1 Januari-Juni 2018
KESEIMBANGAN EMOSI DAN KESEHATAN MENTAL MANUSIA DALAM
PERSFEKTIF PSIKOLOGI AGAMA
Emotion is a situation caused by a particular situation (special), and emotions tend to occur in
relation to behavior that leads (approach) or avoid (avoidance) to something, and the behavior is
generally accompanied by physical expression, so that others can know that someone is experiencing
emotions. Emotional balance is called emotional stability, a characteristic of someone who has good
emotional control. Sometimes it is also termed emotional maturity, which is a state of achieving
maturity from emotional development. Mental health in human life is a very important problem
because it concerns the quality and happiness of humans. Without good health, people will not be able
to get happiness and high quality human resources. Mental health in human life is a very important
problem because it concerns the quality and happiness of humans. Without good health, people will
not be able to get happiness and high quality human resources. This is because those who can
guarantee human happiness are the psychology, health and diversity that humans have.
Key Word: Emotional Balance, Mental Health, Religion Psychology
91
*Penulis adalah Dosen Jurusan Dakwah IAIN Bengkulu
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama
75
94
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018
dari satu masalah saja, yaitu Al waswas fi kali berpesan, “Jangan suka
shudurin nas. marah.”(HR.Bukhari) Situasi semacam ini
bisa ditimbulkan oleh faktor internal
Al-waswas secara bahasa berarti
meliputi tingkat kematangan emosi, pola
bisikan-bisikan suara halus yang merasuk
berfikir dan kualitas keyakinan (iman).
dalam sanubari. Dengan bahasa sederhana,
Dapat pula disebabkan adanya pengaruh
bisa dipahami sebagai rangkaian situasi
kuat dari faktor eksternal(bisikan jin atau
emosional yang tidak seimbang yang kerap
perilaku orang lain.
menyesakkan dada. Keseimbangan emosi
merupakan ciri pribadi yang sehat. Dalam kondisi seperti itu,
Keseimbangan emosi menjadi faktor seseorang tidak sepantasnya mengambil
terpenting bagi efektifitas nalar untuk suatu keputusan, sebab sikap yang
mampu bekerja secara baik. Al Qur’an diputuskan dalam situasi demikian hanya
menilai bahwa menjaga keseimbangan akan menciptakan masalah yang lebih
emosi (al kadziminal ghaidh) adalah ciri rumit. Dalam hadits riwayat Abu Bakrah,
dari ketakwaan. Demikian pula Rasulullah Rasululah SAW bersabda, “seseorang
SAW memuji dan menyebut orang yang janganlah memutuskan perkara antara dua
dapat menjaga emosi sebagai orang yang orang sedang ia dalam keadaan marah”
kuat, diriwayatkan dari Abu Hurairah (HR Bukhari dan Muslim).
bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
D. Definisi Kesehatan Mental
"bukanlah orang kuat itu adalah orang
yang hebat bergulat, tapi orang yang kuat
Pola negatif (salabiy), bahwa
adalah orang yang dapat menahan
kesehatan mental adalah terhindarnya
emosinya ketika ia marah" (HR Bukhari
seseorang dari segala neurosis (al-amradh
dan Muslim)
al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-
dzihaniyah). Kedua, pola positif (ijabiy),
Al Qur’an mencela orang yang
bahwa kesehatan mental adalah
demikian, “mereka dalam keadaan ragu-
kemampuan individu dalam penyesuaian
ragu antara yang demikian, tidak masuk
diri sendiri dan terhadap lingkungan
kepada golongan ini dan tidak (pula)
sosialnya.
kepada golongan itu Rasulullah SAW
Zakiah Daradjat secara lengkap
selalu memperingatkan sahabatnya,
mendefinisikan kesehatan mental dengan
“Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu
”terwujudnya keserasian yang sungguh-
terus bertanya dan Nabi SAW berulang
76
95
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama
sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan sejalan sekali dalam mencapai kebahagian
terciptanya penyesuaian diri antara hidup manusia didunia dan akhirat, karena
individu dengan dirinya sendiri dan kebahagian yang harus dicapai itu tidak
lingkungannya berdasarkan keimanan dan hanya kebahagian didunia melainkan juga
ketakwaan”7. kebahagian diakhirat kelak.
Menurut C. Maninger sehat mental Banyak teori yang dikemukan oleh ahli
merupakan penyesuaan manusia terhadap jiwa tentang kesehatan mental, misalnya
dunia lingkungannnya dan terhadap diri teori psikoanalisis, behavioris dan
orang lain dengan keefektifan dan humamisme. Sungguhpun demikian teori
8
kebahagiaan yang maksimum. tersebut memiliki batasan-batasan dan
Sedangkan kesehatan mental dalam tidak menyentuh seluruh dimensi (aspek)
Islam berhubungan dengan konsep dan aktivitas kehidupan manusia sebagai
kebahagiaa. Sumber kebahagiaan manusia makhluk multidimensional dan
dating dari dua arah, yaitu dari manusia multipotensial. Manusia sebagai makhluk
9
dan dari tuhan Jadi kesehatan mental multidimensional setidak-tidaknya
adalah dimana seseorang mampu memiliki dimensi jasmani, rohani, agama,
beradaptasi dengan lingkungan dan orang akhlak, sosial, akal, dan seni (estetika).
orang disekitarnya mampu membuat Sedangkan sebagai makhluk multi
bahagia diri sendiridan orang lain. potensial manusia memiliki potensi yang
Kenapa hal itu bisa terjadi? amat banyak yang dikaruniakan Allah
Jawabannya karena kesehatan mental SWT kepadanya yang dalam islam
tersebut menyangkut segala aspek terkandung dalam asma ulhusna. Salah
kehidupan yang menyelimuti manusia satunya adalah agama. Agama adalah jalan
mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, utama menuju kesehatan mental, karena
sosial, politik, agama serta sampai pada dalam agama ada kebuutuhan-kebutuhan
bidang pekerjaaan dan profesi hidup jiwa manusia, kekuatan untuk
manusia. Kehidupan mewah dan kemajuan mengendalikan manusia dla memenuhi
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan kebutuhaan, serta sampai kepada kekuatan
menjamin kebahagian manusia. Hal itu untuk menafikan pemenuhan kebuthan
karena yang bisa menjamin kebahagian manusia tanpa membawa dampak
manusia tersebut adalah kejiwaan, psikologis yang negatif. 10
kesehatan dan keberagamaan yang dimiliki
manusia. Tiga faktor tersebut sangat
77
96
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018
dengan ibadah atau pengembangan potensi Di dalam Al-Qur’an sebagai dasar dan
diri yang dimiliki manusia dalam rangka sumber ajaran islam banyak ditemui ayat-
pengabdian kepada Allah dan agama-Nya ayat yang berhubungan dengan ketenangan
untuk mendapatkan Al-nafs Al- dan kebahagiaan jiwa sebagai hal yang
muthmainnah (jiwa yang tenang dan prinsipil dalam kesehatan mental. Ayat-
bahagia) dengan kesempurnaan iman ayat tersebut adalah:
dalam hidupnya. َ َعلَى ا ْل ُمؤ ِمنِينَ إِذْ بَع
ْث فِي ِه ْم َرسُوالً ِهمن لَقَ ْد َمنَّ ه
َ ُّللا
Sedangkan dalam bukunya Abdul Mujib َ علَيْ ِه ْم آيَاتِ ِه َويُ َز ِكهي ِه ْم َويُعَلِه ُم ُه ُم ا ْل ِكت
َاب ِ ُأَنف
َ س ِه ْم يَتْلُو
dan Yusuf Mudzkir kesehatan menurut َوا ْلحِ ْك َمةَ َو ِإن كَانُوا ْ مِن قَبْ ُل لَفِي ضَال ٍل ُّمبِي ٍن
islam yang dkutip dari Musthafa fahmi, Artinya: Sungguh Allah telah
menemukan dua pola dalam memberi karunia kepada orang-orang
11
mendefenisikan kesehatan mental: yang beriman ketika Allah mengutus
1. Pola negatif (salaby), bahwa di antara mereka seorang rasul dari
kesehatan mental adalah golongan mereka sendiri, yang
terhindarnya seseorang dari neurosis membacakan kepada mereka ayat-ayat
(al-amhradh al-’ashabiyah) dan Allah, membersihkan (jiwa) mereka,
psikosis (al-amhradh al-dzihaniyah). dan mengajarkan kepada mereka al-
Islam sebagai suatu agama yang Dalam hadits Rasulullah dijelaskan juga
bertujuan untuk membahagiakan dan yaitu:
78
97
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama
Artinya: Sesungguhnya aku diutus oleh dan mungkar faktor yang penting dalam
Allah adalah bertugas untuk usaha pembinaan kesehatan mental.
menyempurnakan kemulian Artinya: Dia-lah yang telah
Akhlak manusia. menurunkan ketenangan ke dalam hati
Dengan kejelasan ayat Al-Qur’an dan orang-orang mukmin supaya keimanan
hadits diatas dapat ditegaskan bahwa mereka bertambah di samping
kesehatan mental (shihiyat al nafs) dalam keimanan mereka (yang telah ada). Dan
arti yang luas adalah tujuan dari risalah kepunyaan Allah-lah tentara langit dan
Nabi Muhammad SAW diangkat jadi rasul bumi dan adalah Allah Maha
Allah SWT, karena asas, cirri, karakteristik Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S.
