Anda di halaman 1dari 31

TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN

STANDAR UMUM RUMAH SAKIT

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Mashita Inayah R. (17/412213/KU/19926)

Meika Mergian R. (17/409073/KU/19631)

Melia Lichwan (17/412214/KU/19927)

Mentari Adinda Ayu P. (17/414370/KU/20051)

PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019
BAB I. PENDAHULUAN

A. TINJAUAN PUSTAKA
Manusia membutuhkan berbagai zat gizi untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan pangan yang dibutuhkan tubuh untuk
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses
kehidupan. Tidak hanya orang sehat yang membutuhkan gizi melainkan juga pasien yang
berada di rumah sakit. Kebutuhan gizi pada pasien tersebut diatur dalam bentuk diet untuk
membantu mempercepat kesembuhan pasien sehingga masa perawatan dapat diperpendek.
Pengaturan gizi pasien tersebut bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan atau
mempertahankan status nutrisi pasien tetapi juga untuk meningkatkan atau mempertahankan
daya tahan tubuh dalam menghadapi penyakit / cedera khususnya infeksi serta membantu
kesembuhan pasien dari penyakit / cederanya dengan memperbaiki jaringan yang rusak serta
memulihkan keadaan homeostasis yaitu keadaan seimbang dalam lingkungan internal tubuh
yang normal / sehat. Pada umumnya rumah sakit memiliki standar makanan untuk pasien,
yaitu standar makanan secara umum dan standar makanan secara khusus. Standar makanan
ini disesuaikan dengan pengaturan gizi pada pasien.
1. Pengaturan secara umum
Pengaturan gizi secara umum, biasanya tidak memerlukan diet khusus. Diet umum
hanya berdasarkan pada jenis makanan yang diberikan kepada pasien. Jenis makanan
yang umum diberikan adalah Makanan Biasa dan Makanan Lunak.
2. Pengaturan secara khusus
Makanan khusus atau diet khusus umumnya dalam penyajian dikombinasikan dengan
Makanan Biasa atau Makanan Lunak. Terdapat beberapa macam pengaturan diet
khusus yang umum disediakan di rumah sakit yang disesuaikan dengan penyakit
pasien, seperti diet untuk pasien DM, jantung, pasca bedah, diet garam, dll.

B. TUJUAN PUSTAKA
1. Mengetahui jenis-jenis makanan standar rumah sakit.
2. Mengetahui proses pembuatan makanan standar rumah sakit.
3. Mengetahui kandungan gizi dari makanan standar rumah sakit.

BAB II. ISI

A. HASIL PRAKTIKUM
1. Makanan Lunak (Kelompok 8)
Menu Malam : Bubur nasi, bistik daging cincang, tahu kukus, sup wortel buncis, jus
jambu
Selingan : Biskuit
Bubur nasi
Bahan Takaran Cara Memasak
 Beras  100 g 1. Beras dicuci dan dimasak bersama air dan
 Air  800 ml garam hingga menjadi kental.

 Garam  1 sdt 2. Bubur yang kurang matang akan terpisah


antara beras dan air, biji beras tidak lembut.
3. Aduk hingga beras menjadi bubur
4. Sajikan bubur

Soup Wortel Buncis


Bahan Takaran Cara Memasak
 Buncis  50 gram 1. Rebus kaldu samapi mendidih
 Wortel potong  50 gram 2. Masukkanlah bawang putih dan seledri,
dadu  2 butir masak sampai harum
 Bakso ayam  1 siung 3. Masukanlah bahan-bahan utama yaitu wortek,

 Bawang putih, buncis, bakso ayam, maerica bubuk, garam,


 0,5 batang
 Daun bawang gula dan pala bubuk
 ¼ sdt
4. Tambahkanlah daun bawang dan macaroni
 Garam dan dula  ½ sdt
yang telah direbus
pasir  1 tangkai
5. Diamkan sebentar kemudian angkat
 Merica bubuk  10 gram
6. Sajikan tabura bawang goreng diatasnya
 Seledri  ½ sdt
 Macaroni
 Pala bubuk

Tahu Kukus
Bahan Takaran Cara Memasak
 Tahu  100 gram 1. Lubangi tahu, keruk isinya, lalu hancurkan,
 Kuning telur  1 butir dan sisihkan

