Anda di halaman 1dari 28

Komponen mesin bensin - Bagian-bagian pada mesin mobil, itu ada banyak sekali.

Untuk mengenali semua nama dan fungsinya, bisa memakan waktu hingga berjam-
jam. Tapi, anda jangan khawatir, karena kami sudah merangkum semua inti
pembahasan yang membahas komponen-komponen mesin 4 tak pada mobil beserta
fungsinya yang bisa anda pelajari tak lebih dari 3 menit.

Sebelumnya kalau anda ingin mempelajari bagaimana sebuah mesin mobil bisa
mengubah bensin menjadi energi putar, bisa membaca artikel ini : belajar prinsip
kerja mesin mobil hingga paham. Jika ingin langsung maka scroll ke bagian bawah
gambar berikut :

img by exelerateperformance.com

Nama Komponen Mesin dan Fungsinya

27 komponen yang akan dijelaskan dibawah terdiri dari 10 komponen kepala


silinder, 11 komponen pada blok silinder, 6 front engine comparment dan sisanya
komponen pelengkap mesin.
img headsonly.com

1. Kepala silinder, fungsinya sebagai penutup bagian atas blok mesin dan
sebagai housing bagi mekanisme katup
2. Katup hisap. Fungsinya untuk membuka saluran hisap agar proses intake
udara bisa berlangsung.
3. Katup buang, fungsinya untuk membuka saluran buang mesin agar proses
pembuangan gas sisa pembakaran bisa berlangsung.
4. Poros Nok, fungsinya untuk mengatur kapan katup akan membuka melalui
nok yang dibuat dengan sudut tertentu.
5. Rocker arm, fungsinya sebagai media tempat nok menekan untuk menekan
batang katup secara langsung. Juga berfungsi mengatur celah katup.
6. Cylinder head cover, fungsinya untuk menutup bagian dalam kepala silinder
yang diisi oleh komponen mekanisme katup.
7. Busi, berfungsi untuk memercikan bunga api saat langkah pembakaran pada
ruang bakar.
8. Intake manifold, berfungsi sebagai saluran udara saat akan memasuki ruang
silinder. Selain itu, intake juga berfungsi untuk menciptakan kevakuman.
9. Exhaust manifold, berfungsi sebagai saluran gas sisa pembakaran ketika
selesai melakukan pembakaran.
10. Throtle body/karburator, berfungsi untuk mengatur aliran udara saat proses
hisap agar RPM bisa diatur.
img vtrustcorporation.com
Advertisement

1. Blok silinder, berfungsi sebagai blok untuk menopang berbagai komponen


mesin serta menjadi tempat untuk naik turun piston.
2. Gasket, merupakan komponen seperti seal yang digunakan untuk
merapatkan sambungan antara blok silinder dan head silinder.
3. Piston, berfungsi sebagai komponen utama untuk mengubah volume ruang
silinder.
4. Ring piston, berfungsi untuk merapatkan piston dengan blok silinder agar
tidak terjadi kebocoran saat langkah kompresi
5. Batang penggerak, fungsinya untuk menghubungkan piston dengan poros
engkol.
6. Poros engkol, fungsinya untuk mengubah energi naik turun piston menjadi
gerakan putar.
7. Carter/oil pan, berfungsi untuk menampung oli mesin pada mesin yang
digunakan untuk melumasi seluruh komponen mesin.
8. Drain plug, merupakan komponen berbentuk baut yang fungsinya sebagai
tempat untuk menguras oli mesin.
9. Pompa oli, berfungsi untuk memompa oli mesin ke seluruh komponen mesin
dalam jalur pelumasan.
10. Pulley mesin, berfungsi untuk media pemutar komponen pelengkap mesin
melalui sebuah drive belt.
11. Flywheel, berfungsi untuk menghubungkan energi mesin ke kopling dan untuk
menyimpan energi mesin agar putaran stabil.
img wordautomotive.net

1. Timming cain asyembly, fungsinya untuk menghubungkan putaran engkol


dengan putaran camshaft untuk menjalankan mekanisme katup.
2. Timing chain cover, fungsinya untuk menutup bagian timing chain asyembly
agar terlindung dari kotoran.
3. Motor starter, berfungsi untuk proses starting mesin atau untuk
menghidupkan mesin diawal putarannya.
4. Oil cap, merupakan komponen penutup oli mesin, yang berfungsi sebagai
media pengisian oli ke dalam mesin.
5. Drive belt, merupakan komponen berbentuk sabuk yang digunakan untuk
menghubungkan pulley mesin dengan komponen lain seperti altenator dan
pompa power steering.
6. Water jacket, bagian ini sudah terbentuk didalam blok silinder dengan fungsi
sebagai saluran untuk sirkulasi air pendinginan mesin.

img by brandwood.net
Selain 27 komponen utama diatas, ada beberapa komponen lain yang tersusun
pada sistem yang terpisah antara lain

1. Pada sistem pendingin

Pada sistem yang berfungsi mengatur suhu mesin ini akan anda temui beberapa
komponen seperti

 Radiator
 Selang radiator
 Thermostat
 Cooling fan
 Tutup radiator
 Reservoir

2. Pada sistem pengisian

Pada sistem yang mendukung charging pada kelistrikan mesin juga akan anda temui
beberapa komponen seperti

 Altenator
 Regulator
 Baterai
 Kabel power

Seluruh komponen pada sistem diatas, memiliki fungsi yang berbeda namun
tujuannya sama yakni membuat mesin bekerja secara efisien secara berkelanjutan.
Selain 27 komponen diatas, masih ada banyak lagi sebenarnya komponen yang
tidak disebutkan.

Komponen-komponen itu terdiri dari seal, bearing, dan packing. Ketiga komponen
tersebut hampir ditemui di setiap sambungan komponen sehingga jumlah ada
banyak sekali. Meski berjumlah banyak fungsinya kurang lebih sama, yakni sebagai
perapat dan bearing untuk memperkecil gesekan.


Komponen mesin bensin jumlahnya memang sangat banyak, karena saking banyaknya kami
sebut dari A sampai Z. Masing-masing komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-
masing. Dimana keseluruhan komponen tersebut merupakan satu kesatuan hingga disebut
sebagai mesin mobil yang mampu menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.  

Dari segi bahan bakar yang digunakan, mesin umumnya dibagi menjadi 3 macam yaitu mesin
bensin, mesin diesel dan mesin yang berbahan bakar gas. Bahkan sekarang ini di Indonesia
mulai diluncurkan mobil tanpa bahan bakar, alias mobil listrik.

Muat Lebih

 √ BLOK SILINDER : Materi Lengkap, Pengertian, Fungsi dan Bagian-bagiannya


 7 Komponen Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional + Fungsinya Lengkap !
 Fungsi Ball Joint dan Bagian-bagian Ball Joint Pada Sistem Suspensi

Emmm, semakin menarik aja yaaa.   Memang karena alasan pencemaran lingkungan
pemerintah menggalakan mobil listrik di Jakarta, bahkan katanya mobil listrik ini tidak kena
peraturan ganjil genap yang bikin sedikit repot warga jakarta. Walaupun demikian, mobil
yang berhaban bakar bensin dan diesel masih banyak kok.  

Ngomong-ngomong tentang mesin bensin dan mesin diesel, pada prinsipnya keduanya
memiliki komponen mesin yang hampir sama, bahkan sebagian besar sama. Perbedaannya
mungkin hanya ada pada sistem bahan bakar dan sistem pengapiannya saja.
Karena secara mendasar baik di mesin bensin maupun mesin diesel juga ada blok silinder,
ada kepala silinder, mekanisme engkol, mekanisme katup, sistem pelumasan, sistem
pendingin dan masih banyak lagi kesamaan komponen diantara dua jenis mesin ini.  

Komponen mesin bensin dapat dikelompokkan kedalam komponen utama, sistem-sistem


pada mesin bensin dan komponen pelengkap. Agar lebih memudahkan dalam memahami
komponen mesin bensin, dapat memanfaatkan daftar isi berikut ini.

Daftar Isi

 A. Komponen Utama Mesin Bensin


o 1. Blok Silinder
o 2. Kepala Silinder
o 3. Gasket Kepala Silinder
o 4. Piston dan Kelengkapannya
o 4. Connecting Rod
o 5. Poros Engkol (Crankshaft)
o 6. Roda Penerus (Fly Wheel)
o 7. Mekanisme Katup
o 8. Bak Oli (Oil Pan)
 B. Sistem-Sistem Pada Mesin Mobil
o 1. Sistem Pelumasan
o 2. Sistem Bahan Bakar
o 3. Sistem Pemasukan dan Pembuangan
o 4. Sistem Pendingin
o 5. Sistem Pengapian

A. Komponen Utama Mesin Bensin

Jika dilihat dari atas, komponen mesin bensin terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
Dalam gambar tersebut terlihat bagian luar dari mesin, yang tidak hanya terdiri dari mesin
saja tetapi juga ada komponen kelistrikan, sistem rem, sisem-sistem yang lain.  
komponen mesin bensin

Sumber gambar : Toyota Corolla Manual Book  

Kita akan membahas khusus bagian mesin dulu, yang mana mesin ini jika dibongkar terdapat
dua bagian besar yaitu blok silinder dan kepala silinder.  

Blok silinder merupakan rumah dari komponen inti mesin seperti piston, connecting rod,
poros engkol, dan lain sebagainya. Sementara kepala silinder merupakan tempat bagi ruang
bakar dan mekanisme katup.  

Diantara blok silinder dan kepala silinder diberi gasket sebagai perapat agar tidak terjadi
kebocoran oli dan gas pembakaran. Kemudian dibagian bawah terdapat oil pan yang
berfungsi untuk menampung oli mesin. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang komponen
utama mesin bensin :  

1. Blok Silinder

Salah satu komponen utama mesin adalah blok silinder yang didalamnya terdapat silinder,
silinder adalah tempat dimana piston naik turun ketika bekerja. Blok silinder biasanya terbuat
dari besi tuang dengan paduan alumunium, sehingga memiliki ketahanan yang baik terhadap
panas.
blok silinder

Pada bagian atas terdapat lubang baut sebagai dudukan untuk kepala silinder, diantara
keduanya juga dipasangkan gasket sebagai perapat dan mencegah kebocoran. Jika kita balik
maka kita bisa melihat tempat poros engkol diletakkan, yang pada sisi belakangnya juga
merupakan dudukan dari fly wheel. Selengkapnya : Kontruksi Blok Silinder   Sebagai
komponen utama mesin, blok silinder ini memegang beberapa fungsi sekaligus seperti : 

 Tempat silinder-silinder yang merupakan tempat piston naik turun untuk melakukan
kerjanya.
 Sebagai dudukan bagi kepala silinder
 Sebagai rumah bagi mekanisme engkel (poros engkol, connecting rod, pistond dll)
 Pada tipe OHV, sebagai rumah dari poros nok
 Sebagai dudukan fly wheel
 Terdapat water jacket sebagai saluran air pendingin.
 Sebagai dudukan komponen-komponen lainnya seperti motor starter, kalter, dll.

Blok silinder untuk mesin mobil biasanya terdapat silinder yang jumlahnya lebih dari satu,
bisa tiga, empat, enam bahkan 12. Silinder ini juga susunannya tidak melulu sebaris, bisa juga
berbentuk V seperti pada mobil-mobil sport yang memiliki silinder lebih dari 6. Bentuk lain
adalah tipe boxer atau mendatar. Selengkapnya : Macam-macam Susunan Silinder dan
Contoh Mobilnya

2. Kepala Silinder

Kepala silinder adalah komponen utama mesin yang dikaitkan pada bagian atas blok silinder,
fungsinya adalah sebagai tempat dari ruang bakar, busi (spark plug) dan mekanisme katup.
Kepala silinder juga sebagai dudukan dari saluran masuk (intake manifold) dan saluran buan
(exhaust manifold).  
kepala silinder

Kepala silinder (cylinder head) terbuat dari besi tuang dengan paduan alumunium yang
disyaratkan dapat tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi selam mesin bekerja. Pada
kepala silinder juga terdapat water jacket sebagai saluran air pendingin untuk mendinginkan
komponen mesin.
bagian-kepala silinder

Sementara itu dalam silinder juga terdapat mekanisme katup, sebuah mekanisme yang
berfungsi untuk membuka dan menutup katup pada saluran masuk dan buang. Komponen
mekanisme katup ini terdiri dari noken as (poros nok), rocker arm, valve spring dan katup
(valve).  Selengkapnya : Fungsi Kepala Silinder dan Bagian-Bagiannya

3. Gasket Kepala Silinder

Gasket Kepala Silinder


Perpak kop atau gasket kepala silinder berfungsi sebagai perapat antara blok silinder dan
kepala silinder, sehingga tidak terjadi kebocoran gas pembakaran, kebocoran air dan oli.
Perpak kop terbuat dari bahan carbon clad sheet stel yang tahan terhadap panas dan tekanan
tinggi.  

4. Piston dan Kelengkapannya

Komponen utama mesin bensin selanjutnya adalah piston dengan kelengkapannya.


Piston/Torak/Seker merupakan komponen yang berfungsi sebagai komponen yang naik turun
di dalam silinder untuk menjalankan siklus kerja mesin mulai dari langkah hisap, langkah
kompresi, langkah usaha dan buang.  

Pada saat langkah hisap, piston akan turun dan intake valve akan membuka sehingga
campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Ketika langkah kompresi,
piston bergerak naik untuk memampatkan campuran udara dan bahan bakar.  

Sesaat sebelum piston berada di atas, busi memercikkan bunga api sehingga terjadi
ledakan/pembakaran/usaha. Piston menerima tenaga/usaha ini dan bergerak turun, usaha yang
diterima kemudian disalurkan ke poros engkol dan diterima oleh fly wheel untuk disimpan
tenaganya dan membuat gerakan yang lebih smooth.  

Ketika langkah usaha selesai, piston akan bergerak naik dan mendorong gas-gas hasil
pembakaran untuk keluar melalui katup buang dan saluran buang.  

 Ring Piston

Ring piston adalah komponen yang terdiri dari dua buah ring kompresi dan satu ring oli, ring
kompresi berfungsi sebagai perapat agar pada saat kompresi campuran udara dan bahan bakar
tidak lolos ke-bak engkol. Sedangkan ring oli berfungsi untuk melumasi dinding-dinding
silinder dan mengikisnya kembali ketika piston turun.

ring piston
Fungsi Ring Kompresi – Sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder
– Mencegah oli masuk ke ruang bakar
– Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder
– Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder (membantu mendinginkan piston).

Fungsi Ring Oli : Membentuk lapisan oli yang tipis pada dinding silinder, dengan kata lain
memberi pelumasan antara piston dengan dinding silinder.

Baca lebih lanjut :  Fungsi Ring Piston dan Kontruksinya

 Piston Pin

Piston pin berfungsi untuk menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small
end) pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan tekanan
pembakaran yang diterima piston ke batang piston.

Piston Pin

Ada beberapa tipe piston pin yang digunakan untuk piston yaitu tipe fixed. tipe semi floating
dan tipe full floating. Tipe fixed dibaut dengan piston, sedangkan tipe full floating dikunci
dengan menggunakan snap ring pada bagian ujungnya. Kendaraan-kendaraan saat ini lebih
banyak yang menggunakan tipe full floating.

Baca lebih lanjut di : Fungsi Piston Pin dan Pemeriksaannya

4. Connecting Rod

Connecting rod atau setang seker merupakan bagian mesin bensin yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga hasil pembakaran ke poros engkol, sehingga connecting rod ini
merupakan penghubung antara piston dengan poros engkol.
Connectiong rod

Bagian atas setang seker disebut sebagai small end, bagian ini berfungsi sebagai tempat
piston pin yang berhubungan dengan piston (torak).   Kemudian pada bagian bawah disebut
sebagai big end, bagian ini dihubungkan dengan crank pin pada poros engkol.

Dipasang juga bantalan poros engkol untuk mencegah gesekan yang berlebihan dan keausan
pada poros engkol maupun pada connecting rodnya. Connecting rod cap merupakan
komponen yang berfungsi untuk mengikat connecting rod dengan poros engkol, bautnya
dikencangkan sesuai dengan momen spesifikasi yang ada.  

5. Poros Engkol (Crankshaft)

Sumber : rover.ebay.com

Poros engkol (crankshaft) adalah salah satu komponen utama dalam mesin bensin yang
berfungsi untuk merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar. Poros engkol
(crankshaft) dihubungkan dengan piston melalui connecting rod, seperti yang disinggung di
atas bahwa bagian big end connecting rod akan dipasang pada crank pin yang diberi bantalan
(metal jalan).

Selain crank pin, poros engkol juga terdapat crank journal yang akan dihubungkan dengan
block silinder, dibagian tengah ada crank journal yang disebut sebagai main journal. Crank
journal dan main jornal ini juga ditopang oleh bantalan poros engkol (metal duduk).

Bagian-bagian poros engkol dapat dilihat pada gambar di atas, ada crank pin, crank journal,
crank arm, oil hole dan balance weight. Selengkapnya dapat baca di : Fungsi Poros Engkol
dan Kontruksinya

6. Roda Penerus (Fly Wheel)

Fly wheel (roda gila)

Fly wheel adalah komponen utama mesin bensin yang dihubungkan dengan poros engkol,
fungsinya adalah untuk mempertahankan putaran mesin dan memungkinkan mesin bekerja
(berputar) dengan lembut.

Fly wheel akan menerima tenaga dari crankshaft, kemudian menyalurkannya ke


kopling(kampas kopling) hingga ke transmisi. Pada fly wheel juga terdapat ring gear yang
berfungsi sebagai penghantar putaran dari motor starter, ring gear ini akan berhubungan
dengan gigi pinion pada motor starter.

Ketika motor starter difungsikan, pinion akan maju dan berhubungan dengan ring gear,
sehingga fly wheel yang berhubungan dengan poros engkol akan berputar, mesin pun akan
hidup.

7. Mekanisme Katup

Valve mechanism (mekanisme katup) adalah sebuah mekanisme yang mengatur buka dan
tutup katup sesuai dengan siklus kerja mesin. Katup adalah komponen mesin yang berfungsi
membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang, dimana saluran masuk sebagai
jalan masuknya campuran udara dan bahan bakar, dan saluran buang sebagai jalan keluarnya
gas hasil pembakaran.
Mekanisme katup tipe OHV

Pada prinsipnya untuk membuka dan menutup katup diperlukan tenaga dari mesin, untuk
merubah dari tenaga mesin menjadi gerakan buka dan tutup katup inilah diperlukan sebuah
mekanisme.

Tenaga dari crankshaft akan menggerakkan poros nok (cam shaft) yang dalam beberapa
macam mekanisme katup memiliki metode yang berbeda-beda, ada yang menggunakan tipe
timing gear, tipe timing chain dan tipe timing belt.

Poros nok (cam shaft) memiliki tonjolan (disebut camlobe) yang ketika berputar dan camlobe
ini menekan valve lifter (pada tipe OHV) sampai tekanannya diteruskan ke rocker arm, maka
katup akan membuka.

Apabila poros nok berputar lagi sampai camlobe tidak menekan, maka katup akan kembali
lagi ke posisi menutup akibat gaya dari pegas katup (valve spring).

Secara garis besar, mekanisme katup terdiri dari beberapa komponen utama yaitu sebagai
berikut :

 Penggerak katup (timing gear/chain/belt) : Untuk menggerakkan poros nok dengan tenaga
dari mesin (poros engkol).
 Poros nok : Dengan tenaga yang diperolehnya, poros nok berfungsi untuk menekan valve
lifter agar katup membuka.
 Valve lifter : Menerima tekanan dari poros nok dan melanjutkan tekanan ke push rod.
 Push rod : Menerima tekanan dari valve lifter dan melanjutkan tekanan ke rocker arm.
 Rocker arm : Berfungsi untuk menekan katup agar membuka ketika menerima tekanan dari
push rod.
 Katup : Membuka dan menutup saluran masuk ataupun saluran buang.
 Valve spring : Berfungsi mengembalikan katup keposisi menutup dan menjaga agar katup
selalu dalam keadaan rapat.
Poros nok

Baca lebih lanjut : Komponen mekanisme katup OHV dan OHC + Fungsinya

8. Bak Oli (Oil Pan)

Bak oli (Oil pan)

Oil pan atau yang sering disebut sebagai kalter merupakan bagian terbawah dari mesin,
fungsinya adalah sebagai bak penampung oli. Di oil pan juga terdapat baut penguras yang
digunakan ketika melakukan penggantian oli mesin.

B. Sistem-Sistem Pada Mesin Mobil

Dalam mesin terdapat sistem-sistem yang menjalankan fungsinya masing-masing, sistem


dapat diartikan sebagai kumpulan dari berbagai komponen yang secara bersama-sama/bekerja
sama untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Sebagai contoh adalah sistem pelumasan,
sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang fungsi utamanya adalah menangani
pelumasan dimesin tersebut mulai dari sirkulasi, penyaringan, dll.

