Anda di halaman 1dari 12

Aditia Almuti & Cepi Sopiandi

Universitas Bakti Kencana

Human Resource (HR)

3.1 Definisi Human Resource


Human Resource adalah divisi sumber daya manusia yang memiliki
arti untuk membantu mengembangkan segala sumber daya yang ada di
dalam setiap manusia serta sangat erat kaitannya dengan pengembangan
karyawan, termasuk seorang leader atau pemimpin dapat mengetahui
bagaimana anak buahnya dapat berkembang. Human resource artinya
orang-orang yang bekerja pada sebuah departemen yang bertanggung
jawab dalam menangani pengelolaan SDM atau karyawan di dalam suatu
organisasi atau perusahaan misalnya seperti perusahaan PT. Simex
pharmaceutical.

3.2 Struktur Organisasi Human Resource

HR Manager

Administrator BU &
Personalia

Personalia
Bidang Umum

Gambar. Struktur Organisasi Human Resource (HR)

Koordinator Supir Operator Kantin, Recepcionist


satpam 3.3 Tugas dan Fungsi kebersihan,
1. HR Manager laundry
Satpam
a. Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor,
personalia, bidang umum serta sistem informasi HR untuk
memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran
operasional perusahaan.
b. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan kas, SDM dan
bidang umum di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang
dan jangka pendek yang sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku untuk mencapai tujuan perusahaan melalui penyediaan,
pemeliharaan dan pengembangan SDM yang memiliki
kopmetensi yang diperlukan.
c. Perekrutan karyawan, dalam perekrutan karyawan departemen
HR membuat lowongan berdasarkan tenaga kerja yang
dibutuhkan.
d. Program pelatihan dan kompetensi terhadap karyawan.
2. Supervisor bidang umum
a. Memonitor kerja personil personalia dan bidang umum.
b. Membantu mengurus kebutuhan perizinan perusahaan.
c. Membantu pengadaan kebutuhan yang diperlukan oleh divisi
pabrik.
d. Mengontrol limbah yang dihasilkan pabrik serta
menindaklanjutinya.
3. Supervisor Personalia
a. Menyusun prosedur yang berhubungan dengan perekrutan
karyawan.
b. Membantu HR Manager dan Plant Manager dalam mengelola
dan mengarsip dokumen.
c. Melaksanakan administrasi di HR dan Plant Manager terkait surat
menyurat.
d. Menyusun jadwal program pelatihan tahunan karyawan.
4. Administrator Personalia
a. Pendataan absensi Karyawan.
b. Melakukan pendataan karyawan lembur.
c. Memeriksa dan membuat laporan hasil perhitungan jam lembur
dan insentif karyawan.
d. Melakukan pembayaran biaya yang dikeluarkan perusahaan.
e. Melakukan pengarsipan dokumen yang ada di departemen HR.
5. Komandan Regu dan Satpam
a. Melakukan kegiatan pengamanan terhadap semua area pabrik.
b. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
6. Supir
a. Mengantar barang dan dokumen sampai dengan tempat yang di
tuju.
b. Merawat kendaraan ekspedisi dan kendaraan operasional secara
berkala.
c. Mengantar jemput personil yang melakukan perjalanan dinas.
d. Melakukan pendokumentasian terkait dengan kendaraan ekspedisi
dan kendaraan operasional.
7. Petugas Kebersihan, Kantin, dan Laundry
a. Membersihkan dan menjaga seluruh area kerja agar bersih.
b. Menyediakan dan menyiapkan makanan bagi karyawan.
c. Mencuci pakaian kerja personil departemen tertentu, seperti
pakaian kerja PC, TK.
8. Resepsionis
a. Menerima informasi melalui telpon dari luar perusahaan.
b. Melakukan komunikasi perusahaan melalui telepon keluar sesuai
perintah dari atasan.
c. Menerima tamu dari eksternal perusahaan.

3.4 Alur Perekrutan Karyawan


Perekrutan karyawan berdasarkan permintaan dari manajemen departemen

lain ataupun perekrutan karyawan khusus yang di cari melalui media massa.
Alur dari Perekrutan karyawan :

Manajemen departemen menganalisa beban kerja untuk jobdest baru dan

melakukan evaluasi sedangkan untuk pergantian pegawai tidak memerlukan

analisa beban kerja. Beban kerja merupakan proses analisis suatu lingkup

pekerjaan yang diproyeksikan sebagai gambaran kemampuan suatu personil

atau team, dalam memecahkan suatu permasalahan. Kesimpulan yang

didapatkan dari data beban kerja, dievaluasi kembali oleh manajemen terkait

yaitu manajer HR dan manajer departemen yang membutuhkan.

