Anda di halaman 1dari 14

Syi’ar Vol. 18 No.

1 Januari-Juni 2018
KESEIMBANGAN EMOSI DAN KESEHATAN MENTAL MANUSIA DALAM
PERSFEKTIF PSIKOLOGI AGAMA

Rossi Delta Fitrianah*

Emotion is a situation caused by a particular situation (special), and emotions tend to occur in
relation to behavior that leads (approach) or avoid (avoidance) to something, and the behavior is
generally accompanied by physical expression, so that others can know that someone is experiencing
emotions. Emotional balance is called emotional stability, a characteristic of someone who has good
emotional control. Sometimes it is also termed emotional maturity, which is a state of achieving
maturity from emotional development. Mental health in human life is a very important problem
because it concerns the quality and happiness of humans. Without good health, people will not be able
to get happiness and high quality human resources. Mental health in human life is a very important
problem because it concerns the quality and happiness of humans. Without good health, people will
not be able to get happiness and high quality human resources. This is because those who can
guarantee human happiness are the psychology, health and diversity that humans have.
Key Word: Emotional Balance, Mental Health, Religion Psychology

A. Pendahuluan Sementara menurut Quraish shihab


Berbicara mengenai manusia adalah dalam wawasan al qur’an hal tersebut
persoalan yang tidak habis habisnya untuk disebabkan pembahasan tentang manusia
didiskusikan. Dalam berbagai aliran terlambat dilakukan karena perhatian awal
psikologi, seperti psikoanalisa (klasik) tertuju pada alam materi dan ciri khas akal
Sigmund Freud memandang bahwa prilaku manusia yang cenderung menghindari
manusia banyak dipengaruhi oleh masa memikirkan yang kompleks atau sifat akal
lalu, alam tak sadar, dorongan dorongan manusia yang tidak mampu mengetahui
biologis yang selalu menuntut kenikmatan hakekat hidup.2
untuk segera dipenuhi. Jadi tak heran bila
Namun ahli psikologi humanistic
psikoanalisa menganggap hakikat manusa
cenderung menolak sepenuhnya gagasan
adalah buruk, liar, kejam, non etis , egois
bahwa sifat manusia bias dipelajari secara
,sarat nafsu dan berkiblat pada kenikmatan
ilmiah sementara menurut ahli psikologi
jasmani1
memberikan penertian psikologi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia

91
*Penulis adalah Dosen Jurusan Dakwah IAIN Bengkulu
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama

baik yang tampak maupun tak yaitu masking, modulation,dan


tampakkarena perilaku manusia merupakan samulation.
perwujudan dari gejala gejala kejiwaan3 Masking adalah keadaan seseorang yang
dapat menyambunyikan atau dapat
Selanjutnya jika berbicara tentang
menutupi emosi yang dialaminya. Emosi
Emosi pada umumnya disifatkan sebagai
yang dialaminya tidak tercetus keluar
keadaan (state) yang ada pada individu
melalui ekspresi kejasmaniannya.
atau organisme pada suatu waktu. Emosi
Misalnya orang yang sangat sedih karena
berlangsung dalam waktu yang relatif
kehilangan anggota keluarganya.
singkat, sehingga emosi berbeda dengan
Kesedihan tersebut dapat diredam atau
mood. Mood atau suasana hati pada
dapat ditutupi, dan tidak adanya gejala
umumnya berlangsung dalam waktu yang
kejasmanian yang menyababkan
relatif lebih lama dari pada emosi, tetapi
tampaknya rasa sedih tersebut. Pada
intensitasnya kurang apabila dibandingkan
modulasi (modulation) orang tidak dapat
dengan emosi. Oleh karena itu sering
meredam secara tuntas mengenai gejala
dikemukakan bahwa emosi merupakan
kejasmaniannya, tetapi hanya dapat
keadaan yang ditimbulkan oleh situasi
mengurangi saja. Jadi misalnya karena
tertentu(khusus), dan emosi cenderung
sedih, ia menangis (gejala kejasmanian)
terjadi dalam kaitannya dengan perilaku
tetapi tangisannya tidak begitu mencuat-
yang mengarah (approach) atau
cuat. Pada simulasi(simulation) orang tidak
menyingkir (avoidance) terhadap sesuatu,
mengalami emosi, tetapi seolah-olah
dan perilaku tersebut pada umumnya
mengalami emosi dengan menampakan
disertai adanya ekspresi kejasmanian,
gejala-gejala kejasmanian. 4
sehingga orang lain dapat mengetahui
B. Macam-Macam Emosi
bahwa seseorang sedang mengalami emosi.
Atas dasar aktivitasnya, tingkah laku
Namun demikian kadang-kadang
emosiaonal dapat dibagi menjadi beberapa
orang masih dapat mengontrol keadaan
bagian yaitu: takut, cemburu, gembira,
dirinya sehingga emosi yang dialami tidak
marah dan cinta.5
tercetus keluar dengan perubahan atau
1. Takut
tanda-tanda kejasmanian tersebut. Hal ini
Pada dasarnya, rasa takut itu
berkiatan dengan pendapat yang
bermacam-macam. Ada yang timbul
dikemukakan oleh Ekman dan Friesen.
karena seorang anak kecil memeang
Menurut Ekman dan Friesen ada tiga rules,
ditakut-takuti atau karena berlakunya
73
92
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018

berbagai pantangan dirumah. Akan tetapi, Kecemburuan adalah bentuk khusus


ada juga rasa takut “naluriah” yang dari kekhawatiran yang didasari oleh
terpendam dalam hati sanubari setiap kurang adanya keyakinan terhadap diri
insan. Misalnya saja, rasa takut akan sendiri dan ketakutan akan kehilangan
tempat gelap, takut berada ditempat sepi kasih sayang dari seseorang. Seseorang
tanpa teman, atau takut menghadapi hal- yang cemburu selalu mempunyai sikap
hal asing yang tidak dikenal. Kengerian- benci terhadap saingannya.
kengerian ini relative lebih banyak di 3. Gembira
derita oleh anak-anak daripada orang Gembira adalah ekspresi dari
dewasa. Karena, sebagai insane yang kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari
masih sangat muda, tentu saja daya tahan ketegangan biasanya kegembiraan
anak-anak belum kuat. disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-
Jika dilihat secara objektif, bisa toba (surprise) dan kegembiraan biasanya
dikatakan bahwa rasa takut selain bersifat social, yaitu melibatkan orang-
mempunyai segi-segi negative, yaitu orang lain di sekitar orang yang sedang
bersifat menggelorakan dan menimbulkan genbira tersebut.
perasaan-perasaan dan gejala tubuh yang 4. Marah
menegangkan, juga ada segi positifnya. Sumber utama kemarahan adalah
Rasa takut merupkan salah satu kekuatan hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk
utama yang mendorong dan sampai pada tujuannya. Dengan
menggerakannya. Reaksi yang timbul di demikian,ketegangan (stress) yang terjadi
dalam individu, lalu menggerakan individu dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan
untuk melindungi diri terhadap rangsangan bertambah. Untuk menyalurkan
atau bahaya dari luar, menjauhkan diri dari ketegangan-ketegangan itu individu yang
sesuatu yang dapat menyakiti diri, melukai bersangkutan menjadi marah.
diri, atau menimbulkan bahaya lainnya. 5. Cinta
Dengan demikian, jelaslah bahwa Apakah cinta? Sesungguhnya betapa
rasa takut mempunyai nilai negative dan sulitnya kita untuk menjelaskan kata yang
positif. Positif karena rasa takut stau ini. Sama halnya ketika kita harus
melindungi individu dalam keadaan yang mendefeniisikan ihwal kebahagiaan.
berbahaya. Penyair mesir, Syauqi Bey, melukiskan
2. Cemburu “cinta” dalam sebuah sajaknya:
Apakah cinta
74
93
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama

Mulanya berpandangan mata Dalam kamus Psikologi,


Lantas saling senyum keseimbangan emosi disebut dengan
Kata berbalas kata emotional stabilty, karakteristik seseorang
Dan memadu janji yang memiliki kontrol emosional yang
Akhirnya bertemu baik. Terkadang diistilahkan juga dengan
Namun yang digambarkan di atas emotional maturity (kedewasaan
adalah cinta romantic, yaitu cinta waktu emosional), yaitu satu keadaan mencapai
pacaran yang kadang-kadang berakhir tingkat kedewasaan dari perkembangan
putus setelah puas bertemu dalam memadu emosional. Sebaliknya, emosi yang tidak
cinta, tidak sampai meningkat kejenjang seimbang (Al-waswasu) dapat
pernikahan. Adapun cinta yang tumbuh mengakibatkan kecemasan (anxiety),
dalam pernikahan adalah lebih kuat dan kegelisahan (nerveus), kekawatiran yang
lebih agung, karena tuhan yang berlebih dan sikap tak bertanggung jawab.
menciptakannya untuk menjalin Kondisi semacam ini bisa menghambat
pernikahan itu menjadi kekal, tidak sistem kerja otak menalar setiap masalah
gampang diputuskan. secara optimal. Sehingga dapat
Setiap orang, anak-anak maupun menyebabkan kebimbangan yang berlarut.
orang dewasa, pada hakikatnya
Allah SWT dalam surat An Anas
menginginkan untuk diterima sebagaimana
mengajarkan setiap hamba untuk
adanya, dirinya, fisiknya, juga pribadinya
memohon perlindungan kepada-Nya agar
secara keseluruhan dalam keluarga,
terhindar dari keadaan al-waswas.
termasuk diantaranya dapat menerima
Permohonan dalam surat itu menggunakan
kelemahan dan kekurangan mereka.
tiga sifat sekaligus, yaitu Rabbin Nas,
Tuhan telah menciptakan
Malikin Nas dan Ilahin Nas. Kata Rabb,
makhluknya sedemikian rupa, sehingga
bermakna pemelihara, pendidik dan
sudah merupakan hukum alam bahwa
pencipta yang berkonotasi dengan sifat
anak-anak membutuhkan dan selalu
kasih-sayang; Malik, bermakna raja dan
mendambakan cinta kasih orang tua.
penguasa dengan kesan bijaksana, tegas
Kebutuhan emosi seorang anak terhadap
dan adil; dan Ilah berkenaan dengan
cinta dan kasih sayang, sama besarnya
ubudiyah dan keyakinan. Ketiga sifat itu
dengan kebutuhan fisik akan makanan. 6
digunakan untuk memohon perlindungan
C. Keseimbangan Emosi

75
94
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018

dari satu masalah saja, yaitu Al waswas fi kali berpesan, “Jangan suka
shudurin nas. marah.”(HR.Bukhari) Situasi semacam ini
bisa ditimbulkan oleh faktor internal
Al-waswas secara bahasa berarti
meliputi tingkat kematangan emosi, pola
bisikan-bisikan suara halus yang merasuk
berfikir dan kualitas keyakinan (iman).
dalam sanubari. Dengan bahasa sederhana,
Dapat pula disebabkan adanya pengaruh
bisa dipahami sebagai rangkaian situasi
kuat dari faktor eksternal(bisikan jin atau
emosional yang tidak seimbang yang kerap
perilaku orang lain.
menyesakkan dada. Keseimbangan emosi
merupakan ciri pribadi yang sehat. Dalam kondisi seperti itu,
Keseimbangan emosi menjadi faktor seseorang tidak sepantasnya mengambil
terpenting bagi efektifitas nalar untuk suatu keputusan, sebab sikap yang
mampu bekerja secara baik. Al Qur’an diputuskan dalam situasi demikian hanya
menilai bahwa menjaga keseimbangan akan menciptakan masalah yang lebih
emosi (al kadziminal ghaidh) adalah ciri rumit. Dalam hadits riwayat Abu Bakrah,
dari ketakwaan. Demikian pula Rasulullah Rasululah SAW bersabda, “seseorang
SAW memuji dan menyebut orang yang janganlah memutuskan perkara antara dua
dapat menjaga emosi sebagai orang yang orang sedang ia dalam keadaan marah”
kuat, diriwayatkan dari Abu Hurairah (HR Bukhari dan Muslim).
bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
D. Definisi Kesehatan Mental
"bukanlah orang kuat itu adalah orang
yang hebat bergulat, tapi orang yang kuat
Pola negatif (salabiy), bahwa
adalah orang yang dapat menahan
kesehatan mental adalah terhindarnya
emosinya ketika ia marah" (HR Bukhari
seseorang dari segala neurosis (al-amradh
dan Muslim)
al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-
dzihaniyah). Kedua, pola positif (ijabiy),
Al Qur’an mencela orang yang
bahwa kesehatan mental adalah
demikian, “mereka dalam keadaan ragu-
kemampuan individu dalam penyesuaian
ragu antara yang demikian, tidak masuk
diri sendiri dan terhadap lingkungan
kepada golongan ini dan tidak (pula)
sosialnya.
kepada golongan itu Rasulullah SAW
Zakiah Daradjat secara lengkap
selalu memperingatkan sahabatnya,
mendefinisikan kesehatan mental dengan
“Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu
”terwujudnya keserasian yang sungguh-
terus bertanya dan Nabi SAW berulang
76
95
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama

sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan sejalan sekali dalam mencapai kebahagian
terciptanya penyesuaian diri antara hidup manusia didunia dan akhirat, karena
individu dengan dirinya sendiri dan kebahagian yang harus dicapai itu tidak
lingkungannya berdasarkan keimanan dan hanya kebahagian didunia melainkan juga
ketakwaan”7. kebahagian diakhirat kelak.
Menurut C. Maninger sehat mental Banyak teori yang dikemukan oleh ahli
merupakan penyesuaan manusia terhadap jiwa tentang kesehatan mental, misalnya
dunia lingkungannnya dan terhadap diri teori psikoanalisis, behavioris dan
orang lain dengan keefektifan dan humamisme. Sungguhpun demikian teori
8
kebahagiaan yang maksimum. tersebut memiliki batasan-batasan dan
Sedangkan kesehatan mental dalam tidak menyentuh seluruh dimensi (aspek)
Islam berhubungan dengan konsep dan aktivitas kehidupan manusia sebagai
kebahagiaa. Sumber kebahagiaan manusia makhluk multidimensional dan
dating dari dua arah, yaitu dari manusia multipotensial. Manusia sebagai makhluk
9
dan dari tuhan Jadi kesehatan mental multidimensional setidak-tidaknya
adalah dimana seseorang mampu memiliki dimensi jasmani, rohani, agama,
beradaptasi dengan lingkungan dan orang akhlak, sosial, akal, dan seni (estetika).
orang disekitarnya mampu membuat Sedangkan sebagai makhluk multi
bahagia diri sendiridan orang lain. potensial manusia memiliki potensi yang
Kenapa hal itu bisa terjadi? amat banyak yang dikaruniakan Allah
Jawabannya karena kesehatan mental SWT kepadanya yang dalam islam
tersebut menyangkut segala aspek terkandung dalam asma ulhusna. Salah
kehidupan yang menyelimuti manusia satunya adalah agama. Agama adalah jalan
mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, utama menuju kesehatan mental, karena
sosial, politik, agama serta sampai pada dalam agama ada kebuutuhan-kebutuhan
bidang pekerjaaan dan profesi hidup jiwa manusia, kekuatan untuk
manusia. Kehidupan mewah dan kemajuan mengendalikan manusia dla memenuhi
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan kebutuhaan, serta sampai kepada kekuatan
menjamin kebahagian manusia. Hal itu untuk menafikan pemenuhan kebuthan
karena yang bisa menjamin kebahagian manusia tanpa membawa dampak
manusia tersebut adalah kejiwaan, psikologis yang negatif. 10
kesehatan dan keberagamaan yang dimiliki
manusia. Tiga faktor tersebut sangat
77
96
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018

Menurut Hasan Langgulung, kesehatan meningkatkan kualitas sumber daya


mental dapat disimpulkan sebagai “akhlak manusia, sudah barang tentu dalam ajaran-
yang mulia”. Oleh sebab itu, kesehatan ajaranya memiliki konsep kesehatan
mental didefinisikan sebagai “keadaan jiwa mental. Begitu juga dengan kerasulan Nabi
yang menyebabkan merasa rela (ikhlas) Muhammad SAW adalah bertujuan untuk
dan tentram ketika ia melakukan akhlak mendidik dan memperbaiki dan
yang mulia. membersihkan serta mensucikan jiwa dan

Mental menurut islam yaitu, identik akhlak.

dengan ibadah atau pengembangan potensi Di dalam Al-Qur’an sebagai dasar dan
diri yang dimiliki manusia dalam rangka sumber ajaran islam banyak ditemui ayat-
pengabdian kepada Allah dan agama-Nya ayat yang berhubungan dengan ketenangan
untuk mendapatkan Al-nafs Al- dan kebahagiaan jiwa sebagai hal yang
muthmainnah (jiwa yang tenang dan prinsipil dalam kesehatan mental. Ayat-
bahagia) dengan kesempurnaan iman ayat tersebut adalah:
dalam hidupnya. َ َ‫علَى ا ْل ُمؤ ِمنِينَ إِذْ بَع‬
ْ‫ث فِي ِه ْم َرسُوالً ِهمن‬ ‫لَقَ ْد َمنَّ ه‬
َ ُ‫ّللا‬
Sedangkan dalam bukunya Abdul Mujib َ ‫علَيْ ِه ْم آيَاتِ ِه َويُ َز ِكهي ِه ْم َويُعَلِه ُم ُه ُم ا ْل ِكت‬
‫َاب‬ ِ ُ‫أَنف‬
َ ‫س ِه ْم يَتْلُو‬
dan Yusuf Mudzkir kesehatan menurut ‫َوا ْلحِ ْك َمةَ َو ِإن كَانُوا ْ مِن قَبْ ُل لَفِي ضَال ٍل ُّمبِي ٍن‬
islam yang dkutip dari Musthafa fahmi, Artinya: Sungguh Allah telah
menemukan dua pola dalam memberi karunia kepada orang-orang
11
mendefenisikan kesehatan mental: yang beriman ketika Allah mengutus
1. Pola negatif (salaby), bahwa di antara mereka seorang rasul dari
kesehatan mental adalah golongan mereka sendiri, yang
terhindarnya seseorang dari neurosis membacakan kepada mereka ayat-ayat
(al-amhradh al-’ashabiyah) dan Allah, membersihkan (jiwa) mereka,
psikosis (al-amhradh al-dzihaniyah). dan mengajarkan kepada mereka al-

2. Pola positif (ijabiy), bahwa kitab dan al-hikmah. Dan

kesehatan mental adalah kemampuan sesungguhnya sebelum (keadaan

individu dalam penyesuaian terhadap nabi) itu, mereka adalah benar-benar

diri sendiri dan terhadap lingkungan dalam kesesatan yang nyata.

sosial. (Q.S. 3: 164)

Islam sebagai suatu agama yang Dalam hadits Rasulullah dijelaskan juga
bertujuan untuk membahagiakan dan yaitu:
78
97
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama

Artinya: Sesungguhnya aku diutus oleh dan mungkar faktor yang penting dalam
Allah adalah bertugas untuk usaha pembinaan kesehatan mental.
menyempurnakan kemulian Artinya: Dia-lah yang telah
Akhlak manusia. menurunkan ketenangan ke dalam hati
Dengan kejelasan ayat Al-Qur’an dan orang-orang mukmin supaya keimanan
hadits diatas dapat ditegaskan bahwa mereka bertambah di samping
kesehatan mental (shihiyat al nafs) dalam keimanan mereka (yang telah ada). Dan
arti yang luas adalah tujuan dari risalah kepunyaan Allah-lah tentara langit dan
Nabi Muhammad SAW diangkat jadi rasul bumi dan adalah Allah Maha
Allah SWT, karena asas, cirri, karakteristik Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S.
dan sifat dari orang yang bermental itu Al-Fath: 4)
terkandung dalam misi dan tujuan Ayat di atas menerangkan bahwa Allah
risalahnya. Dan juga dalam hal ini al- mensifati diriNya bahwa Dia-lah Tuhan
Qur’an berfungsi sebagai petunjuk, obat, Yang Maha Mengetahui dan Bijaksana
rahmat dan mu’jizat (pengajaran) bagi yang dapat memberikan ketenangan jiwa
kehidupan jiwa manusia dalam menuju ke dalam hati orang yang beriman.
kebahagian dan peningkatan kualitasnya
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al
sebagai mana yang ditegaskan dalam ayat
Quran suatu yang menjadi penawar dan
berikut:
rahmat bagi orang-orang yang beriman
Artinya: Dan hendaklah ada di antara dan AlQuran itu tidaklah menambah
kamu segolongan umat yang menyeru kepada orang-orang yang zalim selain
kepada kebajikan, menyuruh kepada kerugian. (Q.S. Al-Isra: 82)
yang ma’ruf dan mencegah dari yang
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah
munkar; merekalah orang-orang yang
datang kepadamu pelajaran dari
beruntung. (Q.S. Ali Imran: 104)
Tuhanmu dan penyembuh bagi
Ayat di atas menjelaskan bahwa penyakit penyakit (yang berada)
Allah menjanjikan kemenangan kepada dalam dada dan petunjuk serta
orang-orang yang mengajak kepada rahmat bagi orang-orang yang
kebaikan,menyuruh kepada yang makruf beriman. (Q.S. Yunus: 57)
dan mencegah kapada yang mungkar.
Berdasarkan kejelasan keterangan ayat-
Keimanan,katqwaan,amal saleh,berbuat
ayat Al-Qur’an diatas, maka dapat
yang makruf, dan menjauhi perbuatan keji
dikatakan bahwa semua misi dan tujuan
79
98
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018

dari ajaran Al-Qur’an (islam) yang 3. Prinsip dan filsafat tentang keadaan
berintikan kepada akidah, ibadah, syariat, amanah dan fungsi manusia
akhlak dan muamalata adalah bertujuan dijadikan Allah sebagai khalifah di
dan berperan bagi pembinaan dan bumi. Manusia dijadikan Allah
pengembangan sumber daya manusia yang berfungsi sebagai khalifah di muka
berkualitas dan berbahagia. bumi. Sebagai khalifah Allah

Islam memiliki konsep tersendiri dan membekali manusia dengan dua

khas tentang kesehatan mental. Pandangan kualitas (kemampuan), yakni ibadah

islam tentang kesehatan jiwa berdasarkan dan siyadah atau imtak dan ipteks,

atas prinsip keagamaan dan pemikiran agar manusia itu berhasil dalam

falsafat yang terdapat dalam ajaran-ajaran mengelola bumi.

islam. 4. Prinsip dan filsafat tentang

Berdasarkan pemikiran diatas maka perjanjian (mistaq) antara manusia

setidak-tidaknya ada enam prinsip dan Allah sewaktu manusia masih

keagamaan dan pemikiran filsafat yang berada dalam kandungan ibunya

mendasari konsep dan pemahaman islam masing-masing. Allah menjadikan

tentang kesehatan jiwa yang dapat manusia dalam bentuk kejadian yang

dijelaskan sebagai berikut: sebaik-baiknya, dan kemudian


menyempurnakan kejadian dengan
1. Prinsip dan filsafat tentang maksud
meniupkan ruh ke dalam tubuhnya
dan tujuan manusia dan alam jagad
(basyar), sehingga membuat para
dijadikan oleh Allah SWT. Diantara
malaikat menaruh hormat yang tinggi
maksud dan tujuan manusia
kepada manusia.
dijadikan Allah adalah untuk
beribadah dan menjadi khalifah di 5. Prinsip dan filsafat tentang manusia

bumi. dan pendidikannya. Manusia dalam


pandangan islam adalah makhluk
2. Prinsip dan filsafat tentang keadaan
multidimensional dan multipotensial.
sifat Allah dan hubungannya dengan
sifat manusia. Dalam keyakinan 6. Prinsip dan filsafat tentang hakikat

islam Allah SWT memiliki sifat dan manusia Dalam pandangan islam

nama-nama yang agung, yakni hakikat dari manusia itu adalah

asmaul husna yang jumlahnya ada 99 jiwanya, karena jiwa itu berasal dari

nama atau sifat.


80
99
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama

Tuhan dan menjadi sumber dimaklumi dan dipahami, karena makna


kehidupan. takwa itu luas dan tinggi.

