Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elusidasi Struktur
OLEH
MISRAWATI 442 416 014
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2019 A. Pendahuluan Spektroskopi massa memiliki prinsip yang berbeda-beda. Dalam sebuah spectrometer, suatu senyawa dalam keadan gas dengan electron berenergi sangat cukup untuk mengalakan potensial ionisasi pertama senyawa tersebut ( potensial ionisasi kebanyakan senyawa organic antara/85-300 kkal/mol). Spektoskopi massa adalah alur kelimpahan (abundance) jumlah relative fragnen bermuatan positif Berlainan versi massa per muatan (m/z atau m/e) dari fragmen-fragmen tersebut. Metan ion dari kebanyakan partikel yang dideteksi dalam suatu spectrometer massa adalah +1 ; massa nilai m/z samah dengan massa molekulnya (M) bagaimana suatu molekul atau ion puncak menjadi fragmen- fragmen bergabuang pada kerangka karbon dan gugus fungsional yang ada. Bila benzmid dibombardir dengan electron berenergi-tingi, suatu soesi dengan suatu electron takberpsanan dan muatan +1. Massa ion molekul itu adalah bobot molekul dari benzemida empunyai massa 121 dan muatan +1. B. Metode dan konsep tambahan Metode dan konsep pentin yang lain dari spektroskopi massa, yang tidak dilakukan sebelumnya akan membahas molekul metana yang lain. 1. Ionisasi kimia (Chemical Ionization CI) Metode ionisasi pada spektroskopi massa meliputi reaksiion/molekul. Secara prinsip, suatu reaktan (contohnya, hidrokarbon, H2, H2O,NH3, Alcohol, gas-gas mulia.) di ionisasai oleh pengaruh electron ( tekanan gas, 1 kPa) pada kasus meana, ion [CH4] +.Dibentuk, yang bereaksi demolekul metana yang lain. Sumber : (Reinhold, 1987) 2. Ionisasi kimia langsung (Direct Chemical Ionization DCI) Pektrum DCI dari glukosa (M= 547) dengan NH3sebagai gas ditunjukan di bawah ini . untuk menjlaskan puncak-puncak sipat spectrum yang trgantung pada temperature dari pada sifat ion. Sumber : (Reinhold, 1987) 3. Ionisasi semprotan electron (Electron Spray Ionization ESI) Pada metode ionisasi ini,larutan dari gas disemprot melalui kapiler kedalam camber. Gas cering mengalir daalm pada aah yang berlawanan terhadap kabut semprotan ini. Suatu potensi yang beberapa kV digunakan antara kapiler dan dan dinding camber( eletroda selinder). Tetesan bermuatan yang dihasilkan menjadi lebih kecil sebagai pelarut menguap. Digerakan oleh medan bermuatan, tetesan bermuatan berherak melalui kapiler gelaskedalam daeah pra-analis. Dengan memfokuskan tetesan dengan sistem lengsa eletrostatis, mereka diarahkan langsung kedalam penganalisis dari suatu spektofotometer massa. Prosedur ini menghasilkan ion bermuatan tungggal. Sumber : (Ferreira, 2001) dan (Ferreres, Llorach and Gil-Izquierdo, 2004) 4. Pengeboman atom cepat (Fast Atom Bombardment FAB) Metode isolasi ini digunakan untuk molekul organic yang sulit diuapkan atau tidak dapat diuapkan. Prinsip dari etode ini adalah atom netral yang cepat dari suatu sampel ditambahkan pada suatu film tipis pada sumer ion dari spectrometer massa. Ion sampel yang terbentuk dengan demikian dipercepat, difokuskan dan akhirnya dianalisis dengan pealatan optikyang biasa atom cepat netral (biasanya agron dan yang frakkuensi yang lebih rendah xenon) diturunkan dengan yang disebut senjata atom (atom gun) . Sumber : (Fenselau and Cotter, 1987) 5. Desopsi medan (Fleld Desorption FD) Dibawah