Perekrutan yang dilakukan, PT Simex Pharmaceutical Indonesia

melakukan penseleksian. Penseleksian dari pihak departemen HR

sebagaimana umumnya dalam perekrutan. Diantaranya :

Tahapan administrasi sebagai syarat melamar pekerjaan memuat terkait surat

lamaran, CV pelamar, fotocopy ijazah terakhir, fotocopy skck, fotocopy

ktp/kk, pas photo berwarna, kartu kuning dinas tenaga kerja, dan surat sehat.

1. Test tahap pertama yaitu test tertulis, test psikotest, dan test wawancara.

2. Test tahap kedua, bagi pelamar yang lolos tahap pertama. Diwajibkan

melakukan serangkaian test kesehatan, dimulai dari test SGOT, SGPT,

LED dan test Urine. Hal ini agar calon pekerja dapat memenuhi kriteria

kesehatan yang diberlakukan di perusahaan, sehingga perusahaan dapat

meminimalisir apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

3.5 Pelatihan Karyawan


Pelatihan karyawan di perusahaan PT Simex Pharmaceutical Indonesia
dilakukan sesuai dengan program pelatihan kompetensi yang diharapkan oleh
manajemen. Adapun alur pelatihannya sebagai berikut:
1. Semua departemen menyusun matrix pelatihan untuk karyawan.
2. Kemudian, matrix tersebut diserahkan ke departemen HR untuk di susun
program pelatihannya.
3. Manajer HR melakukan penyusunan program pelatihan bagi karyawan
setiap departemen terkait jadwal pelaksanaan pelatihan.
4. Kemudian menilai terkait keefektifitas pelatihan yang sudah dilaksanakan.

Pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan dibedakan menjadi pelatihan


internal dan pelatihan external. Yaitu :
1. Pelatihan internal

Untuk pelatihan Internal dapat dilakukan berdasarkan matrix kompetensi,


sehingga untuk pihak pemberi materi oleh pihak perusahaan PT Simex
Pharmaceutical indonesia. Seperti halnya pelatihan 5R, APAR, dan yang
lainnya dengan target peserta dari setiap departemen yang lain.
2. Pelatihan External

Untuk pelatihan skala besar ini dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan


perusahaan, sehingga untuk pihak pemberi materi menggunakan pihak
ketiga.
Adapun contoh pelatihan yang dilakukan, diantaranya;
a. Pelatihan APAR
Pelatihan APAR ini untuk personil setiap departemen agar mampu tetap
tenang dalam menghadapi kondisi tak terduga, dan mampu mengatasi dengan
tepat. Pada hal ini yaitu penggunaan APAR. Dalam penggunaan APAR
sendiri ada berbagai macam jenis dan kegunaannya yang terdapat di
perusahaan, diantaranya ;
1. APAR Powder

APAR Powder digunakan untuk keadaan kebakaran penyebabnya karena


minyak dan bahan-bahan padat yang mudah terbakar. Oleh karena itu, APAR
Powder lebih serbaguna penggunaannya.
2. APAR CO2
APAR CO2 digunakan untuk keadaan kebakaran penyebabnya karena
kosleting listrik ataupun terkait mesin-mesin yang terbakar serta dapat
digunakan bahan cair yang mudah terbakar.
3. APAR Foam

APAR Foam digunakan untuk keadaan kebakaran penyebabnya karena


kain, kertas, dan bahan cair yang mudah terbakar. Penggunaan APAR
tercantum di prosedur tetap. Oleh karena itu, personil perusahaan dilatih agar
siap siaga ketika terjadi kebakaran. Sehingga setiap ruangan terdapat alat
pemadam api ringan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.6 Evaluasi Kinerja Karyawan
Perusahan PT Simex Pharmaceutical indonesia memiliki beberapa cara
dalam hal melakukan evaluasi kinerja dari karyawan yang bergabung pada
perusahaan. Diantaranya :
1. Evaluasi Karyawan
Evaluasi ini merupakan rangkaian inspeksi terhadap kinerja
karyawan di suatu departemen oleh Supervisor departemen terkait. Dalam
hal ini, menilai apakah karyawan tersebut berkembang dan memahami
tugas, fungsi dari kewajibannya., berdasarkan Protap yang dijalankan atau
tidaknya dalam Departemen tersebut. Sehingga hasil dari evaluasi tersebut
akan menentukan terkait karyawan tersebut.
2. Evaluasi Supervisor oleh Manajer
Evaluasi ini merupakan rangkaian inspeksi terhadap kinerja
supervisor oleh manajer departemen terkait. Inspeksi ini menilai apakah
supervisor tersebut berkembang dan memahami tugas, fungsi dari
kewajibannya, berdasarkan Protap yang dijalankan atau tidaknya dalam
Departemen tersebut.
3. Evaluasi Pihak atau Lembaga Terkait
Evaluasi ini merupakan rangkaian inspeksi terhadap perusahaan
oleh instansi terkait. Misalnya untuk audit BPOM itu tidak dapat diduga-
duga kehadirannya. Untuk mengatasi kesiapan dan menjamin mutu dari
perusahaan tetap terjaga, maka dilakukan evaluasi diri baik intern
departemen dan antar Departemen.

3.7 Pengangkatan, Promosi, demosi, dan mutasi


Dalam suatu perusahaan tentunya terdapat prosedur yang mengatur posisi
jabatan. Dimana posisi jabatan tersebut dapat dicapai apabila telah memenuhi
syarat dan ketentuan sesuai kualifikasi. Oleh karena itu, ada 4 perubahan posisi
jabatan. Diantaranya :
1. Pengangkatan
Pengangkatan yaitu mengangkat status karyawan dari karyawan kontrak
menjadi karyawan tetap.
2. Promosi
Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan baik dilakukan antar
departemen maupun lintas departemen.
3. Demosi

Demosi adalah penurunan jabatan baik dilakukan antar departemen


maupun lintas departemen.
4. Mutasi
Mutasi adalah perpindahan pekerjaan yang memilki tingkat level yang
sama baik dilakukan antar departemen maupun lintas departemen.

3.8 Penanganan Limbah


Limbah yang di hasilkan dari produksi PT Simex Pharmaceutical
Indonesia terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Limbah domestik
Limbah domestik merupakan limbah yang dihasilkan dari
sisa pengolahan makanan dari kantin. Penanganan limbah
domestik di PT Simex Pharmaceutical Indonesia dibedakan
berdasarkan jenisnya, seperti sisa pengelolaan makanan dari
kantin langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah
Sementara (TPS). Untuk pengolahan sampah tersebut PT Simex
Pharmaceutical Indonesia bekerja sama dengan petugas
kebersihan di lingkungan setempat.

2. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung bahan
berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung dapat
merusak dan atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.
Limbah B3 yang dihasilkan PT Simex Pharmaceutical
Indonesia berupa :
a. Limbah dari proses produksi.
b. Produk reject.
c. Abu dari dust collector.
d. Oli bekas.
e. Elektronik.
f. Limbah reagen laboratorium QC.
g. Limbah laboratorium RD.
h. Produk retur yang ED.
Limbah B3 yang dihasilkan akan ditampung pada tempat
penampungan khusus TPS limbah B3 selanjutnya akan
diserahkan dan dikelola oleh pihak ketiga. Penyimpanan limbah
hanya boleh disimpan selama 6 bulan.
3. Limbah Daur Ulang
Limbah daur ulang merupakan limbah yang keberadaannya
dapat di manfaatkan kembali, contohnya limbah kertas,
alumunium foil, dll.
4. Limbah IPAL
Pengelolaan air limbah hasil proses produksi di PT Simex
Pharmaceutical Indonesia menggunakan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah). Proses pengolahan air limbah melalui
beberapa tahapan dapat di lihat pada gambar dibawah ini:

Keterangan Kolam/Bak sesuai dengan alur proses :


1. Kolam Penampungan Awal
2. Kolam Pengolahan / Equalisasi
3. Kolam Proses Pengendapan Awal / Pra Sedimentasi
4. Kolam Aerasi
5. Kolam Pengendapan/sedimentasi
6. Kolam Penampungan
7. Kolam Akhir (Indikator Ikan)
8. Kolam pengeluaran Limbah cair dan sampling
9. Penirisan sludge IPAL

Keterangan Kolam/Bak sesuai dengan alur proses :


