Anda di halaman 1dari 21

Bahasa Indonesia

Untuk Kelas IV Triwulan Pertama Semester Genap

Nama : ............................................................
Cita-cita : ............................................................
BAB
1 MEMBUAT KARANGAN

A. Pengertian Mengarang

Mengarang atau menulis adalah aktivitas menuangkan ide atau gagasan ke


dalam tulisan dengan tujuan tertentu. Proses mengarang diawali dengan
menentukan tema. Proses selanjutnya yakni menentukan ide yang akan diangkat,
kemudian menyusun kerangka karangan. Kerangka karangan adalah suatu rencana
kerja yang berisi garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis. Setelah itu,
mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi kalimat-kalimat yang utuh,
lengkap dan berurutan. Setelah semua telah dilakukan, langkah terakhir ialah
menentukan judul karangan.

B. Tahapan dalam Membuat Karangan

Ada beberapa langkah dalam membuat karangan, yakni:

1. menentukan tema karangan;


2. mengumpulkan ide atau bahan karangan;
3. menyusun kerangka karangan;
4. mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya;
5. memberi nama karangan atau judul karangan.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 1


C. Jenis-Jenis Karangan

Karangan pada umumnya dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun lima jenis
karangan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Karangan Narasi

Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang


biasanya disusun menurut urutan waktu. Karangan narasi dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Karangan yang termasuk narasi fiksi ialah cerpen,
cerbung, cergam, novelet, novel, roman, dan hikayat. Sedangkan karangan yang
termasuk narasi nonfiksi ialah cerita harian (dairy), kisah perjalanan, biografi dan
otobiografi, dan riwayat. Ciri-ciri karangan narasi yaitu:

a. menyajikan serangkaian berita atau peristiwa;


b. disajikan dalam waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa mulai dari
awal sampai akhir;
c. menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian;
d. latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.

Contoh karangan narasi (kisah sahabat).

Thalhah bin Ubaidillah

Thalhah dikenal sebagai pribadi yang pemurah dan dermawan. Dalam


hidupnya ia mempunyai tujuan utama yaitu bermurah dalam pengorbanan jiwa.
Thalhah masuk Islam melalui anak pamannya, Abu Bakar ash-Shiddiq. Dia termasuk
dalam delapan orang yang pertama kali masuk islam (assabiquunal

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 2


awwaluun). Sejak masuk Islam sampai akhir hayatnya, dia selalu menepati Janjinya.
Ia dikenal sebagai orang jujur, tidak pernah menipu apalagi berkhianat.
Pada saat hendak masuk Islam, Thalhah bersama dengan Abu Bakar
menemui Rasulullah SAW bermaksud untuk mengungkapkan niatnya. Rasulullah
SAW pun menyuruhnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah menyatakan
keislamannya di hadapan Muhammad SAW, Thalhah dan Abu Bakar pun pergi.
Tidak disangka-sangka, di tengah perjalanan mereka dicegat oleh Nofel bin
Khuwailid yang dikenal dengan sebutan "Singa Quraisy" yang kejam dan bengis.
Thalhah dan Abu Bakar lalu ditangkap dan diikat dalam satu tambang dan dipukuli.
Mereka berdua mengalami penyiksaan dikarenakan masuk agama Muhammad
SAW. Karena peristiwa itulah, Thalhah dan Abu Bakar dijuluki "Alqorinan" atau "dua
serangkai".

Contoh karangan narasi (catatan harian).

Senin, 9 Januari 2012


Dear diary.
Hari ini tampak langit cerah dengan warna kebiru-biruannya. Berbeda seperti
biasanya, tidak hadir sedikitpun awan di atas sana yang mencoba menghalangi sinar
matahari untuk sampai ke bumi. Hari yang cerah, secerah hatiku pula. Aku bahagia
nian hari ini. Bagaimana tidak, pagi tadi ketika pembagian rapor ternyata aku
menjadi bintang kelas lagi. Tidak cukup hanya di situ, karena ayah dan ibuku turut
bangga dengan prestasi yang telah kutorehkan selama ini, siang hingga sore tadi
aku diajak jalan-jalan ke kebun binatang oleh mereka. Senang rasanya saat aku bisa
menyenangkan hati orang tua.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 3


2. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan
sesuatu seakan-akan membaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya
sendiri. Ciri-ciri karangan deskripsi yaitu:
a. melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu;
b. bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca
agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar,
sendiri suatu objek yang dideskripsikan;
c. sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang
dapat berupa tempat, manusia, atau benda.

