DASAR KULINARI
NIM : 201902021
S1 GIZI 2019/2020
A. TUJUAN
Mahasiswa/i dapat membuat masakan makanan pokok
Mahasiswa/i dapat membuat masakan sayuran
Mahasiswa/i dapat membuat masakan lauk protein hewani
Mahasiswa/i dapat membuat masakan lauk protein nabati
B. DASAR TEORI
Makanan pokok
Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi dasar. Makanan pokok biasanya tidak
menyediakan keseluruhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, oleh karenanya biasanya
makanan pokok dilengkapi dengan lauk pauk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi
seseorang dan mencegah kekurangan gizi. Makanan pokok berbeda-beda sesuai dengan
keadaan tempat dan budaya, tetapi biasanya berasal dari tanaman, baik dari serealia
seperti beras, gandum, maupun umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, talas dan
singkong. Roti, mi (pasta), nasi, bubur dan sagu dibuat dari sumber-sumber tersebut.
Sayuran
Sayur-sayuran merupakan sumber serat pangan yang mudah ditemukan dalam bahan
pangan dan hampir selalu terdapat pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik
dalam keadaan mentah (lalapan segar) atau setelah diolah menjadi berbagai macam
bentuk masakan. Sayuran merupakan sumber zat besi dan mineral, serta vitamin B
kompleks yang baik bagi tubuh (Behrman dkk., 1996). Serat pangan pada sayur juga
menguntungkan bagi kesehatan yaitu berfungsi mengontrol berat badan atau kegemukan
(obesitas), menanggulangi penyakit diabetes, mencegah gangguan gastrointestinal,
kanker kolon, serta mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit kardiovaskuler
(Santoso, 2011).
Sumber nabati dan sumber hewani
Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu bahan pangan
asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan pangan nabati
adalah bahan-bahan makanan yang bersal dari tanaman (bias berupa akar, batang, dahan,
daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau
bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani
merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan
dasarnya dari hasil hewan. Keduanya bahan pangan memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula. Bahan pangan
hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan
dasarnya berasal dari hasil hewani.
C. ALAT
F. TERTIB KERJA
HASIL
PEMBAHASAN
Nasi jagung
Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomis serta
mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama
karbohidrat dan protein setelah padi.
Kandungan gizi jagung memiliki komposisi zat-zat makanan yang lebih komplet dari
pada beras. Selain sebagai sumber utama karbohidrat, juga mengandung zat gizi lain
seperti: Energi (150,00kal), Protein (1,600g), Lemak (0,60g), Karbohidrat (11,40g),
Kalsium (2,00mg), Fosfor (47,00mg), Serat (0,40g), Besi (0,30mg), Vit A (30,00 RE),
Vit B1 (0.07mg), Vit B2 (0,04mg), Vit C (3,00mg), Niacin (60mg), dengan kandungan
karbohidrat 74,26 g per 100g porsi edible menghasilkan total energi 365 Kcal (USDA,
2008) yang sangat berpotensi sebagai alternatif makanan pokok.
Beras jagung menurut Richana dan Suarni (2007) merupakan hasil proses pemberasan
yang meliputi sortasi, penyosohan, hulling dan polishing dengan bahan baku jagung
kering pipil.
Selain itu beras jagung juga memiliki banyak manfaat antara lain:
Sumber energy
Mencegah Risiko Kanker Advertise
Mengobati gangguan pencernaan
Mencegah anemia
Untuk program diet
Membantu meningkatkan kesehatan tulang
Sayur lodeh
Sayur lodeh (bahasa Jawa: ꦗꦔꦤ꧀ꦭꦺꦴꦝꦺꦃ, translit. Jangan lodhèh) adalah masakan
sayur yang berkuah santan khas Indonesia, terutama di daerah Jawa Tengah. Sayur lodeh
mempunyai berbagai macam variasi terutama pada bumbunya, ada yang santannya
berwarna putih dan ada juga yang santannya berwarna kuning kemerahan.
Bahan-bahan yang sering digunakan yaitu labu ,wortel, nangka muda , kacang
panjang, terung, petai, tempe, cabai, jagung kecil dan santan. Resep masakan yang enak
dan gurih ini sangat menyegarkan dan cocok jika dipadukan dengan serundeng daging,
empal daging, telur asin dan ikan tongkol. Dan biasanya dihidangkan bersama
dengan sambal.
Komposisi isian dalam sayur lodeh cukup beragam. Seperti pada lodeh tujuh warna
terdapat bahan kluwih, terong, labu, kacang panjang, daun melinjo, kulit buah melinjo,
serta tempe. Seluruh bahan yang ada bernilai gizi tinggi karena mengandung serat,
vitamin, dan mineral.
Sebagai contoh, terong dan daun melinjo kaya akan kandungan antioksidan yang
bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Kacang panjang merupakan sumber protein
yang mengandung asam folat, serta labu kuning mengandung karbohidrat kompleks dan
serat.
Lalu, dalam pengolahannya ditambahkan santan yang memiliki kandungan lemak yang
bagus bagi tubuh. Kendati begitu dalam proses memasak dianjurkan untuk tidak terlalu
lama supaya lemak dalam santan tidak berubah menjadi lemak jenuh yang
membahayakan kesehatan. Konsumsi santan juga tidak disarankan terlalu sering agar
tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Telur dan tahu balado
Balado adalah teknik memasak khas Minangkabau dengan cara menumis cabe giling
dengan berbagai rempah, biasanya bawang merah, bawang putih, jeruk nipis. Berbeda
dengan sambal lain yang hanya menggunakan cabe giling sebagai pendamping makanan
dengan cara dicelup, balado dihidangkan dengan cara diimasak kembali dengan berbagai
jenis masakan seperti dendeng, teri, ikan goreng, ayam goreng, bebek goreng, telur rebus,
dan tempe goreng. Tindakan menambahkan cabe dan rempah dipercaya membuat
makanan bertambah awet.
Cabe yang lazim digunakan adalah cabe keriting merah, walaupun kenyataannya
masakan balado dengan cabe hijau juga populer.
Sebenarnya penggunaan kata Balado sendiri digunakan setelah kata benda, Misalnya Ikan
Balado (Ikan+Cabe), Gulai Balado, Sayur Bayam Balado, Dendeng Balado. Bukan
Balado dendeng maupun Balado Ikan. Penggunaan kata Balado sebelum kata benda
merupakan penyalahgunaan bahasa sehingga menghilangkan arti sebenarnya
dalam bahasa aslinya.
Telur merupakan sumber protein yang sangat baik disamping susu. Telur kaya akan
asam-asam amino, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein telur merupakan
protein yang bermutu tinggi dan mudah dicerna. Dalam telur protein lebih banyak
terdapat pada kuning telur, yaitu sebanyak 16,5% sedangkan pada putih telur sebanyak
10,9%. Disisi lain, hampir semua lemak terdapat pada kuning telur, yaitu mencapai 32%,
sedangkan pada putih telur terdapat lemak dalam jumlah sedikit. Dengan kata lain, putih
telur merupakan sumber protein, sedangkan kuning telurnya merupakan sumber lemak.
Vitamin dalam telur
Bagus untuk pertumbuhan.
Metabolisme energi.
Perkembangan sel darah merah.
Penglihatan.
Fungsi sistem saraf yang sehat.
Nutrisi antioksidan.
Sedangkan tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat melalui
proses pengolahan kedelai (Glycine sp.) dengan cara pengendapan proteinnya, dengan
atau tidak ditambah bahan lain yang diizinkan (Badan Standarisasi Nasional, 1998).
Tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 1- 6%. Tahu
juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, natrium;
serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Kandungan asam lemak jenuhnya
rendah dan bebas kolesterol (Santoso, 2005).
Manfaat tahu antara lain:
Cegah Osteoporosis.
Mengurangi Risiko Diabetes.
Meregenerasi Kulit.
Cegah Anemia.
Mengurangi Rambut Rontok.
Memperbaiki Kerusakan Kulit.
Mencegah Menopause Dini
J. DOKUMENTASI
K. DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37745175/MAKANAN_POKOK_docx
http://e-journal.uajy.ac.id/6537/2/BL101153.pdf
https://docplayer.info/72906810-Pengertian-bahan-pangan-hewani-dan-nabati-
dan-pengolahannya.html
https://www.academia.edu/9273834/LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGOLAHA
N_JAGUNG_ALL_
https://id.wikipedia.org/wiki/Sayur_lodeh
http://m.jurnal-sejarah.com/en4/2322-2219/Sayur-
Lodeh_83754_peradaban_jurnal-sejarah.html
https://ugm.ac.id/id/berita/19338-ahli-gizi-ugm-paparkan-manfaat-sayur-lodeh-
bagi-tubuh
https://id.wikipedia.org/wiki/Balado
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/4abc345c15d977663cfde
17db0d4c169.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/7912/3/BL201188.pdf