pengaruh medan elektrik yang kuat, ion pesitip disopsi dari kumparan yang diartikan pada sampel yang hamper tidak menguap. Selanjutnya ion-ion ini dianalisis secara spectrometer massa. Metode ini cocok untuk menentukan beat radikal. Sumber : (Lattimer and Welch, 1978) 6. Ionisasi kinetic medan ( Field Ionization Kinetic FIK) Metode ini digumakan untuk menganalisis sifat-sifat kinetika dari ion, yang dihasilkan dari metode ionisasi medan FI . metode ini mendeteksi ion yang mempunyai waktu hidup 10-8 sampai 10-11 detik yang kadang kadang dapat dipisahkan dan dianalisis. Metode ini cocok untuk mendeteksi dekomposisi saingan dari kation radikal. Sumber : (Wolkoff, Greef and Nico, 1978) 7. Metode ionisasi ( Ionization Methods) Pada waktu spectrometer massa pertama kali digunakan pada molekul organic, kelebihan termal dari senyawa organic merupakan halangan untu menentukan massa molekul relative. Berbagai usaha telah dilakukan proses pemasukan sampeluntuk mengurangi kekurangan ini. Tetapi, alas an fandementer untuk masalah ini tidak tidak dapat dikurangi. Kemampuan kondisi yang telah disebutkan di atas digunakan untuk pengukuran, sampel organic harus di uapkan sebelum diionisasi dan karenanya dapat dianalisis secara spectrometer massa. 8. Kombinasi instrument lain terhadap spectrometer massa, missal : GS-MS Instrument kromatografi gas-massa adalah suatu metode yang mengkombinasikan antara kromatografi gas dan spectrometer massauntuk mengidentifikasi berbagai macan senyawa dalam suatu pengukuran sampel. GC- MS dirancang dengan menggunakan dua bagian utama, yaitu: kromatografi gas dan spetrometri massa. Kromatografi gas digumakan sebagai kolim kapiler sebagai fase diam. Perbedaan antara sifat fisik kimia antara molekul dalam sebuah pencampuran akan memisahkan molekul pada saat sampel masuk kedalamkedalam kolom. Molekul-molekul akan memiliki waktu retensi. Sumber : (Hardiansyah, 2014) Daftar Pustaka
Fenselau, C. And Cotter, R. J. (1987) ‘Chemical Aspects Of Fast Atom
Bombardment’, Chem. Rev, 87, Pp. 501–512. Ferreira, M. A. A. (2001) ‘Characterisation Of Anthocyanidins By Electrospray Ionisation And Collision-Induced Dissociation Tandem Mass Spectrometry’, Rapid Communications In Mass Spectrometry, 15, Pp. 1525–1532. Doi: 10.1002/Rcm.400. Ferreres, F., Llorach, R. And Gil-Izquierdo, A. (2004) ‘Characterization Of The Interglycosidic Linkage In Di- , Tri- , Tetra- And Pentaglycosylated Flavonoids And Differentiation Of Positional Isomers By Liquid Chromatography / Electrospray Ionization Tandem Mass Spectrometry’, Journal Of Mass Spectrometry, 39, Pp. 312–321. Doi: 10.1002/Jms.586. Hardiansyah, M. M. (2014) ‘Amidasi Senyawa Etil P-Metoksisinamat Yang Diisolasi Dari Kencur ( Kaempferia Galanga L .) Dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro’, Skripsi, (September). Lattimer, R. P. And Welch, K. R. (1978) ‘Field Desorption Mass Spectra Of Polymer Chemicals’. Brecksville. Reinhold, V. N. (1987) ‘Direct Chemical Ionization Mass Spectrometry Of Carbohydrates’, Methods In Enzymology, 138. Wolkoff, P., Greef, J. Van Der And Nico, M. (1978) ‘The Loss Of C2H20 And Of C3H40 From The Molecular Ions Of 3-Phenylpropanal As Studied By Field Ionization Kinetics. Isomerization Of The Molecular Ions Of 3- Phenyl-2-Propen- 1-01’, Journal Of The American Chemical Society, 541(4).