Anda di halaman 1dari 4

LANDASAN TEORI PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN

DOSEN PEMBIMBING
Hj. SIMUNATI, SKM,M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN DIII KEPERAWATAN GIGI TINGKAT I/A
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Tinjauan Konsep Kebutuhan Dasar Cairan Dan Elektrolit

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan di distribusikan ke seluruh tubuh
(Haswita, Reni Sulistyowati, 2017).
Cairan dan elekteolit merupakan komponen tubuh yang berperan dalam memelihara
fungsi tubuh dan proses homeostatis. Tubuh kita terdiri atas sekitar 60% air yang tersebar
dalam sel maupun luar sel. Namun demikian, besarnya kandungan air tergantung usia, jenis
kelamin, dan kandungan lemak.(Tarwoto dan Wartonah,2010).
Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan salah satu faktor yang diatur dalam
homeostatis. Keseimbangan cairan sangat penting karena diperlukan untuk kelangsungan
hidup organisme. Keseimbangan diperlukan oleh tubuh adalah dimana input=output. (jurnal
f.k unad, 2017).
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia
secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total
berat badan tubuh. (A. Aziz Alimul H.,2006).
Berdasarkan perhitungan energy expenditure rata-rata pada pasien yang dirawat di rumah
sakit didapatkan kebutuhan cairan perhari sebagai berikut:
- Bayi 1 hari = 50 ml H2O/kgBB/hari
- Bayi 2 hari = 75 ml H2O/kgBB/hari
- Bayi ≥ 3 hari = 100 ml H2O/kgBB/hari
- Berat badan 10 kg pertama = 100 ml H2O/kgBB/hari
- Berat badan 10 kg kedua =1000 ml H2O/kgBB/hari
- Berat badan ≥ 20 kg = 1500 ml H2O/kgBB/hari

(Hari Kushartono, 2006)


1. Volume Dan Distribusi Cairan Tubuh
a. Volume cairan tubuh
Total jumlah volume cairan tubuh(TBW) kira-kira 60% dari berat badan pria dan
50% dari berat badan wanita.
b. Distribusi cairan
Cairan tubuh di distribusikan diantara dua kompartemen, yaitu pada intraseluler dan
ekstraseluler, cairan intraseluler (CIS) kira-kira 2/3 atau 40% dari BB, sedangkan
cairan ekstraseluler (CES) 20% dari BB. (Tarwoto dan Wartonah,2010).
2. Komponen Cairan Tubuh
Cairan tubuh mengandung:
a. Oksigen yang berasal dari paru-paru
b. Nutrisi yang berasal dari saluran pencernaan
c. Produk metabolisme seperti karbon dioksida
d. Ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa atau moloekul atau disebut juga
elektrolit. (Tarwoto dan Wartonah,2010).
3. Fungsi Cairan
a. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.
b. Transportasi nutrisi ke sel.
c. Transport hasil sisa metabolisme
d. Transpor hormone.
e. Pelumas antar organ
f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskular. (Tarwoto dan
Wartonah,2010).
4. Konsentrasi Cairan
a. Osmolaritas
Adalah konsentrasi larutan atau partikel terlarut per liter larutan, diukur dalam
miliosmol.
b. Tonistas
Merupakan osmolaritas yang menyebabkan pergerakan air dan kompartemen ke
kompartemen yang lain. (Tarwoto dan Wartonah,2010).
5. Pergerakan Cairan Tubuh
Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses berikut ini menurut (Tarwoto
dan Wartonah,2010).
a. Difusi
Merupakan proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke rendah sampai terjadi keseimbangan.
b. Osmosis
Merupakan bergeraknya pelarut bersih sperti air, melalui membrane semipermiabel
dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi sifatnya
menarik.
c. Transport aktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh
seperti pompa jantung.
6. Keseimbangan Cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit ditentukan oleh intake atau masukan cairan dan
output atau pengeluaran cairan. Kebutuhan cairan pada anak setiap hari antara 1800-
2500ml/hari. (Tarwoto dan Wartonah,2010).
7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
a. Usia
Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan
dan berat badan.
b. Temperature lingkungan
Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl
melalui keringat sebanyak 15-3- gram/hari.
c. Diet
Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energy, proses ini
menimbulkan pergerakan cairan dari interstial ke intraseluler.
d. Stress
Stress dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikosis
otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
e. Sakit
Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal, dan jantung, gangguan
hormon akan mengganggu keseimbangan cairan. (Tarwoto dan Wartonah,2010).
8. Cara Pengeluaran Cairan
Pengeluran cairan menurut (Tarwoto dan Wartonah,2010). terjadi melalui organ-organ
seperti:
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru-paru
d. gastrointestinal

Anda mungkin juga menyukai