Contoh karangan deskripsi.

Abdullah bin Mas’ud


Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Muhajirin dari Bani Zahrah,
termasuk dalam sahabat as-sabiqunal awwalin atau sahabat yang memeluk Islam
pada masa awal didakwahkannya Islam. Perawakan tubuhnya pendek dan kurus,
tidak seperti orang-orang Arab pada umumnya di masanya. Dalam hal ilmu-ilmu
keislaman, khususnya dalam hal Al Qur’an, ia jauh melampaui para sahabat pada
umumnya. Kisah keislamannya cukup unik, karena ia melihat dan mengalami secara
langsung mu’jizat Rasulullah SAW.

3. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan
atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata. Ciri-ciri karangan argumentasi yaitu:

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 4


a. berusaha meyakinkan pembaca tentang kebenaran gagasan yang
disampaikan;
b. pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, dan gambar;
c. pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.

Contoh karangan argumentasi.

Fakta Dibalik Kenaikan Harga BBM


Banyak alasan palsu dibuat pemerintah untuk membenarkan tindakannya
dalam menaikkan harga BBM. Hampir semua alasan itu merupakan alasan lama
yang diputar ulang. Beberapa alasan kuno yang sering dilontarkan oleh pemerintah
diantaranya:
1. subsidi BBM salah sasaran;
2. subsidi membebani APBN;
3. subsidi BBM hanya untuk kegiatan konsumtif; dan
4. subsidi BBM menghambat pembangunan.
Padahal alasan sebenarnya di balik tindakan pemerintah menaikkan harga
BBM tidak lain demi menyempurnakan agenda liberalisasi di sektor migas sekaligus
demi memenuhi kemauan pihak asing. Menurut ekonom utama Bank Dunia
perwakilan Indonesia Jim Brumby, skenario ketiga yang ditawarkan Bank Dunia
adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 50 persen. Artinya,
premium menjadi Rp 8.500 perliter. Karena Indonesia akan menggelar Pemilu pada
April dan Juli 2014, menurut dia, menaikkan BBM itu bisa dilakukan pemerintahan
selanjutnya yang akan dilantik bulan Oktober 2014 dengan melakukan perubahan
anggaran dalam APBN-P (Sinarharapan.co.id, 19/3/2014).

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 5


Nyata sekali, pencabutan subsidi, termasuk subsidi BBM, adalah kebijakan
yang didiktekan oleh IMF, Bank Dunia dan lembaga interasional lainnya. Tindakan
menaikkan harga BBM tidak lain untuk menyempurnakan liberalisasi sektor hilir
(sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan
eksploitasi). Liberalisasi migas adalah pemberian kekuasaan yang lebih besar
kepada swasta (asing) dan pengurangan peran negara. Kebijakan ini jelas sangat
merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene pemilik sejati sumberdaya
alam. Liberalisasi itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan pihak asing. Begitulah
wajah asli pemerintah yakni tega menyengsarakan rakyatnya asal demi
menyenangkan ‘tuan’-nya yakni IMF, Bank Dunia dan lembaga internasional
lainnya.

4. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk
pembaca agar pembaca mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan
bukti dan contoh konkrit. Ciri-ciri karangan persuasi yaitu:
a. berusaha mempengaruhi pembacanya;
b. terdapat himbauan atau ajakan.
Contoh karangan persuasi ialah: pidato, bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran,
dan lain-lain.

Contoh karangan persuasi.

Menaikkan Harga BBM: Mungkar, Zalim dan Khianat


Tindakan menaikkan harga BBM jelas merupakan kemungkaran. Terhadap
kemungkaran, kaum Muslim tidak boleh tinggal diam. Mereka wajib berusaha

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 6


menghilangkan kemungkaran itu dengan berbagai cara sesuai kemampuan dan
sesuai tuntunan syariah. Jika tidak, maka akibat kezaliman itu akan menimpa semua
orang, baik yang zalim maupun yang shalih. Allah berfirman dalam QS. al-Anfalayat
25,
ۡ ُ َّ َّ ۡ ٗ ٓ ُ َّ َّ ُ َّ ٗ ۡ ُ َّ
َ َ‫اب‬ َ ‫يَبَٱَّلِينََظل ُمواَمِنك ۡمَخا َّصةَۖٗوَٱعل ُم ٓواََأنَٱ‬
ِ ‫ّللَشدِيدَٱلعِق‬ ‫ص‬ِ ‫وَٱتقواََف ِتنةََّلَت‬

artinya: “dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya”.
Lebih dari itu, negeri ini dirundung banyak masalah yang kesemuanya itu
merupakan akibat dari penerapan ideologi kufur, yakni kapitalisme-sekuler.
Solusinya hanya dengan kembali pada al-Quran dan as-Sunnah. Caranya dengan
menerapkan syariah secara total di bawah sistem Khilafah ‘ala Minhaj an-
Nubuwwah. Alhasil, seluruh kaum Muslim wajib memperjuangkan penegakkan
kembali Khilafah yang akan menerapkan syariah secara kaffah.

5. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi
keterangan, atau menjelaskan mengenai sesuatu hal. Ciri-ciri karangan eksposisi
yaitu:
a. menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya;
b. menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual);
c. tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak;
d. menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang
ada;
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja
sesuatu.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 7


Contoh karangan eksposisi ialah: berita, laporan, karya tulis ilmiah (skripsi, disertasi,
tesisi), prosedur, dan lain-lain.

Contoh karangan eksposisi.

Blackbox Telah Ditemukan


Tim SAR berhasil menemukan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 pada
Jumat (09/01). Ekor itu merupakan bagian penting yang paling dicari, karena di
sanalah black box tersimpan. Ekor itu ditemukan di hari ke-11 operasi SAR yang
tidak kenal lelah. Setelah titik ekor pesawat ditemukan, Tim SAR masih harus
memastikan ada tidaknya kotak hitam itu dengan mengirim sejumlah penyelam ke
kedalaman 34 meter di dasar laut. Nantinya bagian ekor yang berat itu diangkat
dengan alat khusus.

D. Pengembangan Karangan

Pengembangan paragraf pada karangan merupakan usaha untuk mengembangkan


suatu karangan agar menjadi lebih rinci lagi, jelas dan lengkap. Dalam pengembangan
karangan, ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik-teknik tersebut antara lain
sebagai berikut.

1. Pengembangan Alamiah

Pengembangan karangan secara alamiah yakni seorang penulis dapat


menggunakan pola yang sudah ada pada topik yang dibicarakan. Penulis dapat
menggunakan dua pola. Pertama, pola urutan tempat atau ruang, misalnya gambaran dari
depan ke belakang, dari luar ke dalam dan sebagainya. Kedua, pola kronologis atau urutan

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 8


waktu, misalnya gambaran urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan, seperti:
tadi, sekarang, nanti, besok, dan sebagainya.

2. Pengembangan Deduktif (Umum-Khusus)

Pada teknik ini, kalimat utama yang berupa pokok pikiran ditulis pada awal paragraf,
kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Berikut ini contohnya.

(1) Semua isi alam ini ciptaan Allah. (2) Semua ciptaan Allah disebut sebagai
makhluk. (3) Ciptaan Allah yang paling sempurna di dunia ini ialah manusia. (4) Allah
menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. (5) Manusia merupakan makhluk yang
diberi akal dan nafsu oleh Allah. (6) Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi.

3. Pengembangan Induktif (Khusus-Umum)

Pada teknik ini, Awal karangan dikemukan hal-hal yang khusus, kemudian
dipaparkan hal-hal umum yang berupa pokok pikiran. Berikut ini contohnya.