 Daun bawang  1 cm irisan 2. Campur tahu yang sudah dihancurkan dengan

 Garam  ¼ sdt saun bawang putih, jahe, garam, dan kuning


telur, aduk hingga rata
 Bawang putih  1 siung
3. Masukkan adonan daging ke dalam tahu yang
 Jahe  1 iris
sudah dilubangi, kukus hingga matang,
angkat, dan hidangkan

Bistik Daging Cincang


Bahan Takaran Cara Memasak
 Daging cincang  50 gram 1. Campur daging dengan semua bahan bistik
 Bawang  10 gram 2. Ratakan, pipihkan dengan ketebalan ± 1 cm
Bombay  1 sdt 3. Panaskan minyak, goreng daging, balik 1 kali
 Bawang merah  1 sdm saja hingga semua sisinya matang tiriskan

 Tepung roti  1 butir


 Putih telur Cara Membuat Saus:
 1 sdt
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih
 Susu bubuk  Sesuai selera
hingga harum
 Garam  Sesuai selera
2. Masukkan air kaldu, tambahkan semua bunbu
 Gula pasir  Sesuai selera
tertulis di atas
 Pala  Sesuai selera
1. Masukkan larutan maizena sampai diperoleh
 Lada  Sesuai selera
kekentalan yang di inginkan
 Kecap Bahan Saus:
Bahan Saus:  1 sdm
 Margarin  1 butir
 Bawang merah  10 gram
 Bawang  100 ml
Bombay  1 sdm
 Air kaldu  1 sdt
 Saus tomat  1 sdt
 Kecap manis  1 sdt
 Saus inggris  Sesuai selera
 Maizena  Sesuai selera
 Garam  Sesuai selera
 Pala  Sesuai selera
 Merica
 Gula pasir
Jus Jambu
Bahan Takaran Cara Memasak
 Jambu biji  110 gram 1. Kupas kulit jambu biji
 Gula pasir  1 sdm 2. Potong dadu atau kecil-kecil buah jambu

 Air  200 liter 3. Masukkan semua bahan ke dalam blender


4. Sajikan jus jambu yang telah di blender ke
gelas

Total kalori dari makan malam


 Energi : 456 kkal
 Protein : 23 gram
 Lemak : 16 gram
 Karbohidrat : 53 gram
Total kalori dari selingan
 Energi : 175 kkal
 Protein : 4 gram
 Lemak :-
 Karbohidrat : 40 gram
Komentar Instruktur : tidak ada komentar khusus dari instruktur untuk makanan lunak.

2. Makanan Saring (Kelompok 9)


Menu Malam : Bubur tepung beras, bola daging bumbu kuning, tim tahu, sari jeruk
Selingan : Puding hunkwe

Bubur tepung beras


Bahan Takaran Cara Memasak
 Tepung beras  30 gram 1. Siapkan santan kemudian bagi menjadi 2
 Santan cair  150 ml bagian

 Garam  Secukupnya 2. Masukkan salah satu santan ke dalam panci


3. Tambahkan garam, kemudian masak hingga
mendidih
4. Campur tepung beras dengan santan yang
satunya. Aduk hingga rata kemudian tuang
ke oanci
5. Aduk pelan-pelan dengan api kecil. Tunggu
hingga matang, dan sajikan

Bola daging bumbu kuning


Bahan Takaran Cara Memasak
 Daging ayam  60gram 1. Aduk daging giling, telur, bawng putih,
giling  1butir garam, dan gula pasir. Bua menjadi bulat-
 Telur ayam  1 siung bulat
 Bawang putih  Secukupnya 2. Goreng bulatan daging dalam sedikit minyak

 Garam sampai matang. Sisihkan


 Secukupnya
 Gula pasir 3. Tumis bumbu halus sampai harum.
 20 ml
Tambahkan gula garam, daun salam dan
 Minyak goring Bahan bumbu
lengkuas. Aduk rata. Cicipi dan koreksi rasa
Bahan bumbu kuning
4. Masukkan bola daging yang sudah di goreng.
kuning  1 lembar
Aduk sampai daging terbalut uah
 Daun salam  2 cm
5. Tuang santan cair. Masak sambil sesekali
 Lengkuas  Secukupnya
diaduk sampai matang
 Garam  Secukupnya
6. Tuang ke dalam mangkok dan sajikan
 Gula  100 ml
 Santan cair  5 ml
 Minyak goreng Bumbu halus
Bumbu halus  1 butir
 Kemiri  ½ sdt
 Ketumbar  2 siung
 Bawang merah  1 siung
 Bawang putih  2 kunyit
 kunyit

Tim tahu
Bahan Takaran Cara Memasak
 Tahu  100 g 1. Kocok telur sampai rata, masukan tahu, bejek
 Telur  35 g sampai halus
 Wortel  20 g
 Daun bawang  10 g 2. Masukkan bumbu-bumbu, bawang putih,
 Bawang putih  1 siung daun bawang, juga wortel. Aduk sampai rata
 Garam  Secukupnya
3. Kukus selama 15-20 menit. Hidangkan.
 Merica  Secukupnya

Sari jeruk
Bahan Takaran Cara Memasak
 Jeruk  50 g 1. Peras satu buah jeruk.
 Gula  26 g 2. Tambahkan gula dan air matang.
 Air  350 ml
3. Sari jeruk disajikan sebanyak 350 ml

Pudding hunkwe
Bahan Takaran Cara Memasak
 Tepung  30 g 1. Masukkan semua bahan sekaligus kemudian
hunkwe  100 ml aduk sampai mengental dan padat
 Santan cair  25 g
 Gula pasir  ¼ sdt 2. Matikan api ketika adonan sudah mendidih
 Garam 3. Masukkan ke dalam cetakan. Angkat dan
sajikan

Total pemenuhan energi dari makan malam


 Energi : 850 kkal
 Protein : 27.2 gram
 Lemak : 50.5 gram
 Karbohidrat : 60.5 gram
Total pemenuhan energi dari selingan
 Energi : 305 kkal
 Protein : 2.4
 Lemak : 10
 Karbohidrat : 48 gram
Komentar instruktur : secara keseluruhan baik, tetapi untuk bola-bola dagingnya agak
keras untuk ukuran makanan saring. Untuk bubur tepung beras, diberikannya tepung
beras ketan sehingga hasil yang didapat menjadi lengket seperti lem.

3. Makanan Cair (Kelompok 10)


Formula WHO
Komersial : Hepatosol
Takaran
Bahan Cara Memasak
F75 F100 F135
 Susu skim  2,5 g  8,5 g  9g 1. Campur gulapasir dan minyak
 Gula pasir  10 g  5g  6,5 g hingga rata

 Minyak jagung  3g  6g  7,5 g 2. Tambahkan susu skim sembari

 Larutan elektrolit  2 mL  2 mL  2,7 mL diaduk


3. Campurkan larutan elektrolit
 Air  100 cc  100 cc  100 cc
terlebih dahulu kemudian air
mendidih ke dalam adonan
sedikit demi sedikit hingga
volume 100 ml
4. Saring dan sajikan
Total pemenuhan dari Formula WHO
F75 F100 F135
Energi 75 kkal 100 kkal 135 kkal
Protein 0,9 gr 2,9 gr 3,3 gr
Lemak 24 gr 53 gr 77 gr

Total pemenuhan dari hepatosol


 Energi : 380 kkal
 Protein : 12 gram
 Lemak : 15 gram
 Karbohidrat : 49 gram
Komentar Instruktur : Untuk formula WHO, minyak masih belum tercampur merata,
namun untuk kekentalannya baik dan pasti dapat melewati NGT (naso gastric tube).
4. Makanan Cair (Kelompok 11)
Modisco
Komersial : Peptisol
Takaran
Bahan Modisco I Modisco Modisco Cara Memasak
Modisco 0,5
II III
 Susu FCM  -  -  -  12 g 1. Aduk minyak dan
 Susu skim  10 g  10 g  10 g  - gula pasir hingga

 Gula pasir  5g  5g  5g  7,5 g rata.

