Anda di halaman 1dari 2

1.

Critical review dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Prosedur Analitis dan
Pemahaman Resiko Audit Terhadap Pengembangan Program Audit”
a. Prosedur analitis merupakan evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan
mempelajari hubungan di antara data keuangan yang dibuat dengan mempelajari
hubungan di antara data keuangan dan data non keuangantermasuk perbandingan
yang diharapkan oleh auditor.
b. Resiko Audit, keberadaan resiko harus mendapat perhatian, karena resiko akan
mempengaruhi suatu transaksi pencatatannya, perlakuan akuntansinya, akhirnya
akan mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan. Hal ini menunjukkan
bahwa resiko bisnis akan mempengaruhi resiko audit.
c. Pengembangan program audit merupakan kelanjutan langkah perencanaan audit,
yaitu melakukan pengujian, baik pengujian pengendalian dan pengujian substantif,
maupun pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian saldo akhir akun yang
dilakukan selama audit berlangsung, sehingga auditor memperoleh keyakinan
memadai tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.

Pada penelitian tersebut, menggunakan sampel penelitian dipilih sebanyak 13 KAP


yang terdaftar di komisariat daerah IAI Bandung, dengan responden masing-masing
KAP sebanyak 5 atau total 65 responden.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara prosedur
analitis dengan pemahaman resiko audit. Besarnya hubungan antara prosedur analitis
dengan pemahaman resiko sebesar 0,872 dengan tingkat signifikan di bawah 5%.
Besarnya pengaruh prosedur analitis dan pemahaman resiko patut dipertimbangkan
dan mempunyai pengaruh sigifikan terhada pengembangan program audit, ini sesuai
dengan standar auditing. Namun, penelitian ini memiliki kekurangan yaitu pada
pengambilan sampel penelitian yang terbatas pada KAP yang berada di komisariat IAI
daerah Bandung, tidak mencakup keseluruhan KAP. Indikator penelitian terbatas
hanya pada prosedur analitis dan pemeahamam resiko audit.
2. Bagaimana auditor mengubah strategi audit jika risiko berlevel risiko laporan
keuangan versus level risiko asersi? Dalam Standar Akuntansi Seksi 312, resiko audit
dan materialitas audit dalam pelaksanaan audit mengharuskan auditor untuk
mempertimbangkan materialitas dalam perencanaan audit dan penilaian terhadap
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia. Dalam laporan audit atas laporan keuangan, auditor
tidak dapat memberikan jaminan bagi klien atau pemakai laporan keuangan yang lain,
bahwa laporan keuangan audita adalah akurat. Hal ini karena akan memerlukan waktu
dan biaya yang jauh melebihi manfaat yang dihasilkan.

Apabila strategi audit resiko berlevel resiko laporan keuangan versus level resiko
asersi yaitu aditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas yaitu:
a. Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit dengan
membuat estimasi materialitas karena terdapat hubungan terbalik antara jumlah
dalam laporan keuangan yang dipandang material oleh auditor dengan jumlah
pekerjaan audit yang diperlukan untuk menyatakan kewajaran laporan keuangan.
b. Pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit.

Auditor harus mempertimbangkan resiko audit dan materialitas baik dalam


merencanakan audit dan merancang prosedur audit dan mengevaluasi apakah laporan
keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Auditor harus
mempertimbangkan resiko audit pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat akun
individual atau golongan transaksi.

Anda mungkin juga menyukai