(1) Sudah beberapa kali dakwah penegakan syariah dan khilafah disalahartikan. (2)
Pejuangnya pun turut dicap sebagai teroris. (3) Tidak jarang musuh-musuh Allah mencoba
membuat makar atau tipu muslihat guna untuk menghalangi dakwah ini. (4) Mereka
membuat hukum dzalim di negaranya masing-masing dengan tujuan agar para
pengemban dakwah ini diberangus bahkan musnah dari muka bumi. (5) Betapa pun usaha
yang dilakukan oleh orang-orang yang membenci Islam, Khilafah pasti akan berdiri.

4. Pengembangan Contoh-Contoh (Fakta atau Alasan)

Gagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami. Agar pembaca menjadi jelas
dan mengerti, diperlukan contoh-contoh yang bersifat nyata. Pengembangan karangan
bisa juga dengan memberikan contoh-contoh nyata dari hal yang abstrak pada karangan
yakni bisa berupa fakta atau alasan. Berikut ini contohnya.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 9


Kesalahan dalam penulisan karya ilmiah, pada umumnya terletak pada pemilihan
kata (diksi) dan penyusunan kalimat efektif. Kesalahan pemilihan kata yang tepat, di
antaranya digunakannya kata sering, mungkin, kadang-kadang, sangat, dan
memang yang mengarah pada ketidakyakinan penulis akan hal yang
dikemukakannya. Adapun kesalahan penyusunan kalimat efektif, misalnya menulis
kalimat yang panjang yang di dalamnya terdapat kata yang tidak perlu, seperti penulisan
kata dapat, telah, dan adalah pada kalimat.

5. Pengembangan Definisi Luas

Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud


memberikan keterangan atau arti tentang sebuah istilah atau suatu hal dari karangan.
Berikut ini contohnya.

Umat muslim dalam beraktifitas harus terikat dengan hukum syara’. Allah juga
memerintahkan agar kita berislam secara kaffah. Bagaimana kita bisa berislam dengan
sempurna jika negara kita masih belum menerapkan Islam secara total. Maka dari itu,
menegakkan syariah dan khilafah hukumnya menjadi wajib. Khilafah adalah
kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia, untuk menegakkan syariah
Islam, dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.

6. Pengembangan Sebab-Akibat / Akibat-Sebab

Pengembangan paragraf juga dapat menggunakan teknik sebab-akibat atau akibat-


sebab. Dalam teknik ini, sebab sebagai gagasan utama, sedang akibat sebagai
perincian pengembangannya. Dapat juga dibalik yakni akibat sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab dijadikan perinciannya. Berikut ini contohnya.

Penumpukan sampah kian hari tidak bisa diatasi. Ditambahkan dengan kebiasaan
warga membuang sampah secara sembarang yang semakin memperburuk keadaan.
Pemerintah pun terkesan tidak sigap mengambil tindakan mengatasi problematika

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 10


bersama ini. Alhasil banjir tiap tahun merupakan menu wajib di ibukota. Banyak rumah
yang terendam serta alur perekonomian pun perlahan mati suri.

Pekerjaan Rumah

Buatlah karangan narasi berupa catatan harian. Karangan tersebut berupa cerita tentang
peristiwa khusus yang pernah kamu alami sehari-hari. Catatlah ke dalam buku diary.
Buatlah karangan tersebut menjadi antara tujuh sampai sepuluh kalimat lengkap.

TUGAS 1

Supaya kamu paham tentang pelajaran ini, yuk kita praktik membuat karangan!
Silakan kalian berkeliling di sekitar lingkungan sekolah. Buatlah karangan yang terdiri dari
minimal dua paragraf atau sepuluh sampai lima belas kalimat lengkap. Jenis karangan
tersebut bebas. Setelah itu, presentasikan di depan kelas!

TUGAS 2

Bacalah cerita di bawah ini dengan saksama!

