Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA 2

HARGA DIRI RENDAH

DOSEN PEMBIMBING :
ALI SHODIKIN M.KEP,SP.KEP.J

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ADIBA MASRUROH. ( 1802012639 )
2. ARINDITA ANDRIANTI. ( 1802012594 )
3. DESTY NURIS SAFITRI ( 1802012592 )
4. ELLY ULFIATIN. ( 1802012637 )
5. INDAH LUTFATUL AMALIA ( 1802012625 )
6. TITIN SRI RAHAYU. ( 1802012605 )
7. M. SANDI PRAFTIAN. ( 1802012649 )
8. RISWANDA SABRIAN D. ( 1802012648 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.   Latar Belakang

Harga diri merupakan suatu nilai yang terhormat


atau rasa hormat yang dimiliki seseorang terhadap diri
mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu ukuran yang
berharga bahwa mereka memiliki sesuatu dalam bentuk
kemampuan dan
 patut dipertimbangkan (Townsend, 2005).
Harga diri rendah adalah suatu masalah utama
untuk kebanyakan orang dan dapat diekspresikan dalam
tingkat kecemasan yang tinggi. Harga diri rendah kronik
merupakan suatu keadaan yang maladaptif dari
konsepdiri, dimana
 perasaan tentang diri atau evaluasi diri yang negatif dan
dipertahankan dalam waktu yang cukup lama. Termasuk
didalam harga diri rendah ini evaluasi diri yang negatif
dan dihubungkan dengan perasaan lemah, tidak tertolong,
tidak ada harapan, ketakutan, merasa sedih, sensitif,
tidak sempurna, rasa bersalah dan tidak adekuat. Harga
diri rendah kronik merupakan suatu komponen utama
dari depresi yang ditunjukkan dengan perilaku sebagai
hukum dan tidak mempunyai rasa (Stuart & Laraia,
2001).
Jika individu sering mengalami kegagalan maka
gangguan jiwa yang sering muncul adalah gangguan
konsep diri harga diri rendah, yang mana harga diri
rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, merasa gagal mencapai keinginan
(Kelliat, 1999). Perawat akan mengetahui jika
 perilaku seperti ini jika tidak segera ditanggulangi sudah
tentu berdampak pada gangguan jiwa yang lebih berat.
Beberapa tanda- tanda harga diri rendah yaitu rasa
bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat
sendiri, merasa tidak mampu, gangguan hubungan sosial,
kurang percaya diri kadang sampai mencederai diri
sendiri (Townsend, 1998).
Dalam hal ini penulis mengambil kasus harga diri
rendah dikarenakan masalah- masalah kejiwaan bisa
muncul lebih serius itu dimulai dari harga diri rendah.
Kasus ini juga dapat memberikan gambaran bagaimana
seseoran
mengalami gangguan pada konsep dirinya yaitu harga diri rendah dan
dampak apa saja yang bisa ditimbulkan jika masalah tersebut tidak teratasi.

Anda mungkin juga menyukai