Anda di halaman 1dari 3

Produsen boneka Barbie, Mattel Southeast Asia Pte Ltd menarik sejumlah

produk mainan yang pembuatannya diserahkan ke pabrik Cina, karena


menggunakan cat timah hitam yang melanggar standar yang ada.Mattel
telah menarik pemasaran produk mainan yang dibuat Cina sejak 2 Agustus
2007 dan terus melakukan penyelidikan yang menyeluruh mengenai hal ini

Untuk menangani masalah ini secepat dan seefektif mungkin perusahaan


akan melaksanakan penarikan dengan segera.Mattel juga bekerja sama
dengan para pengecer dari seluruh dunia untuk mengidentifikasi produk-
produk yang tercemar. Serta mengeluarkannya dari toko, mencegah
pengiriman baru dan menghentikan penjualan produk-produk
tersebut.Penarikan kembali boneka dan mainan yang dilakukan adalah
untuk produksi antara 19 April 2007 hingga 6 Juli 2007 dan yang dijual
secara terpisah atau sebagian dari paket di toko-toko di ritel di seluruh
negeri dari tanggal 1 Mei hingga Agustus 207.

"Kami menyadari para orangtua mempercayakan pada kami harta mereka


yang paling berharga yaitu anak-anak mereka, dan kami menyadari bahwa
kepercayaan tersebut didapat dengan usaha keras. Tujuan kami adalah
mengatasi masalah ini, memperbaiki sistem kami dan mempertahankan
kepercayaan para keluarga yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menjadi bagian dari kehidupan mereka dengan bertindak cepat
dan bertanggungjawab dalam menanggapi kekhawatiran mereka," papar
Eckert.Senior Vice President of Worlwide Quality Assurance Mattel Inc, Jim
Walter mengatakan, perusahaan selalu mengharuskan pihak manufaktur
agar menggunakan cat dari pemasok yang memiliki izin dan bersertifikasi
serta memenuhi prosedur uji coba dan verifikasi. Sayangnya dalam hal ini,
lanjut Walter, prosedur tersebut tidak ditaati."Kami sedang menyelidiki
penyebab masalah ini untuk memastikan hal seperti ini tidak akan
terulang," katanya.Mattel sedang mengadakan penyelidikan menyeluruh
mengenai masalah ini. Meskipun mitra manufaktur mempunyai riwayat
usaha yang baik tentang keamanan produk di masa lalu. Mattel
menegaskan, penggunaan cat mengandung timah hitam sebagai
kesalahan serius. Apabila perusahaan menemukan prosedur keamanan
produk yang dengan sengaja dilanggar maka Mattel akan mengambil
tindakan yang tegas.Mattel juga mengaku sedang meneliti apakah
prosedur syarat-syarat para mitranya di Cina yang terkait produk telah
ditaati.
periode 2009 hingga 2010 silam, Toyota Motor Corp. (TMC) melakukan
penarikan kembali (recall) sekitar 10 juta unit produknya. Ini sempat geger
lantaran banyak konsumen merasa dirugikan.

Recall dilakukan berangkat dari temuan adanya cacat pada pedal dan karet
gas. Kerusahakan ini menyebabkan mobil hilang kendali lantaran terjadi
percepatan yang tak diinginkan (unintended acceleration).

Akhirnya, Toyota dan Kantor Kejaksaan Amerika Serikat di Distrik


Selatan New York berhasil mencapai kesepakatan. Prinsipal asal Jepang ini
bersedia membayarkan klaim senilai US$1,2 miliar. Awalnya, TMC
sempat berselisih dengan konsumennya lantaran tak mengakui cacat
tersebut disebabkan kesalahan produksi.

“Melalui kesepakatan itu, meski sulit, semoga ini menjadi langkah maju
bagi kami untuk beranjak meninggalkan periode yang tak mengenakkan
ini. Kami sangat berterima kasih kepada konsumen yang masih tetap setia
kepada Toyota,” ucap Chief Legal Officer Toyota Motor North America
Christopher P. Reynolds mengutip laman toyota-global.com, Kamis
(20/3/2014).

Sebetulnya, apa saja langkah-langkah yang sempat diambil Toyota


pascapenarikan kembali produknya selama 2009-2010? Berikut rincinya:

-          Toyota merilis tim aksi cepat tanggap untuk menginvestigasi


keluhan konsumen

-          Berkomitmen mengucurkan US$50 juta pada 2011 untuk


menghadirkan Pusat Penelitian Bersama untuk Keselamatan Produk
Toyota di Ann Arbor, Michigan, AS. Fasilitas ini berkerja sama dengan 16
universitas dan institusi di Amerika Utara.

-          Memperluas jaringan kantor yang memantau kualitas produk untuk


meningkatkan respon terhadap keluhan konsumen.
-          Meningkatkan otonomi daerah salah satunya melalui penamaan
CEO di AS untuk unit bisnis di wilayah Amerika Utara setara Chief
Quality Officers of North Amerika plus di daerah lainnya. Mereka semua
memiliki garis tanggung jawab secara langsung kepada Presiden Akio
Toyoda.

-          Meningkatkan pengawasan dalam proses control kualitas produk.

-          Melebarkan siklus pengembangan produk baru dari menjadi 4


minggu untuk memastikan keselamatan dan keandalan kendaraan.

“Melangkah maju, mereka [konsumen] boleh yakin bahwa kami akan terus
melanjutkan pertanggungjawaban kami kepada mereka secara serius,” ujar
Reynolds.

Di sisi lain, pemerintah setempat setuju untuk menunda penuntutan


kemudian membatalkan kasus ini. Syaratnya, Toyota harus bersedia
melakukan pembayaran moneter yang diperlukan.

Kesepakatan dengan pihak kejaksaan menghadirkan peninjau independen


untuk mengawasi kebijakan yang dilakukan prinsipal. Tim ini juga
memantau berbagai hal terkait penerapan unsur keselamatan dalam tubuh
Toyota.

Anda mungkin juga menyukai