1. Bak penampungan awal
Bak ini berfungsi untuk menampung limbah cair yang
dihasilkan dari proses produksi dan sumber limbah cair lainnya,
sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut. Penampungan
dilakukan hingga mencapai 3M3.
2. Bak pengolahan/ Equalisasi
Limbah cair dikumpulkan dalam bak, kemudian dilakukan
penyesuaian pH dengan mengalirkan NaOH dan tawas sampai
pH 6-9. Proses ini penting karena jika kondisi limbah masih di
luar rentang pH yang telah ditentukan, dapat bersifat racun.
Kemudian dilakukan proses pencampuran dengan tawas sebagai
pengikat yang kemudian dipompa ke tangki pra-sedimentasi.
Penambahan tawas sebagai pengikat bertujuan agar zat terlarut
dapat dihilangkan dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan
dengan pH biasa. Kontaminan yang dapat dihilangkan adalah
padatan tersuspensi (solid suspended), senyawa organik dan
anorganik yang terlarut. Setelah proses equalisasi air limbah
dialirkan ke bak pra-sedimentasi.
3. Proses Pengendapan Awal/Pra Sedimentasi
Hasil proses equalisasi dalam tangki pra-sedimentasi
limbah diendapkan sampai benar-benar mengendap dengan cara
didiamkan selama kurang lebih 1 hari. Setelah terbentuk
endapan selanjutnya bagian fase cair akan dialirkan ke bak
penampungan berikutnya yaitu bak aerasi, sedangkan endapan
itu sendiri akan di tiriskan dan di kategorikan sebagai limbah
B3.
4. Bak Aerasi (Proses Penguraian menggunakan Bakteri Aerob)
Tahap aerasi bertujuan untuk menurunkan COD
(Chemical Oxygen Demand), BOD (Biochemical Oxygen
Demand) dan menaikkan jumlah DO (Dissolved Oxygen). BOD
merupakan parameter yang menunjukkan jumlah oksigen
terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengurai
atau mendekomposisi bahan organık dalam kondisi aerobik.
Nilai BOD yang tinggi akan berdampak pada penurunan nilai
DO, karena jumlah oksigen digunakan oleh bakteri. COD
merupakan parameter jumlah oksigen yang diperlukan untuk
mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air atau
tingkat kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen. Nilai COD
juga berbanding terbalik dengan DO. Dissolved Oxygen adalah
kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil nilai DO dalam
air, tingkat pencemarannya semakin tinggi. Proses aerasi
berlangsung selama 8 jam dengan aerator. Jika tidak berbau, air
limbah yang sudah diproses dapat dipindahkan ke bak
sedimentasi.
5. Bak pengendapan (Sedimentasi)
Proses ini bertujuan untuk mengendapkan air limbah yang
telah di olah, jika air limbah sudah mengendap (yang
ringan/bagian atas) dipindahkan ke bak penampungan. Sisa
endapan (bagian bawah) kemudian dialirkan kembali ke bak
aerasi (lumpur aktif / endapan aktif). Air limbah dari proses
sedimentasi dialirkan melalui sand filter untuk menghilangkan
kotoran/padatan yang terlarut dalam air limbah.
6. Bak Penampungan
Sebelum mencapai bak akhir yang berisi indikator, air
hasil pengolahan dari bak penampungan dialirkan ke sand fiter
dan carbon fiter. Fungsi dari sand filter untuk menangkap
kotoran/padatan yang terlarut didalam air yang menyebabkan
kekeruhan air, sedangkan fungsi dari carbon filter untuk
mereduksi kandungan residu klorin yang terlarut didalam air,
mengatasi masalah bau dan warna pada air, mereduksi bakteri
yang terlarut dalam air hasil dari proses sedimentasi.
7. Bak Hasil Akhir (Proses Pengujian dengan bio indikator ikan)
Bak hasil akhir berisi ikan sebagai indikator. Jika ikannya
hidup berarti airmya sudah aman. Air limbah pada bak tersebut
i(Chemical Oxygen Demand), BOD (Biochemical Oxygen
Demand), TSS dan PH syarat baku mutu air limbah sesuai
dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup.
3.9 Pengendalian Hama
Hama merupakan hewan yang mengganggu/merusak yang meliputi
serangga, semut, tikus. Hama yang terdapat di industri ini harus ditangani
dengan benar karena akan mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan.
Industri farmasi perlu melakukan Program Pengendalian Hama Terpadu
(PHT). Program tersebut merupakan salah satu penerapan unsur CPOB
(Cara Pembuatan Obat yang Baik) yaitu Sanitasi dan Higiene. PT.Simex
Pharmaceutical Indonesia ini dalam pengendalian hamanya bekerjasama
dengan Orcid Mantis Indonesia yang merupakan perusahaan jasa dalam
pengendalian hama.
Jenis Hama meliputi:
1. Tikus
2. Semut
3. Serangga
4. Ular
5. Cicak

Anda mungkin juga menyukai