 Minyak jagung  2,5 g  5g  5g  5g 2. Tambahkan susu


sambil diaduk.
 Air  100 cc  100 cc  100 cc  100 cc
3. Masukkan air
mendidih 100 ml
sedikit demi sedikit
hingga tercampur
rata, saring, dan
sajikan.
Total pemenuhan dari Formula WHO
Modisco 0,5 Modisco I Modisco II Modisco III
Energi 80 kkal 100 kkal 100 kkal 130 kkal
Protein 3,5 gr 3,5 gr 3,5 gr 3 gr
Lemak 2,5 gr 3,5 gr 4 gr 7,5 gr

Total pemenuhan dari Peptisol


 Energi : 250 kkal
 Protein : 13 gram
 Lemak : 3 gram
 Karbohidrat : 43 gram
Komentar Instruktur : Tidak ada komentar khusus dari instruktur untuk makanan cair
Modisco dan Peptisol.

5. Makanan Cair: Zonde Lengkap dan Entramix (kelompok 12)


Zonde Lengkap
Bahan Takaran Cara Memasak
Wortel 80 g 1. Potong wortel dan tempe bentuk dadu
80 g
Tempe 2. Rebus ikan gabus, wortel dan tempe sampai matang
40 g
Ikan gabus fillet dan dinginkan
20 g
Tepung beras 3. Encerkan susu FCM dan susu skim dengan air matang
25 g
Susu FCM dan sisihkan
75 g
Gula pasir 4. Campur gula pasir dan minyak jagung dalam gelas
25 g
Telur ayam yang telah disediakan
1000 cc
Air 5. Encerkan tepung beras dengan air matang
20 cc
Minyak jagung 6. Kocok telur hingga rata lalu timbang sesuai kebutuhan,
40 g
Susu skim sisihkan
7. Blender ikan gabus, wortel dan tempe yang telah
dingin dan tambahkan sedikit air
8. Rebus hingga mendidih, tambahkan air matang hingga
mencapai volume 800 ml
9. Masukkan susu FCM dan susu skim ke dalam rebusan
air terlebih dahulu kemudian campurkan gula pasir dan
minyak jagung
10. Masukkan tepung beras yang sudah diencerkan
11. Panaskan sebentar sambil diaduk, matikan kompor
kemudian tambahkan telur yang telah dikocok
12. Aduk perlahan hingga tercampur, saring dan sajikan

Entramix (Komersial)
Bahan Takaran Cara Membuat
Bubuk entramix 58 g 1. Ambil bubuk Entramix dari kemasan, sejumlah yang
Air 200 cc dibutuhkan
2. Seduh dengan air hangat
3. Aduk hingga tercampur merata
4. Entramix siap diminum atau diberikan melalui sonde
Kandungan Zat Gizi
Zonde Lengkap Zonde Lengkap
Entramix
(per 1000 cc) (per 250 cc)
Energi 1030,4 kkal 257,6 kkal 260 kkal
Protein 47,6 gr 11,9 gr 10 gr
Lemak 31,9 gr 7,9 gr 8 gr
Karbohidrat 141,9 gr 35,5 gr 37 gr

Komentar instruktur untuk kelompok 12: Konsistensi zonde lengkap yang dibuat
masih terlalu kental (kurang encer), namun tetap masih bisa lolos ketika diujicobakan
pada NGT (naso gastric tube). Selain itu, minyak pada zonde lengkap masih nampak
terpisah (belum tercampur secara merata/homogen). Agar minyak tercampur merata
dengan bahan lain, maka instruktur member saran agar selama pemasakan dilakukan
pengadukan secara terus menerus.

6. Makanan Cair: Zonde Rendah Protein (Kelompok 13)

Zonde Rendah Protein


Bahan Takaran Cara Memasak
Susu FCM 50 gr 1. Campur gula pasir dan minyak jagung dalam gelas
Tepung beras 25 gr yang telah disediakan, sisihkan
Gula pasir 100 gr 2. Blender apel yang telah diiris kecil-kecil bersama
Minyak jagung 20 gr tepung beras hingga halus
Apel hijau 100 gr
3. Campurkan dengan susu FCM dan susu skim yang
Susu skim 15 gr
telah diencerkan sebelumnya
Air 1000 cc
4. Rebus sebentar hingga mendidih dengan 1000 ml air
(hindari campuran menggumpal dan mengental)

