1. Identitas pasien Nama : Ny. WS Umur : 27 tahun Jenis kelamin : perempuan Status perkawinan : Belum menikah Tgl MRS : 19- 9- 2020
2. Keluhan utama dan riwayat kesehatan
Pasien meminta datang dengan keluhan sakit saat buang air kecil, BAK sediki-sedikit, sering bolak-balik kamar mandi, dan mengeluh susah tidur karena merasa nyeri pada bagaian perut bagaian bawah kadang juga padadaeah genetalia. Pasien mengatakan nyeri yang hilang timbul, nyeri dirasakan seperti tusuk-tusuk, nyeri bertambah saat, bergerak. Skala nyeri 6 dari 10 skala nyeri yang diberikan. Pasien meringis kesakitan dan merasa kurang nyaman pada daerah genetalia 3. Terapi / medikasi yang diberikan Nama tindakan : Pemeriksaan urine lengkap Obat- obatan Obat oral : Ciprofloxacin 2x1 (500mg), Asam Mefenamat 3x1 (500mg) 4. Masalah Keperawatan yang muncul :
1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri akut)
2. Resiko infeksi 5. Rencana dan pelaksanaan keperawatan - Memonitor vital sign - Mengkaji skala nyeri - Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam - mengedukasi dalam perawatan perineal - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik dan antibiotik 6. Pembahasan dari jurnal terkait Rani Purnama Sari, Muhartono (2018) Dalam Peneitianya menemukan frekuensi mandi berpengaruh terhadap kejadian infeksi saluran kemih (p=0,004) selain itu didapatkan juga bahwa kebiasaan mengganti celana dalam berpengaruh terhadap kejadian infeksi saluran kemih (p=0,004). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu infeksi yang paling sering terjadi pada wanita yaitu sekitar 25% dari semua infeksi yang terjadi pada wanita. Sekitar 50-60% dari wanita akan merasakan infeksi saluran kemih selama dari hidupnya. Berdasarkan epidemiologi, E.coli dan Staphylococcus saprophyticus merupakan penyebab yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih yaitu sebesar 80% terutama pada usia kurang dari 50 tahun. Pada beberapa penelitian buruknya faktor kebersihan diri baik kebersihan pada organ vital maupun kebersihan diri akan mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih. Dikarenakan bakteri patogen saluran kemih berasal dari rektum dan vagina sehingga ketika kebersihan diri yang baik akan menyebabkan bakteri patogen tidak dapat menetap dan berkolonisasi pada saluran kemih. Pada individu yang memiliki kebiasaan menahan buang air kecil akan mengganggu fungsi pertahanan tubuh pada saluran kemih dalam melawan infeksi yaitu akan terganggunya fungsi pengeluaran urin yang merupakan mekanisme untuk mengeluarkan mikroogranisme secara alami. Kebiasaan menahan buang air kecil juga akan menyebabkan stasis urin dan menyebabkan infeksi saluran kemih Terkait dengan kasus NY. WS, maka ada kemungkinan infeksi saluran kemih yang dialami NY.WS disebakan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu: Jenis kelamin, tidak membersihkan organ vital sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual, dan saat ini Ny.WS s 7. Evaluasi Pada kasus diatas jika dihubungkan dengan penelitian yang terkait dengan faktor- faktor yang mempengaruhi Infeksi saluran kemih, untuk kedepannnya jika kita menemukan kasus yang sama kita bisa memfokuskan pengkajian pada faktor -faktor yang diteliti di jurnal dan bisa lebih dalam pengajiannya pada riwayat kebersihan organ vital, serta memberikan edukasi agar pasien tidak sering menahan buang air kecil.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis