Anda di halaman 1dari 13

D E S 2 0 1 7   •   T I N G K A T I 2 0 1 7

• ILMU BIOMEDIK DASAR •

Keseimbangan
Cairan Tubuh

TENTIR QC LAYOUT

AUGHI NURUL A. KEVIN TJOA AURELIA M. P. S.

JASON

M. ARIQ FAKHRIDITOMO

Seksi Pendidikan Kelas Reguler

FKUI 2017: Harapan


Keseimbangan Cairan Tubuh
Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh


Chapter 1
Pembagian Kompartemen

Tubuh


Tentir QC Layout

Jason Kevin Tjoa Aurelia Maria P. S.

Pembagian Komponen Tubuh


Komponen tubuh tersusun atas 2
komponen utama yaitu cairan (3/5
tubuh) dan padatan (2/5 tubuh).

• Cairan tubuh hampir seluruhnya


tersusun atas komponen air.
• Cairan tubuh terdistribusi menjadi:
o Cairan Intraseluler (CIS/ICF) – 2/3
total cairan tubuh.
o Cairan Ekstraseluler (CES/ECF) –
1/3 total cairan tubuh.

Pembagian Kompartemen Cairan Tubuh


Cairan Intraseluler : Merupakan cairan yang menyusun setiap sel pada tubuh. Setiap sel
memiliki cairan dengan komponen campuran yang unik dan berbeda satu sama lain.

Cairan Ekstraseluler: Terdapat di luar sel pada tubuh, dibagi menjadi:

1. Plasma (sekitar 1/5 ECF) merupakan cairan penyusun darah.


2. Cairan Interstitial (sekitar 4/5 ECF) merupakan cairan yang terdapat diantara celah
antarsel. Cairan Interstitial merupakan tempat terjadinya pertukaran antarsel.

FKUI 2017: Harapan 1


Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

3. Komponen minor ECF


(dibawah 1%), terdiri dari:
a. Limfa, merupakan
cairan yang terdapat
dalam sistem limfatik
yang menjalankan
fungsi sistem imun.
b. Cairan Transeluler,
merupakan cairan
spesifik yang
diproduksi di berbagai
bagian tubuh. Cairan
Transeluler meliputi cairan cerebrospinal, cairan ocular, cairan synovial, cairan
pericardial, cairan intrapleural, cairan peritoneal, cairan endolimfe dan perilimfe pada
telinga.

FKUI 2017: Harapan 2


Ilmu Biomedik
Keseimbangan Cairan Tubuh Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh


Chapter 2
Pergerakan Cairan

Tubuh
Tentir QC Layout

Jason Kevin Tjoa Aurelia Maria P. S.

Pergerakan Cairan Tubuh


1. Pergerakan antara ICF dan ECF
• Dipisahkan oleh membran plasma pada sel yang sangat selektif akan pertukaran zat.
• Protein sel yang ada protein intraseluler tidak bisa keluar dari membran plasma
ke Cairan Ekstraseluler.
• Kandungan elektrolit berpindah melalui kegiatan pertukaran pasif maupun aktif
• Perpindahan air terjadi dan didukung oleh adanya perbedaan tekanan osmotik
pada ICF dan ECF.
2. Pergerakan komponen mayor ECF, antara Plasma dan Cairan Interstitial
• Dipisahkan oleh dinding pembuluh darah.
• Seluruh konstituen Plasma dan Cairan Interstitial dapat bertukar bebas pada
dinding pembuluh kapiler, kecuali protein plasma.
• Pergerakan cairan antara Plasma dan Cairan Interstitial didorong oleh adanya:
o Perbedaan Tekanan Hidrostatik yang cenderung menekan air dari Plasma ke
Cairan Interstitial.
o Perbedaan Tekanan Osmotik Koloid yang cenderung menarik air dari Cairan
Interstitial ke Plasma.
3. Contoh Pergerakan komponen minor ECF
• Pada otak à Cairan cerebrospinal dengan darah.
• Pada mata à Cairan Vitreous Humour dengan Aqueous Humour.
• Pada telinga à Cairan Endolimfe dengan Perilimfe.
• Pada tubuh à Cairan peritoneal, pleural, dan pericardial.

