Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai seperangkat aturan Tuhan yang diberikan kepada manusia untuk
mendapatkan kebaikan dalam kehidupan di dunia dan akhirat, tentu sangat jelas bahwa
agama erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Kuatnya hubungan agama dengan
kehidupan manusia bukan berarti mereka telah sampai pada sebuah kesepakatan yang
diakui bersama tentang hakikat dan definisi agama. lni terbukti dengan tidak adanya satu
definisi pun yang bisa diterima secara umum untuk kata agama.
Banyak orang yang mengatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa Sanskerta
yang memiliki padanan kata religion dalam bahasa Inggris dan al-dien dalam bahasa
Arab. Bahkan telah banyak pakar-pakar yang mencoba untuk mendefiniskan apa kata
agama itu. Namun hal itu pun lagi-lagi mengandung banyak perdebatan di dalamnya.
Oleh karena itu tulisan ini dimaksudkan unluk mendapatkan kejelasan tentang pengertian
agama dan beberapa kata yang sering diidentikkan dengan kata agama, sekaligus dengan
penjelasan tentang konsepnya.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Agama
1. Secara Etimologi

Terdapat beragam pendapat tentang pengertian agama, baik secara


etimologis maupun secara definitif. Sementara orang berpendapat, secara
etimologis, kata “agama” berasal dan bahasa Arab agoma yang berarti
menegakkan. Sementara orang yang berpendapat lain, kata “agama” berasal dan
bahasa Sanskerta sejajar dengan kata majemuk negara kertagama yang berarti
peraturan tentang kemakmuran negara, atau juga dengan kata majemuk
asmaragama yang berarti peraturan tentang asmara. Kata agama menurut
pendapat yang kedua ini diartikan dengan peraturan atau tata-cara (Arifin, 1992:
3).

Kebanyakan ahli nampaknya mernang sependapat bahwa kata agama


berasal dari bahasa Sanskerta. Fachrudin Al-Kahiri berpendapat bahwa kata
agama adalah kata majernuk dalam bahasa Sanskerta, terdiri dan kata “a” yang
berarti tidak dan kata “gama” yang berarti berantakan. Agama berarti tidak
berantakan atau berarti teratur. Kata agama dalam arti teknis sama dengan kata
religion dalam bahasa Inggns, Perancis, dan Jerman atau kata religere dalam
bahasa Belanda yang berarti mengembalikan ikatan.

2. Secara Terminologi
Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, definisi agama adalah aturan
atau tata cara hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya.
Beda halnya dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama mengandung
pengertian ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
3

B. Macam-Macam Agama
1. Agama Samawi (Agama Langit)
Agama samawi atau disebut juga agama langit adalah agama yang
dipercaya oleh para pengikutnya yang dibangun berdasarkan wahyu Allah.
Agama samawi memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
a. Bersumber dari Tuhan yang monotheis, tauhid
b. Tidak diciptakan atau tumbuh dari kebudayaan masyarakat, tetapi
diturunkan kepada masyarakat
c. Disampaikan oleh utusan pilihan yang dipilih oleh Tuhan
d. Kitab suci tidak mendapat interverensi dari manusia
e. Tidak dipengaruhi sejarah, tetapi mempengaruhi sejarah
Agama samawi terbagi menjadi beberapa agama, yaitu :
a. Agama Islam
Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT.
kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah
menjadikan Islam sebagai agama yang Rahmatal lil ‘aalamiin (rahmat
bagi seluruh alam).
b. Agama Kristen
Kristen adalah sebuah agama yang memercayai Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Mesias (juru selamat semua umat manusia dan
yang menebus manusia dari perbuatan dosa. Gereja adalah tempat
beribadah umat Kristiani dan Alkitab adalah kitab suci mereka.
c. Agama Yahudi
Agama Yahudi adalah agama asli bangsa Yahudi, agama
Abrahamik kuno yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
berpedomankan Kitab Taurat.
4

2. Agama Ardhi (Agama Bumi)


Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya,
daerah, pemikiran seseorang yang kemudian diterima secara global. Serta tidak
memiliki kitab suci dan bukan berlandaskan wahyu. Berikut ini merupakan
beberapa ciri yang menunjukkan agama tersebut agama ardhi :
a. Agama diciptakan oleh tokoh agama
b. Tidak memiliki kitab suci
c. Tidak memiliki nabi sebagai penjelas agama ardhi/Tidak disampaikan
oleh utusan Tuhan (rasul)
d. Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat
e. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran
penganutnya.
f. Konsep ketuhanannya panthaisme, dinamisme, dan animisme.
g. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
h. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan akal perubahan akal
pikiran penganutnya.

