Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu
Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Disusun oleh:
Erin Puspasari
30101507441
Pembimbing:
A. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny.S
No. RM : 010430xx
Usia : 50 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Trimulyo RT 03/03 Genuk, Semarang
Pekerjaan : Swasta
Ruang : Baitul Izzah 1 / J1
Tanggal Masuk : 28 Mei 2019
Tanggal Keluar : 1 Juli 2019
Status Pasien : Umum
B. Data
1. Anamnesis
a. Anamnesis Umum
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan
keluhan lemas, pusing, mual, muntah(-). Keluhan sudah dirasakan sejak pertama
kali mengkonsumsi obat TB Rifampicin dan Isoniazid, yaitu sebulan yang lalu dan
keluhan semakin memburuk sehingga pasien datang ke IGD. Pasien merasa
keluhan berkurang saat istirahat dan semakin bertambah ketika beraktivitas.
Pasien terdiagnosa TB sejak bulan Desember tahun 2018 dan mengkonsumsi OAT
FDC tahap pertama selama 4 bulan dan terapi lanjutan selama 2 bulan.
Anamnesa sistemik
b. Riwayat Penyakit Sekarang
o Keluhan utama : Lemas.
o Riwayat penyakit sekarang:
o Onset : 1 bulan SMRS.
o Kronologi : Pasien memiliki riwayat penyakit TB Paru terkontrol dan
dalam masa pengobatan, tahap lanjutan. Keluhan lemas, pusing, mual
terjadi sejak mengkonsumsi obat TB tahap lanjutan.
o Kualitas : Lemas ‘nggliyeng’
o Kuantitas : Hilang timbul.
o Faktor memperberat : Setelah minum obat TB, tubuh terasa semakin
lemas
o Faktor memperingan : Istirahat
o Gejala lain: mual, kadang muntah, nafsu makan turun, demam,
penurunan berat badan
THORAX :
EXAMINATIO ANTERIOR POSTERIOR
N
ABDOMEN :
EXAMINATION RESULTS
Shifting dullness(-)
cm
Ekstremitas :
Na,K,Cl
Rhytm : sinus
Regularitas : reguler
Frekuensi : 1500/16 : 94 x/menit
Axis : lead 1 = +; AvF = + NAD
Zona Transisi : V3
Gelombang P : tinggi 0,1mv lebar 0,08 s
Interval PR : 0,12ms
Komplek QRS : 0,08 ms
Gelombang Q : tidak ada Q patologis
Segmen ST : Isoelektris
Gelombang T : Normal
Kesan : Normosinus Rythm
3. Foto Thorax (27 Desember 2018)
Abnormalitas Data
A. ANAMNESIS
1. Lemas
2. Pusing ‘nggliyeng’
3. Mual
4. Muntah
5. Nafsu makan turun
6. Demam
7. Berat badan menurun
8. Riwayat TB Paru aktif terkontrol
B. PEMERIKSAAN FISIK
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab :
Chest X-Ray
17. Pulmo gambaran TB Paru
PROBLEM LIST
1. Anemia (1,2,9,10,12,13)
2. TB Paru (5,6,7,8,11,17)
3. Peningkatan SGOT (3,4,16)
4. Azotemia (13,14)
1. Anemia
Assesment :
DD : Anemia normositik normokromik
: Anemia normositik hipokromik
: Anemia Makrositik
Ip Dx : CBC(Hb, Ht, RBC count, MCV, MCH, MCHC, RDW,
WBC, Platelet Count), Iron Studies (Serum Iron, Total Binding
Capacity {TIBC}, Transferrin, Transferrin Saturation,
Hemosiderin), Reticulocyte count
Ip Tx :
Non Farmakologi : (Transfusi Darah : PRC 10ml/kgBB
(dengan indikasi pemberian, Anemia tanpa penurunan
volume yang disertai tanda ‘Oxygen need’; sebaiknya
selesai dalam 4 jam, )
- Farmakologi : (Anemia Iron Def. Sulfas ferrosus tab 200 mg
3x1 p.c , q8hr, selama 1 bulan)
Ip Mx :
Monitoring keadaan umum dan vital sign (3X/hari)
Monitoring darah rutin serial (24 jam pasca transfusi)
Ip Ex :
• Assessment :
Ip Dx : Biopsies and cultures of affected organ or tissue, uji MDR (metode tes
cepat; GeneXpert)
• Ip Tx :
Suportif :
- Perbaiki Asupan makanan dengan makan teratur dan bergizi
- Patuh dalam pengobatan
Medikamentosa :
RH (150/150) (Tahap lanjutan 3x seminggu selama 16
minggu) OAT FDC tahap lanjutan BB 423 tab/hari,
3xseminggu.
• Ip Mx :
Monitoring keadaan umum, vital sign dan tanda-tanda efek samping
penggunaan obat TB (3x/Hari).
Monitoring foto Thorax & BTA (0-2-6/9 bulan pengobatan)
• Ip Ex
• Edukasi pasien untuk menambah asupan makanan bergizi.
• Menjelaskan tentang penyakit yang diderita, rencana
pengobatannya, dan kemungkinan komplikasi yang dialami.
• Edukasi pasien tentang kepatuhan minum obat.
3. Peningkatan SGOT
Assesment :
Etiologi : Efek samping pengobatan Tuberculosis
DD : -Antitubercular drug induced hepatotoxicity (ATT-DIH)
-Hepatitis (A/B/C)
Komplikasi : Chronic liver Disease
Ip Dx : RUCAM Score, IgM anti HAV, HBsAg (in acute and
chronic infection), IgM anti-HBC (positive in acute infection only),
anti-HCV, USG Hepar
Ip Tx :
Suportif
:- menghentikan sementara, atau mengurangi dosis OAT.
- Metoclopramide tab 10 mg 3x1 a.c q8hr selama 3
hari
N-acetylcysteine tab 600 mg 2x1 (hepatoprotektor drugs
diberikan bersamaan dengan OAT FDC)
Ip Mx :
Monitoring keadaan umum dan vital sign (3x/hari),
Monitoring SGOT dan SGPT setiap 2-4 minggu.
Ip Ex :