Anda di halaman 1dari 4

Learning Journal

Nama: Nabila Feblina Zamziah

Kelas: B

Nim: 2102134707

Mata Kuliah: Akuntansi Sektor Publik

Jurusan/Falkultas: Akuntansi/ Ekonomi dan Bisnis

Dosen Pengampu: JULITA, SE., M. Si, Ak.

A. DEFINISI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK 

Perkembangan kegiatan  pemerintahan atau


dikenal Akuntansi Sektor Publik dan organisasinon-laba terus
meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan pembangunan,
globalisasi dan erainformasi.

Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin rumit, informasi


memegang peranansemakin penting. Salah satu informasi yang dibutuhk
an adalah nformasi akuntansi sektor publik, baik untuk tujuan
pertanggungjawaban maupun manajerial.

B.TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS


BISNIS (PRIVAT)

Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan


dengan akuntansi bisnis (privat). Di sisi lain, karakteristik sektor
publik sangat berbeda dengan sektor privat,sehingga akuntansi yang
diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan
mempunyaikeunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme
pengelolaan di masing-masingorganisasi harus diperdalam lagi agar
kinerja masing-masing sektor menjadi maksimaldalam mencapai
tujuannnya. aksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah
yangmenjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan
organisasi bisnis (privat).
C. TUJUAN KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VERSUS
SEKTOR BISNIS (SWASTA)

 Memahami perbedaan dan keunikan karakteristik sektor


publik yang akan mengarah pada pebedaan dan keunikan
karakteristik akuntansinya
 Memperdalam perbedaan dan keunikan karakteristik sektor
publik yang akan mengarah pada pebedaan dan keunikan
karakteristik akuntansinya
 Maksimalisasi kinerja organisasi sektor public

D. ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR


BISNIS (SWASTA)

Perbedaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi swasta


adalah motif keuntungan. Akuntansi sektor publik hanya memenuhi
kebutuhan publik tanpa motif mencari keuntungan sedangkan akuntansi
swasta pasti akan mencari keuntungan sebanyak banyaknya.

Awalnya sektor publik muncul akibat kebutuhan masyarakat akan


barang dan layanan tertentu. Sehingga area sektor pubik dan pemerintah
menjadi organisasi sektor publik terbesar. Keunikan ASP cenderung
kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang
berbeda.

E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN


BISNIS(SWASTA)

Dalam sektor publik pengambilan keputusan dilakukan melalui 
mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi.
Agak berbeda dengan organisasi publik, organisasi bisnis(swasta)  juga
mengambil keputusan secara musyawarah mufakat, meskipun ada
keputusan yang diambil secara individual (pemilik usaha).  Pengambilan
keputusan melalui musyawarah dilakukanantar pemilik saham, dan para
pimpinan atau pihak manajemen organisasi bisni (swasta)

F. PERENCANAAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN


BISNIS(SWASTA)

Dalam organisasi swasta (privat), proses perencanaan dilakukan


oleh para pegawai serta manajer yang ada dalam organisasi tersebut
sehara garis besar. Proses perencanaan di organisasi swasta tidak
jauh berbeda dengan organisasi sektor publik. 

Pada intinya, terkait dengan penetapan visi, misi,dan tujuan


yang ingin dicapai,dijalankan  strategi untuk meraihnya serta sistem per
enhanaan untuk mengendalikan pelaksanaan renana tersebut.
Perbedaannya terlihat pada hasil yang ingin dicapai
dari proses perencanaan itu. organisasi swasta ingin mencapai profit
/laba yang tinggi serta peningkatan kekayaan dan pertumbuhan
organisasi, sementara organisasi sektor publik lebih
mengutamakan pentingnya layanan kepada publik masyarakat.

G. PENGANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR


BISNIS (SWASTA)

Di dalam organisasi sektor publik, penyusunan anggaran


dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Sedangkan
organisasi swasta, penyusunan anggaran dilakukan oleh para pegawai
dan manajer perusahaan yang berwenang dengan persetujuan pemilik
perusahaan.

H. PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS


(SWASTA)

Perbedaan laporan keuangan sektor publik dengan sektor swasta

Menurut Likierman dan Taylor dalam Henley et al. (1992), beberapa


perbedaan

laporan keuangan sektor publik dengan laporan keuangan sektor swasta:

– Laporan keuangan organisasi sektor publik amat dipengaruhi proses

keuangan dan politik;

– Laporan keuangan sektor swasta amat terikat dengan aturan dan


kriteria keuangan;

– Pertanggungjawaban laporan organisasi sektor publik unit pemerintah


ke DPR/D dan masyarakat luas, yayasan dan LSM kepada donor, dewan

pengampu dan masyarakat luas;

– Kriteria pertanggungjawaban laporan keuangan sektor swasta


ditentukan para pemegang saham dan kreditur;

– Laporan organisasi sektor publik seharusnya dikembangkan sebagai

pengembangan akuntabilitas publik;

– Laporan keuangan sektor swasta hanya diungkap di tingkat organisasi

secara keseluruhan;

– Laporan organisasi sektor publik seperti unit pemerintahan dan


pemerintahan secara keseluruhan dijadikan dasar analisa prospek

pemerintahan, di LSM dan yayasan dijadikan dasar analisa prospek

organisasi; dan

– Laporan unit pemerintah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan


(BPK)

dan laporan keuangan sektor swasta diperiksa oleh auditor independen.

I. PERTANGGUNGJAWABAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN


SEKTOR BISNIS (SWASTA)

Pada organisasi publik, pertanggungjawaban merupakan upaya


kongkrit dalam meweujudkan akuntabilitas dan transparasi di
lingkungan organisasi sektor publik. Sebagai contoh , di organisasi
pemerintahan setiap pengelola keuangan negara diwajibkan untuk
menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan
dengan cakupanyang lebih luas dan tepat waktu UU No 17 tahun 2003
tentang keuangan negara ,menegaskan bahwa laporan pertanggung
jawaban keuangan dimaksud dinyatakan dalam bentuk laporan keuangan
yang setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi anggaran, neraca,
laporan Arus kas , dan catatan atas laporan keuangan (CALK) , serta
disusun berdasarkan SAP. Dalam rangka memperkuat akuntabilitas
pengelolaan anggaran dan perbendaharaan setiap pejabat yang
menyajikan laporan keuangan diharuskan memeberi pernyataan
tanggung jawab atas laporan keuangannya. menteri, pemimpin lembaga,
gubernur, bupati, walikota, kepala Satuan kerja perangkat daerah harus
secara jelasmenyatakan bahwa laporan keuangannya telah disusun
berdasrakan sistem pengendalian internal yang memadai, dan informasi
yang termuat pada laporan keuangan telah disajikansesuai dengan SAP.
Dalam organisasi sector publik lainnya pertanggung jawaban dilakukan
kepada masyarakat , konstituen dan dewan pengampu di LSM atau
yayasan. Sedangkan dalam akuntansi sektor swasta , pertenggung
jawaban dilakukan kepada stakeholder dan pemegang saham oleh
pengelola organisasi bisnis (swasta).

Anda mungkin juga menyukai