DOSEN PEMBIMBING
Hj. SIMUNATI, SKM,M.Kes
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan di distribusikan ke seluruh tubuh
(Haswita, Reni Sulistyowati, 2017).
Cairan dan elekteolit merupakan komponen tubuh yang berperan dalam memelihara
fungsi tubuh dan proses homeostatis. Tubuh kita terdiri atas sekitar 60% air yang tersebar
dalam sel maupun luar sel. Namun demikian, besarnya kandungan air tergantung usia, jenis
kelamin, dan kandungan lemak.(Tarwoto dan Wartonah,2010).
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan salah satu faktor yang diatur dalam
homeostatis. Keseimbangan cairan sangat penting karena diperlukan untuk kelangsungan
hidup organisme. Keseimbangan diperlukan oleh tubuh adalah dimana input=output. (jurnal
f.k unad, 2017).
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total
berat badan tubuh. (A. Aziz Alimul H.,2006).
Berdasarkan perhitungan energy expenditure rata-rata pada pasien yang dirawat di rumah
sakit didapatkan kebutuhan cairan perhari sebagai berikut:
- Bayi 1 hari = 50 ml H2O/kgBB/hari
- Bayi 2 hari = 75 ml H2O/kgBB/hari
- Bayi ≥ 3 hari = 100 ml H2O/kgBB/hari
- Berat badan 10 kg pertama = 100 ml H2O/kgBB/hari
- Berat badan 10 kg kedua =1000 ml H2O/kgBB/hari
- Berat badan ≥ 20 kg = 1500 ml H2O/kgBB/hari