Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Letak sungsang merupakan penyulit dalam proses persalinan yang
kejadiannya senantiasa tetap tinggi. Tingginya angka kejadian letak sungsang
merupakan faktor utama penyebab timbulnya keadaan yang dapat mengancam
hidup ibu bersalin. Tingginya angka kematian bulin sebagai akibat perkembangan
kelainan letak sungsang yang tidak terkontrol memberikan kontribusi yang sangat
besar terhadap tingginya angka kematian.
Dari kasus persalinan yang dirawat di rumah sakit 3 % merupakan kasus
letak sungsang. Dari kasus tersebut terjadi pada semua persalinan, terjadi pada
multi gravida. Masih tingginya angka kejadian ini dapat dijadikan sebagai
gambaran umum tingkat kesehatan ibu bersalin dan tingkat kesehatan masyarakat
secara umum.
Dengan besarnya pengaruh kelainan letak sungsang terhadap tingginya
tingkat kematian bulin, maka sudah selayaknya dilakukan upaya untuk mencegah
dan menanganikasus-kasus pre eklampsia. Perawatan pada bulin dengan letak
sungsang merupakan salah satu usaha nyata yamg dapat dilakukan untuk
mencegah timbulnya komplikasi-komplikasi sebagai akibat lanjut dari letak
sungsang tersebut.
II. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Untuk memberikan Asuhan Keperawatan kepada Ibu bersalin post seksio
sesarea dengan indikasi letak sungsang
2. Tujuan Instruksional Khusus
2.1. Dapat melakukan pengkajian pada ibu bersalin post seksio sesarea
dengan indikasi letak sungsang.
2.2. Dapat menentukan masalah keperawatan pada ibu bersalin post seksio
sesarea dengan indikasi letak sungsang
2.3. Dapat menetapkan perencanaan pada ibu bersalin post seksio sesarea
dengan indikasi letak sungsang.
2.4. Dapat menerapkan rencana perawatan pada ibu bersalin post seksio
sesarea dengan indikasi letak sungsang
2.5. Dapat melakukan evaluasi pada ibu bersalin post seksio sesarea
dengan indikasi letak sungsang.
III. METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode stadi kasus dengan
pengumpulan data secara observasi langsung dan wawancara .
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. KONSEP DASAR TEORI


PENGERTIAN
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang
terendah ( Presentasi Bokong). Angka kejadian : ± 3 % dari seluruh angka kelahiran.

PATOFISIOLOGI
Letak sungsang dapat terjadi akibat dari ;
1. Terdapat tumor dalam rongga uterus.
2. Terbentuknya segmen bawah rahim.
3. Hidramion.
Adapun letak sungsang dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Letak bokong murni ; prensentasi bokong murni (Frank Breech). Bokong saja
yang menjadi bagian terdepan sedangkan kedua tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki
(Complete Breech). Disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna
kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
3. Letak lutut (presentasi lutut) dan
4. Letak kaki , yang keduanya disebut dengan istilah ; Incomplete Breech.
Tergantung pada terabanya kedua kaki atau lutut atau hanya teraba satu kaki
atau lutut disebut letak kaki atau lutut sempurna dan letak kaki atau lutut tidak
sempurna.
Dari semua letak-letak ini yang paling sering dijumpai adalah letak bokong
murni. Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekuensi letak sungsang lebih tinggi
pada kehanilan muda dibandingkan dengan kehamilan a`terme dan lebih banyak pada
multigravida dibandingkan dengan primigarvida.

PENGERTIAN SEKSIO SESAREA


Salah satu cara dalam mengatasi keadaan tersebut adalah dengan tindakan
operatif yaitu persalinan dengan cara tindakan seksio sesarea. Dimana apabila cara-
cara lain dianggap tidak berhasil atau syarat-syarat untuk dilakukanya tindakan tidak
terpenuhi atau kondisi ibu memerlukan tindakan yang segera yang apabila tidak
segera dilakukan akan berakibat fatal.
Seksio sesarea adalah cara persalinan buatan dengan suatu tindakan
operasi/pembedahan untuk mengeluarkan janin dari rongga uterus dengan cara
mengiris dinding perut dan dinding uterus dengan syarat rahim dengan keadaan utuh
serta berat janin di atas 500 gram.
II. KONSEP DASAR ASKEP
A. PENGKAJIAN
Data yang dikaji pada ibu bersalin dengan letak sungsang adalah :
1. Data subyektif :
- Biasanya sering terjadi pada multi gravida gravida , kehamilan muda.
- Riwayat kesehatan ibu sekarang : bila tidak terdapat kelainan yang
berat ibu biasanya mengeluh pergerakan janin terasa dibagian perut
bawah, di bawah pusat dan ibu sering merasa benda keras ( kepala)
mendesak tulang iga.
- Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler
esensial, hipertensi kronik, DM
- Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau
eklamsia .
- Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok
maupun selingan
- Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan
kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi
resikonya

