Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH HURUF BRAILLE

KELOMPOK 3 :

BUNGA ATIKA HERMAN


DINDA NUR AZIZAH PURBA
RANGGA
YUNDA FAUZIAH
12-1 MIPA
SMAN 2 TEBING TINGGI
SEJARAH HURUF BRAILLE

Huruf braille merupakan huruf yang digunakan oleh


penyandang tunanetra untuk membaca dan menulis. Dari
namanya, kita bisa menebak siapa penemu huruf braille
ini.
Huruf braille diciptakan oleh seorang berkebangsaan
Prancis yang mengalami kebutaan saat masih kecil, Louis
Braille. Bagaimana kisahnya menemukan huruf ini dan
bagaimana perkembangannya hingga digunakan di seluruh
dunia?
SEJARAH HURUF BRAILLE

Louis Braille lahir pada tanggal 4 Januari 1809. Kini,


tanggal tersebut diperingati sebagai hari Braille di seluruh
dunia. Braille lahir dalam kondisi normal, namun pada usia 3
tahun mengalami kecelakaan yang menyebabkan kedua
matanya menjadi buta permanen. Louis Braille ternyata
mampu mengatasi keterbatasan fisiknya, bahkan
menghasilkan suatu penemuan yang sangat bermanfaat bagi
sesama tunanetra.
Ide mengenai huruf braille ini berawal dari seorang
perwira, Kapten Charles Barbier.
SEJARAH HURUF BRAILLE

Charles Barbier adalah seorang yang ahli dalam


peperangan Napoleon menciptakan sandi tulisan malam
yang mendasari tulisan Braille yang digunakan oleh Louis
Braille. Dia adalah seorang perwira yang menciptakan
tulisan koding yang terdiri dari titik dan garis timbul yang
dinamakan tulisan malam atau writing night. Dengan
tulisan ini, sangat memungkinkan tulisannya mampu dibaca
oleh pasukannya tanpa menggunakan cahaya lampu, ataupun
bersuara. Hanya dengan merabanya saja sudah dapat
mengerti dan membacanya.
SEJARAH HURUF BRAILLE

Bahasa sandi ini menggunakan titik-titik dan garis timbul yang


dibuat dengan alat semacam paku bernama stylus. Bahasa ini juga bisa
digunakan oleh orang buta karena dapat diraba dengan ujung jari.
Namun, ternyata masih ada kekurangan metode bahasa ini untuk
tunanetra.
Bahasa sandi ini hanya mewakili bunyi-bunyian pada suatu kata
sehingga dibutuhkan ratusan sandi untuk menulis sebuah buku. Maka,
Louis mengembangkan huruf braille yang mewakili huruf dan tanda
baca yang dibutuhkan untuk menulis buku.
SEJARAH HURUF BRAILLE

Selain itu, seorang tunanetra lebih peka terhadap titik daripada


garis, sehingga untuk memudahkan penggunanya, Louis menciptakan
huruf braille dengan 6 titik domino tanpa garis yang divariasi
menjadi 63 jenis yaitu: huruf, angka, tanda baca, dan simbol yang
diperlukan dalam tulisan.
Perjuangan belum berakhir karena huruf braille ini sempat
dilarang di Prancis. Pada tahun 1834, selesailah huruf braille ciptaan
Louis Braille.
Louis yang saat itu telah diangkat menjadi guru di LInstitution
Nationale des Jeunes Aveugles, sebuah lembaga untuk anak-anak
tunanetra mulai memperkenalkan huruf braille kepada murid-
muridnya. Mereka menyambutnya dengan gembira.
SEJARAH HURUF BRAILLE

Dr. Pignier sang kepala sekolah juga mendukungnya, namun


orang-orang di luar lembaga tak ada yang menyetujui huruf ini.
Mereka yang belum pernah melihat betapa bergunanya huruf braille
bagi siswa tunanetra beranggapan bahwa mengajarkan tulisan yang
berbeda dari tulisan umum itu tidak masuk akal.
Louis Braille tetap tak menyerah, dia bahkan menerjemahkan
buku-buku pelajaran di perpustakaan ke dalam huruf braille.
Kemudian pada tahun 1841, sekolah diambil alih oleh Dr. Dufau yang
menentang dengan tegas huruf braille.
Louis Braille pun terpaksa mengajar murid-muridnya secara
diam-diam karena larangan ini. Hingga pada suatu ketika seorang
guru lain yang bersimpati pada mereka yaitu Dr. Gaudet, berhasil
membujuk Dr. Dufau untuk mengizinkan penggunaan huruf braille di
sekolah. Pada tahun 1847, Louis kembali menggunakan huruf
ciptaannya dengan leluasa di sekolah.
SEJARAH HURUF BRAILLE
SEJARAH HURUF BRAILLE

Pada tahun 1851, Dr. Dufau mengajukan kepada


pemerintah agar mengakui penemuan Louis Braille dan
supaya ia mendapat tanda jasa.
Namun, hingga Louis Braille meninggal, ia belum sempat
mendapatkan tanda jasa. Baru beberapa bulan setelah
kematiannya, huruf braille ini baru diakui pemerintah
dan mulai digunakan di beberapa sekolah. Pada akhir
abad 19, huruf braille diterima secara universal.
Untuk mengenang jasa Louis Braille, sejak tahun 1956
bekas rumahnya yang terletak di Coupvray, 40 km
sebelah timur Paris dijadikan sebagai museum Louis
Braille.
SEJARAH HURUF BRAILLE

Hingga kini tunanetra di seluruh dunia


menggunakan koding tersebut. Sampai saat ini,
tulisan Braille digunakan diseluruh dunia. Tulisan
braille sendiri berkembang di Indonesia pada
tahun 1901 ketika Dr. Westhoff mendirikan
sekolah tunanetra pertama yang terletak di
Bandung. Maka tulisan braille tersebut di
sesuaikan dengan perkembangan EYD yang ada di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai