Anda di halaman 1dari 2

Sistem informasi manajemen kinerja pegawai (SIMKP) adalah sistem penilaian kinerja pegawai

yang diterapkan di PT. PLN (Persero). Sebelumnya sistem penilaian kinerja pegawai berupa
sistem penilaian dengan manajemen Unjuk Kerja Pegawai (MUK). Siklus MUK yang semula
dilakukan setahun sekali yang terdiri dari 3 sesi penilaian dan dua kali pemberian kompensasi
dalam bentuk IKS. Kemudian siklus tersebut diselaraskan menjadi dua kali dalam setahun
dengan dua kali penilaian dan dua kali pemberian Imbalan Kerja Semesteran (IKS). PT. PLN
(Persero) mempebaharui penilaian kinerja tersebut dengan menggunakan SIMKP yang berbasis
website.
SIMKP bertujuan mengatur kinerja para pegawai agar lebih adil dan tansparan dengan
menggunakan sistem. Sehingga secara kuantitas, kualitas, dan waktu kerja dapat lebih terukur
dengan lebih baik. Disamping itu, juga agar dapat menyelaraskan kinerja organisasi dengan
kinerja individu.

Penilaian Kinerja dengan menerapkan SIMKP dilakukan setiap 1 tahun melalui 3 tahap meliputi
tahap Perencanaan, Pemantauan, dan Pengukuran. Namun dikarenakan keterbatasan akses dan
rahasia perusahaan, penulis hanya dapat menjelaskan tahapan penilaian kinerja menggunakan
SIMKP tanpa dukungan format penilaian maupun capture tampilan penilaian kinerja dalam
SIMKP. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga tahapan penilaian kinerja di PT. PLN (Persero)
;

1. Tahap Perencanaan
Merupakan tahapan dimana pegawai merencanakan sasaran kinerja untuk satu tahun kedepan.
Tahapan ini dimulai pada akhir bulan Desember berdasarkan asumsi target tahun sebelumnya
dan sasaran kinerja yang ditetapkan atasan langsung. Penginputan data sasaran kinerja pada
bulan Januari. Sasaran kinerja yang dimaksud meruapakan visi-misi perusahaan yang
diinterpretasikan ke dalam job description pegawai pada masing-masing bidang. Direksi dan
General Manajer kemudian menurunkan ketetapan sasaran kinerja kepada Manajer Area,
dilanjutkan ke Manajer Rayon. Manajer masing-masing menurunkan sasaran kinerja kepada
bawahannya.

2. Tahap Pemantauan
Tahapan pemantauan meliputi aktivitas revisi sasaran kinerja dan penyesuaian kinerja yang
dilakukan sekitar bulan Maret. Tujuan diadakannya revisi kinerja adalah untuk menyesuaikan
asumsi perencanaan kinerja bulan Desember dengan kontrak kerja manajemen perusahaan tahun
sekarang dengan Direktur Operasi.

3. Tahap Pengukuran
Berdasarkan sasaran kinerja yang sudah ditetapkan, maka tahap akhir adalah pengukuran kinerja
pegawai. Tahap ini dilakukan 2 kali dalam satu tahun. Dari sasaran kinerja yang ada, pegawai
diminta mengisi form realisasi kinerja yang sudah disediakan dalam aplikasi SIMKP. Realisasi
kinerja tiap pegawai berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor. Untuk itu pula diadakan ranking
realisasi kinerja. Apabila realisasi kinerja mencapai seratus persen, maka pegawai yang
bersangkutan akan mendapatkan bonus dari perusahaan. Namun apabila realisasi kinerja jauh di
bawah delapan puluh persen hingga beberapa kali, pegawai yang bersangkutan akan
mendapatkan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai