Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman ASP  Akuntansi Sektor Publik

Mempunyai Empat Pilar Utama,


I. GAMBARAN UMUM yaitu :
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK 1. Manajemen
 Sektor publik dapat dipahami 2. Akuntansi
sebagai suatu entitas yang 3. Pembelanjaan
aktivitasnya berhubungan 4. Audit
dengan usaha untuk  Tipe barang/Pelayanan:
menghasilkan barang dan  IPSAS meliputi serangkaian standar
pelayanan publik dalam rangka yang dikembangkan untuk basis
memenuhi kebutuhan dan hak akrual (accrual basis) dan basis kas
publik. (cash basis).
 Akuntansi Sektor Publik:  Standar Akuntansi Pemerintahan
Mekanisme teknik dan analisis
(SAP)
akuntansi yang diterapkan pada
 Profesi ASP:
pengelolaan dana masyarakat di
 Perkembangan profesi akuntan
lembaga-lembaga tinggi negara
dan departmen-departemen di sektor publik di Indonesia blm
bawahnya, Pemerintahan Daerah, maju dibandingkan dengan
BUMN, BUMD, LSM dan Yayasan profesi akuntan lain, seperti
Sosial, maupun pada proyek- akuntan sektor swasta,
proyek kerjasama sektor publik akuntan sektor publik masih
dan swasta. ketinggalan
 Jenis – jenis Organisasi Sektor  Dengan berubahnya orientasi
Publik: politik dan ekonomi di era
1. Organisasi Pemerintah reformasi, organisasi profesi
Pusat akuntan – (IAI) mulai
2. Organisasi Pemerintah memunculkan Kompartemen
Daerah Akuntan Sektor Publik.
3. Organisasi Partai Politik Kompartemen ini mewadahi
4. Organisasi LSM para pekerja di bidang
5. Organisasi Yayasan akuntansi dan akuntan yang
6. Organisasi Pendidikan bekerja di organisasi sektor
7. Organisasi Kesehatan publik.
8. Organisasi Tempat  Kebutuhan Tenaga Akuntan Sektor
Peribadatan Publik
 Batasan Are organisasi Sektor
Publik:
 Perbedaan Sektor Publi & Swasta:
 Persamaan sifat & Karakteristik
sektor publik dg sektor swasta
II. Regulasi Keuangan Sektor serta segala sesuatu baik berupa
Publik di Indonesia uang maupun barang yang dapat
 Regulation = Peraturan dijadikan milik negara atas
 kaidah yang dibuat untuk pelaksanaan hak dan kewajiban
mengatur, petunjuk yang tersebut.
dipakai untuk menata sesuatu  Lingkup: pengelolaan fiskal,
dengan aturan, dan ketentuan pengelolaan moneter, pengelolaan
yang harus dijalankan dan kekayaan negara yang dipisahkan
dipatuhi  Asas Umum Pengelolaan
 Regulasi Pubik : ketentuan yang Keuangan Negara:
harus dijalankan dan dipatuhi - Asas Tahunan/periodical
dalam proses pengelolaan tahunan
organisasi publik, baik pada - Asas Universalitas
organisasi pemerintah pusat, - Asas Kesatuan
pemerintah daerah, partai politik, - Asas Spesialitas
yayasan, LSM, organisasi - Akuntabilitas
keagamaan/tempat peribadatan, - Profesionalitas
maupun organisasi sosial - Proporsionalitas
masyarakat lainnya - Transparansi
 Sebuah regulasi publik disusun - Independensi Pemeriksa
karena adanya permasalahan atau  Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
tujuan yang ingin dicapai. Negara:
 REGULASI KEUANGAN SEKTOR - CEO: Presiden/Kepala Daerah
PUBLIK SAAT INI: - CFO: Menteri Keuangan/BUD
 Dasar Hukumnya : - COO:
- UU 17/2003; UU 1/2004; UU Kementrian/Lembaga/Satuan
15/2004; Kerja Pemerintah Daerah
- UU 25/2004;UU 32/2004;UU (SKPD)
33/2004  Hubungan Keuangan:
 Landasan Pelaksanaan - Antara Pemerintah Pusat &
Operasionalnya: Bank Sentral (Bank Indonesia)
- PP 24, 37, 54, 55, 56, 57, berkoordinasi dalam
58/2005 penetapan kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter
a. KEUANGAN NEGARA - Antara Pemerintah Pusat dan
 Keuangan negara: Semua hak dan Daerah, kewajiban
kewajiban negara yang dapat pengalokasian Dana
dinilai dengan uang, termasuk Perimbangan dari Pusat Ke
kebijakan & kegiatan dalam bidang daerah
fiskal, moneter, dan pengelolaan - Pemerintah dapat
kekayaan negara yang dipisahkan, memberikan/menerima
pinjaman/hibah dari - Untuk transparansi dan
perusahaan negara/daerah akuntabilitas piutang
setelah mendapat persetujuan negara/daerah diatur
DPR/D kewenangan penyelesaian
piutang negara/daerah
b. PERBENDAHARAAN NEGARA - Untuk melaksanakan
 Perbendaharaan Negara: pembiayaan ditetapkan
pengelolaan dan pejabat yang diberi kuasa
pertanggungjawaban keuangan untuk mengadakan utang
negara, termasuk investasi dan negara/daerah
kekayaan yang dipisahkan, yang - Untuk meningkatkan efisiensi
ditetapkan dalam APBN dan APBD dan efektivitas pengelolaan
 Ruang Lingkup: kewenangan investasi dan barang milik
pejabat perbendaharaan negara, daerah diatur tentang
pelaksanaan pendapatan dan pelaksanaan investasi serta
belanja negara/daerah, kewenangan mengelola dan
pengelolaan uang negara/daerah, menggunakan barang milik
pengelolaan utang/piutang negara, negara/daerah
investasi & barang milik  Laporan Keuangan pemerintah
negara/daerah, pengelolaan BLU disajikan sesuai Standar
 Asas Umum: Akuntansi Keuangan Pemerintah,
- Kesatuan yang terdiri dari:
- Universalitas - Laporan Realisasi Anggaran,
- Tahunan - Neraca,
- Spesialitas - Laporan Arus Kas disertai,
 Pejabat Perbendahaaraan Negara: - Catatan atas Laporan
- Pusat: Menteri Keuangan Keuangan
- Daerah: PPKD (Pejabat  Laporan keuangan disajikan
Pengelola Keuangan Daerah) sebagai wujud pertanggung
 Penerapan Kaidah Pengelolaan jawaban setiap entitas pelaporan
Keuangan yang Sehat: yang meliputi :
- Kewenangan Menteri - laporan keuangan pemerintah
Keuangan /Pejabat Pengelola pusat,
Keuangan Daerah (PPKD) untuk - laporan keuangan kementerian
mengatur dan negara/lembaga, dan
menyelenggarakan rekening - laporan keuangan pemerintah
pemerintah, menyimpan uang daerah
negara dalam rekening kas  Laporan keuangan pemerintah
umum negara/daerah pada pusat/daerah disampaikan kepada
bank sentral, optimalisasi dana DPR/DPRD selambat-lambatnya 6
pemerintah (enam) bulan setelah tahun
anggaran yang bersangkutan  Pemeriksa: orang yang
berakhir melaksanakan tugas pemeriksaan
- Diaudit oleh lembaga pengelolaan dan tanggungjawab
pemeriksa ekstern yang keuangan negara untuk dan atas
independen dan profesional nama BPK
sebelum disampaikan kepada  Lingkup Pemeriksaan:
DPR - Pemeriksaan Keuangan
 Pengelolaan Badan Layanan - Pemeriksaan Kinerja
Umum (BLU): - Pemeriksaan dengan tujuan
- Tugas: untuk memberikan tertentu
pelayanan masyarakat berupa  Pelaksanaan Pemeriksaan:
penyediaan barang/jasa yang - Perencanaan
diperlukan dalam rangka - Pelaksanaan
memajukan kesejahteraan - Pelaporan Hasil Pemeriksaan
umum & mencerdaskan - Badan Pemeriksa Keuangan
kehidupan bangsa (BPK) memiliki kebebasan dan
- Kekayaan BLU merupakan kemandirian dalam
kekayaan yang tidak pelaksanaan pemeriksaan
dipisahkan tersebut
- RKA & LAPKEU BLU disusun &  Pengenaan Ganti Kerugian
disajikan sebagai bagian tak Negara:
terpisahkan dengan RKA & - BPK menerbitkan surat
LAPKEU kementerian keputusan penetapan ganti
negara/lembaga/pemda kerugian negara/daerah
- Pembinaan Keuangan BLU oleh terhadap bendahara
Menkeu - Bendahara dapat mengajukan
keberatan terhadap putusan
c. UU 15/2004: Pemeriksaan BPK
Pengelolaan dan Tanggung  Undang-undang 32/2004:
Jawab Keuangan Negara Pemerintahan Daerah:
 Pemeriksaan: identifikasi masalah, - Pembentukan Daerah dan
analisis, dan evaluasi yang Kawasan Khusus
dilakukan secara independen, - Pembagian Urusan
