Anda di halaman 1dari 52

TERAPI CAIRAN DAN NUTRISI

Oleh :
dr. Puguh S
TUJUAN
1. Mengatur cairan tubuh dengan menjaga
keseimbangan air, elektrolit dan keseimbangan
asam-basa
2. Dukungan nutrisi sebagai sumber energi
3. Akses melalui pembuluh darah vena, sehingga
vena terbuka untuk pemberian obat dsb
DASAR UMUM FISIOLOGI CAIRAN TUBUH
2. Cairan
1. Jumlah
tubuh terdiri
cairan tubuh
atas

Cairan ekstra selular


Orang dewasa 60% 20% BB (CES),
yangmana 15% BB
berat badan
cairan interstitial dan
5% BB cairan plasma

Anak 75% berat Cairan Intraseluler


badan 40% BB (CIS)
CONTOH
Pria BB 50 Kg
Jumlah cairan tubuh = 60% BB
= 30 Liter
Cairan Ekstraseluler = 20% BB
= 10 Liter
Cairan Plasma 5%BB= 2,5 Liter = 4 Lt darah

Cairan interstitial 15% BB = 7,5 Lt

Cairan Intraseluler (CIS) 40%BB = 20 Liter


Cairan Elektrolit

dextrose

Zat non ion Kreatin

3. Isi cairan Ureum, dll


tubuh

Kation : Na,
K, Ca, Mg
Zat ion
(garam)
Anion : HCO3-
, Cl, PO4
Cairan Ekstra Seluler (CES)
Kation utama : Na
Anion utama : Cl-

Cairan Intra Seluler (CIS)


Kation utama : K
Anion utama : PO4-
MEKANISME TRANSPORT
Dari CIS ke CES atau sebaliknya tergantung
permeabilitas membran sel
Gerakan air melalui mekanisme transport pasif

Gerakan partikel ion melalui mekanisme


transport aktif
Gerakan partikel makromolekul (Protein) tidak
bisa melalui membran sel
Tekanan hidrostatis (pembuluh darah) dan
tekanan osmotik berpengaruh pada gerakan
partikel diatas
Cairan Cairan Intraseluler
Ekstraseluler (CES) (CIS)
Mempertahankan _ Terlibat dalam proses
sistem sirkulasi metabolisme
Mengangkut nutrien membentuk energi dll
kedalam sel
Membuang sisa
metabolisme
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH

Karbohidrat
Air
Protein
lemak
Mineral
CIS 40%
Cairan Tubuh

60% Sel Cairan


Membran Interestitial
15%
CES 20%
Dinding kapiler

Cairan Plasma
5%
TEKANAN OSMOTIK
Yang pegang peranan dalam tekanan osmotik
adalah cairan ekstraseluler (CES), normal cairan
tubuh 285 m.osmol
Cairan yang sama dengan tekanan osmotik
plasma disebut Cairan isotonik = PZ : RL : D5%
Cairan yang lebih tinggi dari tekanan osmotis
plasma disebut Cairan Hipertonik = Koloid :
Aminofusin dll
Cairan yang lebih rendah dari tekanan osmotik
plasma disebut Cairan Hipotonik = Air suling
Batas toleransi tubuh menerima cairan dari luar
dengan batas tidak lebih dari 900 m.osmol
KEBUTUHAN CAIRAN & NUTRISI PERHARI

Air 2000 mL
Air metabolit 200 mL
Pemasukan

Air yang di ekskresi


sebagai urine 1300ml/
Pengeluaran hari
Air melalui penguapan
keringat 900 mL/hari
Apabila tidak ada asupan oral maka kebutuhan air sbb

Volume infus = Jumlah Urine + 700 mL

Volume infus + 200 mL = Volume urine + 900 mL


PERANAN ELEKTROLIT
1. Natrium (Na)
Mempertahankan tekanan osmotik tubuh
Memelihara cairan ekstraseluler (CES) agar stabil
84% berada dalam CES
Memelihara volume cairan Ekstraseluler (CES)
Pada dehidrasi tekanan osmotik (kadar Na) ,
mendorong untuk minum karena haus sehingga tekanan
osmotik kembali normal
Kebutuhan perhari 3 6 gram NaCl (50 100 m Eq)
2. Kalium (K)
Merupakan elektrolit yang terpenting dalam cairan
intraseluler (CIS)
90% berada di CIS
Berperanan hantaran syaraf : rangsangan otot hantaran
impuls listrik
Dikeluarkan lewat urine
Kebutuhan perhari 40 m Eq (3 gr KCl)
Manajemen
Nutrisi

Nutrisi Nutrisi
Parenteral Enteral

Oral Tube
N.P Perifer N.P Central feeding feeding
(mulut) (NS)
Nutrisi Parenteral Perifer
Px tidak makan dalam kurun waktu kurang dari 1
minggu
Memasok energi 1000 Kcal
Nutrisi Parenteral central
Px tidak makan lebih dari 2 minggu
Memasok energi > 1000 Kcal
Nutrisi Enteral
Keuntungan
Ekonomis , tanpa resiko sepsis / infeksi , plebitis dll
Mencegah atrophy vili usus

Memacu hormon pencernaan

Indikator nutrisi enteral (Tube feeding)


Px dengan sulit makan / menelan
Intake oral tidak mencukupi

Kontra indikasi
Ggn fungsi saluran cerna (muntah berat, ileus obstruktif,
dll)
Route Pemberian Nutrisi Enteral (Tube feeding)
1. Nasogastrik tube feeding, Nasoduodenal tube
feeding
2. Gasstrostomi
3. Jejunostomi

Komplikasi pemberian cairan Intravena (I.v)


A. Sistemik
B. Lokal
Kelebihan cairan tubuh
Kekurangan cairan tubuh
A. Kelainan elektrolit : hipo/hiper
Sistemik Kalium, Natrium dll, ggn asam-basa

Plebitis
Infeksi
B. Lokal
I. PLEBITIS
Radang dinding pembuluh darah vena
Tanda-tanda / gejala sbb
Bila ditekan sakit
Kemerahan pada tempat tusukan
Rasa panas pada tempat tusukan
Kemerahan sepanjang jalur vena yang ditusuk
Timbul memar pada tempat tusukan
Penyebab
1) Kimiawi
2) Mekanis
3) Bakterial
1 KIMIAWI
pH obat yang terlalu asam / basa timbul resiko
plebitis lebih besar dan terasa kesakitan.
Sebaiknya diberikan secara lambat 10 15 menit
Osmolaritas yang tinggi
Normal 285 5 m. osm| Lt
Yang bisa ditolerir vena adalah 900 m . osm/Lt
Diatas konsentrasi tsb sebaiknya diberikan lewat
vena central
Bila diberikan pada vena perifer maka di kombinasi
cairan isotonis dengan infus cabang
2. MEKANIS
Biasanya plebitis timbul setelah > 72 jam sejak
pemasangan infus
Beberapa hal penyebab Plebitis sbb:
Tempat penusukan jarum kurang tepat
Vena ekstremitas ; vena daerah sendi ; area oedema : area
terinfeksi dll
Pemilihan vena kurang tepat
Pilih vena yang lebih besar dan lurus
Pemilihan jarum yang ukuran lebih besar dari vena
Pilih jarum ukuran 20G, 22G
Bila plastik pada venocath pecah pada waktu penusukan

maka harus diganti dengan yang baru


Fiksasi jarum yang kurang kuat, sehingga jarum
mudah bergerak dan melukai dinding vena
3. BAKTERIAL
Cairan infus terkontaminasi kuman
Tempat penusukan terkontaminasi

Tempat tidak bersih


PENCEGAHAN TERHADAP PLEBITIS
Pertahankan kebersihan lingkungan : alat (harus
steril)
Cuci tangan sesuai teknik aseptik, sebelum maupun
sesudah tindakan
Pahami teknik yang benar pemasangan jarum infus
infusset dan jarum harus diganti maksimal 3 hari
Segera diganti bila mulai ada tanda tanda plebitis
Ganti balutan pada daerah insersi jarum setiap hari
Tinggi botol infus dengan jantung idealnya 36 inchi
RUMUS MENGHITUNG TETESAN INFUS
Jumlah Cairan yang di berikan (cc) X Faktor tetesan infusset
Lama pemberian (Jam) 60

Infuset (makro) 1 cc = 20 tetes


Infuset (mikro) 1 cc = 60 tetes
CONTOH

1. 1500 cc (3 botol) Dextrose 5% diberikan selama


5 jam, menggunakan infus set makro. Berapa
tetes permenit diberikan?
Jawab:
Infus set makro 1 cc = 20 tetes
1500 cc x 20 tetes = 100 tetes/menit
5 x 60 menit
2. Ringer lactat diberikan dengan menggunakan
infus set mikro 500 tetes permenit selama 1
jam. Berapa cc ringer lactat ?
Jawab:
Infuset mikro 1 cc = 60 tetes
Y cc x 60 tetes = 500 tetes/ menit
1 x 60 menit
Y = 500 cc
Jadi yang dibutuhkan 500 cc Ringer lactat
Terimakasih.....
1. Tujuan memberikan terapi cairan dan nutrisi adalah
sebagai berikut :
a. Mengatur cairan tubuh dengan menjaga keseimbangan
air, elektrolit dan asam basa
b. Dukungan nutrisi sebagai sumber energi
c. Akses melalui pembuluh darah vena sehingga terbuka
untuk pemberian obat
d. Betul semua
e. Salah semua

2. Seorang laki laki berat badan 50 kg, maka jumlah cairan


plasma adalah sebagai berikut :
a. 2 liter
b. 10 liter
c. 30 liter
d. 4 liter
e. Salah semua
3. Prosentase cairan intra seluler tubuh manusia dewasa
adalah sebagai berikut :
a. 5 % berat badan
b. 15 % berat badan
c. 20 % berat badan
d. 40 % berat badan
e. Salah semua

4. Cairan infus di bawah ini yang bukan termasuk cairan


kristaloid adalah sebagai berikut :
a. Riger laktat
b. Normal saline / PZ
c. Ringer asetat
d. Fima Hes
e. Salah semua
5. Komplikasi sistemik pada pemberian cairan melalui intra
vena (IV) adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan cairan tubuh, (over load)
b. Kekurangan cairan tubuh
c. Kelainan elektrolit, hipo / hiper Ka/Na
d. Gangguan keseimbangan asam basa
e. Betul semua

6. Komplikasi lokal pada pemberian cairan melalui intra vena


(IV) adalah plebitis dan infeksi juga ditandai dengan gejala
sebagai berikut :
a. Kemerahan sepanjang jalur vena
b. Timbul merah pada tempat insersi jarum
c. Timbul merah pada tengah tusukan dan nyeri bila ditekan
d. Betul semua
e. Salah semua
7. Penyebab terjadinya plebitis adalah sebagai berikut :
a. Penyebab kimia
b. Penyebab mekanis
c. Penyebab bakteri
d. Salah semua
e. Betul semua

8. Dalam menegakan diagnosa keracunan perlu tahapan


tahapan sebagai berikut :
a. Anamnesia
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Pemeriksaan toksikologi dan patologi
e. Betul semua
9. Kontra indikasi tindakan rangsangan muntah adalah
sebagai berikut :
a. Keracunan bahan korosive
b. Keracunan minyak tanah, bensin
c. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Salah semua
e. Betul semua

10. Anti datum / penawar pada keracunan organo fosfat


adalah sebagai berikut :
a. Nalorphin
b. Metilen blue
c. Atropin sulfas
d. Salah semua
e. Betul semua
11. Seorang perawat memberikan cairan infus Rinjer Laktat sebanyak
3 botol @ 500 cc, menggunakan Infuset Makro dengan kecepatan 50
tetes/mnt. Berapa lama cairan Infus Rinjer Laktat berakhir ?
a. 1 jam
b. 2 jam
c. 3 jam
d. 5 jam
e. 10 jam

12. Seorang bidan memberikan cairan infus Dextrosa 5 % sebanyak 3


botol @ 500 cc, menggunakan Infus mikro dengan kecepatan 100
tetes / mnt. Diperlukan waktu berapa lama cairan infus Dextrosa 5%
berakhir ?
a. 2 jam
b. 5 jam
c. 10 jam
d. 15 jam
e. 20 jam
13. Seirang perawat memberikan cairan infus PZ (normal salin) dengan
kecepatan 100 tetes/mnt, menggunakan Infus Mikro selama 120
menit. Berapa cc cairan PZ (normal salin) dibutuhkan ?
a. 500 cc
b. 300 cc
c. 200 cc
d. 100 cc
e. 50 cc

14. Seorang perawat memberikan cairan Ringer Asetat dengan


kecepatan 50 tetes / mnt, menggunakan infus makro selama 3 jam.
Berapa jumlah cairan ringer asetat diberikan ?
a. 300 ml
b. 350 ml
c. 400 ml
d. 450 ml
e. 500 ml
15. Seorang bidan memberikan cairan RL dengan kecepatan 30 tetes /
mnt, menggunakan Infus makro selama 30 menit. Berapa cc cairan
RL diberikan ?
a. 2700 cc
b. 2000 cc
c. 1000 cc
d. 450 cc
e. 45 cc

