Nama : ............................................................
Cita-cita : ............................................................
BAB
1 MEMBUAT KARANGAN
A. Pengertian Mengarang
Karangan pada umumnya dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun lima jenis
karangan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Karangan Narasi
3. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan
atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata. Ciri-ciri karangan argumentasi yaitu:
4. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk
pembaca agar pembaca mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan
bukti dan contoh konkrit. Ciri-ciri karangan persuasi yaitu:
a. berusaha mempengaruhi pembacanya;
b. terdapat himbauan atau ajakan.
Contoh karangan persuasi ialah: pidato, bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran,
dan lain-lain.
artinya: “dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya”.
Lebih dari itu, negeri ini dirundung banyak masalah yang kesemuanya itu
merupakan akibat dari penerapan ideologi kufur, yakni kapitalisme-sekuler.
Solusinya hanya dengan kembali pada al-Quran dan as-Sunnah. Caranya dengan
menerapkan syariah secara total di bawah sistem Khilafah ‘ala Minhaj an-
Nubuwwah. Alhasil, seluruh kaum Muslim wajib memperjuangkan penegakkan
kembali Khilafah yang akan menerapkan syariah secara kaffah.
5. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi
keterangan, atau menjelaskan mengenai sesuatu hal. Ciri-ciri karangan eksposisi
yaitu:
a. menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya;
b. menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual);
c. tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak;
d. menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang
ada;
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja
sesuatu.
D. Pengembangan Karangan
1. Pengembangan Alamiah
Pada teknik ini, kalimat utama yang berupa pokok pikiran ditulis pada awal paragraf,
kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Berikut ini contohnya.
(1) Semua isi alam ini ciptaan Allah. (2) Semua ciptaan Allah disebut sebagai
makhluk. (3) Ciptaan Allah yang paling sempurna di dunia ini ialah manusia. (4) Allah
menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. (5) Manusia merupakan makhluk yang
diberi akal dan nafsu oleh Allah. (6) Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi.
Pada teknik ini, Awal karangan dikemukan hal-hal yang khusus, kemudian
dipaparkan hal-hal umum yang berupa pokok pikiran. Berikut ini contohnya.
(1) Sudah beberapa kali dakwah penegakan syariah dan khilafah disalahartikan. (2)
Pejuangnya pun turut dicap sebagai teroris. (3) Tidak jarang musuh-musuh Allah mencoba
membuat makar atau tipu muslihat guna untuk menghalangi dakwah ini. (4) Mereka
membuat hukum dzalim di negaranya masing-masing dengan tujuan agar para
pengemban dakwah ini diberangus bahkan musnah dari muka bumi. (5) Betapa pun usaha
yang dilakukan oleh orang-orang yang membenci Islam, Khilafah pasti akan berdiri.
Gagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami. Agar pembaca menjadi jelas
dan mengerti, diperlukan contoh-contoh yang bersifat nyata. Pengembangan karangan
bisa juga dengan memberikan contoh-contoh nyata dari hal yang abstrak pada karangan
yakni bisa berupa fakta atau alasan. Berikut ini contohnya.
Umat muslim dalam beraktifitas harus terikat dengan hukum syara’. Allah juga
memerintahkan agar kita berislam secara kaffah. Bagaimana kita bisa berislam dengan
sempurna jika negara kita masih belum menerapkan Islam secara total. Maka dari itu,
menegakkan syariah dan khilafah hukumnya menjadi wajib. Khilafah adalah
kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia, untuk menegakkan syariah
Islam, dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Penumpukan sampah kian hari tidak bisa diatasi. Ditambahkan dengan kebiasaan
warga membuang sampah secara sembarang yang semakin memperburuk keadaan.
Pemerintah pun terkesan tidak sigap mengambil tindakan mengatasi problematika
Pekerjaan Rumah
Buatlah karangan narasi berupa catatan harian. Karangan tersebut berupa cerita tentang
peristiwa khusus yang pernah kamu alami sehari-hari. Catatlah ke dalam buku diary.
Buatlah karangan tersebut menjadi antara tujuh sampai sepuluh kalimat lengkap.
TUGAS 1
Supaya kamu paham tentang pelajaran ini, yuk kita praktik membuat karangan!
Silakan kalian berkeliling di sekitar lingkungan sekolah. Buatlah karangan yang terdiri dari
minimal dua paragraf atau sepuluh sampai lima belas kalimat lengkap. Jenis karangan
tersebut bebas. Setelah itu, presentasikan di depan kelas!
