Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

BACA TULIS BRAILLE BERBASIS ICT

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Murtadlo, M.Pd


Dr. Sri Joeda Andajani, M.Kes

Oleh:

Shinta idah Pertiwi NIM 19070915009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2020
Jawab
1. Dalam mengajarkan anak berkebutuhan khusus baca tulis braille diajarkan saat anak
berada di tingka sekolah dasar, berikut tahap tahap yang perlu diterapkan:
a. Melatih kepekaan indera perabaan (di kelas rendah)
Tahapan belajar braille yang pertama adalah melatih kepekaan perabaan, hal ini
penting dilakukan agar nantinya memudahkan dalam membaca braille. Latihan
yang dilakukan bisa meraba benda dengan tingkatan kasar hingga paling halus,
kemudian meminta anak mengurutkan dari kasar ke paling halus dan sebaliknya,
menyamakan, menghubungkan, serta kemampuan mengkonfirmasi objek.
b. Pengenalan titik braille bisa menggunakan pantule (di kelas rendah)
Tahapan yang kedua yakni memperkenalkan titik-titik braille pada anak. Caranya
bisa dengan menggunakan papan tulisan braille (pantule). Pertama, anak dilatih
memasukan paku sambil memperkenalkan titik-titik (1,2,3,4,5,dan 6).
Selanjutnya anak diperkenalkan braille abjad dan angka.
c. Pengenalan alat tulis braille reglet dan styllus (di kelas rendah)
Tahapan belajar braille ketiga adalah memperkenalkan anak untuk menulis dan
membaca dengan reglet dan styllus. Caranya adalah mencepit kertas di antara dua
plat (reglet), kemudian kertas ditusuk menggunakan styllus (pen). Untuk
membaca seperti biasa dari kiri ke kanan, namun untuk menulis kebalikannya dari
kanan ke kiri.
d. Praktek membaca dan menulis huruf braille (dikelas tinggi)
Bila anak sudah mulai menguasai, langkah yang keempat yakni membiasakan
anak praktek membaca dan menulis braille dengan reglet dan styllus (pen). Tulis
kata yang sulit hingga kalimat yang kompleks.
e. Mempertajam penguasaan dengan drill (dikelas tinggi)
Langkah tahapan belajar braille kelima adalah pertajam penguasaan dengan cara
praktek yang diulang-ulang (drill), dengan begitu penguasaan anak pada menulis
dan membaca braille akan semakin baik.

2. Pada anak tunanetra jenis hambata low vision, apabila sudah tidak memungkinkan
dan tidak efisien belajar / baca-tulis dengan bantuan pembesar tulisan, maka perlu
adanya pembelajaran baca-tulis braille untuk membantu anak dalam baca tulis.

3. Media pembelajaran digital untuk pembelajaran siswa tunanetra


a. Audio Book, yaitu suatu buku yang berisi materi materi belajar yang
dirancang bisa menyuarakan tulisan tulisan yang ada didalamnya.
b. Penerjemah huruf braille, Fungsinya mirip dengan yang terdapat di banyak
mesin penerjemah, yakni menangkap gambar yang tertulis dengan huruf biasa,
lalu menerjemahkannya ke huruf braile.
c. Alat peraga globe dengan bantuan audio dan taktile. Globe dibuat 3D dengan
memberikn efek timbul pada dataran tinggi, dan tombol disetiap negara.
Apabila ditekan, akan menyuarakan nama dan penjelasan singkat mengenai
suatu negara.
d. Mas Jawa T-Netra (Money Android Scanner for Blindess People) merupakan
aplikasi untuk mengajarkan anak tunanetra mengenai nominal mata uang.
Dengan bantuan scanner pada android, anak tunanetra akan mengetahui
jumlah nominal yang di scan. Uang yang di scan akan diproses menjadi output
suara berupa jumlah nominal uang

4. Arti
Banyak usaha, banyak bekerja,
Banyak belajar, hingga waktupun tak terasa.
Bergulir seperti ombak di tengah laut,
Tanpa berhenti, tanpa kenal lelah,
Janganlah sia-sia,
Janganlah percuma,
Jadikan semua penuh arti,
Dan berarti.

Anda mungkin juga menyukai