Selain sistem pelumasan, masih terdapat sistem-sistem yang lain. Berikut ini adalah
komponen mesin bensin yang terdapat pada sistem-sistem kendaraan.
 

1. Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan berfungsi untuk mensirkulasikan oli pelumas agar melumasi, membentuk
oil film, membantu mendinginkan, merapatkan, mengeluarkan kotoran dan mencegah karat
pada bagian-bagian mesin. Sistem pelumasan juga menjamin oli terhindar dari kotoran,
karena sistem pelumasan dilengkapi dengan filter oli.

Salah satu komponen sistem pelumasan adalah pompa oli, pompa ini berfungsi untuk
menghisap oli yang terdapat dalam oil pan kemudian mensirkulasikan agar komponen-
komponen terlumasi. Sebelum disirkulasikan terlebih dahulu oli akan disaring oleh saringan
kasar oli di kalter dan filter oli.

Pada sistem pelumasan juga terdapat indikator tekanan oli yang mengukur tekanan oli di
dalam sistem, tekanan oli yang rendah/tinggi dapat menggambarkan kondisi oli. Misal saja
tekanan oli yang rendah, bisa mengindikasikan jumlah oli yang kurang atau pompa oli yang
bekerjanya kurang maksimal.

Sistem Pelumasan

Oli pelumas ini harus dilakukan penggantian secara periodik, dapat dilakukan berdasarkan
kilometer atau secara periodik berdasarkan jangka waktu (bulan atau minggu). Untuk ganti
oli mesin dapat dilakukan dengan membuka baut penguras oli yang berada di bagian bawah
kalter (oil pan), setelah selesai dapat ditutup dan dilakukan pengisian melalui lubang
pengisian.

Baca juga : Akibat Sering Telat Ganti Oli Mesin Mobil

Biar lebih paham, berikut adalah komponen-komponen utama sistem pelumasan :

 Oli pelumas : pada intinya berfungsi untuk melumasi bagian-bagian mesin, membantu
pendinginan, membentuk oil film (lapisan oli).
 Pompa oli : berfungsi untuk memompa oli pelumas agar dapat bersirkulasi dan melumasi
seluruh komponen-komponen mesin.
 Filter oli : berfungsi untuk menyaring oli mesin dari berbagai jenis kotoran.
 Saringan kasar oli : menyaring oli dari kotoran-kotoran kasar di kalter/oil pan.
 Switch oli : untuk mengukur tekanan oli dalam sistem pelumasan.
 Baut penguras oli : untuk menguras/mengganti oli mesin.
Filter oli

2. Sistem Bahan Bakar

Fuel system berfungsi untuk mensuply bahan bakar yang dibutuhkan mesin dalam
pembakaran, fuel system juga menjamin bahan bakar tersuply dalam kondisi bersih dengan
campuran udara dan bahan bakar yang tepat.

Bahan bakar akan ditampung kedalam tanki bahan bakar, di dalam tangki juga terdapat
saringan bahan bakar yang berfungsinya menyaring bensin dari kotora-kotoran. Dalam tanki
juga terdapat fuel gauge yang mengukur tinggi permukaan bahan bakar, dengan kata lain
untuk mengukur jumlah bahan bakar yang nantinya akan ditampilkan dalam fuel indicator di
dalam dashbord mobil.

Tangki bahan bakar

Bahan bakar dari tanki akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui pipa bahan bakar,
bahan bakar juga akan dilewatkan ke filten bensin untuk disaring dari kotoran-kotoran yang
terkandung dalam bensin. Setelah itu baru kemudian disalurkan ke karburator.

Karburator berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dalam jumlah yang tepat,
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kendaraan. Dari karburator ini campuran udara dan
bahan bakar akan disalurkan ke ruang bakar melalui intake manifold. Baca lebih lanjut di :
Cara Kerja Karburator + Fungsi, Komponen dan Macam-macamnya

Jadi, secara garis besar komponen-komponen sistem bahan bakar antara lain sebagai berikut :

 Tangki bahan bakar : berfungsi menampung bahan bakar bensin yang dibutuhkan dalam
proses pembakaran mesin.
 Saluran bahan bakar : berfungsi menyalurkan bensin dari tangki menuju ke karburator.
 Fuel filter : menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bahan bakar.

