Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Etanol Pro Analisis

Di Susun oleh :

Ariesta Dwi Utami 2015430005

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ethanol dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dengan kandungan hidrokarbon


tinggi ethanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang
paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang
tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan
industri makanan dan minuman. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi
memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum bila dalam
minuman beralkohol atau arak, selain digunakan di dalam arak, etanol juga
digunakan sebagai bahan api menggantikan gasolin , Etanol sering ditulis
dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris
CH6O. Etanol merupakan senyawa yang sering digunakan dalam industri kimia
antara lain sebagai pelarut (40%), untuk membuat asetaldehid (36%), eter, glikol
eter, etil asetat dan kloral (9%). Kebutuhan akan etanol semakin bertambah
seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak bumi.
Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan bakar
adalah Brasil. Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu dengan proses
fermentasi. Beberapa komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat seperti
gula sederhana, pati dan selulosa (seperti rumput, kayu pohon, jerami)
merupakan sumber energi penting untuk fermentasi etanol. Sumber karbohidrat
tersebut dapat diperoleh dari kultivasi tanaman sumber energi, tanaman potensial
yang tumbuh secara alami, maupun limbah hasil pertanian. Untuk fermentasi
etanol perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dipilih.
Bahan yang mengandung gula memerlukan teknologi sederhana, bahan berpati
juga melalui penerapan teknologi sederhana yang telah dikembangkan,
sedangkan untuk bahan berselulosa memerlukan proses biokonversi yang lebih
kompleks. Komoditas hasil pertanian mengandung bahan berpati yang lazim
dipakai untuk fermentasi etanol misalnya serelia dan umbi-umbian. Golongan
umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar dan kentang telah banyak diteliti sebagai
bahan pembuatan etanol.
Beberapa komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat seperti
gula sederhana, pati dan selulosa (seperti rumput, kayu pohon, jerami)
merupakan sumber energi penting untuk fermentasi etanol. Sumber karbohidrat
tersebut dapat diperoleh dari kultivasi tanaman sumber energi, tanaman potensial
yang tumbuh secara alami, maupun limbah hasil pertanian.
Untuk fermentasi etanol perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-
bahan yang akan dipilih. Bahan yang mengandung gula memerlukan teknologi
sederhana, bahan berpati juga melalui penerapan teknologi sederhana yang telah
dikembangkan, sedangkan untuk bahan berselulosa memerlukan proses
biokonversi yang lebih kompleks. Komoditas hasil pertanian mengandung bahan
berpati yang lazim dipakai untuk fermentasi etanol misalnya serelia dan umbi-
umbian. Golongan umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar dan kentang telah
banyak diteliti sebagai bahan pembuatan etanol
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa definisi Etanol ?
 Etanol terbuat dari apa?
 Apa saja proses pembuatan Etanol?
 Apa perbedaan etanol teknis dan etanol Pro analisis?
 Sifat Fisika dan Sifat Kimia yang ada pada etanol ?
1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui proses pembuatan etanol
 Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari etanol
 Sejarah adanya etanol
 Mengatahui Perbedaaan Etanol Pro Analisis dan Etanol Teknis
1.4 MANFAAT
Dari makalah ini dapat diambil manfaat
 Memudahkan mahasiswa untuk membedakan antara etanol teknis dan
etanol pro analisis
 Mahasiswa jadi tau proses apa saja yang di gunakan dalam pembuatan
etanol.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN ETANOL


Ethyl alkohol atau etanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil
atau gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering
dipakai untuk senyawa tersebut, adalah alkohol. Etanol mempunyai sifat tidak
berwarna, mudah menguap, mudah larut dalam air, berat molekul 46,1, titik
didihnya 78,3°c, membeku pada suhu –117,3 °C, kerapatannya 0,789 pada suhu
20 °C, nilai kalor 7077 kal/gram, panas latent penguapan 204 kal/gram dan
angka oktan 91–105 (Hambali.,et al., 2008).
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau
alkohol saja. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada
minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat
rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal
dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C 2H6O. Ia merupakan isomer
konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan
“Et” merupakan singkatan dari ggus etil (C2H5).
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia
yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada
parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah
pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia
lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Ethanol merupakan senyawa yang tidak terdapat secara bebas di alam. Zat ini
adalah golongan alkohol biasa atau alkohol primer yang dibuat dari glukosa atau
jenis gula yang lain dengan jalan peragian. Penggunaan alkohol antara lain :
1) Sebagai minuman
2) Sebagai bahan kimia dan pelarut
3) Sebagai bahan bakar motor
4) Digunakan dalam bidang farmasi
Alkohol sebagai minuman keras dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Minuman yang tidak disuling, yaitu minuman yang hanya mengandung
alkohol paling banyak 12%, contoh bir dan anggur.
2) Minuman yang disuling, yaitu minuman yang mengandung alkohol
kurang lebih 55%, contoh Whisky, arak, cognac 
Agar alkohol yang digunakan sebagai bahan bakar dan keperluan farmasi serta
industri tidak diminum, maka ethanol dibuat tidak terminum dengan cara diberi
methanol dan zat pewarna(denaturasi alkohol), misalnya alkohol yang dipakai
sebagai spirtus bakar.

2.2 SEJARAH ETANOL


Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan
pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan
keramik yang berumur 9000 tahun dari China bagian utara menunjukkan bahwa
minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa
Neolitik.
Campuran dari (Bio)etanol yang mendekati kemrunian untuk pertama
kali ditemukan oleh Kimiawan Muslim yang mengembangkan proses distilasi
pada masa Kalifah Abbasid dengan peneliti yang terkenal waktu itu adalah Jabir
ibn Hayyan (Geber), Al-Kindi (Alkindus) dan al-Razi (Rhazes). Catatan yang
disusun oleh Jabir ibn Hayyan (721-815) menyebutkan bahwa uap dari wine
yang mendidih mudah terbakar. Al-Kindi (801-873) dengan tegas menjelaskan
tentang proses distilasi wine. Sedangkan (Bio)etanol absolut didapatkan pada
tahun 1796 oleh Johann Tobias Lowitz, dengan menggunakan distilasi saringan
arang.Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa (Bio)etanol adalah senyawa
yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Pada tahun 1808 Nicolas-Théodore de Saussure dapat menentukan
rumus kimia etanol. Limapuluh tahun kemudian (1858), Archibald Scott Couper
menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu
senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Etanol pertama
kali dibuat secara sintetis pada tahu 1829 di Inggris oleh Henry Hennel dan
S.G.Serullas di Perancis. Michael Faraday membuat etanol dengan
menggunakan hidrasi katalis asam pada etilen pada tahun 1982 yang digunakan
pada proses produksi etanol sintetis hingga saat ini.
Pada tahun 1840 etanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika Serikat,
pada tahun 1880-an Henry Ford membuat mobil quadrycycle dan sejak tahun
1908 mobil Ford model T telah dapat menggunakan (bio)etanol sebagai bahan
bakarnya. Namun pada tahun 1920an bahan bakar dari petroleum yang harganya
lebih murah telah menjadi dominan menyebabkan etanol kurang mendapatkan
perhatian. Akhir-akhir ini, dengan meningkatnya harga minyak bumi, bioetanol
kembali mendapatkan perhatian dan telah menjadi alternatif energi yang terus
dikembangkan.

2.3 SUMBER ETANOL


Etanol adalah energi terbarukan sumber karena energi yang dihasilkan
dengan menggunakan sumber daya, sinar matahari, yang tidak dapat
habis. Pembuatan etanol dimulai dengan fototsintesis menyebabkan bahan baku,
seperti tebu atau gandum seperti jagung (jagung), untuk tumbuh. Ini bahan baku
diproses menjadi etanol. Saat ini, proses generasi pertama untuk produksi etanol
dari jagung menggunakan hanya sebagian kecil dari tanaman jagung: kernel
jagung yang diambil dari tanaman jagung dan hanya pati, yang mewakili sekitar
50% dari massa kernel kering, berubah menjadi etanol. Dua jenis proses
generasi kedua sedang dalam pengembangan. Jenis pertama menggunakan
enzim dan ragi fermentasi untuk mengkonversi selulosa tanaman menjadi etanol
sedangkan tipe kedua menggunakan pirolisis untuk mengkonversi seluruh pabrik
baik cair bio-minyak atau syngas . Proses generasi kedua juga dapat digunakan
dengan tanaman seperti rumput, kayu atau bahan limbah pertanian seperti
jerami.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ETANOL
Ethyl alkohol atau etanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil
atau gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Istilah umum yang sering dipakai
untuk senyawa tersebut, adalah alkohol. Etanol mempunyai sifat tidak berwarna,
mudah menguap, mudah larut dalam air, berat molekul 46,1, titik didihnya 78,3°c,
membeku pada suhu –117,3 °C, kerapatannya 0,789 pada suhu 20 °C, nilai kalor
7077 kal/gram, panas latent penguapan 204 kal/gram dan angka oktan 91–105
(Hambali.,et al., 2008).

3.2 ETANOL PA
Etanol Pro Analisis (Etanol p.a) adalah Etanol yang telah dianalisa
konsentrasinya secara kuantitatif di laboratorium tempat bahan kimia itu
diproduksi.bahan kimia teknis dihitung kadar/konsentrasinya hanya dengan
hitungan stokiometri tanpa analisa secara kuantitatif. Memiliki kemurnian sangat
tinggi mencapai angka (99,5%), biasa digunakan untuk keperluan laboratorium
seperti maserasi, ekstraksi,  separasi, dll. Sedangkan Etanol teknis adalah Etanol
yang tidak memiliki kemurnian setinggi bahan kimia pro analis dan biasa
diperlukan dalam proses produksi, karena harganya yang relatif jauh lebih murah
di banding Etanol p.a.

3.3 SIFAT KIMIA ETANOL

Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang
berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang
terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol kebanyakan
berkutat pada gugus hidroksilnya

 Reaksi asam-basa

Gugus hidroksil etanol membuat molekul ini sedikit basa. Ia hampir


netral dalam air, dengan pH 100% etanol adalah 7,33, berbanding dengan pH
air murni yang sebesar 7,00. Etanol dapat diubah menjadi konjugat basanya,
ion etoksida (CH3CH2O−), dengan mereaksikannya dengan logam
alkali seperti natrium:

2CH3CH2OH + 2Na → 2CH3CH2ONa + H2

ataupun dengan basa kuat seperti natrium hidrida:

CH3CH2OH + NaH → CH3CH2ONa + H2.

Reaksi seperti ini tidak dapat dilakukan dalam larutan akuatik, karena
air lebih asam daripada etanol, sehingga pembentukan hidroksida lebih
difavoritkan daripada pembentuk etoksida.

 Halogenasi

Etanol bereaksi dengan hidrogen halida dan menghasilkan etil


halida seperti etil klorida dan etil bromida:

CH3CH2OH + HCl → CH3CH2Cl + H2O

Reaksi dengan HCl memerlukan katalis seperti seng klorida. Hidrogen


klorida dengan keberadaan seng klorida dikenal sebagai reagen Lucas.

CH3CH2OH + HBr → CH3CH2Br + H2O

Reaksi dengan HBr memerlukan proses refluks dengan katalis asam sulfat.

Etil halida juga dapat dihasilkan dengan mereaksikan alkohol


dengan agen halogenasi yang khusus, seperti tionil klorida untuk pembuatan
etil klorida, ataupun fosforus tribromida untuk pembuatan etil bromida.