Aktivitasku Sehari-hari

Aku setiap hari melakukan aktivitas-aktivitas dengan semangat. Aktivitas yang


kulakukan itu semata-mata mengharap rida Allah Swt. Aku selalu berusaha untuk
istikamah dalam melakukan aktivitas yang bernilai positif. Aktivitas-aktivitas positif sudah
kubiasakan sejak dini. Aku yakin jika aktivitas itu dilakukan dengan niat ikhlas dan benar,
maka aktivitas tersebut akan bernilai ibadah dan mendapat pahala dari Allah Swt. Aktivitas
yang biasa kulakukan setiap harinya dapat dibagi menjadi dua tempat, yakni aktivitas
ketika ada di rumah dan di sekolah.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 11


TUGAS!

Kembangkan cerita tersebut berdasarkan teknik yang kamu pilih. Kembangkan karangan
tersebut dengan ceritamu sendiri tentang aktivitas-aktivitas nyata yang kamu lakukan di
rumah dan di sekolah. Tulis ceritamu itu hingga menjadi 10-15 kalimat lengkap dengan
judul dan isi karangan yang lebih spesifik. Setelah itu, presentasikan di depan kelas!

TUGAS 3

Bacalah artikel di bawah ini dengan saksama!

Musim di Indonesia

Sebagai negeri yang beriklim tropis, Indonesia memiliki dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasa terjadi ada April sampai
September. Musim hujan biasa terjadi pada oktober sampai Maret. Kenyataannya
yang terjadi sekarang yakni walau sudah memasuki musim kemarau, ada saja
daerah-daerah yang mengalami hujan yang cukup sering hingga mengakibatkan
banjir. Begitu juga sebaliknya, ketika tiba musim hujan, ada saja daerah-daerah
yang tidak tersentuh air hujan bahkan hingga kekeringan.

Dewasa ini perubahan cuaca di Indonesia tidak menentu. Cuaca seakan-akan


tidak lagi bersahabat dengan manusia. Suhu udara saat siang hari terasa sangat
panas dan terik, bahkan terasa menyengat di kulit. Pada malamnya hari suhu udara
malah terasa dingin, lalu keesokan harinya hujan turun. Perubahan cuaca seperti ini
banyak menimbulkan dampak, terutama dampak negatif.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 12


TUGAS!

Setelah kamu membaca karangan atau artikel tentang cuaca di atas, buatlah dua
kelompok yang masing-masing berjumlah separuh dari jumlah siswa di kelas. Kemudian
diskusikan dengan kelompokmu tentang karangan tersebut.

a) Kelompok 1 : Kembangkan karangan tersebut dengan bahasa yang baik dan benar
tentang musim kemarau (gambaran tentang musim tersebut, dan dampak dari
adanya musim tersebut). Kemudian tulis karanganmu itu hingga menjadi 10-15
kalimat lengkap dengan judul dan isi karangan yang lebih spesifik. Setelah itu,
presentasikan di depan kelas!
b) Kelompok 2 : Kembangkan karangan tersebut dengan bahasa yang baik dan benar
tentang musim hujan (gambaran tentang musim tersebut, dan dampak dari adanya
musim tersebut). Kemudian tulis karanganmu itu hingga menjadi 10-15 kalimat
lengkap dengan judul dan isi karangan yang lebih spesifik. Setelah itu, presentasikan
di depan kelas!

MUTIARA HIKMAH
yang tertulis akan mengabadi, yang terlisan akan hilang dalam selintas
Imam Ali berkata: “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”
Syaikh Abdullah Azzam juga berkata: “Peradaban Islam tegak oleh
merah darah syuhada dan hitam tinta para ulama.”

Sya’ir Imam Syafi’ie

ْ َ ْ َْ َ َْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ
ُ .‫الُال َواثِق ُه‬ُِ ‫اْلب‬ ُ ‫ُق ِِّي ُدُصيود‬،ُ‫كتَابَةُُقيْده‬
ِ ِ ‫ك ُب‬ ِ ‫ال ِعلمُُصيدُُوال‬
ْ َ َ َ َْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ َ
.‫قُطا ِلق ُه‬ ُِ ِ‫يُاْلالئ‬ُ ‫ُوتْتكهاُب‬،ُ‫نُت ِصي ُدُغزالة‬ ُ ‫نُاْلماق ُِةُأ‬
ُ ‫ف ِم‬
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan
tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau kamu memburu kijang,ُsetelah itu
kamu tinggalkannya terlepas begitu saja.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 13