Berdasarkan pandangan dan pemikiran Tegasnya Ibnu Rusyd mengatakan


diatas, maka dapat dikemukakan takwa adalah kesehatan jiwa dan hawa
pengertian kesehatan jiwa/mental dalam nafsu adalah unsure jiwa yang membuat
islam sebagai berikut. Kesehatan jiwa kehidupan jiwa terganggu dan sakit.
menurut islam tidak lain adalah ibadah Kesehatan jiwa dalam arti takwa itu
yang amat luas atau pengembangan berasal dari Allah SWT.
dimensi dan potensi yang dimiliki manusia Karena manusia sebagai khalifah
dalam dirinya dalam rangka pengabdian menjadi wakil tuhan dimuka bumi yang
kepada Allah yang diikuti dengan perasaan memegang mandat tuhan untuk
amanah, tanggung jawab serta kepatuhan mewujudkan kemakmuran dimuka bumi
dan ketaatan kepada Allah dan ajaran kekuasaan yang diberikan bersifat kreatif,
agama-Nya, sehingga dengan demikian yang memungkinkan manusia mengelola
terwujud nafsu muthmainnah atau jiwa serta mendayagunakan apa yang ada
sakinah. dibumi, untuk kepentingan hidupnya 12
E. Kesehatan Mental dalam Khazana Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Pemikiran Islam Muhammad Abduh yang menyatakan
Di samping itu dalam sejarah bahwa pembentukan dan penentuan kadar
perkembangan pemikiran dalam islam masing masing komponen yang ada pada
tentang kejiwaan dan hidup kerohanian manusia serta penciptaan anggota
banyak pula ditemukan konsep islam tubuhyang diladalmya ditanamkan potensi
tentang kesehatan jiwa (shihhat al nafs) tertentu sehingga ia mampu melaksanakan
yang ditulis oleh ulama klasik. Seperti: fungsinya semua itu tidak mungkin

Ibnu Rusyd mengartikan kesehatan jiwa dibiarkan tanpa ada “ penjaga” yang

itu dengan takwa. Dalam pengertian ini mengawasi serta mengaturnya yaitu

orang yang sangat sehat jiwanya adalah Allah13

orang yang memiliki keimanan dan Adapun al-Ghazali mengistilahkan


ketakwaan dalam kehidupan jiwanya. kesehatan jiwa itu dengan tazkiyat al nafs
Takwa sebagai konsep kesehatan jiwa yang artinya identik dengan iman dan
dalam islam bagi Ibnu Rasyd dapat takwa sebagai yang telah dijelaskan. Ia
mengartikan tazkiyat al nafs itu dengan
81
100
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018

ilmu penyakit jiwa dan sebab musababnya, tentang segi positif manusia yang
serta ilmu tentang pembinaan dan terungkap dalam al qur’an harus difahami
pengembangan hidup kejiwaan manusia, bahwa semua itu menunjukan beberapa
suatu pengertian yang identik dengan kelemahan manusia yang harus dihindari15
kesehatan jiwa. Pengertian tersebut tidak Dengan demikian kesehatan jiwa itu
terbatas pada konsepnya pada gangguan juga identik bagi al-Ghazali dengan
dan penyakit kejiwaan serta perawatan dan keimanan dan ketakwaan dalam arti
pengobatannya, tetapi juga meliputi tazkiyat al nafs. Dari uraian yang telah
pembinaan dan pengembangan jiwa dikemukakan di atas dapat ditegaskan
manusia setinggi mungkin menuju bahwa iman dan takwa memiliki relevansi
kesehatan dan kesempurnaannya sesuai yang sangat erat sekali dengan soal
dengan arti kata tazkiyat itu sendiri dalam kejiwaan. Iman dan takwa itulah arti
pendidikan al-Qur’an berikut: 14
psikologi dan kesehatan mental yang
Artinya: demi jiwa dan kesempurnaan sesungguhnya bagi manusia dalam Islam.
(ciptaan)-Nya. Allah menghilangkan Karena manusia telah diberi
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan kepercayaan untuk mengelola bumi dan
dan ketakwaan. Sesungguhnya karenanya mesti mengetahui seluk beluk
beruntunglah orang yang melakukan bumi, atau paling tidak punya potensi
proses tazkiyah (pembinaan takwa) untuk mengetahui16
dalam dirinya, sebaliknya merugilah
F. Kesimpulan
orang-orang yang mengotori jiwa
Kesehatan mental dalam kehidupan
(mengikuti hawa nafsu dalam pembinaan
manusia merupakan masalah yang amat
jiwanya) atau tadsiyat al naf s. (Q.S. Asy
penting karena menyangkut soal kualitas
Syamsu: 7-10)
dan kebahagian manusia. Tanpa kesehatan
Dari keterangan ayat diatas dapat pula yang baik orang tidak akan mungkin
diambil suatu pedoman bahwa tujuan dari mendapatkan kebahagian dan kualitas
pembinaan dan pengembangan jiwa itu sumber daya manusia yang tinggi.
dalam islam adalah untuk mewujudkan
Hal itu karena yang bisa menjamin
kondisi kesehatan jiwa yang baik. (al-
kebahagian manusia tersebut adalah
falah) yang diperoleh melalui pendidikan
kejiwaan, kesehatan dan keberagamaan
tazkiyah atau pembinaan potensi jiwa
yang dimiliki manusia. Tiga faktor tersebut
takwa dalam diri. Adanya penjelasan
sangat sejalan sekali dalam mencapai
82
101
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama

12
kebahagian hidup manusia didunia dan Musa Asyarie, Manusia Pembentuk Kebudayaaan
dalam alqur’an, (Yogyakarta:LESFI,1991)h.43
13
akhirat, karena kebahagian yang harus Muhammad Abduh, Tafsir Juz ama,(Bandung:
Mizan,1999)h.27
14
dicapai itu tidak hanya kebahagian didunia Usman Najati, Psikologi Dalam Al-quran,
(Bandung,Pusaka Setia,2005),hal.99
melainkan juga kebahagian diakhirat kelak. 15
Rif’at Syauqi,Konsep Manusia Menurut Al qur’an
dalam metodologi Psikologi Islam,(Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2000)h.8
Islam memiliki konsep tersendiri dan 16
Machsin, Menyelami Kebebasan Manusia telaah kritis
khas tentang kesehatan mental. Pandangan terhadap konsepsi al qur’an, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,1996) h.8
islam tentang kesehatan jiwa berdasarkan
atas prinsip keagamaan dan pemikiran
falsafat yang terdapat dalam ajaran-ajaran
islam. Berdasarkan pemikiran diatas maka
setidak-tidaknya ada enam prinsip
keagamaan dan pemikiran filsafat yang
mendasari konsep dan pemahaman islam
tentang kesehatan jiwa. dapat ditegaskan
bahwa iman dan takwa memiliki relevansi
yang sangat erat sekali dengan soal
kejiwaan. Iman dan takwa itulah arti
psikologi dan kesehatan mental yang
sesungguhnya bagi manusia dalam Islam
Endnote
1
Hanna Jumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam
menuju Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2001) Cet II.h. 50
2
Adi Warsito, Manusia Dalam Pandangan al qur’an,Word
Press,2010
3
Jarvis Matt, Teori Teori Psikologi (Pendekatan Modern
untuk memahami perilaku dan pikiran manusia)
Terjemahan SPA- Team work Nuansa Bandung
4
Bimo Wagito, Pengantar Psikologi, (penerbit ANDI
Yogyakarta), hal. 229
5
Alex Sobur,,Psikolog Umum,Bandung,Pusaka
Setia,2003),hal.407-409
6
Prof.Dr.Bimo Wagito, Pengantar Psikologi,(penerbit
ANDI Yogyakarta), hal.133
7
Daradjat, Zakiah. Kesehatan Mental (Jakarta : Gunung
Agung,1995).hlm :45
8
Sutarjo Wiramiharja, Pengantar Psikologi
abnormal,2005(Bandung: Refika Aditama),h.9-10
9
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan
Islam(Jakarta:Raja Grafindo,2011)h.26
10
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004 Hal 4
11
Nuansa-nuansa Psikologi Islam, Abdul Mujib, M.Ag.
Jusuf Mudzakir, M.Si
http://arrisalah.org/main/content/view/49/28/

83
102
84
85

Anda mungkin juga menyukai