Anda di halaman 1dari 123

LAPORAN KEGIATAN KAJIAN DAN PRAKTIK LAPANGAN

DI SMAN 1 TUREN
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

Disusun Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat


Matakuliah Kajian dan Praktik Lapangan

Oleh:
SITI FATIMAH
170751639029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini mahasiswa, Nama : Siti Fatimah
NIM 170751639029
Program Studi : S1 Pendidikan Sosiologi
dinyatakan telah melaksanakan Kajian dan
Praktik Lapangan (KPL) dan laporan yang
ditulis oleh mahasiswa tersebut telah mendapat
persetujuan dari Kepala Sekolah, Guru Pamong,
dan Dosen Pembimbing KPL.

Malang,
27
September
2020
Dosen Pembimbing Guru
Pamong

Elya Kurniawati, S.T.P.,S.E.,M.M

Nurrohman, S.Pd
NIP. 198502222019032008 NIP.
198308032009041001

Kepala Sekolah

Drs. Ibnu Harsoyo


NIP. 1962023271086031019

i
KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, Maha pengasih
serta penyayang yang telah memberikan sedikit dari ilmu-Nya yang maha luas
sehingga bermanfaat bagi manusia. Rahmat dan Izin Allah telah mengahantarkan
kami menyelesaikan laporan laporan kegiatan kajian dan praktik lapangan dengan
judul “Laporan Kegiatan Kajian Dan Praktik Lapangan di SMAN 1 Turen Tahun
ajaran 2020-2021”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Kegiatan
Kajian Dan Praktik LapanganTahun Pelajaran 2020-2021. Laporan ini berisikan
profil sekolah, hasil observasi, rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan
penutup. Penyusunan laporan dilakukan selain untuk memenuhi tugas akhir KPL
juga sebagai media yang berisikan rangkuman kegiatan KPL Tahun 2020-2021
Akhirnya, dengan selesainya penyusunan katalog ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Allah SWT yang dengan
Ridlonya laporan akhir KPL ini dapat terselesaikan, Kepala Sekolah SMAN 1
Turen Bapak Drs. Ibnu Harsono, Waka Kesiswaan SMAN 1 Turen dan Staf
Pengajar SMAN 1 Turen yang telah menerima dengan baik Mahasiswa KPL
Tahun 2020-2021, Dosen pembimbing Ibu Elya Kurniawati, S.T.P.,S.E.,M.M.
yang telah mendampingi dan membimbing dalam pelaksanaan KPL I dan II,
Guru Pamong Bapak Nurrohman, S.Pd yang telah memberikan arahan dan
bimbingan sehingga KPL II ini berjalan dengan lancar, serta kepada teman-teman
KPL SMAN 1 Turen 2020-2021 yang telah bersama-sama menyelesaikan
pelaksanaan KPL II gelombang I di SMAN 1 Turen. Akhir kata penulis
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan kehilafan
dalam penulisan laporan ini, selain itu penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, September 2020

Penulis
Daftar isi

Lembar Pengesahan..................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Daftar Tabel............................................................................................................iv
Daftar Gambar/Skema..............................................................................................v
Daftar Lampiran......................................................................................................vi
Ringkasan...............................................................................................................vii

Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
A. Profil Sekolah.................................................................................................1
B. Hasil Observasi...............................................................................................8
C. Rencana Kegiatan.........................................................................................15

Bab II Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................23

Bab III Penutup......................................................................................................36


A. Kesimpulan...................................................................................................36
B. Saran.............................................................................................................37

Daftar Pustaka......................................................................................................100
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Piket Mahasiswa PPL 2020....................................................................19


Tabel 2.1 Jadwal Mengajar Mahasiswa PPL Mata Pelajaran Sosiologi 2020.......28
Tabel 2.2 Jobdesc Piket Mahasiswa KPL 2020.....................................................32
Daftar Gambar/Skema

Gambar 4.1 Foto dokumentasi bersama kelas XII IPS 1 setelah jam pelajaran
selesai............................................................................................................101
Gambar 4.2 Dokumentasi piket perpustakaan bagian penginputan data buku
baru................................................................................................................101
Gambar 4.3 Dokumentasi bersama pemenang kuis pertanyaan seputar
sosiologi........................................................................................................102
Gambar 4.4 Dokumentasi piket KBM..........................................................102
Gambar 4.5Dokumentasi piket perpustakaan bagian penataan buku............102
Gambar 4.6Piket KBM bagian mendata siswa yang tidak masuk kelas.......103
Gambar 4.7 Dokumentasi kegiatan belajar dan pembelajaran sosiologi......103
Gambar 4.8 Dokumentasi ruangan UKS tempat piket UKS.........................103
Gambar 4.9 Dokumentasi setelah slesai pembelajaran bersama kelas XII IPS
1 Putra...........................................................................................................105
Gambar 4.10 Foto bersama kelompok KPL 2 UM gelombang 1 di SMAN 1
Turen.............................................................................................................105
Gambar 4.11 Penutupan bersama Bapak wakil sekolah dan Tata usaha......106
Daftar Lampiran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (RPP).........................................................39


Instrumen Penilaian................................................................................................42
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (RPP).........................................................39
Instrumen Penilaian................................................................................................42
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (RPP).........................................................48
Instrumen Penilaian................................................................................................51
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (RPP).........................................................53
Instrumen Penilaian................................................................................................55
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5 (RPP).........................................................57
Instrumen Penilaian................................................................................................59
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6 (RPP).........................................................61
Instrumen Penilaian................................................................................................63
Materi Sosiologi.....................................................................................................65
Ringkasan

Pelaksanaan KPL 2 gelombang 1 yang dilakukan di SMAN 1 Turen


terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Adapun tahap perencanaan dimulai pada perumusan progaram yang
meliputi Sosialisasi dan koordinasi dengan sekolah, Observasi KBM dan
manajerial sekolah, Observasi potensi, Indentifikasi permasalahan, Diskusi
dengan guru dan kepala sekolah, Merancang program, Meminta persetujuan
koordinator KPL 2 Gelombang. Setelah perumusan program adalah rancangan
program yang meliputi tahap persiapan, observasi fisik sekolah, dan tahap praktik
pengalaman lapangan kemudian praktik persekolahan untuk membekali
mahasiswa kegiatan-kegiatan persekolahan seperti piket guru, piket perpustakaan,
piket UKS, dan upacara bendera. Setelah tahapan diatas selanjutnya adalah
penyusunan dan pelaksanaan evaluasi, dan mempelajari administrasi guru.

Tahap pelaksanaan KPL dimulai dengan pengajaran micro teaching yang


dilakukan dikampus pada semester 6 untuk membekali mahasiswa menjadi lebih
siap melaksanakan KPL, kemudian pembekalan yang dilakukan pihak kampus
secara daring, observasi sekolah yang meliputi observasi kondisi fisik sekolah,
observasi proses pembelajaran, dan observasi peserta didik. Sedangkan observasi
dalam proses pembelajaran meliputi membuka pembelajaran yang meliputi salam
pembuka dan berdoa, presensi, memberikan pengantar untuk masuk materi
pembelajaran, dan memberikan motivasi peserta didik. Kegiatan inti
pembelajaran meliputi memberikan contoh teks materi secara konkret baik
berbentuk PPT maupun vidio pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran
baik secara offline maupun online sesuai kebijakan sekolah, menerapkan metode
pembelajaran, memberikan peserta didik untuk bertanya, menjawab pertanyaan
peserta didik, dan kemampuan menggunakan metode dan model pembelajaran
yang sesuai baik ketika offline maupun online ditengan pandemi covid-19.
Menutup pembelajaran meliputi kegitan mengevaluasi materi yang disampaikan,
menyimpulkan materi, memberikan tugas, pesan, dan saran, dan menutup
pembelajaran dengan doa. selain itu mahasiswa harus menyiapkan perangkat
pembelajaran seperti RPP, Media pembelajaran, dan sumber bahan ajar.

Pada evaluasi pembelajaran meliputi faktor pendukung, faktor


penghambat, dan upaya untuk mengatasi faktor penghambat. Untuk kegiatan non-
akademik meliputi piket guru yang diselenggarakan setiap hari bergilir datang
kesekolah yang meliputi piket UKS, piket perpustakaan, piket KBM, dan piket
tata tertib.

Dari serangkaian kegiatan KPL di SMAN 1 Turen telah memberikan


wawasan dan rasa tanggung jawab sebagai tenaga pendidik, kegiatan KPL
disesuaikan dengan guru pamong dan sekolah, kegiatak KPL memberikan
mahasiswa pengetahuan factual dan nyata tentang tugas-tugas sekolah dan
membekali pengalaman nyata sebagai calon tenaga pendidik
BAB I

PENDAHULUAN

A. PROFIL SMA NEGERI 1 TUREN


1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 Turen
a. Nomor Statistik Sekolah : 20517737
b. Alamat Sekolah : Jl. Mayjend Panjaitan 65, Sedayu,
Kec.
Turen, Kab. Malang, Prov. Jawa
Timur
c. Status Sekolah : Negeri
d. Tahun Berdiri 1992
e. Jumlah Siswa : 1169 siswa siswi
f. Jumlah Guru dan Tenaga Pendidik : 78 orang
g. Jumlah Jurusan : 3 (MIPA, IPS dan Bahasa)
h. Jumlah Ekstrakulikuler 21

2. Visi Misi SMAN 1 Turen

Visi SMA Negeri 1 Turen


Terwujudnya lembaga SMA Negeri 1 Turen yang religius, kompeten dan
berwawasan global.

Misi SMA Negeri 1 Turen


1. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan akhlak mulia dan budi pekerti.
2. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat
pengembangan pendidikan berdasakan standard nasional dan global.
3. Melaksanakan pendidikan dan pengembangan untuk meningkatkan
sumber daya manusia (SDM).
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan minat dan bakat
yang berbasis kebutuhan global yang berorientasi masa depan,

1
5. Menjalin kerjasama dengan Pendidikan Tinggi dan instansi lain (stake
holder) dalam bentuk kemitraan strategis berdasarkan manajemen berbasis
sekolah (MBS).

3. Kondisi Fisik SMA Negeri 1 Turen


Perubahan kondisi dunia pendidikan diakibatkan perkembangan teknologi
informasi dan pengaruh globalisasi perlu diantisipasi dan menjadi tantangan bagi
dunia pendidikan khususnya SMA Negeri 1 Turen. Perubahan ekonomi Indonesia
yang semakin kondusif bagi dunia pendidikan menjadi landasan untuk penataan
dan rekondisi pelayanan mutu pendidikan bagi perserta didik. Namun di sisi lain
globalisasi masih menjadi tantangan bagi kita dalam mempersiapkan peserta didik
untuk menjadi lulusan yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja
global. Tantangan berikutnya sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah,
perlu dilakukan pemberdayaan tenaga pendidik dan tenaga pendidikan yang
profesional, berkompeten, dan mandiri berkenaan dengan tugas profesi seperti
yang dituntut oleh Peraturan menteri Pendidikan No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Profesi Pendidik, dan Permendiknas No. 24
Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah.
Dalam perkembangannya SMA Negeri 1 Turen berada pada titik kritis jika
tidak diperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh. Letak geografis sekolah
yang berada di antara beberapa sekolah besar merupakan sebuah bentuk tantangan
yang tidak bisa dianggap ringan. SMA Negeri 1 Turen terletak di kota kecamatan
yang cukup maju dengan tingkat persaingan yang tinggi. Di kecamatan Turen
terdapat dua SMKN, tiga SMK swasta besar, satu SMA swasta, dan satu MAN
yang terus berkembang. Di luar wilayah kecamatan Turen, keberadaan SMA
Negeri 1 Turen masih harus disandingkan dengan beberapa SMA/SMK negeri dan
swasta yang dapat dikatakan memiliki daya saing dan perkembangan yang sangat
bagus. Kondisi ini merupakan sebuah bentuk tantangan berat yang harus dihadapi
oleh sekolah.
2. Kesiapan Sarana Dan Prasarana Sekolah

Sekolah SMAN 1 Turen merupakan salah satu sekolah unggulan tingkat


menengah atas yang ada di Kabupaten Malang. Sekolah ini memiliki sarana dan
pasarana yang tergolong lengkap mulai dari tempat parkir yang luas, lapangan
olahraga, perpustakaan laboratorium komputer, dan sarana prasarana lain
pendukung. Lengkapnya sarana dan prasarana diharapkan mampu meningkatkan
kualitas peserta didik dan menciptakan kenyamanan belajar. Adanya pandemi
covid-19 memunculkan kebijakan sekolah-sekolah diliburkan. Hal ini juga
dilakukan oleh SMAN 1 Turen. Memasuki era new normal dan disahkannya
keputusan bahwa sekolah-sekolah yang ada pada daerah zona hijau
diperbolehkan untuk melakukan kegiatan belajar pembelajaran tatap muka dengan
standart kesehatan yang ditetapkan yang memenuhi protokol kesehatan. SMAN 1
Turen yang berada di daerah zona hijau juga mempersiapkan sarana dan prasarana
untuk pembelajaran tatap muka di sekolah. Hal ini dilakukan untuk
mempersiapkan kegiatan belajar pembelajaran dengan nyaman. Beberapa sarana
dan prasaranan yang dipersiapkan antara lain penyediaan hansanitizer untuk
semua ruang kelas, penyediaan tempat cuci tangan diberbagai tempat di sekitar
sekolah, pengecekan suhu tubuh ketika memasuki sekolah, UKS untuk cek
kesehatan, meja yang telah dilengkapi dengan penghalang seperti kaca terbuat dari
bahan plastik dan tempat duduk yang telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan
standard nasional yaitu dalam satu kelas hanya berisi maksimal 18 anak agar
mempermudah menjaga jarak. Selain sarana dan prasarana yang disedikan sekolah
siswa juga diwajibkan untuk memakai masker untuk mencegah kemungkinan
penyebaran covid-19. Untuk menghindari kerumunan sekolah juga telah mengatur
masuk sekolah bergilir bergantian kelas dan absen ganjil genap, bergantian
dengan teratur.

Secara umum sarana dan prasarana yang begitu lengkap pada masa
pandemi ini menunjukan bahwa sekolah sudah siap dengan adanya kegiatan
belajar dan pembelajaran secara offline di sekolah. Patuhnya siswa dengan semua
kebijakan yang diterapkan sekolah juga menunjukan bahwa siswa juga sudah siap
untuk melaksanakan kegiatan belajar pembelajaran tatap muka.
3. Kondisi Non Fisik Sma Negeri 1 Turen

DATA GURU TIDAK TETAP

(GTT) SMA NEGERI 1 TUREN

01/07/2020

NO NAMA GURU TMT TMPT


TGL LAHIR IJAZAH JURUSAN
MENGAJAR LHR
Pendidikan Bhs
ATIM TAUFIQ, S.Pd 1/7/2005 Malang 04/04/1982 S1/A4
1 Arab
Pendidikan
HERY SISWOKO, S.Pd 1/7/2005 Surabaya 03/06/1971 S1/A4
2 Olahraga
EKO NOVI Pendidikan
1/7/2006 Irian Jaya 03/11/1975 S1/A4
3 WARTININGSIH, S.Pd Sejarah
Pendidikan Seni
MUHAMMAD ARIF, S.Pd 1/7/2006 Malang 11/07/1976 S1/A4
4 Rupa
LUSIA SELLY YUNITA, Bhs .Sastra
1/7/2007 Kediri 09/06/1976 S1/A4
5 S.Pd Indonesia
Bimbingan
RATNA FARADISA, S.Pd 1/7/2007 Malang 09/01/1983 S1/A4
6 Konseling
Pendidikan Seni
DHANI HERMAWAN, S.Pd. 1/7/2010 Malang 01/06/1987 S1/A4
7 Rupa
Pendidikan Seni
NOFA KRISTANTI, S.Pd. 1/7/2011 T.galek 18/11/1987 S1/A4
8 Rupa
9 ANNE IRMAYANTI, SS 1/7/2012 T.agung 05/08/1986 S1/A4 Sastra Jepang
RATNA PURWANINGSIH,
M.Pdi.
10 1/7/2012 Malang 11/10/1983 S2/A4 PAI

Ketrampilan
SUWONO, A.Md 1/7/2012 Malang 08/11/1965 D3
11 Tehnik
12 WASIS, S.Pd 1/7/2012 Malang S1/A4 PAH
GAGAH ARIF PRAWIRA
1/7/2014
13 DIJAYA Malang 03/07/1993 S1/A4 Sejarah
14 RINDANG PRATIWI, S.Pd 1/7/2014 Malang 02/08/1990 S1/A4 PKn
15 TEGUH WIBOWO, S.Pd 1/7/2014 Metro 03/07/1990 S1/A4 Ekonomi
16 TRI MULYANTO, S.Pd 1/7/2014 Malang 02/06/1987 S1/A4 Penjasorkes
DENIS PURNAMA SARI,
1/7/2015
17 S.Pd. Malang 03/01/1991 S1/A4 Matematika
18 FERY IRAWAN,S.Pd 1/7/2015 Malang 12/05/1994 S1/A4 Matematika
DEA NOER INDAH
19 WARDANI, S.Sos 17/7/2017 Malang 24/03/1994 S1/A4 Antropogi
NIKEN HANDAYANI
20 HASTININGRUM 17/7/2017 Semarang 26/05/1995 S1/A4 Bhs.Indonesia
NOVITA RIA
21 ANGGRAINI,S.Pd 17/7/2017 Malang 10/10/1993 S1/A4 Bhs. Mandarin
22 SANTOSO ILHAM 17/7/2017 Sumenep 13/07/1994 S1/A4 Sejarah
DELLA YORA
23 DEVITA,S.Pd 1/7/2018 Malang 23/08/1995 S1/A4 Bhs.Indonesia
24 ALFIYAH, S.Pd 01/07/2019 Malang 01/05/1994 S1/A4 BK
ADE NUR MAULIDA
25 FACHRISYA, S.Pd 01/07/2019 Malang 28/07/1996 S1/A4 Bhs.Indonesia
26 ANA YULIANA, S.Pd 01/01/2020 Malang S1/A4 Pen. Geografi
27 ABDUL HADI, S.Pd 01/01/2020 Malang S1/A4 PAI
DAFTAR URUT KEPANGKATAN
PER SEPTEMBER 2020
SMAN 1 TUREN

N0 NAMA NIP GOL/RU


1 Drs. IBNU HARSOYO 196203271986031019 Pembina Tk.I,IV/b
2 Drs. IBNU MUALAM, M.Pd 196412111990031013 Pembina Tk.I,IV/b
3 Dra. Hj. SRI MULYATI 196102201986032008 Pembina Tk.I,IV/b
4 NIMAN, S.Pd 196511101988031018 Pembina Tk.I,IV/b
5 Drs. AGUNG SUBAGYO IKA SETYONO 196401081990031015 Pembina Tk.I,IV/b
6 Dra. IDAYATI 196607141990102001 Pembina Tk.I,IV/b
7 Dra. ENDANG MURDANINGSIH 196409101992032004 Pembina Tk.I,IV/b
8 Dra.FIVA TRI WAHYUNI 196903081993032006 Pembina Tk.I,IV/b
9 RITA KURNIA SETIJOWATI, S.Pd 196510261988032007 Pembina Tk.I,IV/b
10 WIYONO, S.Pd 196203011988121001 Pembina Tk.I,IV/b
11 PERWITO HADI, S.Pd 196403301988121001 Pembina Tk.I,IV/b
12 Dra.SRI UTAMI 196204291989032005 Pembina Tk.I,IV/b
13 Dra. DIANA IDA PRABAWANING TYAS 196703021996022001 Pembina Tk.I,IV/b
14 Drs. SURADI, MM 196212301996011001 Pembina Tk.I,IV/b
15 MISDI HANTONO, S.Pd 196907141998021004 Pembina Tk.I,IV/b
16 Drs. MOCH NGARIPIN, MM 196304041990031001 Pembina Tk.I,IV/b
17 Dra. YULIA CHOLIFATININGSIH 196207171986032013 Pembina, IV/a
18 AHMADI, S.Pd 196801281998031004 Pembina, IV/a
19 FADILAH UMI MAISYAROH, S.Pd 197508272000122003 Pembina, IV/a
20 LILIK HENDRIYANTI, S.Pd 196509201990032009 Pembina, IV/a
21 PUJIONO, S.Pd 196808181993031013 Pembina, IV/a
22 AGUS HARIANTO, M.Pd 197008272005011007 Pembina, IV/a
23 BAMBANG KURNIAWAN, S.Pd 196911151998021005 Penata Tk.I, III/d
24 NURAWAN, S.Pd 197211052006041003 Penata Tk.I, III/d
25 Drs. DAMIRAN 196805042005011013 Penata Tk.I, III/d
26 GUNAWAN, S.Pd 197008222005011009 Penata Tk.I, III/d
27 NILA HARI KURNIAWATI, S.Pd 197201232005012004 Penata Tk.I, III/d
28 LUKIE PAMULARSIH, S.Pd 197110102006042032 Penata Tk.I, III/d
29 INTA ELOK YOUARTI, S.Pd 198205252006042036 Penata Tk.I, III/d
30 IMAM SULIYADI, S.Pd 196711071988031004 Penata Tk.I, III/d
31 LUQMAN HAKIM, S.Ag 197402282005011005 Penata, III/c
32 SUDARTI, S.Pd 196801012008012041 Penata, III/c
33 IKAEKSI MUDJIHASTUTI, S.Pd 196507082008012011 Penata, III/c
34 ANANG DWIONO, S.Pd. 197503102009041001 Penata, III/c
35 DINA UMAROH SARI, S.Pd 198504042009042003 Penata Md, III/b
36 NUROHMAN, S.Pd 198308032009041001 Penata Md, III/b
37 ETIKA DHEWI RAHMAWATI, S.Pd 198703142010012015 Penata Md, III/b
38 ALYON PUGUH SAPUTRO, S.Si 198705172010011006 Penata Md, III/b
Penata Md.
198608182019032007
39 MASUDAH,S.Pd Tk.I,III/a
Penata Md.
40 RIZKA ZAKIYYA MUFIDA, S.Pd 199603112019032000 Tk.I,III/a
41 AHMAD MUJIB 197907212014081002 Pengatur Md.II/b
42 MERINA MARTIN 198603122014082004 Pengatur Md.II/b

4. Kegiatan Penunjang Pembelajaran

Jenis ekstrakulikuler, waktu kegiatan dan sifatnya

No Nama Ekstrakulikuler Sifat Kegiatan Waktu Kegiatan


1 Bola voli Wajib Pilihan
2 Sepak bola Wajib Pilihan
3 Bola basket Wajib Pilihan
4 PMR Wajib Pilihan
5 Seni teater Wajib Pilihan
6 Seni tari Wajib Pilihan
7 Seni musik Wajib Pilihan
8 Seni kriya Wajib Pilihan
9 Baca tulis Al-Qur’an Wajib Pilihan
10 Seni baca Al-Qur’an Wajib Pilihan
11 Karate (funakosi) Wajib Pilihan Jumat
12 Taekwondo Wajib Pilihan Jam 15.00-16.30
13 English Convertation Club (ECC) Wajib Pilihan
14 Kelompok ilmiah remaja Wajib Pilihan
15 Jurnalistik Wajib Pilihan
16 Atletik Wajib Tunjukan
17 Bulu tangkis Wajib Pilihan
18 Paduan suara Wajib Pilihan
19 Karawitan Wajib Pilihan
20 Pencak silat Wajib Pilihan
21 Kempo Wajib Pilihan
22 Badan dakwah islam Sukarela Senin,
jam 16.00-17.00
23 Pramuka Wajib, smt :1-4 Jumat,
Jam 13.00-15.00
24 Paskribaka Wajib Tunjukan Rabu,
Jam 15.30-17.00
25 Olimpiade sains nasional (MAT, Wajib Tunjukan Sabtu,
FIS, BIO, KBMN, ASTR, EKO, jam 07.30-11.00
GEO, dan TIK)

B. HASIL OBSERVASI

1. Deskripsi Mata Pelajaran Sosiologi

Sosiologi merupakan ilmu yang membahas perilaku dan hubungan sosial


baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok
dengan kelompok. Mata pelajaran ini membahas tentang apa itu masyarakat yang
meliputi dinamika dalam masyarakat, struktur masyarakat, permasalahan dalam
masyarakat, dan fenomena dalam masyarakat. Selain itu dalam pelajaran ini juga
akan mengajarkan penelitian dalam masyarakat secara sederhana.

2. Kompetesi Inti dan Kompetensi Dasar Sosiologi SMA/MA

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sosiologi SMA/MA


Kelas: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/ atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kelas X
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, serta 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
menganalisis pengetahuan faktual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingin tahunya mengenai ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni, budaya, dan humaniora menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami pengetahuan dasar Sosiologi 4.1 Menalar suatu gejala sosial di lingkungan
sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi sekitar dengan menggunakan pengetahuan
untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat. sosiologis.
3.2 Mengenali dan mengidentifikasi realitas 4.2 Mengolah realitas individu, kelompok, dan
individu, kelompok, dan hubungan sosial di hubungan sosial sehingga mandiri dalam
masyarakat. memposisikan diri dalam pergaulan sosial di
masyarakat.
3.3 Menerapkan konsep-konsep dasar 4.3 Mengaitkan realitas sosial dengan
Sosiologi untuk memahami ragam gejala sosial menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi
di masyarakat. untuk mengenali berbagai gejala sosial di
masyarakat.
3.4 Memahami berbagai metode penelitian 4.4 Melakukan penelitian sosial yang
sosial yang sederhana untuk mengenali gejala sederhana untuk mengenali ragam gejala sosial
sosial di masyarakat. dan hubungan sosial di masyarakat.

Kelas: XI
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang dipelajarinya di
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sekolah secara mandiri, bertindak secara
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan metode sesuai kaidah keilmuan.
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami pengelompokan sosial di 4.1 Menalar tentang terjadinya pengelompokan
masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan
Sosiologis. pendekatan Sosiologi.

3.2 Menganalisis permasalahan sosial dalam 4.2 Memberikan respons dalam mengatasi
kaitannya dengan pengelompokan sosial dan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat
kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dengan cara memahami kaitan pengelompokan
dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis. sosial dengan kecenderungan eksklusi dan
timbulnya permasalahan sosial.
3.3 Memahami arti penting prinsip kesetaraan 4.3 Menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan
untuk menyikapi perbedaan sosial demi untuk mengatasi perbedaan sosial dan
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan mendorong terwujudnya kehidupan sosial yang
demokratis damai dan demokratis.
3.4 Menganalisis konflik sosial dan cara 4.4 Memetakan konflik untuk dapat melakukan
memberikan respons untuk melakukan resolusi resolusi konflik dan menumbuhkembangkan
konflik demi terciptanya kehidupan yang perdamaian di masyarakat.
damai di masyarakat.
3.5 Menganalisis cara melakukan pemecahan 4.5 Melakukan penelitian sederhana yang
masalah untuk mengatasi permasalahan sosial, berorientasi pada pemecahan masalah
konflik dan kekerasan di masyarakat. berkaitan dengan permasalahan sosial dan
konflik yang terjadi di masyarakat sekitar.

Kelas XII

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, di sekolah secara mandiri serta bertindak
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan secara efektif dan kreatif, dan mampu
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami berbagai jenis dan faktor-faktor 4.1 Menalar berdasarkan pemahaman dari
perubahan sosial serta akibat yang pengamatan dan diskusi tentang perubahan
ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat. sosial dan akibat yang ditimbulkannya.
3.2 Memahami berbagai permasalahan sosial 4.2 Mengategorisasikan berbagai
yang disebabkan oleh perubahan sosial di permasalahan sosial yang disebabkan oleh
tengah-tengah pengaruh globalisasi. globalisasi serta akibat-akibatnya dalam
kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat
merespons berbagai permasalahan sosial dan
ketimpangan yang disebabkan proses
globalisasi.
3.3 Memahami faktor penyebab ketimpangan 4.3 Mengolah hasil kajian dan pengamatan
sosial dan pertautannya dengan perubahan tentang ketimpangan sosial sebagai akibat dari
sosial di tengah-tengah globalisasi. perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi.

3.4 Mendeskripsikan cara melakukan strategi 4.4 Merancang, melaksanakan, dan


pemberdayaan komunitas dengan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas
mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan
tengah-tengah pengaruh globalisasi. lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi.
3.5 Mengevaluasi aksi pemberdayaan 4.5 Mengelaborasikan berbagai alternatif
komunitas sebagai bentuk kemandirian dalam pemberdayaan sosial yang diperlukan untuk
menyikapi ketimpangan sosial. mengatasi ketimpangan sosial di masyarakat.

3. Kondisi dan Kesiapan Siswa

Pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi covid-19 di SMAN 1


Turen pada tahun 2020 dilaksanakan secara online dan offline. Siswa yang
melaksanakan pembelajaran offline digilir dan setiap kelas dibagi menjadi 2 yaitu
kelompok absen ganjil dan kelompok absen genap. Ketika absen ganjil
mendapatkan giliran untuk belajar tatap muka maka absen ganjil melakukan
pembelajaran secara online dan begitupun sebaliknya. Siswa yang melaksanakan
pembelajaran tatap muka dirasa sudah siap diihat dari kepatuhan terhadap tata
tertib sekolah dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan baik oleh negara
maupun oleh lembaga sekolah. Siswa dengan semangat mengikuti pembelajaran
dikelas. Menurut mereka, lebih nyaman dan lebih enak belajar tatap muka karena
dalam penyampaian materi lebih dapat dipahami. Pembelajaran dikelas
dilaksanakan dengan memenuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, duduk
berjarak, dan sering menggunakan handsanitizer atau cuci tangan menggunakan
sabun yang telah disedikan oleh sekolah. Secara umum siswa sudah benar-benar
siap melakukan pembelajaran tatap muka disekolah pada masa pandemi covid-19.

4. Kendala dan Hambatan

a. Masih kurangnya buku pegangan yang sesuai dengan Kurikulum 2013


sehingga peserta didik kesulitan mengikuti pelajaran sehingga mahasiswa
PPL harus membuat materi sebagai tuntunan belajar peserta didik.
b. Siswa kelas XII IPS 1 dan 2 tidak diperkenankan untuk meminjam buku
paket sosiologi untuk dibawa pulang, sehingga untuk memelajarinya
terbatas pada waktu ketika di kelas
c. Pada beberapa kelas, peserta didik masih gaduh ketika pembelajaran
tatap muka sehingga dibutuhkan pengelolaan kelas yang maksimal.
Sedangkan ketika online lebih sulit memahami apakah siswa sudah
memahami materi atau belum
d. Pada beberapa kelas, peserta didik masih pasif sehingga sulit untuk dapat
menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik. \

5. Tata Tertib

a. Ketentuan Umum

1. Yang dimaksud dengan tata tertib peserta didik dalam buku tata tertib
adalah peraturan yang berlaku dan wajib ditaati oleh setiap peserta didik
SMA Negeri 1 Turen
2. Tata tertib peserta didik ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi peserta
didik dalam bersikap, bertingkah laku, bertindak, berbicara, dan
melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah dalam menciptakan iklim
dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang
efektif.
3. Tata tertib peserta didik dibuat berdasarkan bilai-nilai yang dianut sekolah
dan masyarakat sekitar meliputi nilai ketaqwaan, sopan santun, keamanan,
nilai-nilai yang mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif
4. Skor adalah nilai tertentu yang diberikan kepada peserta didik terhadap
pelanggaran tata tertib maupun penghargaan terhadap prestasi akademik
dan non akademik serta penghargaan atas pengabdiannya sebagai
pengurus organisasi yang ada di lingkungan sekolah
5. Setiap peserta didik wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam
tata tertib ini secara konsekuen dan penuh tanggung jawab

b. Seragam Sekolah

Peserta didik wajib menggunakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan


sebagai berikut:

a. Model : sopan dan sesuai dengan yang telah ditetapkan


sekolah
b. Warna : 1. Senin : Putih-putih, dasi abu-abu
2. selasa-rabu : putih abu-abu, dasi abu-abu
3. kamis :Batik-Putih
4. jumat : Pramuka Lengkap
a. Keterangan :1. Baju dimasukkan kedalam celana atau rok
hingga nampak ikat pinggang (kecuali batik
dan pramuka untuk putri)
2. Lebar celana bagian bawah setelah
lingkaran dipergelangan kaki, lebar lipatan
7-10 cm
3. Bagi yang berjilbab, bahan jilbab dari kain
(bukan paris), jilbab warna putih untuk hari
senin-kamis dan warna coklat untuk hari jumat
4. Bagi peserta didik yang berseragam tidak
sesuai ketentuan, harus meminta ijin terlebih
dahulu pada tatib sebelum mengikuti kegiatan
KBM.
1. Pakaian olahraga : wajib memakai pakaian olahraga yang telah
sekolah
2. Sepatu
a. model : standart ( tinggi maksimum 1 cm diatas mata kaki)
b warna : hitam polos
3. Kaos kaki
a. Model : standart dan sopan
b. Warna : senin-kamis : putih polos
jumat : hitam polos
4. Ikat pinggang
a. Ikat pinggang : hitam (bahan bukan dari bahan kain)
b. Lebar ikat pinggang : 3-4 cm
5. Tas sekolah : model standart dan sopan
6. Peserta didik wajib melepas jaket pada saat masuk lingkungan SMA
Negeri 1 Turen, kecuali karena sakit dan mendapatkan ijin dari petugas
tata tertib

c. Kegiatan Ekstra Kulikuler/ Pengembangan Diri

1. Wajib diikuti oleh seluruh peserta didik semester 1 s.d 4


2. Tidak wajib tetapi boleh mengikuti bagi peserta didik semester 5 s.d 6

C. Rencana Kegiatan

1. Perumusan Program
Dalam merumuskan program KPL di SMA Negeri 1 Turen,
mahasiswa telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Sosialisasi dan koordinasi
b. Observasi KBM dan manajerial
c. Observasi potensi
d. Indentifikasi permasalahan
e. Diskusi dengan guru dan kepala sekolah
f. Merancang program
g. Meminta persetujuan koordinator KPL 2 Gelombang 1

2. Rancangan Program

Penerjunan kelompok KPL Universitas Negeri Malang pada tahun


2020 difokuskan untuk praktik mengajar di sekolah dengan mengikuti
semua kebijakan sekolah baik dilaksanakan secara daring maupun luring.
Kegiatan pertama setelah adanya penerjunan yang perlu dipersiapkan untuk
kelancaran kegiatan KPL adalah penyusunan rancangan kegiatan.
Rancangan kegiatan KPL adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan di kampus diawali dengan kegiatan
pengajaran (micro teaching) selama satu semester. Pengajaran micro
teaching adalah mata kuliah yang harus diambil mahasiswa yang
akan melaksanakan KPL. Kegiatan micro teaching ini dillaksanakan
di kampus pada semester 6. Pengajaran mikro juga sebagai prasyarat
mahasiswa apakah dapat melaksanakan KPL atau tidak. Pembelajaran
mikro lebih mengarah pada pembekalan keterampilan dalam
mengelola kelas. Untuk pembekalan pengetahuan KPL, pihak
universitas mengadakan pembekalan serta sosialisai pelaksanaan KPL
yang dilaksanakan secara daring karena kondisi pandemi covid-19.
Hal ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan
KPL. Selain menuntaskan mata kuliah micro teaching sebelum
melakukan KPL di sekolah harus terlebih dahulu melaksanakan
program KPL di kampus yang dilaksanakan selama 10 hari. Kegiatan
KPL dikampus ditengah pandemi covid-19 dilaksanakan secara daring
yang berisi kegiatan pembimbingan dalam pembuatan RPP,
pembuatan media mengajar, dan pelaksanaan praktik pembelajaran
secara daring. Tujuan dari adanya KPL 1 yang dilakukan di kampus
adalah untuk membekali mahasiswa mengajar dengan baik sebelum
praktik langsung di sekolah
2. Observasi Fisik Sekolah
Tahap ini dilaksanakan sekaligus dengan penyerahan dari
pihak Universitas yang diwakili oleh DPL KPL Pamong. Tahap yang
kedua ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran tentang
sekolah terutama yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sekolah
sebagai tempat mahasiswa melaksanakan praktik, agar mahasiswa
dapat menyesuaikan diri dengan sekolah. KPL Mahasiswa praktikan
juga melakukan obeservasi proses belajar mengajar di dalam kelas,
dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang lebih dahulu mengenai tugas menjadi seorang
tenaga pendidik/guru, khusunya dalam tugas mengajar. Selain itu,
juga pengamatan terhadap keadaan kelas yang sebenarnya dan pada
proses belajar yang terjadi di kelas. Melalui observasi ini mahasiswa
akan lebih memperoleh pengetahuan mengenai proses belajar
mengajar yang berlangsung, proses pendidikan di lembaga tersebut,
tugas guru dan kepala sekolah, tugas instruktur dan lembaga,
pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar, serta hambatan
atau kendala serta pemecahannya.
3. Tahap Praktik Pengalaman Lapangan
a) Persiapan Perangkat Pembelajaran
Menyusun persiapan untuk praktik terbimbing, artinya bahwa
materi atau tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa ditentukan
oleh guru dan harus dikonsultasikan kepada guru pamong dalam hal
ini guru pamong sosiologi. Pemilihan perangkat pembelajaran harus
sesuai dengan kondisi hasil dari observasi sebelumnya serta
koordinasi dengan guru pamong. Perangkat tersebut diharapkan bisa
diinovasi dan dikreasikan oleh praktikan, agar kelak pembelajaran
akan menyenangkan, dan tujuan pembelajaran mudah tercapai.
b) Praktik Mengajar
Praktik mengajar di kelas betujuan untuk
menerapkan,mempersiapkan, dan mengembangkan kemampuan
mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik, sebelum mahasiswa terjun
langsung ke dunia pendidikan seutuhnya.Tahap inti dari KPL adalah
latihan mengajar di kelas. Pada tahap ini mahasiswa praktikan diberi
kesempatan untuk menggunakan seluruh kemampuan dan
keterampilan mengajar yang diperoleh dari pengajaran mikro. Dari
observasi yang dilakukan kegiatan belajar pembelajaran di SMAN 1
Turen dimasa pandemi covid-19 dilaksanakan mulai pukul 06.30
sampai 11. 25 untuk hari senin sampai kamis dan dilaksanakan mulai
pukul 06.30 sampai 09.45 untuk hari Jumat. Pembelajaran
dilaksanakan secara online dan offline bergilir. Untuk kelas yang
mendapat jadwal pembelajaran secara offline tidak sepenuhnya masuk
kelas yaitu hanya sebagian yang berdasarkan absen ganjil ataupun
genap. Jika dalam satu hari absen ganjil mendapatkan jadwal belajar
tatap muka maka pada absen genap dikelas yang sama mendapatkan
pembelajaran secara daring. Sehingga guru dalam satu kelas harus
mempersiapkan pembelajaran secara daring dan luring. Meskipun
begitu tidak setiap guru mendapatkan jadwal tatap muka setiap
mengajar, terkadang pembelajaran juga dilakukan full daring pada
absen genap maupun ganjil sesuai dengan jadwal bergilir kelas untuk
masuk secara offline. Untuk sosiologi kelas XII IPS 1 dan IPS 2 pada
bulan Agustus mendapat jadwal mengajar pada hari Jumat yang mana
pembelajaran offline dilaksanakan hanya 1 kali dan lainnya secara
daring sedangkan untuk bulan September pembelajaran secara offline
dilaksanakan sebanyak 3 kali dan lainnya dilaksanakan secara full
daring dan sebagian daring karena baik absen ganjil atau genap ada
pembelajaran tatap muka.
c) Praktik Persekolahan
Kegiatan praktik persekolahan di SMA Negeri 1Turen, Malang
adalah:
(a) Piket guru
(b) Piket perpustakaan
(c) Piket UKS
(d) Upacara bendera
(e) Inventarisasi fasilitas sekolah
(g) Dan kegiatan lain sebagai pendukung
Adapun jadwal piket untuk guru PPL adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Piket Mahasiswa PPL 2020


d) Penyusunan dan Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi merupakan tolok ukur keberhasilan proses kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik dalam menangkap atau
memahami materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa praktikan.
Untuk mata pelajaran sosiologi kelas XII IPS 1 dan IPS 2 kegiatan
evaluasi pembelajaran akan dilakukan dengan mengadakan kuis untuk
mereview materi yang diterima siswa, penugasan dan ulangan harian.
e) Mempelajari Administrasi Guru
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa benar-benar
mengetahui tugas-tugas administrasi guru selama mengajar di dalam
kelas. Selama program KPL berlangsung, pembuatan administrasi
harus dilakukan. Administrasi tersebut antara lain, RPP, bahan ajar,
media pembelajaran dan alat kelengkapan mengajar lainnya.
4. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan merupakan tugas akhir dari kegiatan
KPL, yang berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban mahasiswa
atas pelaksanaan KPL. Laporan ini bersifat individu yang disusun
secara tertulis nantinya diketahui oleh guru guru pamong, dosen
pembimbing kegiatan KPL 2 gelombang, koordinator KPL SMA
Negeri 1 Turen, Kabupaten Malang, dan Kepala SMA Negeri 1 Turen.
5. Penarikan KPL
Penarikan KPL akan dilaksanakan pada hari senin, 21
September 2020 yang bertempat gedung Laboratorium Biologi.
Penarikan KPL ini menandai berakhirnya kegiatan KPL di SMA
Negeri 1 Turen. Kegiatan mengajar sudah terpenuhi sesuai dengan
target, dan dalam waktu setelah selesai mengajar maka digunakan
untuk melengkapi laporan-laporan.

Demikian tahap-tahap dalam perumusan dan penyusunan rencana


Kajian Praktik Lapangan (KPL) yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Turen.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN KPL

A. Persiapan PPL

Sebelum kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (KPL) dilaksanakan,


mahasiswa perlu persiapan baik berupa persiapan fisik maupun non-fisik agar
kegiatan berjalan dengan baik. Untuk itu, pihak Universitas Negeri Malang
membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam
melaksanakan KPL. Persiapan-persiapan tersebut meliputi:

1. Pengajaran Micro Teaching


Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan
adalah mengikuti kuliah pengajaran Micro Teaching. Dalam program ini,
praktikan melakukan praktik mengajar dalam kelas terdiri dari 30-an
orang. Praktikan berperan sebagai guru dan teman lainnya berperan
sebagai peserta didik dengan didampingi oleh seorang dosen pembimbing.
Program pengajaran Micro Teaching dilaksanakan satu pertemuan untuk
setiap minggunya. Dalam setiap pertemuan, setiap praktikan berganti
peran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ketika praktikan
berperan sebagai guru maka teman lainnya berperan sebagai peserta didik,
begitu sebaliknya sampai semua praktikan dalam kelompok pengajaran
Micro Teaching mendapat peran yang sama. Usai melakukan praktik
mengajar, dosen pembimbing dan teman satu kelompok memberikan
komentar atau kritik dan saran yang membangun. Hal ini sangat berguna
bagi mahasiswa agar semakin termotivasi untuk selalu memperbaiki cara
mengajarnya dan mempersiapkan secara dini sebelum praktik mengajar
yang sesungguhnya di sekolah. Mahasiswa diharapkan menjadi lebih siap
dalam pelaksanaan KPL baik secara mental, material, penyampaian,
maupun metode pengajarannya.
2. Pembekalan
Kegiatan pembekalan merupakan salah satu program yang
diselenggarakan oleh pihak Universitas Negeri Malang agar mahasiswa
mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan pada
saat pelaksanaan KPL dan persiapan mental sebelum benar-benar
diterjunkan di sekolah. Kegiatan pembekalan dilakukan sebanyak 2 kali,
pembekalan pertama dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Malang, dan
pembekalan kedua dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan.
Pembekalan yang dilakukan ini juga menjadi persyaratan khusus untuk
bisa mengikuti KPL atau terjun ke lokasi di semester tujuh ini. Oleh
karena itu, bagi mahasiswa yang belum mengikuti pembekalan tidak
diperbolehkan untuk diterjunkan ke lokasi KPL.
3. Observasi
Observasi dilakukan pada minggu pertama Program KPL
berlangsung. Observasi ini dibagi menjadi tiga aspek:
a) Observasi kondisi fisik, yang menjadi sasaran adalah sarana dan
prasarana sekolah, kelengkapan dan lingkungan yang akan menjadi
lokasi praktik KPL.
b) Observasi proses pembelajaran, praktikan melakukan pengamatan proses
pembelajaran dalam kelas, perangkat pembelajaran yang digunakan,
metode mengajar yang digunakan, media yang digunakan, administrasi
mengajar, dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
c) Observasi peserta didik, meliputi perilaku peserta didik di dalam kelas
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maupun perilaku peserta didik di
luar kegiatan pembelajaran. Hasil dari observasi ini digunakan sebagai
masukan untuk menyusun strategi pembelajaran. Dalam kegiatan ini,
mahasiswa praktikan mendapatkan gambaran secara langsung tingkah
laku peserta didik di dalam kelas. Dari observasi diperoleh data sebagai
gambaran kegiatan peserta didik di dalam kelas saat mengikuti
pembelajaran. Sedangkan aktivitas guru di dalam kelas tersebut secara
umum dapat diinformasikan ke dalam rangkaian proses pembelajaran
sebagai berikut:
1) Membuka pembelajaran
a) Salam pembuka dan berdoa
b) Presensi
c) Memberikan pengantar untuk masuk ke materi pelarajan
d) Memberikan motivasi kepada peserta didik
2) Kegiatan inti pembelajaran
a) Memberikan contoh teks/materi konkrit
b) Menyampaikan materi pembelajaran berupa teori
c) Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya
d) Menjawab pertanyaan peserta didik dan menjelaskan lebih lanjut
e) Kemampuan menggunakan metode dan model pembelajaran
3) Menutup pembelajaran
a) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan dan dibahas
b) Memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah disampaikan
c) Memberikan tugas, pesan, dan saran
d) Menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam
Observasi pembelajaran di kelas juga bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai
tugas sebagai guru yang berhubungan dengan proses pembelajaran di
dalam kelas. Adapun aspek yang diamati dalam observasi di kelas
dan peserta didik antara lain:

1) Perangkat pembelajaran

a) RPP
b) Media pembelajaran
c) Sumber bahan ajar

2) Proses pembelajaran

a) Cara membuka pembelajaran


b) Apersepsi dalam mengajar
c) Penyajian materi
d) Teknik bertanya
e) Metode pembelajaran
f) Penggunaan Bahasa
g) Penggunaan alokasi waktu
h) Gerak dan mimic wajah
i) Cara memotivasi siswa
j) Pemberian tugas
k) Penggunaan media di kelas
l) Bentuk dan cara evaluasi
m) Cara menutup pelajaran

3) Perilaku Peserta Didik

a) Perilaku peserta didik di dalam kelas


b) Perilaku peserta didik di luar kelas Berdasarkan hasil observasi,
praktikan diharapkan dapat:
1) Mengetahui adanya persiapan perangkat pembelajaran.
2) Mengetahui proses dan situasi pembelajaran yang sedang
berlangsung.
3) Mengetahui kesiapan dan kemampuan peserta didik dalam
menerima pembelajaran.
4) Mengetahui metode, media, dan prinsip mengajar yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran.
5) Mengetahui sarana prasarana serta fasilitas yang tersedia untuk
mendukung kegiatan pembelajaran.
6) Mengetahui cara dan bentuk evaluasi.
7) Mengetahui perilaku peserta didik di dalam dan di luar kelas.

4. Kegiatan Akademik

1. Perencanaan,

a) mahasiswa KPL harus mempersiapkan perangkat pembelajaran, persiapan


materi, dan media yang akan digunakan dalam mengajar agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan
rencana dan harapan. Perencanaan-perencanaan tersebut antara lain:
1) Pembuatan administrasi untuk persiapan mengajar seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran untuk
setiap pertemuan.
2) Pembuatan media, sebelum melaksanakan pembelajaran yang sesuai
dan dapat membantu pemahaman peserta didik dalam menemukan
konsep yang dapat berupa objek sesungguhnya ataupun model.
3) Diskusi dengan sesama rekan praktikan, yang dilakukan baik sebelum
maupun sesudah mengajar untuk saling bertukar pengalaman dan juga
untuk bertukar saran dan solusi.
4) Diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing, yang dilakukan
sebelum maupun sesudah mengajar.

2.Pelaksanaan Kajian Praktik Lapangan

a) Pembuatan RPP Persiapan yang dilakukan dalam menyusun RPP yaitu


konsultasi dengan guru pembimbing tentang materi yang akan diajarkan.
Format RPP yang digunakan yaitu sesuai dengan format RPP merdeka
belajar. RPP dibuat ketika praktikan akan mengajar dan isinya
disesuaikandengan materi dan kegiatan pembelajaran yang diinginkan.
RPP diketik sesuai format RPP yang telah dibuat yaitu 6 kali pertemuan.
b) Praktik Mengajar Mahasiswa KPL diberikan kesempatan oleh guru
pembimbing untuk melakukan praktik mengajar di kelas XII IPS 1, dan
XII IPS 2 setiap minggunya. Mahasiswa PPL diberi kesempatan untuk
mengajar mata pelajaran sosiologi di kelas tersebut sebanyak 8 jam
pertemuan setiap satu minggu. Setia satu jam pelajaran terdiri dari 25
menit karena pandemi covid 19. Berikut adalah jadwal mengajar mata
pelajaran sosiologi SMAN 1 Turen kelas X IPS 1, X IPS 2, XII IPS 1,dan
XII IPS 2
JADWAL MENGAJAR

Tabel 2.1 Jadwal Mengajar Mahasiswa PPL Mata Pelajaran Sosiologi 2020

Minggu Ke-1

NO HARI,TANGGAL KELAS JAM NAMA PENGAJAR


KE-
1 Kamis, 14 Agustus X IPS 1 4-6 Sonia Devi
2020

2. Kamis, 14 Agustus X IPS 2 4-6 Amel


2020
3 Jumat, 15 Agustus XII IPS 1 1-3 Siti Fatimah
2020

4 Jumat, 15 Agustus XII IPS 2 1-3 Siti Fatimah


2020

Minggu Ke-2
NO HARI,TANGGAL KELAS JAM NAMA PENGAJAR
KE-
1 Kamis, 20 Agustus X IPS 1 4-6 Sonia Devi
2020

2. Kamis, 20 Agustus X IPS 2 4-6 Amel


2020
3 Jumat, 21 Agustus XII IPS 1 1-3 Siti Fatimah
2020

4 Jumat, 21 Agustus XII IPS 2 1-3 Siti Fatimah


2020
Minggu Ke-3
NO HARI,TANGGAL KELAS JAM NAMA PENGAJAR
KE-
1 Kamis, 27 Agustus X IPS 1 4-6 Sonia Devi
2020

2. Kamis, 27 Agustus X IPS 2 4-6 Amel


2020
3 Jumat, 28 Agustus XII IPS 1 1-3 Siti Fatimah
2020

4 Jumat, 28 Agustus XII IPS 2 1-3 Siti Fatimah


2020

Minggu ke-4

Tanggal Hari Kelas Pembelajaran Jam


Daring Luring
01-09-20 Selasa X IPS 1 Genap Ganjil 5-6
X IPS 2 Genap Ganjil 7
02-09-20 Rabu XII IPS 1 Ganjil Genap 7-8
XII IPS 2 Ganjil Genap 9-10
03-09-20 Kamis X IPS 1 FULL
X IPS 2 FULL

Minggu ke-5

Tanggal Hari Kelas Pembelajaran Jam


Daring Luring
07-09-20 Senin XII IPS 1 Genap Ganjil 5-6
XII IPS 2 Genap Ganjil 7
08-09-20 Selasa X IPS 1 FULL
X IPS 2 FULL
09-09-20 Rabu XII IPS 1 FULL
XII IPS 2 FULL
10-09-20 Kamis X IPS 1 Ganjil Genap 5
X IPS 2 Ganjil Genap 2-3
Minggu ke-6

Tanggal Hari Kelas Pembelajaran Jam


Daring Luring
14-09-20 Senin XII IPS 1 FULL
XII IPS 2 FULL
15-09-20 Selasa X IPS 1 Genap Ganjil 5-6
X IPS 2 Ganjil Genap 7
16-09-20 Rabu XII IPS 1 Ganjil Genap 7-8
XII IPS 2 Ganjil Genap 9-10
17-09-20 Kamis X IPS 1 Genap Ganjil 5
X IPS 2 Genap Ganjil 2-3

c). Evaluasi Pembelajaran

1. Faktor Pendukung

a. Guru pamong sangat mendukung program KPL terutama dalam


membimbing bagaimana cara mengajar yang baik untuk diterapkan
di SMA Negeri 1 Turen dan bagaimana menyusun administrasi
guru.
b. Guru Pamong sering mengajak diskusi dan selalu memberi saran
untuk perbaikan pembelajaran di SMA Negeri 1 Turen.
c. Sekolah memberikan berbagai fasilitas, seperti buku-buku,
internet, dan segala fasilitas yang lain.
d. Sebelum mahasiswa terjun ke lapangan telah dibekali dengan
teknikteknik mengajar yang baik dalam kuliah pengajaran micro
teaching. Peserta didik akrab dengan mahasiswa KPL meskipun
jadwal tatap muka sangat terbatas.

2. Faktor Penghambat

e. Masih kurangnya buku pegangan yang sesuai dengan Kurikulum


2013 sehingga peserta didik kesulitan mengikuti pelajaran
sehingga mahasiswa KPL harus membuat materi sebagai tuntunan
belajar peserta didik.
f. Pada beberapa kelas, peserta didik masih gaduh ketika
pembelajaran offline sehingga dibutuhkan pengelolaan kelas yang
maksimal
g. Pada beberapa kelas, peserta didik masih pasif sehingga sulit untuk
dapat menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

3. Upaya untuk Mengatasi Faktor Penghambat

a. Mahasiswa KPL memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada


untuk menunjang pembelajaran.
b. Mahasiswa KPL berusaha memilih metode pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik terlibat aktif
dalam pembelajaran baik yang dilaksanakan secara daring
maupun luring.
c. Mahasiswa KPL memberikan kesempatan peserta didik untuk
menyampaikan sesuatu sebelum pembelajaran dimulai, untuk
mengetahui kesiapan belajar peserta didik
d. Mahasiswa KPL sering memberikan motivasi di tengah-tengah
pelajaran, sehingga membangkitkan semangat siswa untuk tidak
mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas, utamanya motivasi
untuk tetap belajar ditengah pandemi Covid-19

5. Kegiatan Non-Akademik

Kegiatan Non Akademik adalah kegiatan disekolah yang dilaksanakan


oleh mahasiswa KPL diluar kegiatan belajar dan pembelajaran. Adapun kegiatan
tersebut antara lain :
a. Piket guru

Tabel 2.2 Jobdesc Piket Mahasiswa KPL 2020

a) Piket perpustakaan
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 Input Data Buku Kegiatan ini meliputi memasukkan data buku
Baru seperti judul buku, jumlah ekslempar buku,
pengarang, Nomor ISBN, pengarang,
penerbit, tahun terbit, jumlah halaman,
sipnosis buku, dan kode buku kes istem untuk
memperbudah siswa ketika meminjam buku,
dan untuk kemudahan pengecekkan buku
2 Pemberian code Kegiatan ini berkaitan dengan penempelan
buku code yang telah dibuat oleh pengurus
perpustakaan, code digunakan untuk
mempermudah penggolongan buku dan
pelayanan peminjaman dan pengembalian
buku
3 Pelayanan Kegiatan ini dilakukan menggunakan sistem
peminjaman buku komputer yang telah disedikan kemudian
melakukan print data jumlah buku yang
dipinjam siswa
4 Pelayanan Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
pengembalian buku sistem komputer yang telah disediakan untuk
melayani siswa yang akan mengembalikan
buku
b) Piket UKS
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 Pelayanan Ditengah pandemi covid-19 sekolah
pengambilan sabun menyediakan sabun cuci tangan cair untuk
cair siswa maupun guru mendapatkan fasilitas
mencuci tangan dengan nyaman dan sesering
mungkin. Pada kegiatan ini mahasiswa
mengambilkan sabun dan menyuruh siswa
untuk menulis di data pengambilan sabun
2 Pelayanan Sekolah juga menyediakan sabun
pengambilan handsanitizer untuk siswa maupun guru
Handsanitizer mendapatkan fasilitas kesehatan di masa
pandemi. Pada kegiatan ini mahasiswa
mengambilkan handsanitizer dan menyuruh
siswa untuk menulis di data pengambilan
sabun

c) Piket KBM
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 Memencet bel Kegiatan pertama yang dilakukan ketika piket
masuk kelas KBM adalah memencet bel masuk kelas
sebagai tanda pembelajaran akan dimulai
2 Berkeliling semua Kegiatan selanjutnya adalah berkeliling ke
kelas untuk seluruh kelas untuk bertanya siswa yang tidak
mendata siswa masuk, kemudian menulis di buku daftar hadir
yang tidak hadir siswa yang tidak masuk
3 Memencet bel Setiap pergantian jam mata pelajaran guru
setiap pergantian yang bertugas piket di KBM harus memencet
jam belajar bel 2X sebagai pertanda pergantian jam mata
pelajaran
4 Melayani guru Selain tugas-tugas yang telah disebutkan diatas
yang bertanya mahasiswa KPL yang piket di KBM harus siap
mengenai jadwal jika ada guru yang bertanya tentang jadwal
dan ruang dan ruang mengajar guru sehingga harus
mengajar memahai dengan baik

d) Piket Tata tertib


No Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 Bersiap di gerbang Mahasiswa KPL yang bertugas piket di tatib
masuk sekolah diharuskan datang pukul 06.00 dan bersiap
untuk menjaga pintu gerbang masuk sekolah
2 Mendata siswa Pada jam 06.30 siswa yang datang dicek oleh
yang melakukan mahasiswa piket dan mencatat jika terjadi
pelanggaran pelanggaran oleh siswa. Pelanggaran bisa
berupa ketidaklengkapan atribut sekolah,
ketidaksesuaian atribut sekolah, dan
pelanggaran keterlambatan masuk kesekolah
3 Mendata siswa Setelah mahasiswa piket KBM keliling untuk
yang Absen mendata siswa yang tidak masuk, kemudian
oleh tatib didata ulang ditulis pada buku
pelanggaran siswa untuk di proses
4 Memproses siswa Pemrosesan siswa yang melanggar tata tertib
yang melakukan sekolah dilakukan setelah siswa selesai jam
pelanggaran pelajaran pemrosesan dilakukan diruang tatib,
biasanya siswa yang melanggar kunci
motornya akan disita dan dikembalikan setelah
pemrosesan berakhir.
Pemrosesan sendiri terdiri dari penulisan
pelanggaran oleh siswa, penulisan jumlah
point pelanggaran, kemudian pemberian kunci
motor pada siswa.
b. Upacara bendera
Kegiatan upacara bendera merupakan kegiatan wajib yang harus
diikuti oleh setiap mahasiswa KPL yang dilaksanakan setiap hari senin.
Kegiatan upacara dilakukan mulai pukul 06.30 sampai selesai.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari serangkaian kegiatan KPL di SMA Negeri 1Turen Kabupaten


Malang pada bulan Agustus – September 2020 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kajian Praktik Lapangan (KPL) telah memberikan wawawan dan
rasa tanggung jawab sebagai tenaga pendidik/guru dalam
pengelolaan proses pembelajaran di sekolah, memberikan
pengalaman pendidikan maupun persekolah yang dapat
meningkatkan kemampuan/profesionalisme calon tenaga
pendidik/guru di bidang kependidikan.
2. Kajian Praktik Lapangan (KPL) yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Turen secara umum berupa praktik pembelajaran yang
disesuaikan dengan guru pamong
3. Selama Kajian Praktik Lapangan (KPL) berlangsung, mahasiswa
dapat mempraktikkan secara langsung ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan, serta melatih dan mengembangkan profesi
keguruan.
4. Kajian Praktik Lapangan (KPL) menambah pengetahuan factual
dan nyata tentang tugas-tugas guru, selain mentransfer ilmu juga
harus melakukan pendidikan sikap, nilai dan norma kedisiplinan
pada peserta didik dengan berusaha memahami karakteristik
kepribadian peserta didik.
5. Kajian Praktik Lapangan (KPL) mampu membekali pengalaman
nayata bagi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik, baik
dalam hal mengajar maupun seluk beluknya.
6. Kajian Praktik Lapangan (KPL) dapat berjalan dengan lancar dan
baik berkat kerja sama dari pihak mahasiswa, guru pamong,
dosen pembimbing dan peserta didik.
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa
a. Dalam melaksanakan Kajian Praktik Lapangan (KPL) sebaiknya
mahasiwa mencari infromasi secara akurat mengenai sekolah.
b. Mahasiswa sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja,
pandai menempatkan diri dan berperan sebagaimana mestinya.
c. Mempersiapkan sebaik mungkin materi yang akan diberikan
kepada peserta didik agar dapat meminimalkan kesalahan-
kesalahan konsep.
d. Praktikan harus banyak membaca referensi tentang materi yang
akan diajarkan, dan sering berkonsultasi dengan guru pamong.
e. Rasa setia kawan, solidaritas serta kekompakan perlu dijaga dan
diterusakan hingga Kajian Praktik Lapangan (KPL) selesai dan di
luar program tersebut, serta dapat memanfaatkan apa yang telah
didapatkan dari KPL sebagai bekal di masa yang akan datang.
2. Pihak Universitas Negeri Malang
a. Sosialisasi Kajian Praktik Lapangan (KPL) lebih ditingkatkan
secara jelas dan transparan kepada pihak sekolah maupun kepada
mahasiswa apalagi ditengah pandemi covid-19 yang menuntut
sosialisasi dilaksanakan secara online sehingga harus lebih jelas.
b. Memberikan pembekalan yang lebih representative mengenai
proses pembelajaran yang sekiranya nanti dihadapi oleh mahasiswa
di tempat praktik, khususnya pembuatan laporan KPL.
c. Pihak Universitas hendaknya mengadakan pembekalan yang lebih
nyata, tidak hanya sebatas teori yang disampaikan secara klasikal
yang kebermanfaatannya kurang dirasakan.
d. Lebih teliti dalam menyeleksi sekolah tempat Kajian Praktik
Lapangan (KPL) sehingga kebermanfaatan program ini lebih bisa
dimaksimalkan, serta lebih memperhatikan antara kebutuhan
sekolah dengan jumlah mahasiwa praktikan bidang studi agar tidak
terjadi kelebihan atau kekurangan jam mengajar.
e. Kemitraan dan komunikasi antara Universitas Negeri Malang dan
SMA Negeri 1Turen lebih ditingkatkan lagi demi kemajuan dan
keberhasilan Kajian Praktik Lapangan (KPL) serta kemajuan dan
keberhasilan SMA Negeri 1 Turen.
3. Pihak SMA Negeri 1Turen
a. KegiatanKajian Praktik Lapangan (KPL)) ini diharapkan
memberikan kontribusi bagi pengembangan kualitas pendidikan di
sekolah.
b. Perlu adanya kontrol yang lebih cermat lagi terhadap mahasiswa
dari pihak sekolah demi keberhasilan Kajian Praktik Lapangan
(KPL).
c. Meningkatkan budaya dialog yang partisipatif antarkomponen
sekolah, baik peserta didik, guru, karyawan, dan komponen terkait
lainnya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
RPP
RPP 1

Sekolah :SMAN 1 Turen Kelas/ Semester : XII/1 Materi Pokok :


Mata Pelajaran: Sosiologi Alokasi Waktu : 2 JP Perubahan Sosial
(30 Menit )

Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami berbagai jenis dan 3.1.1 Menjelaskan pengertian
faktor-faktor perubahan sosial perubahan sosial
serta akibat yang ditimbulkannya 3.1.2 Menganalisis faktor penyebab
dalam kehidupan masyarakat. 3.1.3 Menganalisis faktor pendorong
3.1.4 Menganalisis faktor penghambat
perubahan sosial

41 Menalar berdasarkan 4.1.1 Melakukan analisis dan evaluasi


pemahaman dari pengamatan diskusi tentang perubahan sosial
dan diskusi tentang perubahan menggunakan tinjauan sosiologi
sosial dan akibat yang
ditimbulkannya.

1. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan media aplikasi zoom dengan materi
perubahan sosial siswa diharapkan mampu memahami pengertian perubahan
sosial, faktor penyebab , faktor pendorong dan faktor penghambat perubahan
sosial. Siswa juga diharapkan mampu mengidentifikasi perubahan sosial yang
terjadi dilingkungannya atau dimasyarakat.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Sebelum pertemuan secara daring menggunakan google 5 Menit
meet guru memberikan link untuk siswa bergabung
2. Setelah terhubung Guru memberi salam dan menyapa
siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
hari ini
4. Guru memperhatikan kesiapan psikis siswa untuk belajar

Inti 1. Guru menyampaikan materi perubahan sosial yang


menyangkut pengertian dan faktor penyebab
2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya atau
menanggapi
3. Guru melanjutkan materi faktor pendorong dan faktor
penyebab perubahan sosial,
4. Guru menampilkan fakta atau contoh kasus perubahan yang
terjadi di masyarakat dengan membuka link
https://www.youtube.com/watch?v=UgH7o1JhZZc&t=24s 20 Menit

5. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk


memahami contoh kasus yang disajikan dan menganaliss
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menjawab contoh kasus tersebut dengan pemahamannya
7. Guru meluruskan jawaban siswa berdasarkan contoh kasus
perubahan sosial tersebut
8. Guru mengapresiasi jawaban hasil anaisis siswa
Penutup 1. Guru meminta beberapa siswa untuk menyimpulkan dari
penjelasan tentang perubahan sosial yang telah dipaparkan
2. Guru memberikan motivasi pada siswa agar rajin belajar
3. Guru menutup pertemuan dan melakukan evaluasi 5 Menit
pembelajaaran hari ini
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup
5. Guru mengucapkan salam sebagai tanda telah berakhirnya
pertemuan hari ini.
3. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap :
2. Pengetahuan :
3. Keterampilan :

Malang, 28Agustus 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Guru Mata Pelajaran

Drs. Ibnu Harsoyo Siti Fatimah


NIP. 1962023271086031019 NIP-
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Penilaian Sikap
Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap pasif, sama sekali tidak menanggapi saat pembelajaran melalui
baik google meet berlangsung
66-75 C Cukup Cukup aktif saat pembelajaran tapi kadang tidak ambil bagian dalam
pembelajaran melalui google meet
76-85 B Baik Aktif dalam pembelajaran tetapi belum maksimal
86-95 A Sangat Sangat aktif dalam pembelajaran dan dalam menjawab pertanyaan
baik guru yang dilakukan secara terus menerus

Lembar Penilaian Pengetahuan


materi yang diajarkan :
a. Pengertian perubahan sosial
b. Faktor penyebab perubahan sosial
c. Faktor pendorong perubahan sosial
d. Faktor Penghambat perubahan sosial
Ranah Penilaian Pengetahuan
Penilaian Indikator Penilaian Pengetahuan
≤65 D Kurang Kurang mampu memahami materi dan menganalisis contoh kasus
baik yang telah paparkan melalui google zoom
66-75 C Cukup Cukup mampu memahami materi dan menganalisis contoh kasus
yang telah paparkan melalui google zoom
76-85 B Baik Mampu memahami materi dan menganalisis contoh kasus yang telah
paparkan melalui google zoom
86-95 A Sangat Sangat memahami materi dan mampu menganalisis contoh kasus
baik yang telah paparkan melalui google zoom

Lembar penilaian Keterampilan

No Ranah keterampilan yang dinilai Nilai


E D C B A
≤60 61-70 71-80 81-90 91-100
1. Keterampilan dalam mengolah dan menalar materi
sosiologi tentang pengertian perubahan sosial, faktor
penyebab, faktor pendorong, dan faktor penghambat
perubahan social

2. Keterampilan dalam menyampaikan hasil analisis dari


contoh kasus yang dipaparkan
3 Keterampilan dalam menanggapi pertanyaan dari guru
Total
Rata-rata Nilai
Penilaian Indikator Penilaian Keterampilan
A Sangat Selalu ada usaha untuk menerapkan materi sosiologi yang dipelajarinya
terampil
B Terampil Ada usaha untuk menerapkan materi sosiologi yang dipelajarinya
C Agak terampil Lumayan ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
sosiologi yang dipelajarinya
D Kurang Kurang ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
terampil sosiologi yang dipelajarinya
E Sangat kurang Tidak ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
terampil sosiologi yang dipelajarinya
RPP 2

Sekolah :SMAN 1 Kelas/ Semester : XII/1 Materi Pokok :


Turen Perubahan sosial
Mata Pelajaran: Sosiologi Alokasi Waktu : 2 JP (50
Menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan model ujian Harian diharapkan dapat


mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran mengenai perubahan
sosial serta siswa dapat mengingat kembali materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.

2. . Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menyapa siswa 5 Menit
2. Guru mengabsen siswa yang hadir dalam
pertemuan hari ini melalui google clasroom
3. Guru menyampaikan bahwa hari ini akan diadakan
ujian harian bab perubahan sosial
4. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ujian

Inti 1. Guru memberikan link soal pada google form untuk


diakses siswa
2. Guru menyampaikan batasan waktu mengerjakan 40 Menit
yaitu 30 menit untuk menjawab soal
3. Guru menyampikan kepada siswa untuk mulai
mengerjakan
4. Guru menyampaikan bahwa waktu mengerjakan
telah habis
5. Guru melakukan pengecekkan pada google form
pada kolom respon apakah semua siswa telah
mengumpulkan

Penutup 1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk tetap 5Menit


rajin belajar meskipun di masa pandemi di goole
classroom
2. Guru menutup pertemuan pada hari ini
3. Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup dan
menyampaikan salam sebagai tanda berakhirnya
pertemuan hari ini
3. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap :
2. Pengetahuan :

Malang, 02 September 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Guru Mata Pelajaran

Drs. Ibnu Harsoyo Siti Fatimah


NIP. 1962023271086031019 NIP-
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Penilaian Sikap keaktifan
Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap pasif, sama sekali tidak menanggapi pertanyaan yang
baik diberikan guru
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup terlibat dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru
76-85 (-B)-B+ Baik Aktif dalam pembelajaran yaitu menanggapi materi dan menjawab
pertanyaan yang diberikan di kelas
86-95 (-A)-A Sangat Sangat aktif dalam pembelajaran dan menjawab pertanyaan guru
baik

Lembar Penilaian Sikap kejujuran


Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap kurang jujur baik dalam menjawab soal maupun
baik mengerjakan tugas lainnya
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup jujur baik dalam menjawab soal maupun mengerjakan
tugas lainnya
76-85 (-B)-B+ Baik Siakp jujur baik dalam menjawab soal maupun mengerjakan tugas
lainnya
86-95 (-A)-A Sangat Sangat jujur baik dalam menjawab soal maupun mengerjakan
baik tugas lainnya

Lembar Penilaian Sikapketepatan waktu


Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Kurang baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
baik maupun ujian
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
maupun ujian
76-85 (-B)-B+ Baik Sudah baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
maupun ujian
86-95 (-A)-A Sangat Sangat baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
baik maupun ujian

Lembar Penilaian Pengetahuan


materi yang diajarkan :
a. Pengertian perubahan sosial
b. Faktor penyebab perubahan sosial
c. Faktor pendorong perubahan sosial
d. Faktor penghambar perubahan sosial
e. Teori perubahan sosial
f. Bentuk-bentuk perubahan sosial
g. Dampak perubahan sosial
Ranah Penilaian Pengetahuan
Penilaian Indikator Penilaian Pengetahuan
≤ 70 D Kurang Kurang mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan yang
Point baik diberikan ketika games ranking 1 dimulai
71-80 C Cukup Cukup mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan yang
point diberikan pada saat games
81-90 B Baik Mampu memahami materi dan dan mampu menjawab pertanyaan saat
point games
91-100 A Sangat Sangat memahami materi dan mampu menjawab pertanyaan saat games
point baik
RPP 3

Sekolah :SMAN 1 Kelas/ Semester : XII/1 Materi Pokok :


Turen Globalisasi
Mata Pelajaran: Sosiologi Alokasi Waktu : 2 JP (30
Menit )

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami berbagai 3.1.1 Menjelaskan pengertian
permasalahan sosial yang 3.1.2 globalisasi
disebabkan oleh perubahan sosial Menganalisis permaslahan
ditengah-tengah pengaruh 3.1.3 sosial akibat pengaruh
globalisasi globalisasi
Menjelaskan dan menganalisis
dampak globalisasi bagi
kehidupan masyarakat
41 .mengkategorisasikan 4.1.1 Melakukan analisis diskusi
permasalahan sosial yang tentang globalisasi sosial
disebabkan oleh globalisasi serta menggunakan tinjauan
akibat-akibatnya dalam sosiologi
kehidupan nyata di masyarakat
sehingga dapat merespons
berbagai permasalahan sosial dan
ketimpangan yang disebabkan
proses globalisasi

1. Tujuan pembelajaran
Melalui pembelajaran online dengan menggunakan media online google
classroom, melalui pembelajaran dengan media penayangan vidio siswa
diharapkan aktif dalam diskusi sehingga memahami dan mampu menganalisis
materi sosiologi tentang pengertian dan perkembangan globalisasi, permasalahan
sosial akibat pengaruh globalisasi dan dampak globalisasi bagi masyarakat.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menyapa siswa 5Menit
2. Guru mengabsen siswa yang hadir dalam pertemuan
hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan model pembelajaran yang akan
diterapkan
4. Guru menanya kesiapan psikis siswa untuk belajar dan
memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan
argumennya
Inti 1. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran pertemuan hari ini
2. Guru memastikan kembali siswa paham dengan model
pembelajaran yang akan diterapkan
3. Guru memberikan link vidio materi globalisasi
https://www.youtube.com/watch?v=Ezts1w_x59Euntu
k dipahami siswa
4. Guru menyempaikan bahwa siswa diberi kesempatan 40
menyampaikan pendapatnya tentang vidio materi Menit
5. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
mengenai materi yang ada dividio
6. Guru juga memberikan materi tentang globalisasi
melalui ppt dan memberikan kesempatan siswa untuk
membaca dan memahami
7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
mengenai materi yang ada di dalam PPT
Penutup 1. Guru menutup pertemuan hari ini dengan menugaskan 5 Menit
siswa yang belum menyampaikan pendapatnya tentang
jurnal untuk mengirimkan asil analisis jurnalnya yang
diketik dengan microsoft word
2. Guru menyampaikan akan memberikan koreksi hasil
analisis siswa 2 hari setelah pengumpulan
3. Guru menutup pertemuan dan melakukan evaluasi
pembelajaaran hari ini
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup dan
menyampaikan salam sebagai tanda berakhirnya
pertemuan hari ini
3. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap :
2. Pengetahuan :
3. Keterampilan :

Malang, 7 September 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Guru Mata Pelajaran
Drs. Ibnu Harsoyo Siti Fatimah
NIP. 1962023271086031019 NIP -
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Penilaian Sikap
Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap pasif, sama sekali tidak menanggapi vidio tentang
baik globalisasi dan penjelasan guru melalui google classroom
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup aktif saat menjawab analisis vidio yang dikirimkan
melalui google classroom
76-85 (-B)-B+ Baik Aktif dalam pembelajaran tetapi belum maksimal
86-95 (-A)-A Sangat Sangat aktif dalam pembelajaran dan dapat menjawab analisis
baik jurnal yang diberikan

Lembar Penilaian Pengetahuan


materi yang diajarkan :
a. Pengertian dan perkembangan globalisasi
b. Permasalahan sosial akibat pengaruh globalisasi
c. Dampak globalisasi bagi kehidupan manusia
Ranah Penilaian Pengetahuan
Penilaian Indikator Penilaian Pengetahuan
≤65 D Kurang Kurang mampu memahami materi dan menjawab analisis vidio dan PPT
baik yang telah paparkan melalui google classroom
66-75 C Cukup Cukup mampu memahami materi dan analisis jurnal tentang globalisasi
yang telah paparkan melalui Vidio dan PPT digoogle classroom

76-85 B Baik Mampu memahami materi dan menjawab analisis Vidio dan PPT yang
telah paparkan melalui google classroom
86-95 A Sangat Sangat memahami materi dan mampu menjawab analisis jurnal yang
baik telah paparkan melalui google classroom
Lembar penilaian Keterampilan
No Ranah keterampilan yang dinilai Nilai
E D C B A
≤60 61-70 71-80 81-90 91-100
1. Keterampilan dalam mengolah dan menalar materi
sosiologi tentang globaliasi, permasalahan sosial
akibat globalisasi dan dampak globalisasi bagi
kehidupan manusia
2. Keterampilan dalam menyampaikan jawaban analisis
jurnal tentang globaliasi
3 Keterampilan dalam menanggapi semua pertanyaan
dari guru
Total
Rata-rata Nilai
Penilaian Indikator Penilaian Keterampilan
A Sangat Selalu ada usaha untuk menerapkan materi sosiologi yang dipelajarinya
terampil
B Terampil Ada usaha untuk menerapkan materi sosiologi yang dipelajarinya
C Agak terampil Lumayan ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
sosiologi yang dipelajarinya
D Kurang Kurang ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
terampil sosiologi yang dipelajarinya
E Sangat kurang Tidak ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi sosiologi
terampil yang dipelajarinya
RPP 4

Sekolah :SMAN 1 Kelas/ Semester : XII/1 Materi Pokok :


Turen Globalisasi
Mata Pelajaran: Sosiologi Alokasi Waktu : 2 JP (50
Menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran online dengan menggunakan media online google


classroom, pembelajaran dilakukan dengan model student active centre siswa
diharapkan aktif dalam diskusi sehingga memahami dan mampu menganalisis
materi sosiologi tentang berbagai permasalahan akibat pengaruh globalisasi dan
sikap kritis menghadapi tantangan globalisasi

2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menyapa siswa 10 Menit
2. Guru mengabsen siswa yang hadir dalam pertemuan
hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan model pembelajaran yang
akan diterapkan
4. Guru menanya kesiapan psikis siswa untuk belajar
dan memberikan kesempatan siswa untuk
menyampaikan argumennya
Inti 1. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran pertemuan hari ini
2. Guru memastikan kembali siswa paham dengan
model pembelajaran yang akan diterapkan
3. Guru memberikan code google classroom agar siswa
dapat join dalam kelas
4. Guru memberikan materi berbentuk PPT yang telah
diupload di classroom 30 Menit
5. Guru memberikan kesempatan waktu 10 menit
untuk membaca dan memahami materi yang telah
disiapkan
6. Guru menyampaikan bahwa siswa yang
menyampaikan pendapatnya tentang materi yang
diberikan baik berupa pertanyaan atau jawaban dari
pertanyaan temannya akan mendapat point yang
lebih
7. Guru memberikan kesempatan untuk siswa dapat
mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan
teman
8. Guru memberikan argumennya dan menjawab
pertanyaan siswa yang belum terjawab atau kurang
tepat dari jawaban siswa lainnya
Penutup 1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk tetap 10 Menit
rajin belajar meskipun di masa pandemi
2. Guru menutup pertemuan dan melakukan evaluasi
pembelajaaran hari ini
3. Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup dan
menyampaikan salam sebagai tanda berakhirnya
pertemuan hari ini
3. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap :
2. Pengetahuan :
3. Keterampilan :
Malang, 9September 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Guru Mata Pelajaran

Drs. Ibnu Harsoyo Siti Fatimah


NIP. 1962023271086031019 NIP-
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Penilaian Sikap
Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap pasif, sama sekali tidak menanggapi materi dan diskusi yang
baik berlangsung di google classroom
66-75 C Cukup Cukup terlibat dalam diskusi yang di lakukan di google classroom
76-85 B Baik Aktif dalam pembelajaran yaitu menanggapi materi dan mengikuti
diskusi di google classroom tetapi belum maksimal
86-95 A Sangat Sangat aktif dalam pembelajaran dan diskusi yang dilakukan di google
baik classroom
Lembar Penilaian Pengetahuan
materi yang diajarkan :
h. Permasalahan sosial akibat pengaruh globalisasi
i. Sikap kritis dalam menghadapi tantangan globalisasi
Ranah Penilaian Pengetahuan
Penilaian Indikator Penilaian Pengetahuan
≤65 D Kurang Kurang mampu memahami materi dan melakukan diskusi di google
baik classroom
66-75 C Cukup Cukup mampu memahami materi yang dibuktikan dengan mampu
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya
76-85 B Baik Mampu memahami materi dan dan mampu menjawab pertanyaan
teman dan mengajukan pertanyaannya sendiri
86-95 A Sangat Sangat memahami materi dan mampu menjawab pertanyaan teman
baik serta terlibat aktif dalam diskusi yang berlangsung
Lembar penilaian Keterampilan
No Ranah keterampilan yang dinilai Nilai
E D C B A
≤60 61- 71-80 81-90 91-100
70
1. Keterampilan dalam mengolah dan menalar materi
sosiologi tentang globaliasi, berbagai permaslahan
sosial akibat pengaruh globalisasi dan sikap kritis
dalam menghadapi tantangan globalisasi
2. Keterampilan dalam menyampaikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan teman mengenai materi
yang disajikan di google classroom
3 Keterampilan dalam menanggapi semua pertanyaan
daan terlibat aktif dalam diskusi
Total
Rata-rata Nilai
Penilaian Indikator Penilaian Keterampilan
A Sangat Selalu ada usaha untuk menerapkan materi sosiologi yang dipelajarinya
terampil
B Terampil Ada usaha untuk menerapkan materi sosiologi yang dipelajarinya
C Agak terampil Lumayan ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
sosiologi yang dipelajarinya
D Kurang Kurang ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
terampil sosiologi yang dipelajarinya
E Sangat kurang Tidak ada kesungguhan dan kemampuan untuk menerapkan materi
terampil sosiologi yang dipelajarinya

Contoh format penilaian


No Nama Nilai Nilai Nilai Total Rata-
Siswa Sikap Pengetahuan Keterampilan Nilai rata
Nilai
1
2
3
4
5
RPP 5

Sekolah :SMAN 1 Kelas/ Semester : XII/1 Materi Pokok :


Turen Globalisasi
Mata Pelajaran: Sosiologi Alokasi Waktu : 2 JP (50
Menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran reward and


punishment diharapkan siswa memahami materi mengenai globalisasi serta
mengingat kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
mengenai globalisasi.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menyapa siswa 5 Menit
2. Guru mengabsen siswa yang hadir dalam pertemuan
hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan model pembelajaran yang
akan diterapkan
4. Guru menanya kesiapan psikis siswa untuk belajar
dan memberikan kesempatan siswa untuk
menyampaikan sesuatu
Inti 1. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran pertemuan hari ini
2. Guru memastikan kembali siswa paham dengan
model pembelajaran yang akan diterapkan
3. Guru mengulas materi yang pernah disampaikan
secara singkat tentang globalisasi
4. Guru menutup sesi penyampaikan materi dan
berganti game reward and punishment sesuai 35 Menit
dengan model pembelajaran yang telah ditentukan
5. Guru menempel kolom point dari kertas HVS untuk
akumulasi point siswa yang ditempel di papan tulis
6. Guru memberikan pertanyaan, dimana siswa
diperbolehkan berebut untuk menjawab
7. Guru memilih siswa yang angkat tangan paling
cepat untuk menjawab pertanyaan
8. Apabila siswa tidak ada yang angkat tangan guru
akan menunjuk satu siswa untuk
menjawab apabila siswa menjawab salah maka akan
mendapat satu hukuman dari katu hukuman (kartu
berisi konsep tentang globalisasi yang harus dihafal
siswa ketika tidak dapat menjawab pertanyaan)
9. Siswa yang menjawab benar akan mendapat point
yang ditulis di kolom point yang sudah disediakan
10. Kuis berlanjut sampai pertanyaan terakhir
11. Guru merekap hasil point siswa
12. Guru memberikan hadiah untuk siswa yang
mendapat peringkat pertama dan kedua
Penutup 1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk tetap 10 Menit
rajin belajar meskipun di masa pandemi
2. melakukan evaluasi materi pembelajaran dan model
pembelajaran yang telah diterapkan
3. guru menutup pembelajaran
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup dan
menyampaikan salam sebagai tanda berakhirnya
pertemuan hari ini
3. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap :
2. Pengetahuan :
3. Keterampilan :

Malang, 14 September 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Guru Mata Pelajaran

Drs. Ibnu Harsoyo Siti Fatimah


NIP. 1962023271086031019 NIP-
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN

Lembar Penilaian Sikap


Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap pasif, sama sekali tidak menanggapi pertanyaan yang diberikan
baik guru
66-75 C Cukup Cukup terlibat dalam menjawab pertanyaan
76-85 B Baik Aktif dalam pembelajaran yaitu menanggapi materi dan menjawab
pertanyaan yang diberikan di kelas
86-95 A Sangat Sangat aktif dalam pembelajaran dan menjawab pertanyaan yang
baik diberikan guru

Lembar Penilaian Pengetahuan


materi yang diajarkan :
a. Permasalahan sosial akibat pengaruh globalisasi
b. Sikap kritis dalam menghadapi tantangan globalisasi
Ranah Penilaian Pengetahuan
Penilaian Indikator Penilaian Pengetahuan
0 D Kurang Kurang mampu memahami materi globalisasi dan menjawab pertanyaan
point baik yang diberikan ketika game reward and punishment dimulai

5-10 C Cukup Cukup mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan yang
point diberikan pada saat game reward and punishment
10-15 B Baik Mampu memahami materi dan dan mampu menjawab pertanyaan saat
point game reward and punishment
20 A Sangat Sangat memahami materi dan mampu menjawab pertanyaan saat game
point baik reward and punishment
Lembar penilaian Keterampilan
No Ranah keterampilan yang dinilai Nilai
E D C B A
≤60 61-70 71-80 81-90 91-100
1. Keterampilan dalam mengolah dan menalar materi
sosiologi tentang globaliasi, berbagai permasalahan
sosial akibat pengaruh globalisasi dan sikap kritis
dalam menghadapi tantangan globalisasi
2. Keterampilan dalam menyampaikan jawaban saat
games di kelas
3 Keterampilan dalam menanggapi semua pertanyaan
daan terlibat aktif dalam diskusi di kelas
4 Terampil dalam memberikan contoh globalisasi
yang terjadi dalam masyarakat
Total
Rata-rata Nilai
Penilaian Indikator Penilaian Keterampilan
A Sangat Selalu ada usaha untuk menjawab pertanyaan dari materi sosiologi yang
terampil dipelajarinya
B Terampil Ada usaha untuk menjawab pertanyaan dari materi sosiologi yang
dipelajarinya
C Agak terampil Lumayan ada usaha untuk menjawab pertanyaan dari materi sosiologi
yang dipelajarinya
D Kurang Kurang ada kesungguhan dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan
terampil dari materi sosiologi yang dipelajarinya
E Sangat kurang Tidak ada kesungguhan dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan dari
terampil materi sosiologi yang dipelajarinya

Contoh format penilaian


No Nama Siswa Nilai Nilai Nilai Total Rata-
Sikap Pengetahuan Keterampilan Nilai rata
Nilai
1
2
3
4
5
RPP 6

Sekolah :SMAN 1 Kelas/ Semester : XII/1 Materi Pokok :


Turen ketimpangan Sosial
Mata Pelajaran: Sosiologi Alokasi Waktu : 2 JP (50
Menit )

1. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran Ranking satu diharapkan siswa


memahami materi baru yang disampaikan mengenai ketimpangan sosial dan
mengingat kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
mengenai perubahan sosial dan globalisasi.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menyapa siswa 5 Menit
2. Guru mengabsen siswa yang hadir dalam pertemuan
hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan hari ini dan model pembelajaran yang
akan diterapkan
4. Guru menanya kesiapan psikis siswa untuk belajar
dan memberikan kesempatan siswa untuk
menyampaikan argumennya
Inti 1. Guru menyampaikan langkah-langkah model
pembelajaran pertemuan hari ini
2. Guru memastikan kembali siswa paham dengan
model pembelajaran yang akan diterapkan
3. Guru mengulas materi yang pernah disampaikan
secara singkat dan menjelaskan materi baru tentang
ketimpangan sosial
4. Guru menutup sesi penyampaikan materi dan 35 Menit
berganti permainan sesuai dengan model
pembelajaran yang telah ditentukan
5. Guru menempel kolom point dari kertas HVS
untuk akumulasi point siswa di papan tulis
6. Guru membagikan kertas kepada siswa dan
menyuruh siswa menyiapkan spidol untuk menulis
jawaban
7. Guru menyampaikan pertanyaan pertama
8. Guru memberikan kesempatan siswa berpikir dan
menghitung sampai 3, dihitungan ketiga siswa
harus mengangkat kertas jawaban
9. Guru memberikan point kepada siswa yang
menjawab benar dengan menempelkan kertas
berbentuk hati di kolom point
10. Guru melakukan gerakan ice breaking untuk
mengembalikan semangat siswa
11. Kuis berlanjut sampai pertanyaan terakhir
12. Guru merekap hasil point siswa
13. Guru memberikan hadiah untuk siswa yang
mendapat peringkat pertama, dan menghukum
siswa yang tidak memiliki point sama sekali sesuai
kesepakatan yang telah ditentukan
Penutup 1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk tetap 10 Menit
rajin belajar meskipun di masa pandemi
2. melakukan evaluasi materi pembelajaran dan model
pembelajaran yang telah diterapkan
3. guru menutup pembelajaran
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa penutup dan
menyampaikan salam sebagai tanda berakhirnya
pertemuan hari ini
3. Penilaian Hasil Belajar
4. Sikap :
5. Pengetahuan :
6. Keterampilan :

Malang, 16 September 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah SMAN 1 Turen Guru Mata Pelajaran

Drs. Ibnu Harsoyo Siti Fatimah


NIP. 1962023271086031019 NIP-
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Penilaian Sikap keaktifan
Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap pasif, sama sekali tidak menanggapi pertanyaan yang
baik diberikan guru
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup terlibat dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru

76-85 (-B)-B+ Baik Aktif dalam pembelajaran yaitu menanggapi materi dan
menjawab pertanyaan yang diberikan di kelas
86-95 (-A)-A Sangat Sangat aktif dalam pembelajaran dan menjawab pertanyaan guru
baik

Lembar Penilaian Sikap kejujuran


Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Sikap kurang jujur baik dalam menjawab soal maupun
baik mengerjakan tugas lainnya
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup jujur baik dalam menjawab soal maupun mengerjakan
tugas lainnya
76-85 (-B)-B+ Baik Siakp jujur baik dalam menjawab soal maupun mengerjakan
tugas lainnya
86-95 (-A)-A Sangat Sangat jujur baik dalam menjawab soal maupun mengerjakan
baik tugas lainnya

Lembar Penilaian Sikapketepatan waktu


Ranah Penilaian Sikap
Penilaian Indikator Penilaian Sikap
≤65 D Kurang Kurang baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
baik maupun ujian
66-75 (-C)-C+ Cukup Cukup baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
maupun ujian
76-85 (-B)-B+ Baik Sudah baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
maupun ujian
86-95 (-A)-A Sangat Sangat baik dalam memperhatikan waktu pengumpulan tugas
baik maupun ujian
Lembar Penilaian Pengetahuan
materi yang diajarkan :
a. Pengertian ketimpangan sosial
b. Faktor penyebab ketimpangan sosial
Ranah Penilaian Pengetahuan
Penilaian Indikator Penilaian Pengetahuan
0 point D Kurang Kurang mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan yang
baik diberikan ketika games ranking 1 dimulai
5-10 C Cukup Cukup mampu memahami materi dan menjawab pertanyaan yang
point diberikan pada saat games
10-15 B Baik Mampu memahami materi dan dan mampu menjawab pertanyaan saat
point games
20 A Sangat Sangat memahami materi dan mampu menjawab pertanyaan saat
point baik games
Lembar penilaian Keterampilan
No Ranah keterampilan yang dinilai Nilai
E D C B A
≤60 61-70 71-80 81-90 91-
100
1. Keterampilan dalam mengolah dan menalar materi
sosiologi tentang pengertian ketimpangan sosial,
dan faktor penyebab ketimpangan sosial
2. Keterampilan dalam menyampaikan jawaban saat
games di kelas
3 Keterampilan dalam menanggapi semua
pertanyaan dan terlibat aktif dalam diskusi di kelas
4 Keterampilan dalam memberikan contoh
ketimpangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari dilingkungannya
Total
Rata-rata Nilai

Penilaian Indikator Penilaian Keterampilan


A Sangat terampil Selalu ada usaha untuk menjawab pertanyaan dari materi sosiologi yang
dipelajarinya
B Terampil Ada usaha untuk menjawab pertanyaan dari materi sosiologi yang
dipelajarinya
C Agak terampil Lumayan ada usaha untuk menjawab pertanyaan dari materi sosiologi
yang dipelajarinya
D Kurang terampil Kurang ada kesungguhan dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan
dari materi sosiologi yang dipelajarinya
E Sangat kurang Tidak ada kesungguhan dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan
terampil dari materi sosiologi yang dipelajarinya
MATERI BAHAN AJAR 1 (3X PERTEMUAN)
PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Kd 3.1 Memahami berbagai jenis dan faktor-faktor perubahan sosial serta akibat
yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat.

4.1 Menalar berdasarkan pemahaman dari pengamatan dan diskusi tentang


perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya.

PETA KONSEP

Perubahan Sosial
dalam Masyarakat

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Dampak


Perubahan Sosial
Perubahan Sosial

Manusia dan
Berdasarkan Kecepatan Berlangsungnya
Peubahan
Dampak Positif
Sosial

Faktor Penyebab
Berdasarkan Ukuran Perubahannya
Dampak Negatif

Faktor Pendorong

Berdasarkan Prosesnya

Faktor
Penghambat
Berdasarkan Sifat Perubahannya

Teori
Perubahan Sosiall
A. Perubahan Sosial
1. Manusia dan Perubahan Sosial
Sela Soemardjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai,
sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat (Setiadi; 2011: 610). Sebagai contoh lembaga hukum
masyarakat yang terjadi perubahan dari norma yang tidak tertulis menjadi
norma tertulis dan perubahan tersebut mempengaruhi pola masyarakat
yang lebih mematuhi norma tertulis daripada norma tidak tertulis. Dengan
demikian manusia dengan kehidupannya akan selalu mengalami
perubahan dan perubahan.
2. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
a. Penemuan-Penemuan Baru
Menurut Setiadi dan Kolip (2011), penemuan baru dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu adanya kesadaran setiap individu atau
kelompok terhadap perasaan kekurangan akan kebudayaan, anggapan
kebudayaan kelompok lain lebih baik dapat mendorong terjadinya
perubahan sosial. Perkembangan manusia juga dipengaruhi oleh
pendidikan. Melalui pendidikan, pola pikir dan wawasan manusia
berkembang dengan baik dan mampu menciptakan penemuan baru
yang dapat membawa perubahan.
Penemuan baru dalam kehidupan manusia menunjukan adanya
teknologi. Semakin maju teknologi, semakin mudah pula manusia
dalam melakukan aktivitasnya. Namun, disisi lain kondisi ini
mengakibatkan manusia semakin ketergantungan dengan teknologi.
Dengan demikian hendaknya dapat menggunakan teknologi yang
sesuai kebutuhan agar tidak berdampak negatif bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar.
b. Jumlah Penduduk
Perubahan jumlah penduduk dapat menyebabkan perubahan sosial
(Schaefer; 2012). Sebagai contoh transmigrasi dan urbanisasi dapat
meningkatkan jumlah penduduk serta mengurangi jumlah penduduk.
Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat seperti
perubahan kelas sosial.
c. Lingkungan
Ada dua faktor penyebab perubahan lingkungan yaitu faktor buatan
dan faktor alami. Faktor buatan disebabkan oleh ulah manusia seperti
menebang hutan, membuang sampah di sungai, dan membuang
limbah pabrik tanpa mengolah terlebih dahulu. Sedangan faktor alami
disebabkan oleh hujan, angin, gelombang laut dan sinar matahari.
Bencana dapat terjadi disebabkan dua faktor tersebut yang dapat
merusak bangunan, menelan banyak korban jiwa, menimbulkan
trauma, serta merusak/ mengubah struktur sosial yang dibangun
masyarakat. Akibanya masyarakat harus membangun kembali
kehidupan sosial dalam masyarakat.
d. Perubahan Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan suatu sistem norma yang mengatur
segala tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dalam
hidup bermasyarakat. Lembaga sosial dapat berubah sesuai
perkembangan jaman. Apabila lembaga sosial mengalami perubahan
maka kehidupan sosial masyarakat serta pola perilakunya cenderung
akan berubah.
e. Pemberontakan/Revolusi
Pemberontakan/ revolusi merupakan gejala sosial yang dapat
mempengaruhi kondisi soial politik masyarakat (Martono; 2014:19).
Pemberontakan/ revolusi dapat merubah struktur sosial yang dibangun
masyarakat sehingga dapat menyebabkan perubahan sosial seperti
contohnya pemberontakan G 30 SPKI 1965.
f. Konflik
Ralf Dahrendorf mengatakan bahwa konflik dapat menghasilkan
perubahan sosial atau dapat diartikan sebagai sumber terjadinya
perubahan sosial. Konflik dalam masyarakat terjadi karena terdapat
perbedaan kepentingan antara dua belah pihak (Setiadi; 2011).
Sebagai contoh pandangan masyarakat Batak bahawa dalam keluarga
harus ada anak laki-laki sebagai penerus garis keturunan keluarga
seiring berjalannya waktu, masyarakat Batak yang merantau memiliki
pemikiran dan keyakinan akan hal tersebut menjadi longgar. Akhirnya
mereka berpandangan bahwa anak menantu adalah anak laki-laki
mereka juga.
g. Masuknya Kebudayaan dari Masyarakat Lain
Beberapa bentuk pengaruh kebudayaan masyarakat lain
sebagai berikut:
1) Masuknya kebudayaan dalam masyarakat terjadi karena pengaruh
timbal balik artinya selain mendapat pengaruh, suatu masyarakat
akan mempengaruhi masyarakat lain.
2) Kontak kebudayaan dapat terjadi melalui sarana komunikasi
seperti radio, televisi, makalah atau surat kabar. Pengaruh
kebudayaan hanya terjadi secara sepihak yaitu pengaruh dari
masyarakat yang menguasai sarana komunikasi tersebut.
3) Terjadi kultural animosity yaitu keadaan ketika dua masyarakat
memiliki kebudayaan berbeda dapat hidup berdampingan tapi
saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain.
4) Apabila dua kebudayaan bertemu dan salah satunya mempunyai
tarif lebih tinggi akan terjadi proses imitasi atau peniruan unsur-
unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan
yang masih rendah (Martono; 2014:18).
h. Terjadinya Peperangan
Gejala peperangan yang terjadi telah mengubah struktur sosial
budaya dalam masyarakat (Setaadi; 2011:629). Perang dunia dua
merupakan contoh peperangan yang menimbulkan perubahan besar
dalam kehidupan banyak negara di dunia. Salah satu negara yang
dimaksud adalah Jerman. Dalam peperangan terdapat pihak yang
mennag dan pihak yang kalah.pihak yang meraih kemenangan akan
memaksakan kehendaknya kepada pihak yang kalah. Mereka akan
memaksakan ide-ide, nilai-nilai, ataupun norma sosial kepada pihak
yang kalah akibanya terjadi perubahan pada struktur sosial
masyarakat.

3. Faktor Pendorong Perubahan Sosial


a. Kontak dengan Kebudayaan Lain
Kontak dengan kebudayaan lain menunjukkan adanya hubungan
sosial antara masyarakat. Masyarakat dapat menyebarkan unsur
kebudayaannya, termasuk penemuan baru. Proses penyebaran unsur
kebudayaan dari sru individu/kelompok kepada individu/kelompok
lain disebut difusi (Haryanta; 2012: 50). Difusi merujuk pada
penyebaran suatu gagasan atau teknologi yang dianggap baru dalam
kebudayaan, namun kebaruan tersebut bersifat relatif tergantung
wilayah geografis dalam sistem sosial budaya.
b. Kemajuan Sistem Pendidikan
Menurut Setiadi dan Kolip (2011: 638) pendidikan dapat
merencanakan arah suatu bangsa mendatang. Menurut Martono
(2012: 18-19) menjelaskan bahwa pendidikan dapat membuka pikiran
dan membiasakan berpola pikir ilmiah, rasional dan objektif. Melalui
pendidikan, seseorang dapat mengembangan pola pikir, kreativitas
dan kemandirian yang dapat menciptakan penemuan baru yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
c. Sikap menghargai Hasil Karya Orang Lain
Pemberian penghargaan merupakan contoh sikap menghargai
orang lain. Sikap menghargai orang lain mendorong perubahan sosial
dalam masyarakat. Seseorang yang dihargai hasil karyanya akan terus
berusaha meningkatakan prestasi terutama berkaitan dengan
penemuan atau pengetahuan baru yang mendorong terjadinya
perubahan.
d. Keinginan Manusia untuk Memperbaiki Kualitas Hidup
Kualitas hidup sesorang dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
pendapatan dan kesehatan. Faktor-faktor tersebut yang mendorong
manusia menjadi dinamis untuk berusaha memperbaiki kualitas
hidupnya. Salah satu upaya untuk memperbaiki kulitas hidup salah
satunya yaitu dengan menciptakan dan mengembangkan hal-hal baru
untuk mencapai kepuasan yang diinginkan. Dengan demikian
keinginan memperbaiki kualitas hidup dapat menjadi pendorong
perubahan sosial.
e. Heterogenitas Masyarakat
Heterogenitas Masyarakat menunjukkan perbedaan latar belakang
seperti kebudayaan, ras, bahasa, suku bangsa, ideologi, agama dan
status sosial di masyarakat. Masyarakat dengan tingkat heterogenitas
tinggi cenderung menduduki lapisan masyarakat yang diinginkan.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya persaingan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, ketika individu atau kelompok mampu mencapai
lapisan sosial yang diinginkan maka mereka telah melakukan
gerakan-gerakan untuk melakukan perubahan
f. Orientasi Pada Masa Depan
Setiap individu memiliki orientasi pada masa depan yang
mengharuskan mereka untuk berfikir maju yang perlahan akan
menyesuaikan diri dan mengikuti perubahan.

4. Faktor Penghambat Perubahan Sosial


a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain dapat menghambat
penyampaian informasi mengenai perkembangan kebudayaan,
peradaban, pengetahuan serta segala perkembangan yang terjadi
diluar. Apabila kondisi ini terus berlangsung maka masyarakat yang
bersangkutan akan mengalami kemunduran karena mereka tidak
mendapatakan masukan, atau pengalaman dari kebudayaan lain untuk
memperkaya kebudayaan di wilayah tersebut.
b. Adat dan Kebiasaan yang Sulit Dirubah
Adat dan Kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Martono, 2014 :
21). Perilaku-perilaku yang tertanam kuat dan mendalam di
masyarakat sulit untuk dirubah, akibatnya pola perilaku yang tidak
sama cenderung dianggap sebagai penyimpangan. Adat merupakan
seperangkat norma atau aturan yang tidak tertulis sebagai pedoman
masyarakat dalam berperilaku yang bersifat kekal, apabila ada
anggota masyarakat yang tidak mematuhi adat maka akan dikenakan
sanki baik moral atau sosial. Sedangkan perilaku merupakan
kebiasaan yang pantas dikerjakan sehingga dilakukan berulang-ulang
sehingga membentuk pola yang diwariskan dari generasi-kegenerasi.
Adat dan kebiasaan pada masyarakat, teruatama masyarakat
tradisional cenderung sulit untuk dirubah sehingga ini hal ini menjadi
faktor penghambat perubahan sosial.
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Terlambatnya perkembangan ilmu pengetahuan dapat menghambat
perubahan sosiaal, hal ini biasa terjadi karena terisolasinya suatu
daerah, penjajahn dan perbudakan. Suatu daerah yang terisolasi akan
sulit untuk dijangkau dan sulit untuk mendapatkan perkembangan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan dari luar. Penjajahan dan
perbudakan yang pernah terjadi di Indonesia menghambat
perkembangan ilmu pengetahuan. Akses pendidikan dibatasi untuk
masyarakat Indonesia, tidak semua masyarakat bisa mendapatkan
pendidikan. Dengan demikian perkembangan ilmu pengetahaun dapat
menghambat perubahan sosial
5. Teori Perubahan Sosial
a. Teori Siklus
Menurut Toynbee perubahan sosial berdasarkan teori siklus dapat
di amati pada peradaban yang muncul sebagai tanggapan atas
tantangan. Tanggapan dan tantangan tidak berhubungan langsung
tetapi hubungannya berbentuk kurva linier. Artinya tingkat kesukaran
yang besar menciptakan tanggapan memadai. Akan tetapi tantangan
yang terlalu lemah atau keras tidak membangkitkan tanggapan
memadai (Lauer:2001). Sebagai contoh, peperangan (tantangan keras)
dapat menyebabkan hancurnya peradaban oleh karena itu diperlukan
elit yang akan memimpin masyarakat memberikan tanggapan atau
tantangan itu.
b. Teori Evolusi
Dalam teori evolusi dapat diketahui bahwa masyarakat mengalami
perubahan dalam kehidupannya secara perlahan-lahan sesuai arah
tahapannya yang dimulai pada tahap primitif atau savage tradisional
sampai modern. Emile Durkheim menyatakan bahwa masyarakat
berkembang dari organisasi sosial sederhana pada bentuk yang lebih
kompleks. Sementara itu Auguste Comte seorang ahli teori evolutif
melihat masyarakat seperti bergerak maju dalam pemikiran mereka.
Teori evolusi berdasarkan cara masyarakat berubah dibedakan
menjadi dua tipe yaitu unilinier atau multilinier (Heslin;2006:221).
Teori unilinier, masyarakat mengikuti jalur evolusi yang sama.
Sebagai contoh perkembangan peradaban manusia dari primitif
tradisional sampai modern. Sedangkan teori evolusi multilinier,
masyarakat memiliki jalur berbeda untuk mengarah pada tahap
perkembangan sama. Sebagai contoh kehidupan beberapa masyarakat
perkotaan saat ini.
c. Teori Konflik
Teori Konflik berpendapat bahwa lembaga dan praktek sosial
bertahan karena kelompok yang berkuasa memiliki kemampuan
mempertahankan status quo. Apabila dilihat dari teori Karl Marx,
ketidakadilan dan ketimpangan sosial menyebabkan terjadinya
pertentangan antar kelas sosial sehingga muncul istilah perjuangan
kelas.

d. Teori Fungsional
Talcott Parsons dalam Richard T. Schaefer (2012:261) melihat
masyarakat seperti berada dalam keadaan keseimbangan alami,
dimana masyarakat cenderung menciptakan kondisi stabil. Teori
Fungsionalis menganggap bahwa perubahan dapat mengacaukan
keseimbangan masyarakat karena struktur sosial tidak lagi berfungsi
maksimal dalam memfasilitasi kebutuhan anggota masyarakat.
Sebagai contoh, perkembangan teknologi harus didukung kemampuan
penggunaan peralatan teknologi tersebut. Lembaga sosial tidak akan
bertahan kecuali berguna bagi masyarakat, apabila lembaga sosial
berubah secara drastis akan mengancam keseimbangan sosial.
Sebagai contoh, terjadinya revolusi industri secara drastis yang
mengancam keseimbangan sosial karena pergantian tenaga kerja
manusia ketenaga mesin.
B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
1. Berdasarkan Kecepatan Berlangsunya
a) Perubahan Lambat (Evolusi)
Evolusi adalah perubahan yang memerlukan waktu lama diikuti
dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat.
Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau
kehendak tertentu (Soekanto; 2013:269). Evolusi terjadi karena usaha-
usaha massyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan tersebut tidak perlu
sejalan dengan rentetan peristiwa dalam sejarah masyarakat yang
bersangkutan. Misalnya, kegiatan manusia dalam melakukan transaksi
dari waktu ke waktu. Pada masa lalu manusia menggunakan sistem
barter untuk melakukan transaksi. Hingga kini kegiatan transaksi terus
berkembang dari penggunaan uang logam, uang kertas, hingga
transfer melalui ATM dan e-bangking.
b) Perubahan Cepat (Revolusi)
Revolusi terjadi secara cepat dan mempengaruhi dasar-dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Ukuran kecepatan revolusi
bersifat relative karena dapat memakan waktu lama, misalnya
Revolusi Industri Inggris. Dalam Revolusi Industri, perubahan terjadi
dari tahap produksi tanpa mesin menuju produksi menggunakan
mesin. Meskipun Revolusi Industri memerlukan waktu yang lama,
dampak yang muncul sangat besar. Revolusi Industri mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan
dan hubungan antara buruh dan majikam. Di Indonesia sendiri,
revolusi terjadi pada saat mahasiswa menuntut perubahan pada masa
Orde Baru, kemudian Indonesi masuk pada masa reformasi.
Perubahan sistem ketatanegaraan Indonesia dari Orde Baru ke era
Reformasi dikategorikan sebagai revolusi.
Suatu gejala sosial dapat disebut revolusi apabila memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Terdapat keinginan masyarakat melakukan perubahan.
2) Terdapat pemimpin memimpin perubahan dalam masyarakat dan
mampu menampung keinginan atau aspirasi masyarakat yang
dirumuskan dalam program kerja.
3) Terdapat tujuan yang ingin dicapai dalam perubahan.
4) Terdapat momentum yang tepat untuk memulai gerakan
perubahan
2. Berdasarkan ukuran perubahannya
a. Perubahan Kecil
Perubahan kecil diidentikkan dengan perubahan yang memiliki
ruang lingkup kecil dalam masyarakat. Keadaan ini menunjukkan
bahwa perubahan kecil hanya berpengaruh terhadap suatu objek
perubahan dan tidak menimbulkan perubahan lain. Oleh karena itu,
perubahan kecil pada umumnya meliputi perubahan-perubahan yang
terjadi pada kebutuhan sekunder masyarakat. Perubahan pada
kebutuhan sekunder tidak berdampak besar bagi masyarakat karena
bersifat pelengkap dalam kehidupan masyarakat. Apabila kebutuhna
sekunder dihilangkan atau mengalami perubahan, tidak berpengaruh
besar kepada kehidupan masyarakat. Sebagi contoh, kebutuhan
masyarakat terhadap music, perubahan gaya rambut, dan model
pakaian.
b. Perubahan besar
Menurut Setiadi dan Kolip (2011), perubahan besar adalah
perubahan yang dapat memberi pengaruh luas pada masyarakat. Suatu
perubahan disebut perubahan besar karena perubahan tersebut mampu
membawa perubahan dalam lembaga kemasyarakatan, misalnya
hubungan kerja, sistem kepemilikan tanah, hubungan kekeluargaan,
dan stratifikasi masyarakat. Sebagai contoh, kepemilikan tanah di
daerah perkotaan bukan sekedar sebagai harta kekayaan, melainkan
property. Kondisi tersebut terjadi karena ketidakseimbangan antara
jumlah luas tanah dan tingkat kepadatan penduduk. Oleh karena itu,
lembaga-lembaga kemasyarakata hadir berkaitan dengan kerja sama
antara pemilik tanah dan kontraktor dalam bisnis property. Pernyataan
ini sesuai dengan pendapat Setiadi dan Kolip (2011:645), bahwa
lembaga-lembaga kemasyarakatan baru bertujuan menciptakan
hubungan kerja, gadai tanah, dan bagi hasil yang intinya mencari
keuntungan sebesar-besarnya dari sebidang tanah yang semakin
sempit. Akibatnya, masyarakat hanya bisa bertahan hidup di atas
standar minimal.
3. Berdasarkan Prosesnya
a. Perubahan yang Direncanakan
Perubahan yang direncanakan disebut juga perubahan yang
dikehendaki. Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki
merupakan perubahan yang telah direncanakan melalui program-
program tertentu. Perubahan ini dilakukan oleh pihak-pihak yang
hendak mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Pihak
yang menginginkan perubahan tersebut dinamakan agen perubahan
(agent of change) (Soekanto; 2013:272). Adapun Setiadi dan Kolip
(2011:646) mendefiniskan agent of change adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaaan masyarakat sebagai
pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Tujuan perubahan sosial yang direncanakan adalah menciptakan
kehidupan manusia lebih baik. Oleh sebab itu pihak yang
menginginkan perubahan perlu membuat rencana dan program
terlebih dahulu. Pihak-pihak yang menginginkan perubahan pada
umumnya terdiri atas pemimpin masyarakat sebagai agen perubahan.
Dalam melaksanakan tugasnya, agen perubahan terjun langsung untuk
melakukan perubahan. Kondisi ini dapat memungkinkan terjadinya
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Dengan
demikia, setiap perubahan sosial yang direncanakan selalu berada di
bawah pengawasan lembaga/ program perencanaan sosial. Dalam
ilmu sosiologi, cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat seperti
yang telah dijelaskan di atas disebut social planning (perencanaan
sosial) atau social engineering (perekayasaan sosial).
b. Peubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi
tanpa perencanaan serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan
masyarakat. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-
akibat sosial yang tidak direncanakan oleh masyarakat (Soekanto;
2013:273). Perubahn yang tidak direncanakan sering dikaitkan
dengan perubahan yang tidak dikehndaki. Namun, keduanya memiliki
arti yang berbeda. Perubahan yang tidak direncanakan tidak selalu
berdampak negate tetapi juga positif. Sedangkan perubahan yang
tidak dikehendaki memiliki dampak negative terhadap masyarakat
sehingga ia tidak dikehendaki oleh masyarakat. Contoh perubahan
yang tidak direncanakan adalah pembangunan. Dampak dari adayan
pembangunan di kota menyebabkan urbanisasi, meningkatnya angka
kriminalitas, pemukiman kumuh, kemcetan, banjir.
Meskipun berada di luar kendali masyarakat, perubahan tidak
direncanakan dapat berdampak positif bagi masyarakat, misalnya
peristiwa bencana alam akan mempererat solidaritas dan integrase
masyarakat.

4. Berdasarkan Sifat Perubahannya


a. Perubahan Struktural
Menurut Robert K. Merton, struktur sosial diartikan sebagai
seperangkat hubungan sosial yang terorganisasi dengan berbagai cara
melibatkan anggota masyarakat atau kelompok di dalamnya (Ritzer;
2009:142). Misalnya, pemilihan ketua OSIS. Pergantian ketua OSIS
biasnaya diikuti dengan pergantian pengurus dan sebagian anggota.
Pada saat pergantian, maka program kerja juga akan berubah dan
berpengaruh pada lingkungan sekolah. OSIS dan sekolah merupakan
contoh struktur sosial yang dapat mengalami perubahan. Piotr
Sztompka (2008:16) menjelaskan bahwa proses sosial biasanya
menghasilkan keadaan dan struktur sosial yang sama sekali baru.
Oleh karena itu proses sosial menciptakan dan mengahsilkan
perubahan mendasar.
b. Perubahan Proses (Tidak Mendasar)
Piotr Szomptka (2008:16) menjelaskan bahwa proses sosial dapat
menghasilkan perubahan terbatas, perombakan ulang, atau
pembentukan ulang tatanan sosial yang sudah ada. Perubahan proses
merupaka perubahan terbatas yang disebut sebagai penyempurnaan
dari perubahan sebelumnya. Contoh perubahan kurikulum dalam
pendidikan. Sifat perubahan kurikulum dalam pendidikan adalah
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebleumnya. Ketika
suatu kurikulm masih dianggap lemah dan kurang tepat untuk
mencapai tujuan pendidikan, kurikulum tersebut akan dikaji ulang
sehingga muncul kurikulum baru dalam pendidikan. Perubahan proses
merupakan perubahan yang sifatnya tidak mendasar karena hanya
bersifat menyempurnakan perubahan yang ada sebelumnya.

C. Dampak Perubahan Sosial


1. Dampak Positif
a. Reorganisasi
Reorganisasi diartikan sebagai penyusunan atau penataan kembali
suatu kelembagaan (Haryanta; 2012:222). Kelembagaan suatu
masyarakat terdiri atas nilai dan norma sosial yang dianut oleh
anggotanya. Reorganisasi dilakukan ketika nilai dan norma dalam
masyarakat dianggap tidak berfungsi lagi dengan baik atau nilai dan
norma tersebut mengalami guncangan/pergeseran dari tradisional ke
modern. Oleh karena itu, reorganisasi diperlukan untuk
mengembalikan keteraturan sosial dengan memperbarui atau
menciptakan nilai, norma, atau aturan yang baru.
Tahap reorganisasi dalam masyarakat dapat dilaksanakan apabila
norma dan nilai yang baru telah melembaga (institutionalized) dalam
diri anggota masyarakat. Keberhasilan suatu proses pelembagaan
bergantung pada dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat
terkait penyebaran dan penanaman nilai, norma, dll.
b. Modernisasi
Monurut Martono (2014:80), modernisasi merupakan suatu proses
perubahan ketika masyarakat memperbarui dirinya dan berusaha
mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh masyarakat
modern. Istilah modernisasi juga sering dikaitkan dengan
industrialisasi dan mekanisasi yang bercirikan perkembangan
teknologi. Menurut Alex Inkeles dalam Martono (2014: 60-61),
modernisasi akan berhasil jika masyarakat memenuhi persyaratan
berikut.
1) Bersedia menerima gagasan baru dan melaksanakan cara baru.
2) Peka terhadap waktu, lebih mementingkan masa kini dan masa
mendatang daripada masa lampau.
3) Terlibat dalam perencanaan dan organisasi, serta menganggapnya
sebagi sesuatu yang wajar dalam kehidupan
4) Memilih kepercayaan terhadap keunggulan ilmu pengetahuan dan
teknologi

c. Kesejahteraan Masyarakat Meningkat


Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi menjadikan kebutuhan
masyarakat lebih mudah terpenuhi. Pada akhirnya, kesejahteraan
masyarakat meningkat. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
Schaefer (2012:264) bahwa teknologi memuat informasi mengenai
cara menggunakan sumber daya materiil dari lingkungan
untukmemenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Kesejahteraan
terpenuhi apabila kebutuhan terpenuhi.
d. Efisiensi dalam Kehidupan
Perubahan sosial dapat mendorong kehidupan masyarakat yang
lebih efisien terutam berkaitan dengan teknologi. Teknologi
membawa kemudahan yang mendorong efisiensi waktu dalam
penyelesaian tugas. Misalnya, penemuan telepon yang memudahkan
dua orang atau lebih yang berjauhan untuk berkabar dan
berkomunikasi.
e. Transformasi Politik
Perubahan sosial dalam bentuk revolusi dapat mengakibatkan
terjadinya transformasi politik (Setiadi;2011). Transformasi politik
berkaitan dnegan perubahan sistem dan struktur politik.
Demokratisasi merupakan bentuk perubahan kea rah kehidupan
demokratis yang tidak terbatas pada ranah politik dan pemerintahan,
tetapi juga pendidikan, HAM, sosial budaya. Demokratisasi
mendorong terciptanya transparansi dalam pemerintahan.
Demokratisasi mendorong kebebasan masyarakat berekspresi dan
berperan serta dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, juga
mendorong permasalahan baru yaitu kebebasan pers yang berlebihan
dan pornografi.
f. Integrasi Sosial
Proses integrase sosial membawa unsur-unsur yang cocok dengan
nilai dan norma sosial. Masyarakat akhirnya mengadopsi unsur-unsur
tersebut sebagai bagian sistem yang sudah ada. Suatu perubahan
sosial perlu diikutu penyesuaian baik unsur yang sudah ada maupun
unsur baru. Ketika unsur-unsur yang sudah dan baru dapat
menyesuaikan diri, terjadilah integrase sosial sehingga dapat
menciptakan keseimbangan dan keteraturan.

2. Dampak Negatif
a. Disorganisasi
Disorganisasi berarti keadaan tanpa aturan karena adanya
perubahan pada lembaga sosial tertentu (Haryanta; 2012:52).
Disorganisasi pada lembaga sosial dapat dipengaruhi oleh berbagi
faktor seperti bencana alam, konflik, dan revolusi. Dapat diamati dari
tidak berfungsinya lembaga sosial dalam masyarakat sehingga terjadi
ketidakteraturan sosial.
b. Cultural Shock
Cultural shock merupakan keadaan masyarakat yang merasa
kebingungan terhadap kebudayaanya. Hal ini dapat dipahami karean
perubahan dalam waktu singkat akan membingungkan masyarakat
jika tidak mudah beradaptasi.
c. Cultural Lag
Menurut William F. Ogburn sultural lag adalah pertumbuhan
kebudayaan yang tidak selalu sama cepatnya dalam keseluruhan unsur
budaya. Ada bagian yang tumbuh secara cepat dan ada yang lambat
(Setiadi; 2011:666). Cultural lag terjadi ketika budaya materiel
berubah lebih cepat daripada budaya nonmaterial sehingga
menciptakan kesenjangan antara dua komponen budaya (Kendall;
2013:89).
d. Anomi
Anomi adalah keadaan tanpa norma. Emile Durkheim (1997)
mendeskripsikan anomi sebagai keadaan deregulation dalam
masyarakat. Artinya aturan-aturan dalam masyarakat tidak ditaati
sehingga orang tidak tahu apa yang diharapkan orang lain. Ketidak
ditaatinya peraturan tersebut menimbulkan deviasi terutama
perubahan structural dalam masyarakat.
e. Kriminalitas
Menurut E.H. Sutherland kriminalitas merupakan hasil dari proses-
proses dalam kehidupan masyarakat seperti imitasi, identifikasi,
pembentukan konsep diri, pelaksanaan peranan sosial, asosiasi
diferensial, dan kekecewaan agresif. Kriminalitas terjadi sebagai hasil
interaksi seseorang atau kelompok orang yang berperilaku
menyimpang. Pemicunya adalah tekanan mental, baik ekonomi
maupun sosial yang meberikan beban psikologis.
f. Pencemaran Lingkungan
Perkembangan teknologi mengakibatkan peningkatan
industrialisasi di berbagai negara. Salah satu dampak industrialisasi
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Misalnya
menurunnya kualitas udara dan menipisinya lapisan ozon akibat asap
pabrik, kemudian limbah yang mengancam kelestarian lingkungan.
g. Marginalisasi
Menurut Robert Chambers, masyarakat marginal merupakan
perangkat kemiskinan yang terdiri atas kemiskina, kelemahan fisik,
keterasingan (isolasi), kerentanan, dan ketidakberdayaan.
Marginalisasi dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok
minoritas. Akibatnya kelompok minoritas sulit mengembangkan
potensi dirinya Misalnya, pemukiman kumuh, pengamen, pedagang
kaki lima terus meningkat di perkotaan. Hal ini menunjukkan semkain
banyak maasyarakat yang mengalami marginalisasi.
MATERI BAHAN AJAR 2 (2X PERTEMUAN)

PETA KONSEP

PERMASALAHAN SOSIAL DAN


GLOBALISASI

Berbagai Permasalahan Sosial Akibat Pengaruh Globalisasi


Sikap kritis dalam
Globalisasi
Menghadapi Tantangan

Konsep Dasar Meningkatkan Kualitas


Manusia
SumberDaya
Permasalahan SosialAkibat Pengaruh di Tingkat Global

Globalisasi: Tantangan dan


Kesempatan BerpegangTeguhpada
Norma-Norma Sosial

Permasalahan Sosial Akibat Pengaruh Globalisasi di Tingkat


Perkembangan
Globalisasi
Menumbuhkan sikap
bangga terhadap identitas
Gerakan Pro- bangsa Indonesia
Globalisasi dan Anti-Globalisasi

GerakanKembaliKe
Alam (Back to Nature)
Dampak Globalisasi bagiKehidupan Masyarakat
A. Globalisasi

Menurut Haryanta dalam Kamus Sosiologi, globalisasi diartikan sebagai


ketergantungan antarbangsa melalui perdagangan dan investasi yang
menyebabkan batas-batas negara menjadi sempit. Globalisasi juga diartikan
sebagai proses individu, antar kelompok, dan antarnegara untuk saling
berinteraksi, berhubungan dan saling mempengaruhi. Menurut Douglas Kellner
globalisasi melibatkan pasar kapitalis, relasi sosial, dan aliran komoditas, ide-ide
dan faktor lainnya yang melewati batas nasional dan membentuk masyarakat
global. Globalisasi berkaitan erat dengan modernisasi, ilmu pengetahuan, dan
teknologi yang semakin maju. Menurut Ashad Djaya (dalam penulis buku) ciri-
ciri globalisasi antara lain;

1. Tidak adanya batasan antarnegara untuk melakukan interaksi


2. Terdapat pandangan diri yang bersifat transnasional di berbagai ranah
seperti komunikasi, media massa, konsumsi, dan pariwisata
3. Keterikatan yang erat antara komunitas, tenaga kerja, modal dalam suatu
wilayah
4. Sikap peduli terhadap ancaman ekologi global dan tindakan yang diambil
untuk mengatasinya
5. Industri budaya yang berkembang pesat
6. Hegemoni kekuasaan aktor, institusi, dan kesepakatan transnasional

1. Globalisasi : Antara Tantangan dan Kesempatan


Globalisasi dapat dipandang sebagai tantangan dan kesempatan.
Globalisasi dipandang sebagai tantangan jika masyarakat mampu bersikap
optimis dan positif terhadap perubahan di era globalisasi. Dalam
implementasinya ialah adanya tantangan sistem pasar bebas yang
menuntut persaingan produk sehingga diterima oleh masyarakat global.
Hal ini mendorong para produsen untuk menghasilkan produk yang
terbaik agar mampu bersaing dengan produk lainnya. Dengan adanya
fenomena globalisasi, memudahkan para individu untuk berkomunikasi
dengan orang lain dan menghapus batas-batas negara.
Sedangkan globalisasi dapat dianggap sebagai kesempatan bagi
masyarakat yang memiliki sumber daya yang berkualitas. Manusia
merupakan sumber daya yang penting karena memiliki peran sebagai
pengelola, pencipta, dan yang memanfaatkan alam disekitarnya.
2. Perkembangan Globalisasi
Kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Eropa seperti
spanyol, Portugis, Inggris memberikan pengaruh terhadap perkembangan
globalisasi. Setelah adanya mesin uap dan adanya revolusi industri,
bangsa Eropa mulai melakukan ekspansinya di berbagai dunia dengan
tujuan mencari tanah jajahan dan memasarkan hasil industri bangsa Eropa.
Globalisasi diibaratkan sebagai pisau bermata dua.. Di satu sisi, globalisasi
menyebabkan ketidakstabilan perekonomian negara karena adanya
kegiatan impor barang. Namun disisi lain, globalisasi dapat membuka
peluang agar produk dalam negeri lebih dikenal oleh masyarakat luar.
Perkembangan globalisasi juga terdapat dalam aspek budaya yang
mendorong nilai-nilai budaya berkembang ke penjuru dunia dan menjadi
budaya dunia. Perkembangan globalisasi dalam aspek budaya dimulai
sejak abad XX yang ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi
dan komunikasi dan menyebabkan interaksi budaya antarbangsa tak
terelakkan.
3. Gerakan Pro-Globalisasi dan Gerakan Antiglobalisasi
Gerakan pro-globalisasi merupakan kelompok yang mendukung adanya
globalisasi. Kelompok ini memandang bahwa globalisasi dapat
meningkatkan kesejahteraan negara melalui kegiatan ekspor-impor barang.
Menurut kelompok ini, perlindungan barang dapat menghambat proses
globalisasi
Sedangkan gerakan anti-globalisasi merupakan kelompok yang menentang
globalisasi karena kelompok ini memandang bahwa globalisasi akan
menyebabkan pola pikir masyarakat lebih berorientasi pada modal. Hal ini
dapat terlihat pada masyarakat yang berupaya untuk mengeksploitasi
sumber daya alam secara berlebihan dan berdampak pada kerusakan alam.
Selain itu, adanya globalisasi akan menyebabkan hakikat manusia yang
tidak lagi didasarkan pada rasa kemanusiaan namun hanya sebatas
pekerjaan.

2. Dampak Globalisasi bagi Kehidupan Masyarakat

Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak bagi masyarakat


dalam berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, sosial budaya, politik. Dampak
tersebut dapat berupa dampak positif maupun dampak negative. Dampak yang
disebabkan oleh globalisasi dijabarkan sebagai berikut.

a. Bidang Ekonomi
Globalisasi berkaitan dengan sistem kapitalisme. Kapitalisme
merupakan sistem ekonomi yang berkaitan dengan kepemilikan alat
produksi dan keuntungan pribadi yang tidak melibatkan pemerintah.
Selain itu, internet memegang peranan penting dalam memasarkan
produk oleh kaum kapitalis yang terlihat dari fenomena bisnis online
yang saat ini marak di masyarakat. Di sisi lain, internet juga dapat
dimanfaatkan sebagai media persaingan pasar. Globalisasi
memberikan dampak positif maupun dampak negatif pada bidang
ekonomi, antara lain:
 Dampak Positif
1. Negara dapat memenuhi kebutuhan rakyat melalui kegiatan
ekspor-impor
2. Memperluas pangsa pasar bagi produksi dalam negeri
3. Menambah devisa negara
4. Pertukaran teknologi produksi dari negara maju
 Dampak Negatif
1. Industri kecil akan kalah saing karena adanya dominasi industri
besar
2. Penduduk menjadi pekerja di negaranya sendiri sedangkan
negara maju menjadi investor
3. Adanya sikap konsumtif pada masyarakat
4. Adanya ketergantungan dari negara berkembang kepada negara
maju
b. Bidang Sosial Budaya
Globalisasi mendorong adanya interaksi budaya antarbangsa dalam
bentuk difusi, discovery, dan invention. Difusi merupakan proses
pertukaran budaya satu dengan lainnya. Discovery adalah proses
belajar mengenai sesuatu yang baru. Sedangkan Invention merupakan
proses pengolahan kembali budaya sehingga membentuk budaya baru.
Menurut Anthony Giddens, globalisasi dapat melemahkan kebudayaan
lokal namun disisi lain globalisasi dapat mendorong kebudayaan lebih
dikenal oleh masyarakat global. Secara garis besar, dampak yang
disebabkan oleh globalisasi dalam bidang sosial budaya baik dampak
negatif maupun dampak positif, antara lain:
 Dampak Positif
1. Budaya lokal lebih dikenal oleh masyarakat global
2. Masyarakat dapat mengenal kebudayaan asing
3. Kehidupan masyarakat lebih maju
 Dampak Negatif
1. Culture shock/gegar budaya
2. Culture lag/ketimpangan budaya
3. Etnosentrime, sikap yang memandang kebudayaan lebih
unggul daripada yang lain
c. Bidang Politik
Selain pada bidang ekonomi dan sosial budaya, globalisasi
memberikan dampak pada bidang politik. Hal ini dapat terlihat melalui
kerja sama antarnegara baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun
sosial budaya. Namun disisi lain, fenomena perusahaan asing dan
investor asing yang masuk dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah
yang tidak didasarkan pada kepentingan umum namun kepentingan
bisnis. Secara garis besar, dampak pada bidang politik yang
disebabkan oleh globalisasi sebagai berikut.
 Dampak Positif
1. Mendorong pemerintah mewujudkan good govermance
2. Hubungan diplomatik antarnegara meningkat
3. Meningkatnya dukungan untuk mewujudkan adanya
perdamaian dunia
 Dampak Negatif
1. Adanya hegemoni oleh negara maju di negara berkembang
2. Kebijakan internasional sering tidak sesuai dengan ideologi
negara berkembang
3. Konflik antarnegara karena kepentingan politik

B. Berbagai Permasalahan Sosial Akibat Pengaruh Globalisasi

1. Permasalahan Sosial di Tingkat Global

Dampak negatif dari globalisasi menyebabkan permasalahan sosial di berbagai


negara tingkat global. Permasalahan sosial tersebut menjadi isu global sehingga
menjadi permasalahan sosial di tingkat global. Beberapa permasalahan sosial yang
terdapat di tingkat global antara lain:

a. Neokolonialisme
Neokolonialisme merupakan gambaran negara yang merdeka dan
berdaulat namun sistem politik dan ekonomi ditentukan oleh pihak luar.
Praktik neokolonialisme dapat diterapkan pada bidang ekonomi dan
teknologi yang dilakukan oleh negara maju sehingga negara berkembang
akan bergantung pada negara maju dalam kedua aspek tersebut. Selain itu,
bentuk neokolonialisme berupa pinjaman kepada negara berkembang dan
menyebabkan negara berkembang akan terlilit utang secara terus menerus
dan berakibat pada ketidakberdayaan negara berkembang dalam kegiatan
ekspoitasi sumber daya yang dilakukan oleh negara maju. Selain itu,
permasalahan yang diakibatkan oleh praktik neokolonialisme ialah
1. Negara berkembang mendapatkan keuntungan sedikit
2. Eksploitasi alam secara berlebihan menyebabkan kerusakan alam
3. Kapitalisme oleh negara maju memberikan pengaruh kepada sektor
politik negara berkembang
b. Budaya Populer
Djaya (dalam penulis buku) Globalisasi menyebabkan adanya kesamaan
budaya di seluruh dunia salah satunya ialah budaya popular. Budaya
populer berarti selera pasar yang komersial dan menyebabkan adanya
produksi massal. Media massa memiliki peran penting dalam penerimaan
budaya populer oleh masyarakat sehingga menjadi trend di kalangan
masyarakat.
Dalam implementasinya, penggunaan bahasa inggris yang diterapkan oleh
masyarakat dan menjadi bahasa internasional. Masyarakat awalnya tidak
menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa dalam berkomunikasi namun
karena adanya globalisasi, bahasa inggris menjadi bahasa internasional
dalam berkomunikasi dengan orang asing. Adanya fenomena boyband,
girlband, kdrama, cosplay yang merupakan budaya luar mulai ditiru oleh
masyarakat Indonesia. Penerimaan budaya luar ini menyebabkan
perubahan dalam tren berpakaian, gaya rambut, bahasa, bahkan fansclub.
Dalam hal ini, globalisasi tidak hanya berdampak pada kebendaan namun
juga dapat berdampak pada ide dan pikiran individu. Sehingga sebagai
masyarakat Indonesia yang memiliki kebudayaan lokal berisi nilai-nilai
luhur harus mampu mempertahankan kebudayaan lokal agar tetap ada dan
tidak tergerus dalam budaya luar yang bahkan bertentangan dengan nilai-
nilai kebudayaan lokal.

c. Konsumerisme
Globalisasi mendorong kegiatan impor dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam negeri. Mal menjadi salah satu tempat yang
menyediakan barang impor. Dengan berbagai tawaran yang menarik dan
diskon dapat menarik masyarakat sehingga masyarakat membeli barang
tersebut. Sikap tersebut mendorong masyarakat menjadi konsumtif.
Menurut Jean Baudrillard (dalam buku perubahan) individu yang membeli
barang tidak lagi didasarkan pada kebutuhan melainkan hasrat dan
keinginan. Barang dapat dijadikan sebagai prestise dan simbol untuk
menunjukkan status sosial seseorang. Penggunaan handphone silih
berganti dari brand ternama dapat menyebabkan gaya hidup yang boros.
d. Kerusakan Lingkungan
Perkembangan industri yang didorong oleh kemajuan teknologi
menyebabkan kerusakan lingkungan khususnya di perusahaan
multinasional. Perusahaan multinasional cenderung berisifat ekspansif dan
eksploitatif yang berarti perusahaan multinasional seringkali
memanfaatkan sumber daya secara berlebihan tanpa mempedulikan
kondisi alam. Permasalahan yang disebabkan oleh perusahaan
multinasional ialah kerusakan hutan dan pencemaran tanah dan air.

2. Permasalahan Sosial Akibat Pengaruh Globalisasi di Tingkat Lokal

Permasalahan sosial akibat pengaruh globalisasi dapat diamati pada daerah


tertentu seperti lingkungan tempat tinggal, desa dan kota. Adapun permasalahan
sosial akibat pengaruh globalisasi di tingkat lokal sebagai berikut

a. Permasalahan lokal dibidang ekonomi

permasalahan dibidang ekonomi berkaitan erat dengan mata


pencaharian penduduk. Terkait dengan adanya pengaruh globalisasi, perluasan
industri pada perusahaan multinasional mendorong perubahan pada sektor
pencaharian penduduk lokal. Selain permasalahan tersebut permasalahan ditingkat
lokal juga dapat dilihat dari adanya pembangunan pabrik disuatu wilayah yang
menyebabkan pendiuduk beralih mata pencaharian yaitu sebagai buruh pabrik,
dimana kondisi ini umumnya terjadi pada pendduk desa. Dari adanya perusahaan
multinasional, banyak warga ynag enggan menjadi petani, perajin dan nelayan.
Sumber daya manusia juga mengalami krisis karena terjadinya mobilitas
penduduk.

Pengaruh globalisasi bidang ekonomi umumnya berkaitan dengan


pembangunan yang hendaknya memperhatika aspek sosial budaya masyarakat
lokal. selain itu, pembabangunan hendaknya juga mengedepankan orientasi
berkelanjutan, baik pada unsur sumber daya manusia maupun unsur sumber daya
alam.

b. Permasalahan lokal dibidang budaya

Globalisasi mendorong adanya perubahan pada budaya masyarakat.


Budaya dapat diamati melalui unsur-unsur budaya antara lain : bahasa,
keoercayaan, adat-istiadat, sistem teknologi, mata pencaharian, dan kesenian yang
terdapat dimasyarakat. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan positif maupun
negatif meskipun demikian, penerimaan budaya baru dalam masyarakat tidak
selalu bisa diterima dan diadaptasi oleh masyarakat. Akibatnya terjadi
permasalahan ketimpangan budaya (cultur lag) dan gegar budaya (cultur shock).
Salah satu contoh adanya culture lag dapat dilihat dari adanya permasalahan
budaya tradisional dan budaya populer yang mana budaya populer umumnya lebih
digemari oleh masyarakat, sementara budaya lokal atau tradisional sulit diterima
masyarakat sehingga budaya tradisional cenderung terkikis dan tergantikan oleh
budaya populer.

Selain itu permasalahan dalam bidang budaya juga dapat dilihat dari
adanya pergeseran jalan hidup (way of life)dari masyarakat. Interaksi dari budaya
global berpengaruh ke seluruh dunia hingga ditingkat lokal yang menjadikan
hubungan antara masyarakat lokal dan global menjadi lebih intensif. Selain itu
perubahan gaya hidup masyarakat juga mengalami perubahan yang cenderung
individualis, materialistis, dan konsumtif.

c. Permasalahan lokal dibidang politik

Permasalahan politik berkaitan erat dengan birokarasi, kebijakan


pemerintah, dan proses pembangunan. Pada tingkal lokal unsur tersebut berkaitan
dengan sistem otonomi daerah (desentralisai). Menurut Benyamin Barber 1984),
desentralisasi tidak semata membentuk pemerintahan daerah yang menghasilkan
kebijakan dan menjalankan kekuasaan. Akan tetapi yang lebih penting adalah
membangkitkan kompetensi warga terhadap urusannya sendiri, komunitas, dan
pemerintahan lokal (Istania; 2009:42).
Permasalahan lokal dibidang politik terjadi apabila pemerintah daerah
maupun lokal gagal menjalankan fungsi pemerintahan. Umumnya permasalahan
tersebut terjadi ketika pemerintah daerah lebih melindungi properti dan
keuntungan perusahaan asing dibanding hak-hak masyarakat lokal. Kondisi ini
dapat diamati pada kasus pemberian ijin usaha/industri dari pemerintah daerah
atas lahan yang menyangkut kehidupan masyarakat lokal. Perusahaan sering
memberikan janji pembangunan fasilitas dan menerima pekerja dari masyarakat
lokal. Akan tetapi kesepakatan tersebut tidak selalu ditepati. Pemerintah daerah
kurang memberikan kontrol, bahkan beberapa oknum pejabat daerah menerima
uang suap dari perusahaan untuk melancarkan proyek pembangunan.

C. Sikap kritis dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Globalisasi menimbulkan perubahan sosial dalam berbagai bidang.


Salah satunya dalam bidang pendidikan dan teknologi. Sebagian besar ilmu
pengetahuan sebagian besar berkembang dan berasal dari barat. Oleh karena itu,
banyak banyak hasil produksi dalam bidang teknlogi yang diperoleh dari barat.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan globalisasi perlu upaya peningkatan
sumber daya manusia. Ada upaya peningkatan sumber daya manusia sebagai
berikut.

a. membangun akses dan pemerataan pendidikan diberbagai wilayah


b. meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik diberbagai wilayah
c. meningkatkan mutu wajib belajar 12 tahun
d. memperluas akses pelayanan kesehatan masyarakat
e. mengembangkan kapasitas kepemudaan dan olahraga berprestasi
f. meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan kerja.

2. Berpegang Teguh pada Norma-Norma Sosial

Norma merupakan aturan yang bersumber dari nilai.norma dibentuk


untuk mengarahkan dan membatasi perilaku manusia agar sesuai harapan dan
tujuan hidup bersama. Dalam menghadapi pengaruh globalisasi, perkembangan
sumber daya alam saja tidak cukup karena manusia berkualitas tidak hanya dalam
aspek intelektualitas, tetapi juga aspek kepribadian dan spiritualitas. Dengan
berpegang teguh pada norma sosial masyarakat dapat terhindar dari berbagai
dampak negatif globalisasi.

3. Mewujudkan Glokalisasi

Gagasan gkolaisasi diperkenalkan oleh Roland Robertson pada bukunya


yang berjudul Global Modernities (1995). Unsur global terbentuk karena adanya
unsur lokal dan sebaliknya. Untuk mewujudkan glokalisasi dapat dilakukan
melalui interaksi dan dialog antar budaya akan memunculkan norma dan nilai
yang bersifat universal . persamaan tersebut mendorong kesadaran masyarakat
bahwa pada dasarnya kebudayan lokal mengandung elemen global.

Konsep think globally and act locally merupakan inti pemikiran


glokalisasi. Dimana masyarakat diharapkan dapat menyadari realitas perubahan
sosial dan mampu mempertahankan nilai-nilai budaya lokal.

4. Menumbuhkan sikap bangga terhadap identitas bangsa Indonesia

Masyarakat tidak perlu bersikap anti terhadap budaya asing akan tetapi
masyarakat harus memperhatikan kebudayaan dan identitas lokalnya. Penerimaan
kebudayaan asing secara mentah dapat mendorong masyarakat melupakan
identitas dan budaya aslinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengenal
kebudayaan asli indonesia, melestarikan, dan bangga menjadi bangsa indonesia .

5. Gerakan Kembali Ke Alam (Back to Nature)

Manusia seharusnya menganggap alam sebagai bagian dari dirinya. Dengan


demikian, manusia mampu memberlakukan alam seperti dirinya sendiri. Salah
satu permasalahan lingkungan adalah pemanasan global dan pencemaran
lingkungan.
a. konsep 4R

Upaya mencegah dan pencemaran lingkungan dan pemanasan


global dapat dilakukan dengan konsep reduce (meminimalisasi), reuse
(menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang) dan replace
(mengganti).

b. melakukan penanaman pohon

c. memproduksi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan (getah pohon


nipah)
MATERI BAHAN AJAR KE 3 (1X PERTEMUAN)
MATERI AWAL KETIMPANGAN SOSIAL

BAB III KETIMPANGAN SOSIAL

KETIMPANGAN SOSIAL

Ketimpangan Sosial Dalam Bentuk Akibat


Sikap Kritis Dalam
Masyarkat Ketimpangan Menghadapi
Ketimpangan
Sosial

Ketimpangan
Toleransi
Pengertian Sosial Ekonomi Diskriminasi Sosial
Ketimpangan
Sosial Ketimpangan Sosial Non- Ekonomi
Kecemburuan
Menumbuhkan
Sosial
Sikap Empati
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
Monopoli
Menumbuhkan Sikap Filantropi
Sosial
Konflik Sosial

Kemampuan Menganalisis Dan Melakukan Pengamatan Terkait Ketimpangan Sosial Yang Terjadi Di Lingkungan Sekitar
Ketimpangan Sosial Dalam Masyarakat

1. Definisi ketimpangan social


Ketimpangan social dapat kita temui di dalam kehidupan sehari-
hari, contohnya jika kita mengamati lingkungan tempat tinggal kita, maka
akan terlihat jelas dengan adanya orang yang memiliki kemampuan secara
ekonomi atau orang mampu, dan orang yang masih kekurangan dalam
kemampuan ekonominya, secara sederhana ini lah yang dinamakan
dengan ketimpangan social di sekitar kita.

Ketimpangan social sendiri biasanya juga disebut sebagai


kesenjangan social Ketimpangan social dapat diartikan sebagai
ketidakseimbangan dalam masyrakat sehingga menjadikan sesuatu
berbeda itu menjadi kelihat dan mencolok (Badruzaman; 2009: 284).
Namun jika dilihat dari kamus sosiologi (Haryanta; 2012:
144)ketimpangan social merupakan perbedaan jarak antara kelompok atas
dengan kelompok bawah. Disini kelompok atas dapat dimaknai dengan
kelas, golongan, kekuatan dan memiliki pengaruh serta lebih dominan.
Sedangkan kelompok bawah merupaakan kelas, golongan , atau sedikit
memiliki pengaruh, dan minoritas. Dengan adanya ketimpangan social ini
akan berdampak terhadap kesetaraan, yang terlihat pada kualitas hidup
antar kelompok masyarakat.

2. Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial


Terdapat dua faktor umum yang menyebabkan ketimpangan social
dimasyarkaat yaitu:
a. Faktor alami
Merupakan faktor yang terjadi bukan karena kehendak manusia melainkan
terjadi karena kehendak tuhan. Faktor pendorong terjadinya ketimpangan
social alami yaitu:
1) Perbedaan sumberdaya alam
Sebagai contohnya yaitu terdapat pada masyrakat perdesaan dan
masyrakat perkotaan, disini masyrakat perdesaan akan mendapatkan
penghasilan melalui sumberdaya alam yang masih alami, dimana mereka
bisa memilih untuk mengembangkan sektorpertanian bahka juga
perhutanan, namun jika dari masyrakat kota sendiri hanya bisa
mendapatkan penghasilan dari perindustrian dengan itu kualitas hidup
masyrakat juga berbeda-beda.
Sebagi contoh kecil dari berbagai daerah juga memiliki
sumberdaya alam yang berbeda-beda, seperti Kalimantan yang terkenal
dengaan penghasil sawit dan pemasok kayu, atau sumberdaya alam dari
batu bara, minyak bumi, bahkan gas alam yang melimpah. Dengan sumber
daya alam yang berbeda-beda itu jika daerah yang memiliki sumberdaya
melimpah maka akan mempengaruhi ekonomi masyarkat setempat dan
sebaliknya.
Sumberdaya alam ini sangat memiliki hubungan erat dengan
tingkat perekonomian suatu daerah. Jika masyarakat setempaat dapat
memanfaatkan sumberdaya alam dengan baik tingkat perekonomian akan
menigkat dan sebaliknya jika suatu daerah tidak dapat memanfaatkan
sumberdaya alam maka tingkat perekonomian akan tetep bahkan akan
turun.

2). Letak dan kondisi geografis


Indonesia sendiri terdapat ratusan pulau yang membanjar secaraa
acak dan memiliki kondisi geografis yang bermacam-macam, dataran
rendah, dan dataran tinggi. Disini kemampuan manusia sangat
berpengaruh dalam mengolah daerah sesuai dnegan kondisi geografis.
Seperti di daratan rendah terdaapat daerah yang maju contohnya Jakarta,
maka akan mempengaruhi daerah daerah yang beradaa di dekatnya contoh
depok tanggerang dll.
Jika dilihat dari letak geografis ini daratan rendah sangat memiliki
peluang yang tinggi untuk memajukan daeraahnya, karena mudahnya
berbagai hal yang dapat diakses baik teknologi serta infrastruktur,
sedaangkan daerah dataran tinggi lebih sulit karena bentang alam yang
menanjak dan tidak meraata dengan itu sulit untuk melakukan
pembaangunan.
b. Faktor non alami.
Jika faktor alami tadidari kehendak alam maka faktor non alami ini
disebebkan oleh kegiatan manusia. Faktor penyebab ketimpangan social
dari segi non alami antara lain:
1) Pengaruh globalisasi
Dengan adanya globalisasi ini memungkinkan untuk bertukar
informasi, budaya bahkan hubungan antar manusia. Dengan itu
masyarakat yang mampu memanfaatkan globalisasi secara tepat akan
dapat mengubah kehidupannyaa menjadi lebih maju. Sebaliknya orang
yang tidak bisa memaanfaatkan globalisasi secaara tepat akan mengalami
kerugian dan ketertinggalan.
Selain penukaran informasi dan budaya globalisasi menyebabkan
suatu Negara tidak bisa lepas dari Negara lain atau saling membutuhkan,
contohnya dengan adanya ASEAN. Maka diberlakukannya MEA sehingga
banyak masyrakat luas yang bisa menjual produknya ke Negara kawasan
asia tenggara.
2) Kebijakan kebijaakan pemerintah
Dengan adanya kebijakan yang dikeluaarkaan oleh pemerintah ini
membuat masyraakat mengalami ketimpangan social yang sangat
mendalaam. Pada kasus tahun 2015 dari kebijakan pemerintah yang
membuat keputusan bahwa elpiji 12 kg dinaikan harganya kaarena harga
elpiji yang mengalami kenaikan dan pelemahan rupiah terhadap dolar.
Dengan itu membuat masyrakat yang biasanya mengkonsumsi elpiji 12 kg
beralih ke lpji 3 kg maka secara tidak langsung harga lpji 3 kg mengalami
kenaikan juga, dan dengan itu seseorag yang memiliki tingkat ekonmi
rendah akan lebih sulit untuk membeli lpji
Jika diliaat dari globalisasi jika nilai gas dunia naik maka nilai gas
dalam negri juga akan ikut naik, dan itu sudah termasuk kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah.

3) Faktor interal individu


Ini berupa keinginan untuk merubah nasip yang terjadi didalam
individu sendiri, dengan cara kerja keras, telaaten, kemauan tinggi, mau
mengambil resiko dan berorientasi pada masa depaan. Di era globalisasi
ini contohnya, memberi kesempatan semua orang untuk bersaing dalam
berbagai produk, jasa, budaya dan tenaga kerja. Dengan itu maka
masyrakat yang mengingikan maju akan lebih memenfaatkan globalisasi
dengan benar, jika seseorang yang pasif takut mengambil resiko, maka
akan ketinggalan dengaan masyarakat lainnya.
4) Perbedaan kondisi demografis
Kondisi geografis ini menujukan tingkat pertumbuhan struktur
penduduk dari tingkat pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Terjadi
nya ketimpangan ini terlihat dari, tingkat pendidikan masyrakat,
masyraakat yang memiliki tingkat pendidikaan yang tinggi akan
melakukan pekerjaan secara produktif yang mengakibatkan meningkatnya
investasi. Sebaliknya jika suatu daerah memiliki sedikit angkatan kerja
yang berpendidikan maka tingkat kesejahteraan penduduknya akan
relative rendah.

MEDIA BAHAN AJAR


1. PPT
https://drive.google.com/drive/u/0/my-drive
https://drive.google.com/drive/u/0/my-drive

2. Vidio pembelajaran
https://youtu.be/uEpNvkaxZks

https://drive.google.com/file/d/1cD8TIVUBQ49UOYVM2pB-
sWXatSADa7cv/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/135IM1a3nBYI5wwrou1YgaDtjS1m0moT
N/view?usp=drivesdk
3. Media online “Google Form”
https://docs.google.com/forms/d/1Fc9uy6MLstYeTZexWdCSNMaFQi2z
W2SdfDedGEpMmH0/edit?usp=drive_web
Google Classroom code join XII IPS 1 : 74cpxjv dan XII IPS 2: hup3rab
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, E.M dan Kolip, U. 2011. Pengantar sosiologi: pemahaman fakta dan
gejala permasalahaan sosial: teori, applikasi dan pemecahannya. E
M Setiadi. Jakarta: Kencana Setiadi.

Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern


dan Poskolonial.. Depok : Rajagrafindo Persada.
Kolip, Usman dan Setiadi, E.M. 2011. Pengantar sosiologi : pemahaman fakta
dan gejala permasalahan sosial teori aplikasi dan pemecahannya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lauer. Robert H. 2001. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Rhineka Cipta.
James . Henslin M. 2006. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, Edisi 6 Jilid 2.
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Ritzer , George & Goodman, Douglas J. 2009. Teori Sosiologi Dari Teori Klasik
Modern hingga Postmodern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Badruzaman. 2009. Dari Teologi Menuju Aksi Membela yang Lemah,


Menggempur Kesenjangan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.
FOTO KEGIATAN

Gambar 4.1 Foto dokumentasi bersama kelas XII IPS 1 setelah jam pelajaran
selesai

Gambar 4.2 Dokumentasi piket perpustakaan bagian penginputan data buku baru
Gambar 4.3 Dokumentasi bersama pemenang kuis pertanyaan seputar sosiologi

Gambar 4.4 Dokumentasi piket KBM


Gambar 4.5 Dokumentasi piket perpustakaan bagian penataan buku

Gambar 4.6 Piket KBM bagian mendata siswa yang tidak masuk kelas
Gambar 4.7 Dokumentasi kegiatan belajar dan pembelajaran sosiologi

Gambar 4.8 Dokumentasi ruangan UKS tempat piket UKS


Gambar 4.9 Dokumentasi setelah slesai pembelajaran bersama kelas XII IPS 1
Putra

Gambar 4.10 Foto bersama kelompok KPL 2 UM gelombang 1 di SMAN 1


Turen
Gambar 4.11 Penutupan bersama Bapak wakil sekolah dan Tata usaha
JURNAL HARIAN MAHASISWA KPL
SEMESTER GASAL 2020/2021

Nama Praktikan :Siti Fatimah


NIM 170751639029
Program Studi :S1 Pendidikan Sosiologi

No Hari/Tanggal Aktivitas Keterangan


1 Senin/10-08- Mendata buku baru perpustakaan, melayani Kegiatan pada hari
20 peminjaman buku oleh siswa dan melayani ini adalah piket
pengembalian buku perpustakaan oleh siswa disekolah yang
dibagi kedalam
beberapa post seperti
perpustakaan, tatib,
uks, dan piket
mengajar jam kosong
yang gurunya tidak
hadir
2 Selasa/11-08- Membuat RPP untuk mengajar, pada pertemuan RPP pertemuan
20 ini RPP yang dibuat adalah bab perubahan sosial pertama bab
yang mana meliputi materi pembelajaran perubahan sosial
pengertian perubahan sosial , faktor penyebab
perubahan sosial, faktor pendorong perubahan
sosial dan faktor penghambat perubahan sosial
3 Rabu/ 12-08- Pada hari ini aktifitas yang dilakukan adalah Penyusunan materi
20 pembuatan materi untuk mengajar. Setelah untuk mengajar
ditentukan bab dan sub bab yang akan di ajarkan
setelahnya adalah penyusunan materi yaitu
materi pada pertemuan pertama untuk kelas XII
yaitu bab perubahan sosial. Materi yang akan
dijarkan pada pertemuan pertama ini adalah
pengertian globalisasi, faktor penyebab
terjadinya globalisasi, faktor pendorong
globalisasi, dan faktor penghambat globalisasi.
Selain penyusunan materi juga dilakukan
pembuatan produk untuk mengajar yaitu
PowerPoint dari materi yang telah ditentukan
4 Kamis/13-08- Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Perkenalan pertama
20 perkenalan selama 15-20 menit menggunakan menggunakan zoom
google zoom karena menjadi pertemuan pertama danbelajar
dengan siswa. Setelah itu dilakukan pembelajaran yang
pembelajaran melalui google classroom. dilakukan melalui
Pembelajaran dilakukan dengan sistem diskusi media online google
dimana siswa dituntut lebih aktif. Guru classroom
menyajikan materi yang di upload di google
classroom kemudian siswa melakukan diskusi
mengenai materi, memberi pertanyaan yang
kemudian dijawab dan diskusikan dengan teman
sekelas, apabila ada pertenyaan yang belum
terjawab maka dijawab oleh guru
5 Jumat/14-08- Hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Penilaian hasil
20 pengoreksian kembali hasil diskusi yang diskusi pertemuan
dilakukan oleh siswa melalui google classroom sebelumnya yang
sekaligus penilaian hasil diskusi siswa dan dilakukan di media
rekapitulasi absen. Penilaian dilakukan dengan online google
pemberian point pada siswa yang aktif dalam classroom
diskusi yaitu yang aktif memberikan pertanyaan
dan jawaban yang dilakukan saat diskusi
berlangsung.
6. Senin/17-08- Libur memperingati hari kemerdekaan -
20
7 Selasa/18-08- Hari ini dilakukan pembuatan RPP untuk Pembuatan RPP
20 pertemuan kedua. Pembuatan RPP pertemuan ini pertemuan kedua
materi yang diajarkan melajutkan materi untuk mengajar
sebelumnya tentang perubahan sosial yaitu
membahas teori perubahan sosial, bentuk-bentuk
perubahan sosial yang meliputi bentuk
perubahan sosial berdasarkan kecepatannya,
ukuran perubahannya, prosesnya dan sifat
perubahannya, dan materi tentang dampak
perubahan sosial.
Media yang akan digunakan pada pertemuan
kedua adalah media online zoom agar
mempermudah guru menyampaikan materi dan
mempermudah siswa menerima materi
8 Rabu/19-08-20 Pembuatan materi pembelajaran tentang Pembuatan materi
perubahan sosial yang meliputi teori perubahan untuk pertemuan
sosial, bentuk-bentuk perubahan sosial yang kedua yaitu
meliputi bentuk perubahan sosial berdasarkan melanjutkan materi
kecepatannya, ukuran perubahannya, prosesnya bab perubahan sosial
dan sifat perubahannya, dan materi tentang
dampak perubahan sosial. Padahari ini juga
dibuat PPT untuk memudahkan guru dalam
menyampaikan materi ketika mengajar
9 Kamis/20-08- Libur tahun baru hijriyah -
20
10 Jumat/21-08- Cuti bersama -
20
11 Senin/24-08- Hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Melakukan observasi
20 datang kesekolahan untuk melakukan kegiatan sekolah
observasi sekolah, untuk mengetahui kesiapan
siswa dan guru dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar secara offline. Selain itu juga
untuk melakukan observasi sarana dan prasarana
sekolah dalam melakukan pembelajaran offline
dimasa pandemi covid-19
12 Selasa/25-08- Hari ini saya mendapat bagian piket Kegiatan pada hari
20 diperpustakaan SMAN 1 Turen. Adapun ini adalah piket
kegiatan yang dilakukan diperpustakaan adalah disekolah yang
menata buku untuk memudahkan siswa dibagi kedalam
melakukan peminjaman buku, melayani siswa beberapa post seperti
yang akan meminjam atau mengembalikan buku perpustakaan, tatib,
dan mendata buku baru yang belum masuk di uks, dan piket
sistem yang ada di perpustakaan mengajar jam kosong
yang gurunya tidak
hadir
13 Rabu/26-08-20 Kegiatan yang saya lakukan adalah membuat Pembuatan soal
soal untuk persiapan mengajar pada minggu ini. untuk pembelajaran
Soal yang saya buat mencakup materi bab 1 di dengan
kelas XII perubahan sosial dan sedikit soal bab 2 menggunakan media
kelas XII tentang globalisasi online kahoot
Pembelajaran yang akan dilakukan adalah
pembelajaran offline dengan media online
kahoot. Pembelajaran dengan media ini dipilih
untuk mengetahui tingkat pemahaman materi
pada siswa ketiaka kelas online
Selain menjawab soal yang ada di kahoot,
pembelajaran pada pertemuan tersebut juga akan
membahas materi yang berdasarkan jawaban
siswa tersebut masih banyak yang kurang
dipahami
14 Kamis/ 27-08- Hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Menyetting soal di
2020 menyetting kahoot untuk persiapan pembelajaran media online kahoot
menggunakan media online kahoot. Langkah untuk pembelajaran
yang dilakukan adalah dengan memasukkan soal
yang telah dibuat pada hari sebelumnya ke media
online kahoot.
Pembelajaran dengan media ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah diberikan
15 Jumat/ 28-08- Hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Mengajar secara
2020 mengajar secara tatap muka di kelas XII IPS 1, offline di kelas XII
dimana satu kelas dibagi menjadi 2 ruangan. IPS 1
Saya mengajar kurang lebih selama 30 menit Mengajar secara
sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Materi online di XII IPS 2
yang diberikan adalah materi mengenai
globalisasi yaitu mengulas kembali materi
tentang pengertian globalisasi dan menambah
materi baru tentang dampak globalisai.
Di jam yang sama saya juga mengajar secara
daring di kelas XII IPS 2, untuk itu saya
memberikan penugasan kepada siswa karena
dijam yang sama juga mengajar secara offline
16 Senin/ 31-08- Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah Piket di perpustakaan
2020 datang kesekolahan untuk melakukan piket di SMAN 1 Turen
perpustakaan. Kegiatan piket tersebut meliputi
pendataan atau entri buku baru secara online,
menata buku yang akan dipinjam siswa yang
meliputi mata pelajaran yang akan ditempuh
selama satu tahun, melayani peminjaman buku
dan pengembalian buku oleh siswa.
17 Selasa/ 02-09- Kegiatan yang saya lakukan adalah pembuatan Pembuatan RPP dan
2020 RPP untuk mengajar pada minggu ini sekaligus melengkapi
melengkapi penyusunan materi tentang penyusunan materi
globalisasi tentang globalisasi
Setelah penyususnan RPP dan materi selesai
kemudian materi yang telah disusun di kirimkan
ke siswa kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 untuk
dipelajari terlebih dahulu karena pertemuan
selanjutnya akan dibahas dan sekaligus ada game
untuk mereview materi yaitu game reward and
punishment
18 Rabu/ 03-09- Pada jam 07.00-09.15 kegiatan yang saya
2020 lakukan adalah piket di UKS yaitu menata
barang-barang yang ada di UKS, melayani
siswa- siswa dan tenaga pendidik yang akan
mengambil handsanitizer dan sabun cuci tangan
Pada jam 09.15-09.30 kegiatan yang saya
lakukan adalah menemui guru pamong untuk
membahas pembelajaran yang dilakukan
Pada jam 09.30 persiapan unttuk mengajar
Pada jam 09.45-10-10 mengajar dikelas XII IPS
1 (ganjil), pengajaran yang dilakukan adalah
mengajar materi sosiologi tentang globalisasi,
dengan menerangkan selama kurang lebih 15
menit kemudian bermain game untuk
mereview
materi yang telah dipelajari oleh siswa
Pada jam 10-10-10.30 kegiatan yang saya
lakukan adalah mengajar dikelas XII IPS 2
dengan metode dan media yang sama yang
diterapkan di kelas XII IPS 1
Selain itu juga memberikan tugas kepada kelas
XII IPS 1sdan XII IPS 2 (genap) yang memiliki
jadwal pembelajaran online

19 Kamis/ 04-09- Kegiatan yang saya lakukan pada hari ini adalah Mengoreksi tugas
2020 mengoreksi tugas yang dikerjakan oleh kelas XII siswa
IPS 1 dan 2 (genap) yaitu mengoreksi jawaban
dari soal yang telah diberikan
20 Jum’at/ 05-09- Kegiatan yang dilakukan pada hari ini datang ke
2020 sekolah SMAN 1 Turen mendatangi guru
pamong untuk membahas beberapa hal seperti
kegiatan belajar pembelajaran yang telah berlalu
dan yang akan datang, membahas persiapan
untuk laporan akhir dan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pembelajaran di SMAN 1
Turen
21 Senin/07-09- Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah Melakukan piket di
2020 datang kesekolahan untuk melakukan piket di bagian KBM
bagian kegiatan belajar mengajar (KBM) .
kegiatan yang dilakukan antara lain keliling ke
semua kelas yang masuk untuk mendata siswa
siapa saja yang tidak masuk , setelah dilakukan
pendataan selanjutnya menuliskan di buku siswa
yang tidak masuk yang tekah disiapkan,
memencet bel setiap pergantian jam masuk kelas.
Selain piket di jam 07.00-09.10 selanjutnya
mengajar dikelas X11 IPS 2 mata pelajaran
sosiologi selama 2 jam pertemuan dan dilanjut
mengajar di kelas XII IPS 1 dengan mata
pelajaran dan jam yang sama selama 2 jam
pelajaran yaitu 50 menit
22 Selasa/ 08-09- Pada hari ini dilakukan pengoreksian dan Pengoreksian nilai
2020 penilaian tugas siswa kelas XII IPS 21 absen tugas siswa
genap. Tugas hanya diberikan kepada absen
genap sebagai ganti pembelajaran yang
dilakukan secara daring yang bertujuan untuk
mengetahui dan mengevaluasi kepahaman siswa
terhadap materi. Sedangkan pada absen ganjil
dilakukan pembelajaran secara offline yaitu
pembelajaran tatap muka.
23 Rabu/09-09- Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah Piket di bagian KBM
datang kesekolahan untuk melakukan piket di dan mengajar secara
bagian kegiatan belajar mengajar (KBM) . tatap muka di kelas
kegiatan yang dilakukan antara lain keliling ke
semua kelas yang masuk untuk mendata siswa
siapa saja yang tidak masuk , setelah dilakukan
pendataan selanjutnya menuliskan di buku siswa
yang tidak masuk yang tekah disiapkan,
memencet bel setiap pergantian jam masuk kelas.
Selain piket di jam 07.00-09.45 selanjutnya
mengajar dikelas X11 IPS 1 mata pelajaran
sosiologi selama 2 jam pertemuan dan dilanjut
mengajar di kelas XII IPS 2 dengan mata
pelajaran dan jam yang sama selama 2 jam
pelajaran yaitu 50 menit
24 Kamis/ 10-09- Pada hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Melakukan input
2020 melakukan input nilai bagi semua siswa, yang nilai siswa
meliputi nilai sikap, nilai keterampilan dan nilai
kognitif siswa. Semua nilai dikumpulkan di
daftar nilai siswa yang telah ditentukan.
25 Jumat/ 11-09- Pada hari ini kegiatan yang dilakukan adalah Piket di bagian tata
2020 piket di bagian tata tertib. Adapun kegiatan yang tertib
dilakukan adalah berangkat pagi untuk mendata
siswa yang akan masuk sekolah yakni mendata
kelengkapan seragam dan yang berkaitan dengan
tata tertib lainnya. Bagi siswa yang melanggar
dicatat di lembar buku yang telah disiapkan dan
menyita kunci motor untuk di proses ketika
pulang sekolah.
Pada jam sekolah siswa yang melanggar akan di
proses terlebih dahulu sebelum diberikan kunci
motornya yaitu dengan memberikan point
pelanggaran.
26 Senin/ 14-09- Pada hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Mengajar secara
2020 mengajar secara online di kelas XII IPS 1 dan online
XII IPS 2. Adapun kegiatan yang saya lakukan Memberikan ujian
pada pertemua daring ini adalah mengadakan harian kepada siswa
ulangan harian pada bab perubahan sosial. bab perubahan sosial
Ulangan dilakukan melalui aplikasi google form
dimana siswa diminta menjawab semua
pertanyaan yang telah disediakan dengan batas
waktu 50 menit.
27 Selasa/ 15-09- Pada hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Melakukan
2020 mengoreksi hasil ulangan harian siswa baik pengoreksian ujian
kelas IPS 1 maupun IPS 2 harian siswa
selain itu, kegiatan yang saya lakukan adalah
mempersiapkan materi untuk mengajar pada hari
rabu yang masih membahas materi tentang
ketimpangan sosial.
28 Rabu/ 16-09- Pada hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Mengajar secara
2020 datang ke SMAN 1 Turen untuk mengajar secara tatap muka di kelas
offline atau tatap muka dengan kelas XII IPS 1 XII IPS 1 dan XII
dan XII IPS 2 absen genap. Karena belum IPS 2
pernah melakukan kegiatan belajar pembelajaran
dengan absen genap maka pada pertemuan kali
ini mengulas kembali ketimpangan sosial pada
sub bab awal untuk menjelaskan secara langsung
kepada siswa.
29 Kamis / 17-09- Pada hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah Piket di bagian KBM
2020 piket di bagian kegiatan belajar pembelajaran
yang dilaksankan sesuai jam sekolah yaitu
dimulai jam 07.00 sampai dengan jam 11.30
WIB. kegiatan yang dilakukan antara lain
keliling ke semua kelas yang masuk untuk
mendata siswa siapa saja yang tidak masuk ,
setelah dilakukan pendataan selanjutnya
menuliskan di buku siswa yang tidak masuk
yang tekah disiapkan, memencet bel setiap
pergantian jam masuk kelas.
30 Jumat/ 18-09- Pada hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah piket di bagian
perpusta
2020 piket di perpustakaan. Piket dilaksanakan mulai
kaan
pukul 07.00 sampai dengan 11.30 sesuai jam
aktif sekolah. Kegiatan yang dilakukan ketika
piket meliputi mendata buku baru dan melakukan
input ke sistem peminjaman buku, dan melayani
siswa yang akan meminjam dan mengembalikan
buku.

Anda mungkin juga menyukai