BAB
2 WAWANCARA

A. Pengertian Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal
untuk dimuat di media massa, misalnya surat kabar, ditayangkan di televisi atau
disiarkan melalui radio. Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas
pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan. Orang
yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang
berkaitan dengan informasi yang kita cari. Pada saat ini wawancara tidak hanya
dilakukan untuk mencari informasi untuk ditayangkan di media massa. Akan tetapi,
wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu hal untuk
keperluan menulis karangan ilmiah.
Pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara memiliki rumus 5W+1H.
Maksud rumus tersebut adalah pertanyaan dalam wawancara harus menggunakan
kata tanya:
1. what atau apa, 4. who atau siapa,
2. when atau kapan, 5. why atau mengapa, dan
3. where atau di mana, 6. how atau bagaimana.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 14


B. Beberapa Hal yang Perlu Dihindari Ketika Wawancara

1) Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.


2) Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan
sebelumnya.
3) Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
4) Memotong pembicaraan narasumber.
5) Bersikap lebih pandai dari narasumber.

C. Tahapan Wawancara

Ada beberapa tahapan dalam melakukan wawancara, diantaranya sebagai


berikut.

1. Tahap Persiapan
a) Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b) Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c) Menentukan dan menghubungi narasumber.
d) Menyusun daftar pertanyaan.

2. Tahap Pelaksanaan
a) Mengucap salam.
b) Memperkenalkan diri.
c) Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d) Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e) Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f) Mengakhiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat
dihubungi kembali jika ada yang perlu dikonfirmasi atau dilengkapi.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 15


3. Tahap Penyusunan Hasil Wawancara
Laporan wawancara terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara. Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau
dalam bentuk narasi.

Contoh wawancara dan laporan hasil wawancara sebagai berikut.

Pewawancara:
"Assalamu’alaikum! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber:
"Wa’alaikumussalam. Oh, ya. Silakan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui
kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silakan teruskan!"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang
sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau
pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan
ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 16


Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa informasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih
atas waktu dan kesediaan Bapak. Assalamu’alaikum."
Narasumber:
"Sama-sama. Wa’alaikumussalam."

Laporan Hasil Wawancara

Tema : Persiapan Ujian


Tujuan : Mengetahui Kesiapan Para Guru dan Siswa dalam Pelaksanaan Ujian
Narasumber : Kepala Sekolah
Waktu : Pukul 09.00 Wib
25 Mei 2012
Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Siang itu kepala sekolah sudah menunggu, saya pun langsung memulai
wawancara. Dalam wawancara tersebut, saya menanyakan tentang kesiapan para
guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut kepala sekolah, para siswa cukup
siap dalam menyambut ujian. Kepala sekolah juga menyatakan bahwa beliau
mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para
siswa dapat mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.

TUGAS 1

Setelah kamu memahami cara berwawancara, coba lakukan kegiatan berikut!


Berpasanganlah dengan seorang temanmu. Anggaplah temanmu itu narasumber
yang akan kamu wawancarai! Praktikkan wawancara berikut. Catatlah hasil
wawancaramu itu dan buatlah laporannya.

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 17


Soto Kadipiro
Cita Rasa Soto Khas Yogya
Pewawancara : ”Assalamu’alaikum, Pak. Saya minta maaf karena mengganggu
kesibukan Bapak.”
Narasumber : ”’Alaikumussalam. Silakan, saya tidak merasa terganggu kok.”
Pewawancara : ”Selama ini Soto Kadipiro diistimewakan para pelanggan. Hal ini
terlihat dari banyaknya pembeli yang datang ke sini. Sebenarnya apa
kunci sukses yang Bapak terapkan?”
Narasumber : ”Tidak ada hal khusus yang saya terapkan. Saya menekuni usaha ini
dengan serius dan memperlakukan pelanggan seperti saudara.
Dengan begitu, mereka pun selalu setia berkunjung. Selain itu, saya
membuat bumbu yang diracik secara khusus dari kuah yang lebih
kental. Soto ini akan terasa lebih nikmat jika dimakan dengan lauk
ayam kampung yang hangat. Di sini saya juga menyediakan jeroan
ayam bagi para penggemar jeroan.”
Pewawancara : ”Berapa mangkuk Bapak bisa menjual soto setiap hari? Dan
berapa harga soto per mangkuk?”
Narasumber : ”Saya menjual soto Rp 5000 per mangkuk. Setiap hari saya
menjual lebih dari 500 mangkuk soto dan 75 ekor ayam kampung.
Saya tidak terlalu ngoyo dalam berjualan. Sebetulnya saya bisa
menambah dagangan, tetapi hal itu tidak saya lakukan.”
Pewawancara : ”Bagaimana Bapak menjaga rasa dan kejayaan Soto Kadipiro
ini?”
Narasumber : ”Soto Kadipiro merupakan warisan orang tua saya. Saya tidak
mengubah apa yang sudah dirintis orang tua. Saya hanya berusaha
agar apa yang dirintis ini bisa lebih maju. Masalah rasa terserah
kepada pelanggan karena saya hanya ingin memuaskan pelanggan,
seperti wasiat orang tua.”
Pewawancara : ”Terima kasih atas informasi yang Bapak berikan. Saya permisi,
Assalamu’alaikum.”
Narasumber : ”Sama-sama. ‘Alaikumussalam.”

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 18


TUGAS 2

Apakah kamu sudah mengerti tentang wawancara dan tahapannya? Untuk


mengukur sejauh mana pemahamanmu tentang pelajaran ini, aplikasikan teori
tentang wawancara tersebut. Silakan kamu lakukan wawancara kepada beberapa
orang dan dengan cara sebagai berikut.

1. Wawancara kepada umi dan abi


a. Membuat pertanyaan sebelum wawancara
b. Membuat laporan hasil wawancara
c. Menyampaikan di depan kelas
2. Wawancara kepada penjaga mesjid
a. Membuat pertanyaan sebelum wawancara
b. Membuat laporan hasil wawancara
c. Menyampaikan di depan kelas
3. Wawancara kepada pemulung
a. Membuat pertanyaan sebelum wawancara
b. Membuat laporan hasil wawancara
c. Menyampaikan di depan kelas
4. Wawancara kepada seseorang yang berprofesi lain
a. Membuat pertanyaan sebelum wawancara
b. Membuat laporan hasil wawancara
c. Menyampaikan di depan kelas

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 19


INSPIRASIKU
ۡ ُ َّ َّ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ٰ َُ ‫ٱد‬ۡ
َ‫تَ ِِهَأ ۡحس ُنَُۚإِنَر َّبكَهوَأعل ُمَبِمن‬
َ ِ ‫يلَربِكََب ِٱۡل ِكم َِةَوَٱلم ۡوعِظةَِٱۡلسنةََِوجٰدِل ُهمََب ِٱل‬
ِ ِ ‫عَإَِلَسب‬
ۡ ۡ ُ َّ
َ َ‫ضلَعنَسبِيلِ َهِۦَوهوَأعل ُمََب ِٱل ُم ۡهتدِين‬
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. An-Nahl:125)
ۡ َّ َّ ٓ ٗ
َ َ‫نَأ ۡحس ُنَق ۡوَّلَم َِّمنَدَعَإَِل‬
َ َ‫ٱّللَِوع ِملَصٰل ِٗحاَوقالَإِن ِِنَمِنَٱل ُم ۡسل ِ ِمي‬ َۡ ‫وم‬

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru


kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
(QS. Fushshilat:33)
َّ ُۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ‫نت َۡمَخ ۡۡيَأُ َّمةَأُ ۡخرج‬
ُ ‫ُك‬
َ ِ ‫اسَتأ ُم ُرونََب ِٱلم ۡع ُر‬
َ ِ ‫وفَوتنه ۡونَع ِنَٱل ُمنك َِرَوتؤم ُِنونََب‬
َ ‫ٱّللِه‬ ِ ‫تَل َِّلن‬ ِ ٍ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. (QS. Ali Imran:110)

Modul Bahasa Indonesia Ke las IV 20

Anda mungkin juga menyukai