5. Masukkan campuran minyak dan gula pasir

6. Aduk kuat hingga rata, saring zonde hingga


menghasilkan cairan 1000 ml
Nephrisol (Komersial)
Bahan Takaran Cara Membuat
Bubuk Nephrisol 60 g 1. Ambil bubuk Nephrisol dari kemasan, sejumlah yang
Air 200 cc dibutuhkan
2. Seduh dengan air hangat
3. Aduk hingga tercampur merata
4. Nephrisol siap diminum atau diberikan melalui sonde

Kandungan Zat Gizi


Zonde Rendah Protein Zonde Rendah Protein
Nephrisol
(per 1000 cc) (per 250 cc)
Energi 1002,6 kkal 250,6 kkal 260 kkal
Protein 18,7 gr 4,7 gr 5 gr
Lemak 30,4 gr 7,6 gr 6 gr
Karbohidrat 81,8 gr 20,5 gr 47 gr

Komentar instruktur untuk kelompok 13: Zonde rendah protein yang dibuat
berdasarkan resep standar masih sedikit kental dan minyak yang menjadi salah satu bahan
dalam pembuatan masih nampak di bagian permukaan. Kemungkinan hal tersebut
dikarenakan oleh kurangnya pengadukan sehingga minyak tidak tercampur menjadi larutan
homogen. Namun, ketika diujicobakan ke dalam NGT (naso gastric tube), zonde rendah
protein tetap mengalir secara lancar.

7. Makanan Cair: Zonde DM (Kelompok 14)

Zonde DM
Bahan Takaran Cara Memasak
Wortel 75 gr 1. Potong wortel dan tempe bentuk dadu
Tempe 20 gr 2. Rebus wortel dan tempe sampai matang dan blender
Tepung beras 80 gr setelah dingin
Susu FCM 25 gr
Susu skim 25 gr 3. Encerkan tepung beras, susu skim dan susu FCM
Gula pasir 25 gr dengan air hingga rata
Air 1000 cc 4. Campurkan tempe dan wortel yang telah diblender
dengan tepung beras, susu skim, susu FCM dan gula
pasir

5. Tambahkan air hingga 1000 ml, rebus dan aduk hingga


matang

6. Saring dan sajikan


Diabetasol (Komersial)
Bahan Takaran Cara Membuat
Bubuk Diabetasol 60 gr 1. Ambil bubuk Diabetasol dari kemasan, sejumlah yang
Air 200 cc dibutuhkan
2. Seduh dengan air hangat
3. Aduk hingga tercampur merata
4. Diabetasol siap diminum atau diberikan melalui
sonde

Kandungan Zat Gizi


Zonde DM (per 1000 cc) Zonde DM (per 250 cc) Diabetasol
Energi 787,2 kkal 196,8 kkal 260 kkal
Protein 42,9 gr 10,7 gr 16 gr
Lemak 19 gr 4,8 gr 13 gr
Karbohidrat 113,5 gr 28,4 gr 13 gr

Komentar instruktur untuk kelompok 14: Kekentalan zonde DM yang dibuat telah
sesuai. Diabetasol memiliki aroma yang lebih kuat dibanding zonde DM buatan manual.
Selain itu, prakikan harus lebih memahami perbandingan zat gizi antara zonde DM dan
Diabetasol.

B. PEMBAHASAN
Standar umum makanan rumah sakit berdasarkan konsistensi:
1. Makanan Biasa
a. Pengertian
Makanan biasa merupakan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi
bentuk, tekstur, dan aroma yang normal. Susunan hidangannya seimbang dan sesuai
kebutuhan gizi individu yang penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus.
Sebaiknya makanan mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna.
b. Indikasi
Makanan Biasa diberikan kepada pasien yang penyakitnya tidak memerlukan
makanan khusus.
c. Tujuan Diet
Memberikan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi serta mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
d. Syarat dan Prinsip Diet
- Energi sesuai dengan kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan
istirahat atau aktivitas ringan.
- Protein 10 – 15% dari kebutuhan energi total.
- Lemak 20 – 30% dari kebutuhan energi total.
- Karbohidrat 55 – 70% dari kebutuhan energi total.
- Cukup vitamin, mineral, air, dan kaya serat.
- Makanan tidak merangsang saluran cerna.
- Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.

2. Makanan Lunak
a. Pengertian
Makanan lunak merupakan makanan dengan tekstur mudah dikunyah, ditelan,
serta dicerna dibandingkan dengan makanan biasa. Makanan lunak mengandung
cukup zat gizi. Makanan ini dapat diberikan langsung atau sebagai perpindahan dari
makanan saring ke makanan biasa.
b. Indikasi
Makanan ini dapat diberikan kepada pasien dengan kenaikan suhu badan yang
tidak terlalu tinggi, pasien pasca operasi, atau pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, serta sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.

c. Tujuan Diet
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna
sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
d. Syarat dan Prinsip Diet
i. Energi, protein, dan zat gizi lain cukup.
ii. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau cincang, sesuai dengan keadaan
penyakit serta kemampuan makan pasien.
iii. Makanan diberikan dalam porsi sedang, dengan 3 kali makan utama dan 2 kali
makanan selingan.
iv. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang, serta rendah serat.

3. Makanan Saring
a. Pengertian
Makanan saring adalah makanan semi padat dengan tekstur lebih halus daripada
makanan lunak sehingga mudah ditelan dan dicerna. Makanan ini dapat diberikan
sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. Makann saring
memiliki nilai gizi yang sedikit kurang adekuat serta kurang seimbang karena rendah
serat dan vitamin C.
b. Indikasi
Makanan saring diberikan kepada pasien pasca operasi tertentu, pasien infeksi
akut termasuk infeksi saluran cerna, pasien dengan kesulitan menelan atau
mengunyah, atau sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak.
c. Tujuan Diet
Memberikan makanan dalam bentuk semi padat yang mendekati kebutuhan gizi
pasien dengan jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk
makanan yang lebih padat.
d. Syarat dan Prinsip Diet
i. Rendah serat.
ii. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat , yaitu selama 1-3 hari, hal ini
dikarenakan kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi serta vitamin dan
mineral.
iii. Makanan dalam bentuk halus atau diblender.
iv. Diberikan dalam porsi kecil dan sering, 6-8 kali sehari.
4. Makanan Cair
a. Pengertian:
Makanan cair merupakan makanan dengan konsistensi cair hingga kental.
Berdasarkan konsistensinya, makanan cair terdiri dari makanan cair jernih, makanan
cair penuh, dan makanan cair kental. Makanan cair diberikan ke pasien dengan
gangguan menelan, gangguan mengunyah, dan gangguan pencernaan makanan yang
disebabkan oleh menurunnya kesadaran, rasa mual, muntah, suhu tinggi, pasca
pendarahan saluran cerna, dan pra serta pasca bedah. Makanan cair dapat diberikan
secara oral atau secara sonde. Makanan cair dapat dibuat dengan susu atau tanpa susu.
Bagi pasien yang tidak tahan dengan susu sapi, dapat diganti dengan susu rendah
laktosa. Pemakaian pemakaian gula dikurangi apabila pasien menjadi kembung/diare.

b. Syarat Makanan Cair:

- Makanan tidak merangsang


- Makanan mengandung cukup energi dan protein
- Mengandung cukup vitamin dan mineral
- Jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan energi dan
kebutuhan cairan
- Pemberian per oral membutuhkan variasi rasa dan rupa
- Pemberian per sonde konsistensinya diatur sehingga mudah memberikan
- Makanan diberikan dalam jumlah kecil dan frekuensi sering (6 – 8 sehari)
- Suhu makanan perlu diperhatikan pada saat memberikan

c. Makanan Cair Jernih


a) Pengertian
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan
kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan di dalam
wadah yang bening. Jenis cairan yang diberikan kepada pasien disesuaikan
dengan keadaan penyakit maupun jenis operasi yang dijalani.
b) Tujuan Diet
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan sedikit
meninggalkan sisa (residu)
- Mencegah dehidrasi
- Menghilangkan rasa haus
c) Syarat Diet
- Makanan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang
- Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat, sehingga nilai gizinya
sangat rendah
- Sangat rendah sisa (residu)
- Mudah diserap dan tidak merangsang saluran cerna
- Diberikan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
- Hanya diberikan selama 1 – 2 hari

d) Indikasi Pemberian
- Pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu
- Keadaan mual dan muntah
- Sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna
d. Makanan Cair Penuh
a) Pengertian
Makanan yang berbentuk cair maupun semi cair pada suhu ruang dengan
kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang apabila diletakkan dalam
wadah yang bening. Jenis makanan tergantung pada keadaan pasien dan
merupakan peralihan dari makanan cair jernih ke makanan cair kental. Terdapat
2 golongan makanan cair penuh yaitu Formula Rumah Sakit (FMRS) dan
Formula Komersial (FK). Terdapat 10 jenis formula komersial :
1. Rendah/bebas laktosa : tidak tahan terhadap laktosa
2. Dengan MCT : malabsorbsi lemak
3. Dengan BCAA : sirosis hati
4. Protein tinggi : katabolisme meningkat
5. Protein rendah : gagal ginjal
6. Protein terhidrolisa : alergi protein
7. Tanpa susu : tidak tahan protein susu
8. Dengan serat : perlu suplemen serat
9. Rendah sisa : reseksi usus
10. Indeks glikemik rendah : Diabetes Mellitus

b) Tujuan Diet
- Memenuhi kebutuhan gizi dalam bentuk cair maupun semi cair
- Meringankan kerja saluran cerna
c) Syarat Diet
- Kandungan energi minimal 1 kkal/ml
- Konsentrasi cairan dapat diberikan secara bertahap mulai dari ½, ¾, hingga
penuh
- Tidak merangsang saluran cerna
- Dapat diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan
protein
- Osmolaritas <400 Mosml
- Dapat diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B kompleks, vitamin C untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
- Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah/bebas laktosa,
formula dengan asam lemak rantai sedang (MCT), formula dengan protein
yang terhidrolisa, formula tanpa susu, formula dengan serat, dan sebagainya
d) Indikasi Pemberian
- Pasien dengan gangguan mengunyah, menelan, atau mencerna makanan padat,
seperti pada operasi mulut/tenggorokan, dan/atau kesadaran menurun
- Dapat diberikan melalui oral, pipa, maupun enteral (NGT), secara bolus atau drip
(tetes)

e. Makanan Cair Kental


a) Pengertian
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau
semi padat pada suhu ruang, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan
mudah ditelan. Makanan ini dapat diberikan langsung kepada pasien sesuai
keadaan penyakit sebagai perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan
saring.
b) Syarat dan Prinsip Diet
- Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
- Cukup energi dan protein
- Diberikan bertahap menuju ke makanan lunak
- Porsi diberikan kecil dan sering setiap 2-3 jam
c) Indikasi Diet
Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan
menelan, serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk ke dalam saluran napas),
seperti pada penyakit yang disertai peradangan, ulkus peptikum, atau gangguan
struktural atau motorik pada rongga mulut. Makanan ini dapat mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh.
d) Tujuan Diet
Memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah, mudah
ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi, yang memenuhi kebutuhan gizi.

5. Zonde Lengkap
Indikasi: Zonde lengkap merupakan nutrisi formula rumah sakit yang tidak berasal dari
pabrikan (dibuat sendiri secara manual) untuk diberikan pada pasien malnutrisi.

6. Zonde Rendah Protein


Indikasi: Zonde rendah protein merupakan nutrisi formula rumah sakit yang tidak berasal
dari pabrikan (dibuat sendiri secara manual) yang diberikan pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal kronis.

7. Zonde DM
Indikasi: Zonde Diabetes Mellitus merupakan nutrisi formula rumah sakit yang tidak
berasal dari pabrikan (dibuat sendiri secara manual) yang diberikan pada pasien dengan
Diabetes Mellitus untuk membantu menstabilkan glukosa darah.
8. Formula Komersial Entramix
a. Komposisi
- Vitamin: A, B1, B2, B5, B6, B7, B9, B12, C, D, E
- Mineral: natrium, kalium, kalsium, besi, fosfor, magnesium, selenium, seng,
nitrogen, klorida, yodium
- Asam amino: glutamine, taurin, valin, fenilalanin, aspartat, treonin, leusin, arginin,
isoleusin, histidin, serin, prolin, glutamate, alanin, tirosin, lisin, glisin, triptofan,
metionin, sistein
- Lain-lain: inulin, omega 3, omega 6
b. Indikasi Diet
Entramix digunakan untuk keperluan medis khusus pada kondisi malnutrisi.
c. Cara Pemberian
Setiap penyajian, 58 gram bubuk susu (4 sendok takar) dilarutkan dalam 200 ml air
hangat untuk menghasilkan 250 kkal