Fuel filter

 Fuel pump : berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki kemudian
memompakan/mengalirkannya sampai ke-radiator.

Pompa bahan bakar

 Karburator : berfungsi untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar dalam jumlah yang
tepat sesuai dengan yang dibutuhkan mesin.
Karburator

 Charcoal canister : berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari
ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran emission
pada saat tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar.
 Fuel meter : melaporkan kepada pengemudi terkait jumlah bahan bakar yang ada di dalam
tangki.

Fuel meter

3. Sistem Pemasukan dan Pembuangan

Sistem pemasukan dan pembuangan adalah sebuah sistem yang mengatur pemasukan udara
dan bahan bakar, serta pembuangan gas hasil pembakaran. Sistem pemasukan terdiri dari
filter udara dan intake manifold, sementara sistem pembuangan dimulai dari exhaust
manifold sampai ujung knalpot.

Udara akan mengalir melewati saringan udara untuk disaring/difilter dari kemungkinan
adanya kotoran-kotoran atau debu. Udara yang telah disaring ini akan masuk ke karburator
dan dicampur dengan bahan bakar.
Setelah tercampur maka akan masuk ke dalam intake manifold dan ketika langkah
pemasukan (langkah hisap) maka campuran udara dan bahan bakar ini akan masuk ke dalam
ruang bakar.

Sistem pemasukan dan pembuangan

Setelah terjadi langkah usaha, maka gas hasil pembakaran ini akan dibuang. Gas pembakaran
akan keluar ketika katup buang membuka, gas akan melewati exhaust system (sistem
pembuangan) yang terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipa (knalpot) dan mufler.

Exhaust manifold dan knalpot adalah jalur bagi gas hasil pembakaran, sementara mufler
berfungsi untuk menyerap bunyi yang disebabkan oleh keluarnya gas bekas. Pada beberapa
kendaraan juga terdapat catalytic converter yang berfungsi untuk membersihkan gas sebelum
dikeluarkan di udara, sehingga gas yang knalpot ini tidak terlalu berbahaya.

Jadi komponen-komponen dalam sistem pemasukan dan pembuangan ini adalah :

 Filter udara : untuk menyaring udara yang masuk dari kemungkinan kotoran, debu, dll.
 Intake manifold : untuk menyalurkan campuran udara dan bahan bakar sebelum masuk ke
ruang bakar.
 Exhaust manifold : sebagai jalan gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.
 Exhaust pipe (knalpot) : sebagai jalan gas buang hasil pembarakan yang telah melewati
exhaus manifold.
 Muffler : berfungsi untuk meredam suara yang dihasilkan dari gas hasil pembakaran.

4. Sistem Pendingin

Sistem pendingin (cooling system) merupakan sistem yang berfungsi untuk


menjaga/menstabilkan suhu mesin agar stabil di temperatur kerja. Ketika mesin masih dingin,
air pendingin belum bersirkulasi karena thermostat belum membuka sehingga mesin cepat
mencapai temperatur kerja.

Komponen sistem pendingin

Semakin panas mesin maka thermostat akan semakin membuka, dengan demikian air
pendingin yang membawa suhu panas mesin akan dialirkan ke radiator untuk didinginkan.

Dengan kata lain sistem pendingin juga berfungsi untuk mencegah mesin terjadi over heating
(panas yang berlebihan) yang dapat merusak komponen-komponen mesin.

Komponen-komponen sistem pendingin dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

 Radiator : Fungsi radiator pada sistem pendingin adalah untuk mendinginkan cairan
pendingin setelah menyerap panas dari mesin dengan cara membuangnya melalui sirip-sirip
pendingin. Radiator sebagian besarnya terdiri dari upper tank, inti radiator dan lower tank.
Radiator

 Kipas radiator : Fungsi dari kipas radiator adalah untuk menghembuskan udara ke arah
mesin, sehingga terjadi pendinginan. Banyak yang menganggap bahwa, kipas radiator ini
menghembusnya ke arah radiator, tetapi yang sebenarnya adalah menghembuskan ke arah
mesin dan menghisap udara dari radiator. Apa yang terjadi bila kipas menghembuskan ke
arah radiator? Kita tahu bahwa udara akan berhembus ke arah radiator dari depan ketika
mobil berjalan, kalau ditambah hembusan angin dari belakang (kipas) tentu angin akan
bertubrukan.

 Tutup radiator : Fungsi dari tutup radiator atau radiator cup adalah untuk menaikkan titik
didih air dan menjaganya agar tidak mendidih pada suhu 100 derajat celcius. Pada tutup
radiatordikenal dua macam katup, ada katup tekan dan juga katup vacuum. Katup tekan
bekerja ketika mesin panas, dimana katup ini akan membuka ketika tekanan didalam
radiator naik sehingga uap air bisa keluar menuju reservoir tank. Sedangkan katup vakum
akan bekerja bila suhu mesin sudah kembali dingin, didalam radiator akan terjadi
kevakuman dan katup ini akan membuka dan menghisap air yang ada pada reservoir tank.
 Pompa air : Fungsi dari pompa air atau water pump pada sistem pendingin adalah untuk
mernsirkulasikan air pendingin ke seluruh sistem pendingin. Pompa air ini biasanya juga
digerakkan oleh v belt bersama-sama dengan kipas pendingin.
 Thermostat : Fungsi thermostat pada sistem pendingin adalah untuk mempercepat mesin
mencapai temperatur kerja dengan cara menahan zat pendingin agar tidak bersirkulasi (ke
radiator). Dan juga berfungsi untuk membuka saluran pada saat mesin panas (air bersirkulasi
ke radiator). Baca : Cara Kerja Thermostat

Thermostat

 Reservoir tank : Gunanya adalah untuk menampung sementara uap air pada saat mesin
panas atau sebagai tangki cadangan.

Reservoir tank

 V-belt : Berfungsi untuk menggerakkan kipas pendingin (kipas radiator) dan juga pompa air.
 Water jacket : Merupakan saluran-saluran air pendingin di dalam mesin sebagai jalan air
dalam mendinginkan mesin.

5. Sistem Pengapian

Sistem pengapian berfungsi untuk menyediakan percikan bunga api pada busi yang
dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar pada saat langkah usaha.
Dalam pengertian lain, sistem pengapian konvensional adalah sebuah sistem yang berfungsi
untuk menyediakan loncatan bunga api pada busi dengan cara menaikkan tegangan baterai
menjadi tegangan tinggi (pada coil) dengan bantuan platina (breaker point) untuk
memutuskan arus primer (arus dari baterai).
Sistem pengapian umumnya dapat dibagi kedalam beberapa tipe, ada sistem pengapian
konvensional yang masih menggunakan platina dan ada sistem pengapian elektronik yang
menggunakan CDI/Transistor dll.

 Baterai : Menyediakan arus listrik voltase rendah (12 volt) untuk ignition coil. Baca lebih
lanjut di : Komponen-komponen Baterai / Aki Mobil
Baterai
 Ignition coil : Menaikkan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk
pengapian (meloncatkan bunga api pada busi).

Ignition Coil

 Distributor : Untuk membagi/mendistribusikan tegangan tinggi yang telah dibangkitkan oleh


ignition coil ke masing-masing silinder.
 Cam (nok) : Berfungsi untuk membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft (poros
engkol) yang tepat untuk setiap silinder.
 Breaker point (platina) : Berfungsi untuk memutuskan arus listrik yang mengalir melalui
kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada
kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.

Bagian bagian platina


 Kondensor : Menyerap loncatan bunga api yang terjadi pada platina saat membuka dengan
tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.

Kondensor

 Centrifugal Governor Advancer : Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan


putaran mesin. Baca : Cara Kerja Governor Advancer.

Governor Advancer

 Rotor : Berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil
ke tiap-tiap busi.
 Distributor Cap : Berfungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel
tegangan tinggi untuk masing-masing busi.
 Kabel Tegangan Tinggi (High Tension Cord) : Berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
kabel tegangan tinggi

 Busi : Menghasilkan loncatan bunga api melalui elektrodanya. Atau mengeluarkan arus listrik
tegangan tinggi menjadi loncata bunga api pada elektrodanya.

Busi / Spark Plug

Kurang lebih itu adalah komponen mesin bensin dari A-Z, secara mendetail silahkan baca
pada link-link yang terkait dengan postingan ini.

Anda mungkin juga menyukai