dan sifat dari orang yang bermental itu Al-Fath: 4)
terkandung dalam misi dan tujuan Ayat di atas menerangkan bahwa Allah
risalahnya. Dan juga dalam hal ini al- mensifati diriNya bahwa Dia-lah Tuhan
Qur’an berfungsi sebagai petunjuk, obat, Yang Maha Mengetahui dan Bijaksana
rahmat dan mu’jizat (pengajaran) bagi yang dapat memberikan ketenangan jiwa
kehidupan jiwa manusia dalam menuju ke dalam hati orang yang beriman.
kebahagian dan peningkatan kualitasnya
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al
sebagai mana yang ditegaskan dalam ayat
Quran suatu yang menjadi penawar dan
berikut:
rahmat bagi orang-orang yang beriman
Artinya: Dan hendaklah ada di antara dan AlQuran itu tidaklah menambah
kamu segolongan umat yang menyeru kepada orang-orang yang zalim selain
kepada kebajikan, menyuruh kepada kerugian. (Q.S. Al-Isra: 82)
yang ma’ruf dan mencegah dari yang
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya telah
munkar; merekalah orang-orang yang
datang kepadamu pelajaran dari
beruntung. (Q.S. Ali Imran: 104)
Tuhanmu dan penyembuh bagi
Ayat di atas menjelaskan bahwa penyakit penyakit (yang berada)
Allah menjanjikan kemenangan kepada dalam dada dan petunjuk serta
orang-orang yang mengajak kepada rahmat bagi orang-orang yang
kebaikan,menyuruh kepada yang makruf beriman. (Q.S. Yunus: 57)
dan mencegah kapada yang mungkar.
Berdasarkan kejelasan keterangan ayat-
Keimanan,katqwaan,amal saleh,berbuat
ayat Al-Qur’an diatas, maka dapat
yang makruf, dan menjauhi perbuatan keji
dikatakan bahwa semua misi dan tujuan
79
98
Syi’ar Vol. 18 No. 1 Januari-Juni 2018
dari ajaran Al-Qur’an (islam) yang 3. Prinsip dan filsafat tentang keadaan
berintikan kepada akidah, ibadah, syariat, amanah dan fungsi manusia
akhlak dan muamalata adalah bertujuan dijadikan Allah sebagai khalifah di
dan berperan bagi pembinaan dan bumi. Manusia dijadikan Allah
pengembangan sumber daya manusia yang berfungsi sebagai khalifah di muka
berkualitas dan berbahagia. bumi. Sebagai khalifah Allah
islam tentang kesehatan jiwa berdasarkan dan siyadah atau imtak dan ipteks,
atas prinsip keagamaan dan pemikiran agar manusia itu berhasil dalam
tentang kesehatan jiwa yang dapat manusia dalam bentuk kejadian yang
islam Allah SWT memiliki sifat dan manusia Dalam pandangan islam
asmaul husna yang jumlahnya ada 99 jiwanya, karena jiwa itu berasal dari
Ibnu Rusyd mengartikan kesehatan jiwa dibiarkan tanpa ada “ penjaga” yang
itu dengan takwa. Dalam pengertian ini mengawasi serta mengaturnya yaitu
ilmu penyakit jiwa dan sebab musababnya, tentang segi positif manusia yang
serta ilmu tentang pembinaan dan terungkap dalam al qur’an harus difahami
pengembangan hidup kejiwaan manusia, bahwa semua itu menunjukan beberapa
suatu pengertian yang identik dengan kelemahan manusia yang harus dihindari15
kesehatan jiwa. Pengertian tersebut tidak Dengan demikian kesehatan jiwa itu
terbatas pada konsepnya pada gangguan juga identik bagi al-Ghazali dengan
dan penyakit kejiwaan serta perawatan dan keimanan dan ketakwaan dalam arti
pengobatannya, tetapi juga meliputi tazkiyat al nafs. Dari uraian yang telah
pembinaan dan pengembangan jiwa dikemukakan di atas dapat ditegaskan
manusia setinggi mungkin menuju bahwa iman dan takwa memiliki relevansi
kesehatan dan kesempurnaannya sesuai yang sangat erat sekali dengan soal
dengan arti kata tazkiyat itu sendiri dalam kejiwaan. Iman dan takwa itulah arti
pendidikan al-Qur’an berikut: 14
psikologi dan kesehatan mental yang
Artinya: demi jiwa dan kesempurnaan sesungguhnya bagi manusia dalam Islam.