9. Formula Komersial Nephrisol


a. Komposisi
- Vitamin: A, B1, B2, B5, B6, B7, B9, B12, C, D, E
- Mineral: natrium, kalium, kalsium, besi, fosfor, magnesium, selenium, seng,
nitrogen, klorida
- Asam amino: glutamine, taurin, valin, fenilalanin, aspartat, treonin, leusin,
arginin, isoleusin, histidin, serin, prolin, glutamate, alanin, tirosin, lisin, glisin,
triptofan, metionin, sistein
b. Indikasi Diet
Untuk keperluan medis khusus untuk pasien dengan gangguan ginjal kronik pra-
dialisis.
c. Cara Pemberian
Setiap penyajian, 61 gram bubuk susu (4 sendok takar) dilarutkan dalam 200 ml air
hangat untuk menghasilkan 250 ml larutan.
10. Formula Komersial Diabetasol
a. Komposisi:
- Maltodekstrin
- Minyak kedelai
- Kasein
- Protein whey
- Fruktooligosakarida
- Aspartame
- Vitamin
- Mineral
b. Indikasi Diet
Susu komersial Diabetasol ditujukan bagi orang dengan Diabetes Mellitus dengan
kandungan Vitadigest serta indeks glikemik rendah (31) untuk membantu
menstabilkan kadar gula darah pada penyandang diabetes.

c. Cara Pemberian
Setiap penyajian, 60 gram bubuk susu (4 sendok takar) dilarutkan dalam 200 ml air
hangat untuk menghasilkan 250 kkal.

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Jenis-jenis makanan standar rumah sakit adalah
makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, dan makanan cair. Makanan cair
diklasifikasikan menjadi makanan cair jernih, makanan cair penuh, makanan cair kental,
zonde lengkap, zonde rendah protein, dan zonde diabetes mellitus.
2. Pembuatan makanan standar rumah sakit
disesuaikan dengan syarat, prinsip, tujuan, dan indikasi diet yang diberikan kepada
pasien.
3. Kandungan gizi makanan biasa, lunak, dan saring
bergantung dari bahan makanan yang digunakan. Kandungan gizi makanan cair
menggunakan standar WHO (F75, F100, dan F135), Modisco (modisco 0,5; I; II; III), dan
zonde (zonde lengkap, zonde yang disesuaikan dengan jenis diet).

B. SARAN
Dalam pembuatan makanan standar rumah sakit, sebaiknya diperhatikan tekstur, rasa,
aroma, dan warna makanan untuk meningkatkan asupan makan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nurainin, dkk. (2017). Dietetika Penyakit Infeksi. Kemenkes RI: Jakarta


Suandi. 1999. Diit Pada Anak Sakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
LAMPIRAN

A. Nutrisurvey
a. Kelompok 8 (Makanan Lunak)
1) Bubur nasi 2) Tahu kukus

3) Sup wortel buncis 4) Bistik daging cincang

5) Jus jambu
b. Kelompok 9 (Makanan Saring)
1) Bubur tepung beras 2) Bola daging bumbu

3) Tim tahu 4) Sari jeruk


5) Pudding hunkwe

c. Kelompok 10 (Makanan Cair)


1) Formula WHO F75 2) Formula WHO F100

3) Formula WHO F135

d. Kelompok 11 (Makanan Cair Modisco)


1) Modisco 0,5 2) Modisco I

3) Modisco II 4) Modisco III

e. Kelompok 12 (Zonde Lengkap) Keterangan: per 1000 cc


g. Kelompok 14 (Zonde DM)
Keterangan: per 1000 cc

f. Kelompok 13 (Zonde Rendah


Protein)
Keterangan: Per 1000 cc

B. Dokumentasi Foto
Kelompok 8 Kelompok 9
Kelompok 10 Kelompok 11

Kelompok 12 Kelompok 13
Kelompok 14

Anda mungkin juga menyukai