CH3CH2OH + SOCl2 → CH3CH2Cl + SO2 + HCl

 Pembentukan ester

Kondisi di bawah katalis asam, etanol bereaksi dengan asam


karboksilat dan menghasilkan senyawa etil eter dan air:

RCOOH + HOCH2CH3 → RCOOCH2CH3 + H2O.

Agar reaksi ini menghasilkan rendemen yang cukup tinggi, air


perlu dipisahkan dari campuran reaksi seketika ia terbentuk. Etanol juga
dapat membentuk senyawa ester dengan asam anorganik. Dietil
sulfat dan trietil fosfat dihasilkan dengan mereaksikan etanol
dengan asam sulfat dan asam fosfat. Senyawa yang dihasilkan oleh
reaksi ini sangat berguna sebagai agen etilasi dalam sintesis organik.

 Dehidrasi

Asam kuat yang sangat higroskopis seperti asam sulfat akan


menyebabkan dehidrasi etanol dan menghasilkan etilena maupun dietil
eter:

2 CH3CH2OH → CH3CH2OCH2CH3 + H2O (pada 120'C)


CH3CH2OH → H2C=CH2 + H2O (pada 180'C)

 Oksidasi

Etanol dapat dioksidasi menjadi asetaldehida, yang kemudian


dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi asam asetat. Dalam tubuh manusia,
reaksi oksidasi ini dikatalisis oleh enzim tubuh. Pada laboratorium,
larutan akuatik oksidator seperti asam kromat ataupun kalium
permanganat digunakan untuk mengoksidasi etanol menjadi asam asetat.
Proses ini akan sangat sulit menghasilkan asetaldehida oleh karena
terjadinya overoksidasi. Etanol dapat dioksidasi menjadi asetaldehida
tanpa oksidasi lebih lanjut menjadi asam asetat menggunakan piridinium
kloro kromat (Pyridinium chloro chromate, PCC).

C2H5OH + 2[O] → CH3COOH + H2O

Produk oksidasi etanol, asam asetat, digunakan sebagai nutrien


oleh tubuh manusia sebagai asetil-koA.

 Pembakaran

Pembakaran etanol akan menghasilkan karbon dioksida dan air:

C2H5OH(g) + 3 O2(g) → 2 CO2(g) + 3 H2O(l);(ΔHr = −1409 kJ/mol)


3.4 Produksi Etanol
Etanol dapat diproduksi baik secara petrokimia melalui hidrasi etilena
maupun secara biologis dengan fermentasi gula dengan ragi.
A. Hidrasi Etilen

Etanol yang ditujukan untuk penggunaan industri sering dihasilkan dari


etilena. Etanol yang digunakan sebagai bahan baku industri atau pelarut
(terkadang disebut etanol sintetis) terbuat dari proses petrokimia dengan reaksi
kimia:

C2H4 + H2O → CH3CH2OH

Katalis yang paling umum adalah asam fosfat dan pertama kali
digunakan oleh Shell Oil Company pada tahun 1947.

B. Fermentasi Etanol

Etanol yang digunakan dalam minuman beralkohol dan bahan bakar


diproduksi melalui proses fermentasi. Ketika spesies ragi seperti Saccharomyces
cerevisiae melakukan metabolisme pada gula maka akan menghasilkan etanol
dan karbon dioksida dengan reaksi kimia:

C6H12O6 → 2 CH3CH2OH + 2 CO2


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Etanol

http://irma-teknikkimia.blogspot.co.id/2013/04/industri-alkohol-etanol.html

http://www.anm.co.id/article/detail/39/kimia-pro-analisa#.WNi-y1V97IV

https://www.academia.edu/21748505/MAKALAH_KIMIA_INDUSTRI_ETANOL_AL
KOHOL_Oleh_Kelompok_3_Tiga

https://yuninainggolan.wordpress.com/2012/07/18/etanol/

Anda mungkin juga menyukai