FKUI 2017: Harapan 3


Ilmu Biomedik
Keseimbangan Cairan Tubuh Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

4.
Chapter 3
Edema
5.
6.
7.

Tentir QC Layout

M. Ariq Fakhriditomo Kevin Tjoa Aurelia Maria P. S.

Definisi Edema
• Edema : pembengkakan jaringan karena kelebihan
cairan interstisium (terjadi abnormalitas
keseimbangan cairan tubuh).
• Edema digolongkan menjadi 2 berdasarkan
lokasinya: intraselular dan ekstraselular.
• Edema intraselular diakibatkan setidaknya 3 kondisi:
o Hyponatremia
o Depresi sistem metabolisme jaringan
o Nutrisi sel tidak adekuat
o Inflamasi
• Dalam materi ini lebih ditekankan mengenai edema
ekstraseluler.

Penyebab Edema
Ada 4 penyebab utama edema, yaitu:
• Konsentrasi protein plasma ↓
o Penyebab: Makanan kurang protein, Penyakit ginjal (pengeluaran protein plasma
berlebihan, Penyakit hati (Sintesis protein plasma ↓).
o Mekanisme: Konsentrasi protein plasma ↓ à Tekanan osmotik koloid plasma ↓ à
Cairan keluar kapiler ↑ & Reabsorpsi ↓ à Edema.

FKUI 2017: Harapan 4


Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

• Permeabilitas dinding kapiler ↑


o Penyebab: Pelebaran pori dinding kapiler (bisa disebabkan histamin).
o Mekanisme: Pori dinding kapiler melebar à Banyak protein plasma keluar dari plasma
ke cairan interstisium à Konsentrasi protein plasma ↓
• Tekanan vena ↑
o Mekanisme: Darah terbendung di vena à Tekanan darah kapiler ↑ à Cairan kapiler
mengalir dari kapiler ke interstisium à edema.
• Obstruksi (penyumbatan) pembuluh limfe
o Mekanisme: Pembuluh limfe tersumbat à Kelebihan cairan filtrasi tidak dapat masuk
pembuluh limfe à Cairan terkumpul di interstisium (edema) à Protein plasma
semakin terakumulasi di interstisium à Edema semakin parah (lihat poin I).

Nice to know: Penyumbatan pembuluh limfe dapat terjadi


akibat infeksi yang disebabkan oleh nematoda filarial
Wucheria bancrofti sehingga menyebabkan edema berat
pada bagian yang terinfeksi, terutama skrotum dan
ekstremitas. Disebut juga sebagai elefantiasis karena kaki
yang bengkak mirip kaki gajah.

FKUI 2017: Harapan 5


Keseimbangan Cairan Tubuh
Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

Chapter 4
• Pada tubuh à Cairan peritoneal, pleural, dan pericardial.
Mekanisme
8.
Tubuh dalam
9.
Menjaga
10. Keseimbangan Air
Tentir QC Layout

M. Ariq Fakhriditomo Kevin Tjoa Aurelia Maria P. S.

Mekanisme Penyeimbang Cairan Tubuh


Keseimbangan air tercapai saat jumlah air yang masuk = keluar. Keseimbangan cairan
ditentukan oleh dua faktor (saling berbanding terbalik) yang dapat diatur, yaitu:

• Volume CES
o Membantu mempertahankan
tekanan darah.
o Volume CES berbanding
terbalik dengan tekanan darah
arteri. (Volume ↑ à Tekanan
↓, Volume ↓ à Tekanan ↑).
o Dipengaruhi keseimbangan
garam. (dibahas lebih lanjut
chapter berikutnya).

• Osmolaritas CES
o Konsentrasi solut/zat terlarut (dalam osmol) per liter.
o Osmolaritas CES > CIS = krenasi.
o Osmolaritas CES < CIS = hemolisis.
o Dipengaruhi keseimbangan cairan.
o Dicapai dengan cara minum dan menyesuaikan ekskresi H2O melalui urin dengan
kontrol vasopresin.
o Vasopresin (ADH): Meningkatkan reabsorpsi air pada tubulus ginjal dengan cara
menyisipkan aquaporin-2 (tersimpan dalam vesikel) pada membran luminal.

FKUI 2017: Harapan 6


Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

o Minum: Keinginan minum dipicu rasa haus yang disebabkan oleh neuron di
hypothalamus (pusat haus).

FKUI 2017: Harapan 7


Keseimbangan Cairan Tubuh
Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

Chapter 5
Mekanisme Tubuh dalam

Menjaga Keseimbangan Garam


Tentir QC Layout

Aughi Nurul A. Kevin Tjoa Aurelia Maria P. S.

Mekanisme Penyeimbang Garam Tubuh


Dalam mengatur keseimbangan
garam, kelebihan garam dikontrol oleh
eksresi dalam urin. Eksresi garam di
urin melalui pengaturan filtrasi Na+
dan reabsorpsi Na+. Kontrol filtrasi
Na+ dengan pengaturan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG), sedangkan
kontrol reapsorpsi Na+ melalui
Sistem Renin-Angiotensin-
Aldosteron. Proses umumnya
adalah sebagai berikut.

FKUI 2017: Harapan 8


Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

1. Laju Filtrasi Glomerulus


(LFG)
o Diatur oleh refleks
baroreseptor terhadap tekanan
darah
o Semakin banyak garam di
CES, semakin banyak H2 O
(untuk menjaga osmolaritas)
sehingga volume meningkat.
Peningkatan volume
menyebabkan peningkatan
tekanan.
o Tekanan darah arteri
berbanding lurus dengan LFG.
o Setiap perubahan LFG akan
mengubah jumlah Na+ (Cl-
mengikuti) dan cairan penyerta
lain yang difiltrasi dan
menentukan jumlah Na+ yang
diekskresi.

2. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
Berawal dari sekresi Renin yang dipengaruhi oleh:
o Sel granular : Sensitif terhadap tekanan darah. Sel ini merespon tekanan darah yang
turun di renal arteriole dengan sekresi Renin.
o Saraf parasimpatik : Diaktifkan oleh kontrol pusat kardiovaskular ketika tekanan
darah turun, berakhir di sel granular dan merangsang sekresi Renin.
o Parakrin : Ketika cairan sampai di tubulus distal dalam jumlah yang sedikit, sel macula
densa melepas parakrin yang memberi sinyal sel granular untuk mensekresi Renin.
o Setelah Renin disekresikan, mekanismenya sebagai berikut;
o Renin mengaktifkan Angiotensinogen (protein plasma yang dihasilkan oleh hati)
menjadi Angiotensin I.

FKUI 2017: Harapan 9


Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

o Angiotensin I diubah menjadi Angiotensin II oleh angiotensin-converting enzyme


(ACE) yang dihasilkan di paru-paru.
o Angiotensin II merangsang pengeluaran Aldosteron (perangsang reabsorpsi Na+
di ginjal) dari korteks adrenal. Angiotensin II menyebabkan vasokontriksi arteriol yang
meningkatkan tekanan darah. Selain itu angiotensin II juga memacu sekresi
Aldosteron sehingga reabsorpsi Na+ meningkat.


Mekanisme Renin


Mekanisme Renin

- Angiostenin -
Aldosteron

FKUI 2017: Harapan 1


0
Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

Proses reabsorpsi Na+ dengan pengaruh Aldosteron


o Aldosteron bergabung dengan reseptor di sitoplasma.
o Reseptor hormon kompleks menginisiasi transkripsi di nukleus.
o Kanal dan pompa protein baru terbentuk.
o Protein yang diinduksi aldosteron memodifikasi protein yang ada.
o Hasilnya adalah reabsorpsi Na+ dan sekresi K+.

FKUI 2017: Harapan 1


1
Keseimbangan Cairan Tubuh
Ilmu Biomedik Dasar: Keseimbangan Cairan Tubuh

Referensi

1. Silverthorn. Human physiology. 5th ed. San Fransisco : Pearson Benjamin Cummings;
2009.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. In : Pendit BU, translator. 8th ed.
Jakarta : EGC; 2014.
3. Sherwood L. Human physiology from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage
Learning; 2016.
4. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 14th ed. United
States: Wiley; 2014.

FKUI 2017: Harapan 1


2

Anda mungkin juga menyukai