Beberapa macam agama yang tergolong agama ardhi :

a. Agama Hindu
Agama ini merupakan antara agama yang dianut oleh bangsa Arya
dan bangsa Dravida. Terjadi pembauran antara kedua bangsa tersebut
selanjutnya yang menimbulkan generasi baru yang disebut bangsa
Hindu. Kata “Hindu” berasal dari bahasa Sankskerta yang berarti
“Sungai”.
5

b. Agama Buddha
Agama Buddha biasanya lebih dikenal dengan sebutan Buddha
Dhamma. Seluruh ajaran Sang Buddha merupakan ajaran yang
membahas tentang hukum kebenaran mutlak, yang disebut Dhamma.
Dhamma adalah kata dalam bahasa Pali. Dhamma artinya
kesunyataan mutlak, kebenaran mutlak atau hukum abadi. Dhamma
tidak hanya terdapat di dalam hati sanubari atau di dalam pikiran
manusia saja, tetapi juga terdapat di seluruh alam semesta.
c. Agama Konghucu
Agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada
satu Tuhan, yang biasa disebut sebagai Tian, Tuhan Yang Maha Esa
atau Shangdi (Tuhan Yang Maha Kuasa). Tuhan dalam konsep
Konghucu tidak dapat diperkirakan dan ditetapkan, namun tiada satu
wujud pun yang tanpa Dia. Dilihat tiada nampak, didengar tidak
terdengar, namun dapat dirasakan oleh orang beriman.

C. Tujuan Agama
Suatu agama tercipta karena manusia ingin mencapai tujuan tertentu di dalam
hidupnya, dan agama dianggap dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Adapun
beberapa tujuan agama adalah sebagai berikut :
1. Untuk membimbing manusia dalam menjalani kehidupannya dengan cara lebih
baik melalui pengajaran dan aturan, dimana ajaran dan aturan tersebut dipercaya
berasal dari Tuhan.
2. Untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat beragama, berupa ajaran-ajaran
kebaikan dan aturan berperilaku bagi manusia.
3. Untuk membimbing manusia menjadi individu yang berakal baik dan dapat
menemukan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
4. Untuk membuka jalan bagi manusia yang ingin bertemu dengan penciptanya,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa, ketika mati kelak.
6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
7

DAFTAR PUSTAKA

Fattahiyah, L., Syafitri, M. R., dkk. 2018. "Konsep Agama", (Online),


(https://www.academia.edu/37261421/Konsep_agama) diakses 21 September 2019.

Islam, Media. 2018. “Perbandingan Agama Yahudi, Kristen, dan Islam”, (Online),
(https://media-islam.or.id/2008/03/17/perbandingan-agama-yahudi-kristen-dan-islam/)
diakses pada 22 September 2019.

Krisnakai. 2017. “Pengertian Agama Hindu”, (Online),


(https://bukuteori.com/2017/11/13/pengertian-agama-hindu/) diakses 22 September 2019.

Marzuki. 2012. "Pembinaan Karakter Mahasiswa melalui Pendidikan Agama Islam di


Perguruan Tinggi Umum". Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Pengetahuan, Seputar. 2016. “Pengertian Agama Islam Secara Umum”, (Online),


(https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/10/pengertian-agama-islam-secara-
umum.html) diakses 22 September 2019.

Tay, Stefanus. 2018. “Definisi Agama, Keprihatinan dan Tantangannya”, (Online),


(http://www.katolisitas.org/definisi-agama-keprihatinan-dan-tantangannya/) diakses 22
September 2019.
.

Anda mungkin juga menyukai