16. Seorang bidan memberikan cairan PZ sebanyak 500 cc selama 120


mnt dengan kecepatan 250 tetes/mnt. Alat infus apa yang digunakan
?
a. Infus mikro
b. Infus makro
c. Blood tranfusin set
d. Betul semua
e. Salah semua
17. Seorang perawat memberikan infus D5% sebanyak 2 botol @ 500
cc selama 2 jam dengan kecepatan 500 tetes /mnt. Alatnya apa
yang digunakan ?
a. Infus mikro
b. Blood tranfusi set
c. Infus makro
d. Betul semua
e. Salah semua

18. Seorang bidan memberikan infus RD 5% 1000 cc menggunakan


Infus Set Mikro selama 4 jam. Hitung berapa tetes permenit
dibutuhkan ?
a. 500 tts/mnt
b. 250 tts/mnt
c. 100 tts/mnt
d. 50 tts/mnt
e. Salah semua
19. Seorang perawat memberikan infus RL 300 cc, menggunakan
infuset makro selama 30 menit. Hitung berapa tetes permenit
dibutuhkan ?
a. 800 tetes/mnt
b. 400 tetes/mnt
c. 200 tetes/mnt
d. 100 tetes/mnt
e. 50 tetes/mnt

20. Seorang perawat memberikan infus RL 500 cc menggunakan


infuset mikro dengan kecepatan 100 tetes/mnt. Kalau infus
dimulai pukul 07.00 maka pada pukul berapa cairan RL habis ?
a. Pukul 10.00
b. Pukul 11.00
c. Pukul 12.00
d. Pukul 13.00
e. Pukul 14.00
21. Obat dibawah ini yang merupakan obat pilihan pada kasus
shock arafilaktik adalah sebagai berikut :
a. Morphine
b. Verapamil
c. Epinephrin / adrenalin
d. Amiodaron
e. Digitalis

22. Gejala keracunan insektisida fosfat organik adalah sebagai


berikut :
a. Pupil miosis
b. Sinus bradikardia
c. Hipersalivasi
d. Hiper sekresi Bronkhus
e. Betul semua
23. Gejala dan tanda tanda Atropinisasi adalah sebagai
berikut :
a. Pupil Midriasis Maximal
b. Palpitasi / berdebar debar
c. Kulit hangat dan mulut kering
d. Muka merah
e. Betul semua

24. Pemeriksaan laboratorium pada keracunan insektisida


fosfat organik (IFO) dengan mengukur kadar Enzym
Kholin esterase sebagai berikut :
a. Keracunan ringan kadarnya < 20 %
b. Keracunan sedang kadarnya 20 41 %
c. Keracunan berat kadarnya 40 70%
d. Betul semua
e. Salah semua
25. Efek farmakology asetil kholin adalah sebagai berikut :
a. Muskarinik
b. Nikotinik
c. Susunan Syaraf Pusat (SSP)
d. Betul semua
e. Salah semua

26. Penatalaksanaan intoksikasi insektisida fosfat organik


(IFO) adalah sebagai berikut :
a. Resusitas ABC
b. Eliminasi
c. Pemberian anti Dotum Sulfat Atropin
d. Betul semua
e. Salah semua
27. Beberapa kesalahan dalam pengobatan pada keracunan
organofosfat adalah sebagai berikut :
a. Resusitasi kurang baik
b. Eliminasi kurang sempurna
c. Pemberian atropin kurang adekuat
d. Pemberian atropin terlalu cepat dihentikan
e. Betul semua

28. Macam macam insectisida fosfat organik (IFO) dibawah


ini adalah sebagai berikut :
a. Malathion
b. Diazinon
c. Abate
d. Basudin
e. Carbamat
29. Pada kondisi dehidrasi / kekurangan cairan tubuh akibat diare
dan muntah, maka terjadi penurunan turgor kulit dan mata
cowong. Hal ini karena berkurangnya cairan sebagai berikut :
a. Cairan Plasma
b. Cairan Intra Seluler
c. Cairan Interstitial
d. Betul Semua
e. Salah Semua

30. Peran cairan Ekstra Seluler adalah sebagai berikut :


a. Mempertahankan sistem sirkulasi
b. Mengangkut nutrisi ke dalam sel
c. Membuang sisa metabolisme
d. Betul semua
e. Salah semua

Anda mungkin juga menyukai