2. Data Obyektif :
- Inspeksi : untuk mengetahui bentuk pembesaran uterus.
- Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
- Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal
distress
- Pemeriksaan penunjang :
 Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur,
diukur 2 kali dengan interval 6 jam.
 Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya
kelainan pada otak
 USG ; untuk mengetahui keadaan janin
 NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
 TBJ : untuk mengetahui berat janin.
B. MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan Rasa nyaman (nyeri ) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot


dan system saraf yang di tandai dengan keluhan nyeri, ekpresi wajah
menyeringai.
2. Gangguan eleminasi miksi (retensi urine ) berhubungan dengantrauma mekanik ,
manipulasi pembedahan adanya edema pada jaringan sekitar dan hematom,
kelemahan pada saraf sensorik dan motorik.
3. Kurang pengetahuan tentang efek pembedahan dan perawatan selanjutnya
berhubungan dengansalah dalam menafsirkan imformasi dan sumber imformasi
yang kurang benar.

C. PERENCANAAN
Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan akan
dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah di tentukan dengan tujuan, criteria hasil, rencana tindakan atau intervensi
dan rasional tindakan (Depkes RI 1991 ; 20 ).

Intervensi keperawatan pada diagnose Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan


dengan kerusakan jaringan otot dan system saraf. :
1) Kaji tingkat rasa tidak nyaman sesuai dengan tingkatan nyeri.
2) Beri posisi fowler atau posisi datar atau miring kesalah satu sisi.
3) Ajarkan teknik releksasi seperti menarik nafas dalam, bimbing untuk
membayangkan sesuatu. Kaji tanda vital : tachicardi,hipertensi,
pernafasan cepat.
4) Motivasi klien untuk mobilisasi didni setelah pembedahan bila sudah
diperbolehkan.
5) Laksanakan pengobatan sesuai indikasi seperti analgesik intravena.
6) Observasi efek analgetik (narkotik )
7) Obervasi tanda vital : nadi ,tensi,pernafasan.

Intervensi keperawatan pada diagnose keperawatan gangguan eleminasi miksi


(retensi urine ) berhubungan dengan trauma mekanis, manipulasi pembedahan,
oedema jaringan setempat, hematoma, kelemahan sensori dan kelumpuhan saraf.
1) Catat pola miksi dan minitor pengeluaran urine
2) Lakukan palpasi pada kandung kemih , observasi adanya
ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
3) Lakukan tindakan agar klien dapat miksi dengan pemberian air hangat,
mengatur posisi, mengalirkan air keran.
4) Jika memakai kateter, perhatikan apakah posisi selang kateter dalam
keadaan baik, monitor intake output, bersihkan daerah pemasangan
kateter satu kali dalam sehari, periksa keadaan selang kateter
(kekakuan,tertekuk )
5) Perhatikan kateter urine : warna, kejernihan dan bau.
6) Kolaborasi dalam pemberian dalam pemberian cairan perperental dan
obat obat untuk melancarkan urine.
7) Ukur dan catat urine yang keluar dan volume residual urine 750 cc
perlu pemasangan kateter tetap sampai tonus otot kandung kemih kuat
kembali.

Intervensi keperawatan pada diagnose keperawatan Kurangnya pengetahuan tentang


perawatan luka operasi, tanda-tanda komplikasi, batasan aktivitas, dan perawatan
selanjutnya berhubungan dengan terbatasnya imformasi.

1) Jelaskan bahwa tindakan seksio sesarea mempunyi kontraindikasi yang


sedikit tapi membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, mengguanakan
anatesi yang banyak dan memberikan rasa nyeri yang sangat setelah
operasi.
2) Jelaskan dan ajarkan cara perawatan luka bekas operasi yang tepat
3) Motivasi klien melakukan aktivitas sesuai kemampuan.
4) Jelaskan aktivitas yang tidak boleh dilakukan.

D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan

E. EVALUASI
Evaluasi disesuaikan dengan criteria hasil yang telah ditentukan
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. A. IDENTITAS
 Nama : Ny.H.R Nama suami : Tn. H
 Umur : 27 Tahun Umur : 32 Tahun
 Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa /Indo
 Agama : Islam Agama : Islam
 Pendidikan : SMU Pendidikan : Sarjana
 Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : PNS
 Alamat : Ploso G/IA, Sby Alamat : Ploso G /IA,Sby
 Status perkawinan : Kawin 1 x Usia perkawinan : 1 Tahun.
 MRS : 17 Agustus 2001,Pukul 15.45 Wib

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Persepsi Terhadap Persalinan/Nifas
a. Mengapa klien datang ke Rumah sakit karena klien hamil dengan letak
sungsang dan terjadi KPP.
b. Persepsi klien terhadap kehamilan ibu mengharapkan anaknya nanti lahir
dengan selamat dan bila Tuhan mengijinkan anak laki-laki
c. Apakah persalinan ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-
hari? ya,karena persalinan melalui jalan operasi klien sangat khawatir dlm
melakukan aktivitas sehari-hari terutama merawat bayinya sangat terbatas
khawatir jebol, juga pengetahuan ibu kurang karena anak pertama.
d. Harapan yang klien inginkan setelah persalinan melalui operasi dapat
merawat bayinya walaupun sgt khawatir terhadap luka bekas operasi
e. Klien tinggal dengan suami.
f. Siapa orang yang terpenting bagi klien ? Suami dan orang tua
g. Sikap keluarga terhadap keadaan saat ini sangat mendukung
1.h. Kesiapan mental menjadi ibu : ya,walau khawatir mengenai proses
persalinan (keselamatan diri dan bayinya),klien bersyukur karena sudah
selamat
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 13 tahun Siklus : teratur tiap bulan
Banyaknya : Banyak Lamanya : ± 5-7 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 14 Nopember 2000
Keluhan : Tidak ada
b. Riwayat Kehamilan
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak
Nifas
N TAH Umur Pe jenis Pe pe La Infek per Jen bb pj
O. UN kehami ny no ny ser si dar is
lan ulit lon ulit asi aha
g n

I 2001 9 bln Let LSC Do Ad Td Td k Ad La 50 5


(Ha su S k a k ada a ki- 0g 0
mil ter ada lak c
sekar i m
a ng)

c. Kehamilan Sekarang
 Diagnosa : GI P0 A 0 H 0 39/40 Mg TH + Letsu (Presentasi
Bokong Murni) + KPP > 24 jam.
 Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
 ANC : 3 Kali ( dokter spesialis).
 Keluhan selama Hamil :
 Mual dan muntah pada trimester pertama,pusing ya bila bangun dari
duduk atau tiduran, sering nyeri pinggang dan kesulitan melakukan
aktivitas sehari-hari.
 Pengobatan selama hamil : Ya
 Pergerakan janin Ya Sejak usia kehamilan : 4 bulan(aktif).
 Rencana perawatan bayi : Sendiri dibantu oleh orang tua
 Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Baik
 Breast care : Tidak
 Perineal care : Tidak
 Nutrisi : Tidak
 Senam Nifas : Tidak
 KB : Tidak
 Menyusui : Belum tahu caranya
3. Riwayat Keluarga Berencana
Melaksanakan KB: Tidak
4. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada
Pengobatan yang didapat : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : DM (-),Jantung (-),Hipertensi (-),Gemelli (-)
5. Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari,
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan rumah : Nasi,lauk pauk,kadang susu
Makanan yg tidak disukai/alergi/pantangan : Tidak ada.
2. Pola eliminasi
BAK sering 3-4 x/hari,warna kuning muda.
BAB teratur 1 x hari,warna kuning,bau agak menusuk,konsistensi lem-
bek,keluhan tidak ada.(Saat pengkajian belum ada BAB)
2. Pola Personal Hygiene
Mandi 2 – 3 x/hari, pakai sabun mandi.
Oral hygiene/gosok gigi 3 x/hari; pagi,siang, sore atau setelah makan
Cuci rambut 2 x/minggu,pakai shampo
3. Pola Istirahat dan Tidur
Lama tidur 7 – 8 jam/hari,sebelum tidur minum air putih,selama hamil
posisi tidur terus terlentang,miring agak sulit
4. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester ke- III klien
istirahat bekerja hanya diam dirumah,membantu memasak dan bersih-
bersih rumah,olahraga jalan-jalan pagi
5. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : Tidak ada

6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 96 x/mnt
Respirasi : 28 x/mnt Suhu : 36,80c
Berat Badan : 57,5 Kg Tinggi Badan : 165 cm.

1. Sistem penglihatan
Mata simetris, kelopak mata normal,gerakan mata normal,pergerakaan
tidak ada kelainan,konjuntiva normal/merah,klien mengeluh mata ka-nan
agak kabur/berbayang.
2. Sistem pernapasan
Jalan napas bersih,pernapasan tidak sesak dengan atau tanpa aktivitas,
suara napas vesikuler,tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apikal 86 x/mnt,irama teratur,bunyi S1S2
tunggal,sakit dada tidak ada baik saat aktivitas maupun tidak.
4. Sistem pencernaan
Gigi tidak ada carries,tidak memakai gigi palsu
5. Sistem Urogenital
BAK : Biasa, frekwensi 3-4 x/h,warna kuning jernih.
6. Sistem integumen dan muskuloskletal
Turgor kulit elastis,warna kulit kemerahan,kontraktur pada ekstrimitas
tidak,kesulitan pergerakan tidak, kedua ekstrimitas bawah edema.
7. Dada dan axilla
Mamae membesar ya,areola mamae warna coklat kehitaman,papilla
mamae kanan dan kiri menonjol,colostrum keluar, payudara keras & sakit
(merangsemi).

PEMERIKSAAN KHUSUS ABDOMEN DAN GENITAL


I. PEMERIKSAAN ANTENATAL
 Klien ANC pada dokter spesialis,memasuki minggu ke 20.

II. INTRA NATAL (PERSALINAN)


Kala I :
 Tgl. 17 Agustus 2001 Pukul 15.45 Wib. Klien merasa ketuban pecah.-
Status Obstetri :
Tinggi Fundus uteri = 32 cm,letak janin bokong murni,DJJ (+)= 12 – 11 – 12, His
(-).
Diagnosa Pre-operatif :G I P 0 – 0 TH + Letsu; Diagnosa persalinan Letak
sungsang.
Pemeriksaan dalam = Pembukaan 3 jari,EFF 50 %,presentasi bokong, panggul
tidak ada kelainan,KET (-)
Kala II :
Tgl. 18 Agustus 2001
Persalinan dilakukan melalui Operasi dengan bius umum :
Jenis Operasi Low segmen Sectio ceasaria (LSCS),luka operasi ± 15 cm,tertutup
rapi.
Kala III :
Placenta lahir ditarik ringan,indikasi kala III.

III. POST NATAL


Kala IV :
Berat janin 3500 gram,Panjang 50 cm,Hidup,Apgar score 8-9, Placenta lengkap,
Anus(+),Kelainan congenital (-). TFU : 3 Jari b pst,kontraksi baik, tidak ada
distensi kandung kemih, terdapat luka operasi SC dengan posisi vertical panjang
±15 cm, tidak ada tanda infeksi ; kemerahan, pembengkakan, tidak terdapat pus /
darah yang keluar. Perineum ; utuh, episiotomi ; tidak, lochea ;warna merah
kecoklatan, tidak ada bau, tidak odema/hematom.

7. Data penunjang
A. Laboratorium,20 Agustus 2001
 Hb : 13 gr %
 Leokosit : 14 x 109/L
 Trombosit : 160 x 109/L
 PCV : 39 %
 Urine Lengkap :
 Albumin : -
 Reduksi : Negatif (-)
 Urobilin : Negatif (-)
 Bilirubin : Negatif (-).
D.Terapi : Tgl.20 Agustus 2001
 Ampicillin 500 mg 4 x 1/Oral
 Mefenamic Acid 500 mg 3x1/Oral
IV. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


S: Kx.mengeluh ba- SC Resiko terhadap infeksi
dannya terasa ↓
panas & sakit kehilangan darah & cairan
terutama pd ↓
daerah luka perdarahan
operasi. ↓ ↓
O: TD=120/ 80 extra intra
mmHg,Nadi= 96 ↓ ↓
x/ mnt,suhu= Voleme cairan dalam sirkulasi
36,8oc, RR= 28 (defisit cairan)
x/mnt, per- ↓
darahan (+),PP eritrosit keluar↑
dng letak sungang ↓
+ KPP, leukosit = Hb↓→ anemia
14 x 109/L,Hb: 13 ↓
gr%, O2 dlm darah kurang

Transport O2 keorgan
berkurang

Fisiologis organ terganggu
Destruksi pertahanan garis
depan terhadap serangan bakteri
serta terganggunya
pembentukan sel darah putih

Resiko tjd infeksi
S: Kx.mengeluh pa- Ibu G 1 P1 0 0 0 1 Resiko terhadap ketidak
yudara kencang ↓ efektifan menyusui
dan sakit. persalinan SC indikasi letak
O: Ibu G1 P1 0 0 01 sungsang
Tidak pernah ↓
men-dapatkan Tidak berpengalaman atau
penyuluh an payudara membengkak
mengenai ↓
perawatan Resiko terhadap ketidak
payudara, efektifan menyusui
hamil/persalinan
per-
tama,payudara
ken-cang & keras
serta sakit.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. H Umur : 19 tahun No.Rekam Medis: 10080471 Rawat Hari Ke 2

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 Resiko terjadi infeksi b.d destruksi pertahan garis Infeksi tidak terjadi dalam 1.Rawat luka dengan tehnik Membantu mempercepat
depan thdp serangan bakteri waktu 7 – 10 hari. aseptic,nutrisi & cairan kesembuhan
Kriteria hasil : yang baik/adekuat.
Luka kering jahitan menutup
rapat 2.Kaji tanda-tanda & gejala Mencegah terjadinya in feksi
Tanda infeksi tdk ada se perti infeksi. secara dini shg dpt dilakukan
: panas,kemerahan,beng- tindakan scr tepat & cepat.
kak,adanya pus dan bau.

3.Setiap kali melakukan Meminimalkan masuk nya


tindakan sebelum dan organisme melalui org
sesudahnya selalu men lain/petugas/klg.
cuci tangan.
4.Observasi keadaan luka & Perdarahan yg terjadi/ab
adanya perdarahan pada normal memerlukan eva luasi
luka insisi. & kemungkinan pe nanganan
lebih lanjut.

5.Berikan antibiotik sesuai Bentuk kolaborasi u/


program medik mencegah tjdnya infeksi
dengan pemberian anti-biotik
yg adekuat

2 Resiko terhadap ketidak efektifan menyusui b.d Ibu dapat menyusui seca ra 1.Lakukan perawatan Agar bendungan ASI yg tdk
tidak berpengalaman & payudara ibu bengkak . efektif & benar dalam waktu payudara terjadi/berkurang.
2 x 24 jam.
Kriteria hasil : 2.Anjurkan klien u/selalu Agar kebersihan payuda ra
Ibu membuat keputusan membersihkan terjaga shg siap pada waktu
berdasarkan informasi ttg payudaranya terutama akan menyusui nanti.
metoda menyusui (ASI atau waktu akan menyusui
botol). bayinya
Kedua Payudara dapat 3.HE tentang cara me-nyusui Ibu memahami ttg penting
mengeluarkan ASI scr & penting gizi yg cukup & menyusui & manfaat bagi
optimal/putting tdk adekuat selama menyusui. bayi dng menjaga kondisi &
mendelep/rata. kese-hatan ibu.

4.Ajarkan bagaimana Agar ASI yg akan diberikan


memeras,menangani, pada bayi selama dirawat
menyimpan & mengi-rim terjaga/terjamin kebersihanya
ASI dng aman demikian juga dirumah bila
tdk langsung disusui.

5.Anjurkan ibu memakai Dengan menggunakan


pompa payudara pompa ASI dpt dikeluar kan
walaupun bayi tdk menetek
keibu shg payu dara ibu tdk
mengalami pembengkakkan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.H.R Umur : 27 Tahun No. Rekam Medis


: 10080210 Rawat Hari Ke 3
NO.Dx. Tanggal JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN (SOAP)
1 20Agustus’01 90.00  Mengkaji tanda & gejala S: -
infeksi ,spt : kemerahan O: Post-op hari ke 2,
(-),perdarahan pada Tanda & gejala
pembalut luka (-),darah infeksi tdk
melalui vagina/leukore tampak,perdaraha
12.10 (+), bengkak (-) n tdk
ada,Trombophleb
 Memberikan Ampicillin itis tdk ada.
500 mg/Oral. A:Masalah teratasi
sebagian.
P: Teruskan rencana
intervensi No.1,2,
3&5
1 21Agustus’01 08.10  Mengobservasi keadaan S: -
luka : perdarahan & O: Post- op. hari ke
08.30 tanda infeksi tdk ada. 3, Tanda & gejala
 Melakukan perawatan infeksi tdk
luka secara aseptic dan tampak,perdaraha
angkat jahitan 1/2. n tdk ada,muka
 Mengukur TTV: TD= masih pucat &
120/80 mmHg, Nadi= 80 lemah
x/mnt, RR= 20 x/mnt, A: Masalah teratasi
12.55 suhu = 36,80c sebagian,luka
 Setiap kali melakukan masih tertutup
tindakan sebelum & P: Teruskan rencana
sesudahnya mencuci intervensi No. 1,3
tangan.serta & 5.
mempergunakan sarung
tangan
 Memberikan ampicillin
500 mg/Oral..
2 20agustus’ 01 11.35  Melakukan pemeriksaan S: Klien
payudara u/ mengetahui mengatakan
apakah kolostrum sudah ASInya keluar
keluar apa belum ? banyak dan
keluar, payudara membasahi
11.55 bengkak & nyeri. pakaian.
O:Colostrum & ASI
 Menjelaskan manfaat & keluar banyak =
maksud perawatan 100 cc,nyeri &
payudara. bengkak
berkurang.
A: Masalah
teratasi ,klien
bisa menyusui
bayinya/rawat
gabung.
P: Teruskan rencana
intervensi
No.1,3,4 & 5.
1 22 Agustus’ 07.30  Memberikan ampicillin S: -
01 500 mg & 0bat lainnya O:Post-op hari ke 4,
08.00  Mengukur TTV= 120/70 Tanda & gejala
mmHg, Nadi= 94 x/mnt, infeksi &
RR=24 x/mnt, suhu = perdarahan tdk
08.15 36,40c, perdarahan (-). ada, luka kering
 Menganjurkan klien & menutup rapat,
menghabiskan dietnya pus (-),bengkak
09.10 tdk boleh pantang, serta (-),suhu = 36,40c
09.15 banyak minum ± 1 – 2 A:Masalah teratasi
liter/hari. tapi tetap perlu
11.35  Merawat luka dengan observasi terus.
tehnik aseptic P: Tetap teruskan
13.30  Mengobservasi tanda & rencana intervensi
gejala infesi serta No. 1 sampai
perdarahan (-). angkat jahitan
 Menganjurkan klien habis hari ke 7
u/menyeka badan setiap atau 10.
hari (2 x/hari).
 Memberikan ampicillin
500 mg & 0bat lainnya.
2 22 Agustus’ 10.35  Menganjurkanmelakukan S: Klien
01 perawatan payudara mengatakan
10.55 sendiri dng sudah mengerti
dibantu/awasi. ttg cara pera
12.15  watan payudara
 Menjelaskan ttg cara serta maksud &
menyusi & pen-tingnya tujuannya.
13.15 gizi yg adekuat selama O:Payudara tdk lagi
menyu sui bagi ibu & bengkak & nyeri,
13.35 bayi. ASI keluar deras
 Menganjurkan klien = ± 200 cc,klien
selalu merawat & mem belum bisa
bersihan payudaranya menyusui bayinya
 Menyarankan klien krn masih dirawat
menggunakan pompa intensif.
payudara A:Masalah teratasi
u/mengeluarkan ASI sebagian
P: Teruskan rencana
intervensi No. 1
&2
1 23 Agustus’ 08.05  Mengobservasi keadaan S: -
01 luka serta tanda & gejala O:Post-op hari ke
08.20 infeksi. 5,luka
 Mengukur TTV= kering,angkat
TD=120/80 mmHg jahitan selang
Nadi= 92 x /mnt, RR= seling.
24 x/mnt, suhu = 36,70c A:Masalah teratasi
P: Tetap teruskan
rencana intervensi
No. 1
2 23 Agustus’ 08.30  Mengingatkan klien u/ S: Klien
01 merawat & mengatakan siap
09.35 membersihkan menyusui bayinya
payudaranya O:ASI terus keluar
09.40  Menyarankan klien u/ banyak,payudara
segera menyu sui tdk lagi bengkak.
bayinya bila sudah A:Masalah teratasi
diperbolehkan P: Rencana
 Memberikan support Intervensi
bahwa klien mampu diteruskan hanya
menyusui bayinya. No. 1 & 2

EVALUASI KESELURUHAN :
Tanggal No. (1) Evaluasi
Diagnosa
23/8/2001 1 S : Klien tidak mengeluh tentang keadaan lukanya, nyeri
tidak ada.
O : Luka tampak kering dan tidak ada pus/ darah yang
keluar, luka sudah diangkat1/2 selang-seling.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Rencana intervensi di hentikan sementara oleh
karena klien pulang.
23/8/2001 2 S : Klien sudah tidak mengeluh payudaranya nyeri dan
tegang dan bengkak.
(a) O : Payudara tampak lembek, Bayi klien
tampak menetek dengan baik dalam waktu
±15 –20 menit. ASI keluar lancar.
A : Masalah teratasi.
P : Rencana internensi dihentikan,
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad,1993. Obstetri Fisiologi.Eleman Bandung

Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC.


Jakarta .2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA:
2000/2001 PSIK.FK. Unair,Surabaya.

Hanifa,W.et all. 1989. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka S.P. Jakarta
2000. Pedoman Diagnosa & Terapi, Lab. SMF Ilmu Kebidanan &
Penyakit Kandungan RSUD Dr. Soetomo. Surabaya

Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo &
JNKKR-POGI, Jakarta.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
Secara teori didiagnosis jika didapatkan salah satu dari gejala berikut :
- Terabanya bagian kepala janin pada bagian puncak fundus uteri.
- Hasil USG menunjukan kelainan letak tersebut.
- Ibu merasakan pergerakan janin pada bagian bawah perut, dibawah pusat dan
ibu merasakan benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
- Namun pada proses selanjutnya akan akan terjadi gangguan pada organ-organ
lain bila tidak diatasi segera sehingga gejala diatas akan muncul juga pada
pasien

B. MASALAH KEPERAWATAN
Ditinjau dari konsep asuhan keperawatan pada ibu bersalin post seksio sesarea
dengan indikasi letak sungsang, masalah keperawatan yang timbul sesuai dengan
masalah keperawatan yang ada pada kasus nyata. Akan tetapi kalau dikaji lebih lanjut
sebenarnya masih ada lagi masalah keperawatan yang bisa dimunculkan , hal ini
sesuai dengan perkembangan itu sendiri yang dapat mengakibatkan gangguan pada
organ lain.

C. INTERVENSI
Dari perencanaan yang telah ditetapkan dalam konsep dasar askep ternyata bisa
diterapkan juga pada kasus nyata. Hal ini dikarenakan masalah keperawatan yang
muncul secara teori dapat muncul juga pada kasus nyata

D. IMPLEMENTASI
Perencanaan yang telah ditetapkan baik pada konsep teori maupun pada kasus nyata
dapat diterapkan secara langsung pada pasien

E. EVALUASI
Dari implementasi (tindakan perawatan ) yang telah diterapkan untuk mengatasi
masalah yangmuncul pada kasus nyata ada masalah yang bisa teratasi/masalah tidak
terjadi dan masalah yang belum teratasi
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Diagnosis letak sungsang terutama ditentukan oleh adanya pemeriksaan letak
janin, letak terdengarnya DJJ, pemeriksaan USG, letak pergerakan janin.
Dan yang menjadi indicator utama yaitu terabanya bagian kepala janin pada
bagian puncak fundus uteri..
2. Masalah-masalah keperawatan yang timbul pada ibu bersalin dengan letak
sungsang lebih kompleks, hal ini dikarenakan masalah yang muncul bisa
berasal dari patogenesis kelainan letak sungsang itu sendiri maupun dari
proses persalinan .
3. Penetapan rencana perawatan yang sesuai dengan masalah yang timbul pada
ibu bersalin dengan letak sungsang serta tindakan keperawatan yang efektif
untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut akan dapat mencegah
prognosis yang lebih buruk , yaitu timbulnya keadaan gawat janin. Oleh
karenanya diperlukan observasi ketat dan terapi yang tepat serta skill yang
professional baik dari dokter maupun perawat. Hal ini mengingat
penatalaksanaan yang pada umumnya berakhir dengan tindakan operatif

Anda mungkin juga menyukai