Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Intan Wijayanti

NPM : 1906389492

MPKT-B Kelas 2 Reguler

Peta Konsep : Dampak Stunting

Berikut adalah penjelasan singkat dari peta konsep:

 Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang
jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang
lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.1
 Dampak Stunting dapat dilihat dari sektor kesehatan, sektor ekonomi, sektor pendidikan, dan
sektor sosial.
 Pada sektor kesehatan dampak stunting dapat dilihat dalam jangka pendek dan jangka panjang.
 Stunting dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan2. Gangguan ini antara lain
gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan kognitif, gangguan perkembangan motoric,
dan gangguan kemampuan verbal. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan ini disebabkan
oleh kurangnya asupan nutrisi sejak dalam kandungan.
 Nutrisi yang tak tercukupi tersebut membawa dampak kesehatan dalam jangka panjang. Pada
masa dewasa, penderita stunting mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit
seperti diabetes, obesitas, kanker, stroke, dan seranga jantung.
 Pemenuhan gizi yang kurang akan mempengaruhi prestasi belajar anak3. Sektor pendidikan
akan mengalami kemunduran karena rendahnya kreatifitas, kecerdasa, kemampuan belajar,
serta produktifitas siswa. Generasi stunting akan mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.
 Tingkat intelegensi yang rendah akan mempengaruhi sektor ekonomi. Hal ini akan menurunkan
kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah akan menghambat
pertumbuhan ekonomi.
 Balita stunting kebanyakan lahir dari keluarga miskin. Oleh karena itu, pada sektor sosial
stunting akan memperparah ketimpangan sosial.

1
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, “Situasi Balita Pendek(Stunting) di Indonesia” dalam Buletin Jendela Data
dan Informasi Kesehatan Semester I (Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan, 2018) hlm. 2
2
Arini, Diyah, Ayu Citra Mayasari, dan Muh Zul Rustam, “Gangguan Perkembangan Motorik dan Kognitif pada Anak Toodler yang
Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya” dalam Journal of Health Science dan Prevention, Vol. 3 No. 2 hlm.2
3
Arfines, Prisca Petty, dan Fithia Dyah Puspitasari, “Hubungan Stunting dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah
Kumuh, Kotamadya Jakarta Pusat” dalam Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45 No. 1 2017 hlm. 46
Daftar Pustaka

Ardiyani, Vissia Didin. (2016). Stunting dan Pola Ketimpangan Sosial Ekonomi. Palangka Raya:
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya.

Arfines, Prisca Petty, dan Fithia Dyah Puspitasari. (2017). Hubungan Stunting dengan Prestasi Belajar
Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh, Kotamadya Jakarta Pusat. Buletin Penelitian Kesehatan,
Vol. 45 No. 1. Diambil dari http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i1.5798.45-52 (Diakses pada 1
Mei 2020 10:05)

Arini, Diyah, Ayu Citra Mayasari, dan Muh Zul Rustam. (2019). Gangguan Perkembangan Motorik
dan Kognitif pada Anak Toodler yang Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya. Journal
of Health Science dan Prevention, Vol. 3 No. 2. Diambil dari http://
doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.231 (Diakses pada 1 Mei 2020 10:02)

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2018). Situasi Balita Pendek(Stunting) di
Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Semester I. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan

Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai