Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dhea Fitry Asih

Npm : 1811060011

Kelas : Biologi 5A

Tugas : Resume Seminar Webinar Bioteknologi (26 Oktober 2020)

Dosen : Nurhaida Widiani, M. Biotech.

1. Pemateri pertama Dr. Satyo Nugroho (PRG menggunakan aplikasi)


Rekayasa genetika hanyalah salah satu cara alternatif untuk
pengembangan krops intrufment, secara lebih akrat memfasilitasi apa yang
sudah ada di alam misalnya meningkatkan kualitas dan kuantitaf produksi.
Indonesia adalah negara yang meratifikasi kartagena protokol yang
terkait dengan keamanan hayati, yaitu PP no 21/2020 ( keamanan hayati
produk rekayasa genetik) didalemnya terdapat pengertian mengenai apa itu
PRG, PRG adalah organisme hidup, bagian-bagiannya, dan atau hasil
olahanyya yang mempunyai susunan genetik baru dari hasil penerapan
bioteknologi modern, bioteknologi modern adalah aplikasi dari teknik
perekayasaan genetik yang meliputi teknik asam nukleat in-vitro dan fusi
sel dari dua jenis atau lebih organisme di luar kekerabatan taksonomis.
Peneliti melakukan rekayasa genetika sebenrnya memiliki beberapa tujuan
salah satunya yaitu:
a) Sebagai alat untuk faksonalstadis, tujuan utamanya nanti adalah gene
discovery. Teknik pendekatannya menggunakan forward genetic,
refersh genetic.

Apabila ada kandidat peneliti bisa melakukan ccrop instrument,


ada juga yang melakukan plants as bioreactors untuk menghasilkan
barang-barang kimia atau enzim-enzim tertentu yang bermanfaat terutama
untuk kesehatan ada juga digunakan untuk energi. Sejarah rekayasa
genetika:
a). 1983 ( first genetically engineered crops dengan ketahanan terhadap
antibiotik pada tembakau.

b). 1986 (pertama kali melakukan pengujian lapangan di Prancis dan


Amerika, tembakau yang tahan terhadap hibrida

c). 1987 ( bt2, sifat yang sangat khas dan kebetulan tidak dimiliki tanaman,
yang memapu mengatasi masalah-,asalah tanaman seperti penggerek
batang, penggerek tongkol, semua bisa diatasi dengan bt2)

d). 1992 ( Cina pertama kali mengkomersialisasi tanaman transgenik yang


tahan terhadap virus CMV) sdt.
Penelitian dan pengembangan tanaman transgenic di Indonesia,
dimulai sekitar awal dan pertengahan tahun 1990-an, berpusat di P2
Bioteknolohi-LIPI, BBBiogen-Kemtan, BPPT, ada juga yang di
Universitas salah satunya di IPB, UGM, ITB, swasta /BUMN
(PPBBI/RPN, PTP dll) dan multinasional juga berperan contohnya
Monsanto, Syngenta dll.
Faktor trasnkripsi yang diduga berperan dalam lignin baisintetis,
ada dua yaitu 55/61-L dan 55/61 dioverekspresikan dan hasilnya
menunjukkan 55/61-L menunjukkan cenderung menurunkan lignin konten
sementara 55/61 meningkatkan.
 Pelepasan tanaman PRG:
a). PP no 21/2005 ( Keamanan hayati produk rekaysa genetik)
Bab II Pasal 6 ( PRG baik yang berasal dari dalam negeri maupun
dari luar negeri yang akan dikaji atau duiji untuk dilepas dan atau
diedarkan di Indonesia harus disertai informasi dasar sebagai petunjk
bhawa produk tersebut memenuhi syarat keamanan lingkungan,
keamanan pangan atau keamanan pakan, dan Bab V pasal 15.
 Peraturan yang masih menunggu pengesahan/kelengkapan, peraturan
pemerintah tahun no 21 tahun 2005 tentang keamanan hayati produk
rekayasa genetika. Ada di Bab V pasal 23 dan Bab VI pasal 25.
2. Materi ke-dua oleh Dr. Arif Budiman (Produk rekayasa geentika
pertanian di sekitar kita)
Jagung di Indonesia selama ini dan di Import terus meningkat
mulai dari 2,4- sekarang hamper 12 Metric Tons. Baju kita juga termasuk
kedalam bahan katun yang kita import. Data tahun 2018 kebutuhan
Soybean ( kedelai) Indonesia mengimpirt dari USA sebesar 2,8
Metrictons, Katun dari Amerika dan brazil, Soymeal untuk pakan ternak
atau ikan mengimport dari Argentina dan Brazil dan ini adalah imbort
yang paling besar yaitu sekitar 4,7-4,8 metric tons, Jagung mengimport
dari Amerika sebesar 700-800, dan corn gluten meal dari Amerika
sebesar 500. Hampir semua yang dipakai kita dan yang dimakan kita
termasuk produk GMO.
Bioteknologi adalah strategi melibatkan teknik atau metode
saintifik berdasarkan pemahaman informasi genetic atau DNA untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas tumbuhan, hewan,
mikrorganisme ataupun kehidupan manusia. Dimulai dari kemampuan
untuk mengidentifikasi gen yang mungkin memberikan keuntungan pada
tanaman/hewan tertentu, dan kemampuan untuk bekerja dengan
karakteristik/sifat unggulan yang sangat tepat. Bioteknologi dapat
menghasilkan :
a). GMO ( Rekayasa Genetika)
b). Vaksin ( produk GMO)
c). Penanda molekuler untuk breeding
d). Diagnostik molekuler
e). Kultur jaringan
Isu dengan lingkungan terkait genescape yaitu,buffer zone sekitar
kebun 50-100 meter, gene flow monitoring pada tanaman sekitar dengan
test deteksi, future GMO strategy such as the use of chloroplast transgene
( penggunakan kloplasgin, ada kelebihan yaitu, stidak ada polen yang
terbang, gene containment, no pleiotropic effect, multi gene engineering,
ni gene silencing, no position effect dll). Sifat unggulan hardiness
didapatkan, salah satunya tanaman liar yang memiliki gen
menguntungkan.

3. Materi ketiga oleh Dr. Muhammad Fuad Anshori ( Pandangan kamu


muda terhadap produk rekayasa genetik)
Luas pertanian di Indonesia 32.830.063 dan 10.770.888 hektar
belum terpakai, Tantangan pertanian Indonesia diantaranya:
1. Sebagian besar petani kurang paham akan teknologi , masih
berdasarkan pengalaman,
2. Peningkatan produktivitas masih terlalu rendah
3. Peningkatan ahli fungsi lahan
4. Peningkatan pertumbuhan penduduk
5. Perubahan iklim dan cekaman biotik.
Produk rekayasa genetika di Indonesia contohnya jagung ( 20
varietas), kanola ( 1 varietas), kedelai ( 14 varietas), kentang ( 1 varietas),
tebu (3 varietas). Secara umum beberapa peneliti muda dibidang
pemuliaan dan bioteknologi tanaman sangat mendukung terkait dengan
teknologi PRG. Penemuan Crips/Cas 9 menjadi modal yang menjajanjikan
dalam proses rekayasa genetic. Teknologi ini sudah lebih presisi dalam
proses editing gen sesuai sifat yang diharapkan. Secara umum, konsep
PRG mulai berkembang di kamu muda, khususnya bagi para praktisi
pertanian.
 Peneliti muda : Relative mendukung program PRG
 Praktisi muda pertanian : Produk rekayasa memang bagus
namun beberapa segmen pasar mensyaratkan non-GMO.
 Kaum muda non-pertanin : Relative tidak terlalu paham dengan
GMO.
Bukti mengikuti seminar.

Anda mungkin juga menyukai