TUGAS 2
Aktivitasku Sehari-hari
Kembangkan cerita tersebut berdasarkan teknik yang kamu pilih. Kembangkan karangan
tersebut dengan ceritamu sendiri tentang aktivitas-aktivitas nyata yang kamu lakukan di
rumah dan di sekolah. Tulis ceritamu itu hingga menjadi 10-15 kalimat lengkap dengan
judul dan isi karangan yang lebih spesifik. Setelah itu, presentasikan di depan kelas!
TUGAS 3
Musim di Indonesia
Sebagai negeri yang beriklim tropis, Indonesia memiliki dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau biasa terjadi ada April sampai
September. Musim hujan biasa terjadi pada oktober sampai Maret. Kenyataannya
yang terjadi sekarang yakni walau sudah memasuki musim kemarau, ada saja
daerah-daerah yang mengalami hujan yang cukup sering hingga mengakibatkan
banjir. Begitu juga sebaliknya, ketika tiba musim hujan, ada saja daerah-daerah
yang tidak tersentuh air hujan bahkan hingga kekeringan.
Setelah kamu membaca karangan atau artikel tentang cuaca di atas, buatlah dua
kelompok yang masing-masing berjumlah separuh dari jumlah siswa di kelas. Kemudian
diskusikan dengan kelompokmu tentang karangan tersebut.
a) Kelompok 1 : Kembangkan karangan tersebut dengan bahasa yang baik dan benar
tentang musim kemarau (gambaran tentang musim tersebut, dan dampak dari
adanya musim tersebut). Kemudian tulis karanganmu itu hingga menjadi 10-15
kalimat lengkap dengan judul dan isi karangan yang lebih spesifik. Setelah itu,
presentasikan di depan kelas!
b) Kelompok 2 : Kembangkan karangan tersebut dengan bahasa yang baik dan benar
tentang musim hujan (gambaran tentang musim tersebut, dan dampak dari adanya
musim tersebut). Kemudian tulis karanganmu itu hingga menjadi 10-15 kalimat
lengkap dengan judul dan isi karangan yang lebih spesifik. Setelah itu, presentasikan
di depan kelas!
MUTIARA HIKMAH
yang tertulis akan mengabadi, yang terlisan akan hilang dalam selintas
Imam Ali berkata: “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”
Syaikh Abdullah Azzam juga berkata: “Peradaban Islam tegak oleh
merah darah syuhada dan hitam tinta para ulama.”
ْ َ ْ َْ َ َْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ
ُ .الُال َواثِق ُهُِ اْلب ُ ُق ِِّي ُدُصيود،ُكتَابَةُُقيْده
ِ ِ ك ُب ِ ال ِعلمُُصيدُُوال
ْ َ َ َ َْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ َ
.قُطا ِلق ُه ُِ ِيُاْلالئُ ُوتْتكهاُب،ُنُت ِصي ُدُغزالة ُ نُاْلماق ُِةُأ
ُ ف ِم
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan
tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau kamu memburu kijang,ُsetelah itu
kamu tinggalkannya terlepas begitu saja.
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal
untuk dimuat di media massa, misalnya surat kabar, ditayangkan di televisi atau
disiarkan melalui radio. Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas
pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan. Orang
yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang
berkaitan dengan informasi yang kita cari. Pada saat ini wawancara tidak hanya
dilakukan untuk mencari informasi untuk ditayangkan di media massa. Akan tetapi,
wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu hal untuk
keperluan menulis karangan ilmiah.
Pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara memiliki rumus 5W+1H.
Maksud rumus tersebut adalah pertanyaan dalam wawancara harus menggunakan
kata tanya:
1. what atau apa, 4. who atau siapa,
2. when atau kapan, 5. why atau mengapa, dan
3. where atau di mana, 6. how atau bagaimana.
C. Tahapan Wawancara
1. Tahap Persiapan
a) Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b) Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c) Menentukan dan menghubungi narasumber.
d) Menyusun daftar pertanyaan.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Mengucap salam.
b) Memperkenalkan diri.
c) Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d) Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e) Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f) Mengakhiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat
dihubungi kembali jika ada yang perlu dikonfirmasi atau dilengkapi.
Pewawancara:
"Assalamu’alaikum! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber:
"Wa’alaikumussalam. Oh, ya. Silakan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui
kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silakan teruskan!"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang
sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau
pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan
ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Siang itu kepala sekolah sudah menunggu, saya pun langsung memulai
wawancara. Dalam wawancara tersebut, saya menanyakan tentang kesiapan para
guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut kepala sekolah, para siswa cukup
siap dalam menyambut ujian. Kepala sekolah juga menyatakan bahwa beliau
mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para
siswa dapat mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.
TUGAS 1