Hani Nur Indah A - Resume Hematopoiesis Dan Eritropoiesis
Hani Nur Indah A - Resume Hematopoiesis Dan Eritropoiesis
NIM : 20118035
Kelas : D4-TLM/3B
B. Hematopoiesis
Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel darah dari
sel stem sel. Pada proses ini terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang
terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan
jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.
Maturasi merupakan proses pematangan sel darah. Diferensiasi menyebabkan
beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
C. Eritropoiesis
Eritropoiesis adalah proses pembentukan sel darah merah. Eritropoiesis berjalan
dari sel induk melalui sel progenitor CFUGEMM (colony-forming unit granulocyte,
erythroid, monocyte and megakariocyte / unit pembentuk koloni granulosit, eritroid,
monosit dan megakariosit), BFUE (burst-forming unit erythroid / unit pembentuk
letusan eritroid) dan CFU eritroid (CFUU) menjadi prekusor eritrosit yang dapat
dikenali pertama kali di sumsum tulang, yaitu pronormoblas. Pronormoblas adalah sel
besar dengan sitoplasma biru tua, dengan inti di tengah dan nukleoli, serta kromatin
yang sedikit menggumpal. Eritropoiesis diatur oleh hormon eritropoietin, yaitu suatu
polipeptida yang sangat terglikosikasi yang terdiri dari 165 asam amino dengan berat
molekul 30400.
1. Rubiblast
Rubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritroblast, merupakan sel termuda
dalam sel eritrosit. Sel iniberinti bulat dengan beberapa anak inti dan kromatin yang
halus. Ukuran sel rubriblast bervariasi 18-25 mikron. Dalam keadaan normal jumlah
rubriblast dalam sumsum tulang adalah kurang dari 1 % dari seluruh jumlah sel
berinti.
2. Prorubrisit
Prorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast basofilik. Ukuran
lebih kecil dari rubriblast. Jumlahnya dalam keadaan normal 1-4 % dari seluruh sel
berinti.
3. Rubrisit
Rubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast polikromatik. Inti
sel ini mengandung kromatin yangkasar dan menebal secara tidak teratur, di beberapa
tempat tampak daerah-daerah piknotik. Pada sel ini sudah tidak terdapat lagi anak inti,
inti sel lebih kecil daripada prorubrisit tetapi sitoplasmanya lebih banyak,
mengandung warna biru karena asam ribonukleat (ribonucleic acid-RNA) dan merah
karena hemoglobin. Jumlah sel ini dalam sumsum tulang orang dewasa normal adalah
10-20 %.
4. Metarubrisit
Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast ortokromatik. Inti sel ini
kecil padat dengan strukturkromatin yang menggumpal. Sitoplasma telah
mengandung lebih banyak hemoglobin sehingga warnanya merahwalaupun masih ada
sisa-sisa warna biru dari RNA. Jumlahnya dalah keadaan normal adalah 5-10%.
5. Retikulosit
Pada proses maturasi eritrosit, setelah pembentukan hemoglobin dan penglepasan inti
sel, masih diperlukanbeberapa hari lagi untuk melepaskan sisa-sisa RNA. Sebagian
proses ini berlangsung di dalam sumsum tulang dansebagian lagi dalam darah tepi.
Setelah dilepaskan dari sumsum tulang sel normal akan beredar sebagai
retikulositselama 1-2 hari. Dalam darah normal terdapat 0,5– 2,5% retikulosit.
6. Eritrosit
Eritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkaf dengan ukuran diameter
7-8 mikron dan tebal 1,5- 2,5 mikron. Bagian tengah sel ini lebih tipis daripada bagian
tepi. Dengan pewarnaan Wright, eritrosit akan berwarnakemerah-merahan karena
mengandung hemoglobin. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari dan akan
dihancurkanbila mencapai umurnya oleh limpa.