(ciptaan)-Nya. Allah menghilangkan Karena manusia telah diberi
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan kepercayaan untuk mengelola bumi dan
dan ketakwaan. Sesungguhnya karenanya mesti mengetahui seluk beluk
beruntunglah orang yang melakukan bumi, atau paling tidak punya potensi
proses tazkiyah (pembinaan takwa) untuk mengetahui16
dalam dirinya, sebaliknya merugilah
F. Kesimpulan
orang-orang yang mengotori jiwa
Kesehatan mental dalam kehidupan
(mengikuti hawa nafsu dalam pembinaan
manusia merupakan masalah yang amat
jiwanya) atau tadsiyat al naf s. (Q.S. Asy
penting karena menyangkut soal kualitas
Syamsu: 7-10)
dan kebahagian manusia. Tanpa kesehatan
Dari keterangan ayat diatas dapat pula yang baik orang tidak akan mungkin
diambil suatu pedoman bahwa tujuan dari mendapatkan kebahagian dan kualitas
pembinaan dan pengembangan jiwa itu sumber daya manusia yang tinggi.
dalam islam adalah untuk mewujudkan
Hal itu karena yang bisa menjamin
kondisi kesehatan jiwa yang baik. (al-
kebahagian manusia tersebut adalah
falah) yang diperoleh melalui pendidikan
kejiwaan, kesehatan dan keberagamaan
tazkiyah atau pembinaan potensi jiwa
yang dimiliki manusia. Tiga faktor tersebut
takwa dalam diri. Adanya penjelasan
sangat sejalan sekali dalam mencapai
82
101
Rossi Delta Fitrianahi
Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Mental dalam Perspektif psikologi Agama
12
kebahagian hidup manusia didunia dan Musa Asyarie, Manusia Pembentuk Kebudayaaan
dalam alqur’an, (Yogyakarta:LESFI,1991)h.43
13
akhirat, karena kebahagian yang harus Muhammad Abduh, Tafsir Juz ama,(Bandung:
Mizan,1999)h.27
14
dicapai itu tidak hanya kebahagian didunia Usman Najati, Psikologi Dalam Al-quran,
(Bandung,Pusaka Setia,2005),hal.99
melainkan juga kebahagian diakhirat kelak. 15
Rif’at Syauqi,Konsep Manusia Menurut Al qur’an
dalam metodologi Psikologi Islam,(Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2000)h.8
Islam memiliki konsep tersendiri dan 16
Machsin, Menyelami Kebebasan Manusia telaah kritis
khas tentang kesehatan mental. Pandangan terhadap konsepsi al qur’an, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,1996) h.8
islam tentang kesehatan jiwa berdasarkan
atas prinsip keagamaan dan pemikiran
falsafat yang terdapat dalam ajaran-ajaran
islam. Berdasarkan pemikiran diatas maka
setidak-tidaknya ada enam prinsip
keagamaan dan pemikiran filsafat yang
mendasari konsep dan pemahaman islam
tentang kesehatan jiwa. dapat ditegaskan
bahwa iman dan takwa memiliki relevansi
yang sangat erat sekali dengan soal
kejiwaan. Iman dan takwa itulah arti
psikologi dan kesehatan mental yang
sesungguhnya bagi manusia dalam Islam
Endnote
1
Hanna Jumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam
menuju Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2001) Cet II.h. 50
2
Adi Warsito, Manusia Dalam Pandangan al qur’an,Word
Press,2010
3
Jarvis Matt, Teori Teori Psikologi (Pendekatan Modern
untuk memahami perilaku dan pikiran manusia)
Terjemahan SPA- Team work Nuansa Bandung
4
Bimo Wagito, Pengantar Psikologi, (penerbit ANDI
Yogyakarta), hal. 229
5
Alex Sobur,,Psikolog Umum,Bandung,Pusaka
Setia,2003),hal.407-409
6
Prof.Dr.Bimo Wagito, Pengantar Psikologi,(penerbit
ANDI Yogyakarta), hal.133
7
Daradjat, Zakiah. Kesehatan Mental (Jakarta : Gunung
Agung,1995).hlm :45
8
Sutarjo Wiramiharja, Pengantar Psikologi
abnormal,2005(Bandung: Refika Aditama),h.9-10
9
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan
Islam(Jakarta:Raja Grafindo,2011)h.26
10
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004 Hal 4
11
Nuansa-nuansa Psikologi Islam, Abdul Mujib, M.Ag.
Jusuf Mudzakir, M.Si
http://arrisalah.org/main/content/view/49/28/
83
102
84
85