obyektif, dan profesional Pemerintahan
berdasarkan standar pemeriksaan, - Pemerintahan Daerah
untuk menilai kebenaran, - Perangkat Daerah
kecermatan, kredibilitas, dan - Keuangan Daerah
keandalan informasi mengenai - PerDa dan PerKaDa
pengelolaan dan tanggungjawab - Kepegawaian Daerah
keuangan negara - Pembinaan & Pengawasan
- Desa
 Undang-undang No 33/2004: informasi yang disajikan pada
Perimbangan Keuangan Antara laporan keuangan
Pemerintah Pusat Dan
Pemerintah Daerah: IV. ANALISIS RASIO KEUANGAN
- Sumber-Sumber Pendanaan a. Rasio Kemandirian
Pelaksanaan Pemerintah Keuangan Daerah
Daerah - Tingkat kemandirian
- Pengelolaan Keuangan Daerah menggambarkan tingkat
dan Sistem Informasi Keuangan partisipasi masyarakat dalam
Daerah pembangunan daerah. Bentuk
 DANA PERIMBANGAN: Dana yang partisipasi masyarakat :
bersumber dari penerimaan anggaran membayar pajak dan retribusi
pendapatan dan belanja negara yang daerah yang merupakan
dialokasikan kepada daerah untuk komponen utama Pendapatan
membiayai kebutuhan daerah. Asli Daerah.
 Terdiri dari : - RUMUS:
- Dana Bagi Hasil
- Dana Alokasi Umum
- Dana Alokasi Khusus
-
empat macam pola hubungan
menurut Paul Hersey dan
Kenneth Blanchard:
III. KERANGKA KONSEPTUAL 1. Pola hubungan instruktif, peranan
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK pemerintah pusat dominan. (0% -
 Kerangka Konseptual: Prinsip yang 25%, Rendah sekali)
mendasari penyusunan dan 2. konsultatif, campur tangan
pengembangan standar akuntansi pemerintah pusat semakin
sektor publik; yg Disusun oleh berkurang, daerah sedikit mampu
sebuah komite perumus standar melaksanakan otonomi. (25% -
independen; 50%)
 Tujuan Kerangka Konseptual 3. partisipatif, peranan pusat
Akuntansi Sektor Publik: semakin berkurang,
- penyusun standar akuntansi kemandiriannya daerah mendekati
sektor publik mampu melaksanakan urusan
- penyusun laporan keuangan Otonomi Daerah. (50% - 75%,
dalam menanggulangi masalah sedang)
akuntansi yang belum diatur 4. delegatif, daerah telah mandiri,
dalam standar akuntansi. campur tangan pusat sudah tidak
- pemeriksa dalam memberikan ada.( 75% - 100%)
pendapat
- para pengguna laporan
keuangan dalam menafsirkan
b. Rasio Efektivitas PAD V. AKUNTANSI UNTUK RUMAH
- apabila rasio yang dicapai IBADAH
minimal sebesar 100 semakin  Karakteristik Organisasi
baik kinerja pemerintah Nirlaba:
- RUMUS: - Sumber daya  berasal dari
pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan
pembayaran kembali yang
sebanding dengan jumlah
c. Rasio Efisiensi Belanja sumber daya yang diberikan
Derah - Barang dan/atau jasa
- Semakin kecil rasio belanja  Tanpa bertujuan memupuk
maka semakin efisien, begitu laba
puIa sebaliknya. Anggaran  Jika menghasilkan laba tidak
pemerintah efisien jika dibagikan kepada pendiri atau
rasionya kurang dari 100, dan pemilik entitas
sebaliknya. - Tidak ada kepemilikan, dalam
- RUMUS: arti :
 Kepemilikan tidak dapat
dijual, dialihkan, dan atau
ditebus kembali, atau tidak
mencerminkan proporsi
d. Rasio Aktivitas
pembagian sumber daya
- Semakin tinggi prosentase
entitas saat likuidasi atau
dana yang dialokasikan untuk
pembubaran entitas
belanja operasional berarti
 Laporan Keuangan entitas
belanja modal yang digunakan
nirlaba meliputi :
untuk menyediakan sarana dan
- Laporan Posisi Keuangan (LPK)
prasarana ekonomi masyarakat
- Laporan Aktivitas
cenderung semakin kecil.
- Laporan Arus Kas
- RUMUS:
- Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK)

e. Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Asli Daerah

f. Rasio Kontribusi

Anda mungkin juga menyukai