Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Nyoman Ayu Juniari Purnama Sadani

Nim : 1807531184
No. Absen : 04

Kasus Kartu Xl dengan Kartu AS

Salah satu contoh kasus pelanggaran etika dalam dunia periklanan ini adalah iklan
kartu XL dan AS. Sering kali kedua iklan kartu ternama ini ditayangkan di layar televisi kita.
Kedua iklan kartu ini saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif sendiri.
Kedua kartu ini dengan tidak tanggung-tanggungnya menyindir satu sama lain.
Kasus ini dimulai pada saat XL menayangkan iklan yang dibintangi oleh salah satu
pelawak ternama di Indonesia yaitu Sule. Dalam iklan ini Sule bermain satu frame dengan
bintang cilik Baim dan Putri Titian. Pada iklan tersebut, Baim disuruh Sule untuk ngomong
"om sule ganteng", tapi si Baim mengatakan "om sule jelek" hal ini sudah direkayasa oleh
sutradara.
Lalu XL membuat slogan "sejujur Baim, sejujur XL". Tak tinggal diam,
Telkomsel(AS) membalas iklan ini dengan kata-kata "makanya, jangan mau diboongin anak
kecil..!". Telkomsel juga meluncurkan iklan baru dengan Sule.
Dalam iklan tersebut, Sule menyatakan kepada pers bahwadia sudah tobat dan
sekarang Sule memakai kartu AS yang katanya murahnya dari awal. Perang iklan seperti ini
tergolong parah, karena biasanya tidak ada bintang iklan yang pindah ke produk kompetitor
selama 6 bulan.

 Analisis Kasus
Dalam kasus ini, terjadi pelanggaran peraturan dan prinsip-prinsip dalam
peundang-undangan. Salah satu prinsip etika yang diatur oleh EPI yaitu "iklan tidak
boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung".
Pelanggaran ini tentunya akan membawa dampak buruk bagi perkembangan ekonomi dan
penilaian masyarakat mengenai kedua merek kartu ternama ini secara moral melanggar
hukum dengan saling bersaing secara tidak sehat.

 Solusi
1. Dalam hal mengiklankan produk, bersainglah secara sehat tanpa harus menjatuhkan
pesaing. Karena bisa jadi pesaing yang lain tersinggung akan sindiran tersebut, dan hal
ini akan berdampak buruk bagi si penyindir dikarenakan pemikiran dan penilaian di mata
masyarakat kurang baik, juga popularitas merek menjadi buruk.
2. Harus saling memahami dan mengerti akan kondisi dan fasilitas yang telah didapat dari
provider tertentu. Karena fasilitas yang diberikan kemampuannya terbatas. Jadi, masing
masing dari provider pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan tertentu.
3. Selalu tanamkan jiwa kreatif dalam setiap melakukan inovasi. Dalam hal ini provider
dituntut untuk dapat membuat suatu rancangan baru yang lebih baik dan tentunya dapat
memberikan keuntungan yang lebih tanpa harus menjatuhkan pesaing lain

 Kesimpulan
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa aksi saling sindir yang dimulai dari
pihak xl yang menayangkan iklan dan dibalas oleh pihak telkomsel (AS) dengan
menggunakan satu artis yang sama yaitu Sule. Tindakan ini mengakbtakan buruknya
persaingan dalam berbisnis dan menimbulkan kesan yang buruk bagi masyarakat untuk
menggunakan kedua kartu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai