Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ketika Jepang menginginkan Belanda untuk menyerah tanpa
syarat dan Belanda mulai tidak tersisa di Nusantra, membuat bangsa
Indonesia sangat senang. Hal itu dikarenakan terbebas dari penjajahan bangsa
Belanda yang sangat kejam. Lalu masyarakat Nusantara menyambut baik
kedatangan Jepang yang membawa semboyan leluhur sesama ras yakni 3A.
Namun yang diharapkan tersebut tipu belaka bagi bangsa Indonesia. Jepang
datang ke Indonesia yakni untuk menguasai dan membutuhkan
masayarakatnya untuk ikut dalam peperangan atau menjadi prajurit perang.
Pada masa Shogun, masyarakat Jepang beranggapan bahwa
perempuan itu hanya sebagai pelengkap dalam hidup kaum laki-laki.
Perempuan hanya dianggap sebagai benda, karena dalam kesehariannya
mereka hanya berada di dalam rumah menunggu kehadiran suaminya. Maka
banyak wanita yang ditindas dandijadikan budak sex. Sehingga tentara Jepang
memandang bahwa seks dengan perang menjadi suatu yang penting untuk
disandingkan. Tentara Jepang sering menjadikan salah satu bagian tubuh
korban perempuannya sebagai jimat yang akan memberikan pengaruh bagi
mereka selama pertempuran berlangsung. Hingga diakhir setelah penjajahan
Jepang banyak korban Jugun Ianfu yang mengalami banyak gangguan
trauma.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Skripsi Bab 3 , Diakses 4 November 2019, 14.25 WIB


2.
3. https://sc.syekhnurjati.ac.id
2. Makalah Jugun Ianfu dan kekerasan terhadap perempuan (UPI) , Diakses 4
November 2019, 14.30 WIB

https://academia.edu.ac.id
3. Skripsi Bab 4 jugun ianfu, eksploitasi perempuan pada masa Jepang, Diakses 4
November 2019, 15.22 WIB
a-research.upi.edu.pdf
4. Skripsi UNY kiprah mardiyem dalam memperjuangkan hak-hak, Diakses 4
November 2019, 16.25 WIB
https://eprints.uny.ac.id
5. Jurnal Konstruksi Perempuan Indonesia pada masa Jepang, Diakses 4
November 2019 2019, 15.30 WIB
https://archive.ivaa-online.org.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai