Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hani Nur Indah Anggaresti

NIM : 20118035
Kelas : D4-TLM/3B

RESUME HEMATOPOIESIS DAN ERYTOPOIESIS


PRAKTIKUM HEMATOLOGI III

A. Stem sel atau sel punca


Stem sel atau sel punca adalah sel yang tidak terspesialisasi dan mempunyai
kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang
membentuk berbagai jaringan tubuh. Stem sel mempunyai 2 sifat khas, yaitu
Differentiate dan Self regenerate/self renew. Differentiate yaitu kemampuan untuk
berdifferensiasi menjadi sel lain. Sedangkan, Self regenerate/self renew yaitu
kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri.

Stem sel dikelompokkan berdasarkan kemampuannya, yaitu :


1. Totipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel.
Yang termasuk dalam sel punca totipoten adalah zigot dan morula.
2. Pluripoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan
germinal meliputi ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Tetapi tidak dapat
menjadi jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat.
3. Multipoten yaitu sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai jenis
sel misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem cells) yang terdapat pada
sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi
berbagai jenis sel yang terdapat di dalam darah seperti eritrosit, lekosit dan
trombosit.
4. Unipotent yaitu sel punca yang hanya dapat berdifferensiasi menjadi 1 jenis sel.
Berbeda dengan non sel punca, sel punca mempunyai sifat masih dapat
memperbaharui atau meregenerasi diri (self-regenerate/self renew)

B. Hematopoiesis
Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel darah dari
sel stem sel. Pada proses ini terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang
terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan
jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.
Maturasi merupakan proses pematangan sel darah. Diferensiasi menyebabkan
beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.

Proses hematopoiesis pada manusia terjadi pada beberapa tempat, yaitu :


1. Embrio dan Fetus
a. Stadium Mesoblastik, Minggu ke 3-6 s/d 3-4 bulan kehamilan :
Sel-sel mesenchym di yolk sac. Minggu ke 6 kehamilan
produksi menurun diganti organ-organ lain. 8
b. Stadium Hepatik, Minggu ke 6 s/d 5-10 bulan kehamilan :
Menurun dalam waktu relatif singkat. Terjadi di Limpa, hati,
kelenjar limfe
c. Stadium Mieloid, Bulan ke 6 kehamilan sampai dengan lahir,
pembentukan di sumsum tulang : Eritrosit, leukosit,
megakariosit.

2. Bayi sampai dengan dewasa


Hematopoiesis terjadi pada sumsum tulang, normal tidak diproduksi di
hepar dan limpa, keadaan abnormal dibantu organ lain.
1. Hematopoiesis Meduler (N) Lahir sampai dengan 20 tahun : sel
sel darah → sumsum tulang. Lebih dari 20 tahun : corpus
tulang panjang berangsur – angsur diganti oleh jaringan lemak
karena produksi menurun.
2. Hematopoiesis Ekstrameduler (AbN) Dapat terjadi pada
keadaan tertentu, misal: Eritroblastosis foetalis, An.Peniciosa,
Thallasemia, An.Sickle sel, Spherositosis herediter, Leukemia.
Organ – organ Ekstrameduler : Limpa, hati, kelenjar adrenal,
tulang rawan, ginjal, dll

C. Eritropoiesis
Eritropoiesis adalah proses pembentukan sel darah merah. Eritropoiesis berjalan
dari sel induk melalui sel progenitor CFUGEMM (colony-forming unit granulocyte,
erythroid, monocyte and megakariocyte / unit pembentuk koloni granulosit, eritroid,
monosit dan megakariosit), BFUE (burst-forming unit erythroid / unit pembentuk
letusan eritroid) dan CFU eritroid (CFUU) menjadi prekusor eritrosit yang dapat
dikenali pertama kali di sumsum tulang, yaitu pronormoblas. Pronormoblas adalah sel
besar dengan sitoplasma biru tua, dengan inti di tengah dan nukleoli, serta kromatin
yang sedikit menggumpal. Eritropoiesis diatur oleh hormon eritropoietin, yaitu suatu
polipeptida yang sangat terglikosikasi yang terdiri dari 165 asam amino dengan berat
molekul 30400.

Berikut adalah siklus eritropoiesis :

1. Rubiblast
Rubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritroblast, merupakan sel termuda
dalam sel eritrosit. Sel iniberinti bulat dengan beberapa anak inti dan kromatin yang
halus. Ukuran sel rubriblast bervariasi 18-25 mikron. Dalam keadaan normal jumlah
rubriblast dalam sumsum tulang adalah kurang dari 1 % dari seluruh jumlah sel
berinti.

2. Prorubrisit
Prorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik. Ukuran
lebih kecil dari rubriblast. Jumlahnya dalam keadaan normal 1-4 % dari seluruh sel
berinti. 

3. Rubrisit
Rubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik. Inti
sel ini mengandung kromatin yangkasar dan menebal secara tidak teratur, di beberapa
tempat tampak daerah-daerah piknotik. Pada sel ini sudah tidak terdapat lagi anak inti,
inti sel lebih kecil daripada prorubrisit tetapi sitoplasmanya lebih banyak,
mengandung warna biru karena asam ribonukleat (ribonucleic acid-RNA) dan merah
karena hemoglobin. Jumlah sel ini dalam sumsum tulang orang dewasa normal adalah
10-20 %.

4. Metarubrisit
Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik. Inti sel ini
kecil padat dengan strukturkromatin yang menggumpal. Sitoplasma telah
mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga warnanya merahwalaupun masih ada
sisa-sisa warna biru dari RNA. Jumlahnya dalah keadaan normal adalah 5-10%.

5. Retikulosit
Pada proses maturasi eritrosit, setelah pembentukan hemoglobin dan penglepasan inti
sel, masih diperlukanbeberapa hari lagi untuk melepaskan sisa-sisa RNA. Sebagian
proses ini berlangsung di dalam sumsum tulang dansebagian lagi dalam darah tepi.
Setelah dilepaskan dari sumsum tulang sel normal akan beredar sebagai
retikulositselama 1-2 hari. Dalam darah normal terdapat 0,5– 2,5% retikulosit.

6. Eritrosit
Eritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkaf dengan ukuran diameter
7-8 mikron dan tebal 1,5- 2,5 mikron. Bagian tengah sel ini lebih tipis daripada bagian
tepi. Dengan pewarnaan Wright, eritrosit akan berwarnakemerah-merahan karena
mengandung hemoglobin. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari dan akan
dihancurkanbila mencapai umurnya oleh limpa.

Faktor-faktor yang memengaruhi eritropoiesis adalah :


1. Erythropoietin atau hematopoietin / hemopoietin (EPO) adalah cytokine
glikoprotein yang disekresikan oleh ginjal sebagai respons terhadap hipoksia
seluler, yang berperan merangsang produksi sel darah merah (erythropoiesis)
di sumsum tulang.
2. Hormon peptida hepcidin adalah hormon yang dihasilkan hati dan berperan
dalam pengaturan produksi hemoglobin dengan demikian mempengaruhi
eritropoiesis.
3. Vitamin B12 (cobalamin) dan Vitamin B9 (Asam Folat). Kedua vitamin
tersebut berperan terhadapa maturasi erythrocyte.

Anda mungkin juga menyukai