen, semua pressure gauge
(P1, P2, P3, P4) menunjukkan nilai
Gambar tabung refrijeran
1 bar.

Gambar selang yang tersambung kompresor

3 Pastikan wadah air untuk


mengukur wet bulb temperature
inlet dan outlet sudah penuh terisi
dengan air.

Key point: ini untuk nanti mencari


nilai
entalpi udara menggunakan
Psychrometric chart

Suberti 15
Gambar inlet wet & dry bulb thermometer

Suberti 16
Gambar outlet wet & dry bulb termometer

4 Pastikan ketinggian cairan


manometer dan atur nilai 0 pada
penggaris tepat pada permukaan
cairan.

Key point: belum ada aliran udara,


sehingga permukaan cairan harus
diatur agar di angka nol penggaris

Gambar manometer

5 Bukalah katup air yang akan


dialirkan ke kondenser dan atur
debit aliran mencapai 8 L/min (tak
harus selalu segini).

Key point: float pada rotameter


sampai di nilai 8

Suberti 17
Gambar katup air menuju kondenser

Suberti 18
Gambar rotameter

6 Hidupkan sistem listrik unit dengan


menekan tombol power.

Key point: lampu indikator menyala


setelah menekan tombol power

Gambar switch unit

Suberti 19
7 Atur kecepatan fan pada speed 3.
Lalu nyalakan fan dengan memutar
switch ke posisi on.

Key point: lampu indikator menyala

Gambar switch fan dan lampu indikator


8 Nyalakan kompresor dengan
memutar switch ke posisi on. Dan
biarkan unit sampai kondisi steady.

Key poin: lampu indikator menyala

Gambar switch dan lampu imdikator kompresor


9 Setelah unit steady (tidak ada
perubahan signifikan nilai
parameter yang diukur), ambillah
semua data yang ada di panel
instrumen, yaitu:
Pertama. Data temperatur
dengan memutar switch
yang sesuai, yang meliputi
13 macam data: Air inlet dry
bulb temperature
Air inlet wet bulb temperature
Air outlet dry bulb temperature
Air outlet wet bulb temperature
Water inlet temperature
Water outlet temperature Gambar switch dan panel pengambilan data
Compressor inlet temperature temperatur
Compressror outlet temperature
Condenser outlet temperature
Heat exchanger liquid outlet
temperature
Expansion valve inlet temperature
Expansion valve outlet temperature
Heat exchanger gas outlet
Suberti 20
temperature

Kedua. Data tekanan yang meliputi


4 macam data:
Compressor inlet temperature
Compressor outlet temperature
Expansion valve inlet temperature
Expansion valve outlet temperature

Ketiga. Data-data lain yang


meliputi 3 macam data:
Water flow rate
Compressor power input
Orifice depression

Key point: sehingga total macam


data untuk 1 variasi adalah 20 data
10 Dengan data-data pada langkah 9,
hitunglah 4 nilai berikut ini:
Air mass flow rate
Cooling duty/load, gunakan
Psychrometric chart
Panas yang dibuang di kondesnser
Coefficient of Performance (COP),
ditinjau
dari refrijeran dan ditinjau dari sisi
panas yang dilepas udara dan
panas yang dibuang kondenser,
lakukanlah analisis terhadap
perbedaan nilai COP kedua metode
ini.

Key point: COP menunjukkan nilai


unjuk kerja unit

11 Gambarlah siklusnya
menggunakan
diagram tekanan entalpi (P-h)
R134a

Key point: dengan begini, salah


satu objektif di kelas tercapai
12 Ulangilah tahap 1-11 dengan
mengganti speed fan menjadi 1,
serta variasikan debit airnya
menjadi 2 variasi

Key point: sehingga total variasi


data

Suberti 21
adalah 2x2 = 4

13 Jka selesai pengambilan data,


matikanlah kompresor, fan, dan
unit dengan memutar switch ke
posisi off. Tutuplah kran air menuju
kondenser.

Suberti 22
EVALUASI
Mahasiswa harus dapat menghitung nilai parameter-parameter yang ada di prosedur
dengan benar.
Mahasiswa mampu memberikan analisis perbedaan nilai COP dari dua metode perhitungan
yang berbeda.
Mahasiswa dapat menggambar siklus pada P-h diagram dengan benar.
Disini dinilai juga tentang sikap mahasiswa terhadap keselamatan kerja.
CATATAAN

Suberti 23

Anda mungkin juga menyukai