Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI KULIAH

“OPERASI PENYAMARAN”

MATA KULIAH:
AKUNTANSI FORENSIK DAN INVESTIGASI FRAUD
DI SUSUN OLEH :
RESKY AWALIAH (A031181004)

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
PENGANTAR

Banyak contoh mengenai operasi penyamaran yang apat diambil dari pemberitaan
di media massa. Contoh yang paling menonjol adalah penangkapan Jaksa Urip Tri
Gunawan.

Pengungkapan kasus pengedaran senjata api secara illegal adalah contoh kedua
dari pemberitaan di media massa. Dari pemberitaan di media cetak dan elektronik,
pembaca dapat membuat sketsa mengenai unsur-unsur dari suatu operasi
penyamaran. Perencanaan dan persiapan harus dibuat , pelaksanaan operasi
penyamaran, tindak lanjut pasca penangkapan, dan pemberitaan ke media massa.

Pembahasan mengenai operasi penyamaran diambil dari fraud examiners


manual terbitan Association of certified fraud examiners (ACFE). Manual ACFE
tersebut menggunakan istilah covert operations. Istilahini juga dipakai oleh
Government AccountabilityI Office (GFO)

ISTILAH OPERASI PENYAMARAN

Dari penjelasan Webster, terlihat makna : tertutup, tersembunyi, terselubung, diam-


diam, tidak diungkapkan secara terbuka,tersamar,rahasia,dan kata-kata sinonim
lainnya. Karena itu, salinan covert operations kedalam bahasa Indonesia adalah
operasi rahasia,operasi penyamaran atau istilah lainnya yang serupa dengan itu.

Istilah lain yang dipakai untuk covert operations adalah sting operations. Sting
operations sering dipakai oleh para penegak hukum seperti kepolisian.

Kamus Webster juga memberi beberapa defenisi tentang sting. Utamanya sting
adalah arti sengat (kata benda) atau menyengat (kata kerja). Sting dalam sting
operations bermakna memperdayakan (confidence game).

Kpk Membekuk UTG

Berikut disajikan kasus jaksa UTG (penerima suap U.S $660juta) dan AS (penyuap
UTG) yang bernuansa operasi penyamaran. Ada operasi penyamaran yang dapat
disimpulkan dari bacaan ini. Namun, perincian operasi ini hanya diketahui KPK.
Akhir kasus ini menyajikan sejumlah pertanyaan untuk bahan pemikiran, atau bahan
diskusi.
Berita kecil tersebut ternyata berkaitan dengan berita menggemparkan pada hari
Minggu, 2 Maret 2008 : seorang jaksa (UTG) dibekuk KPK. Dua berita
terkait,dipisahkan oleh rentang waktu 2 hari.

Yang tidak diketahui masyarakat adalah operasi penyamaran yang dilakukan KPK.
Berberapa diantaranya diungkapkan disidang pengadilan.

Dari pemberitaan media cetak dan elektronik, pembaca dapat memperkirakan garis
besar operasi penyamaran yang dilakukan KPK, misalnya penyadapan percakapan
telepon dan pengintaian lingkungan/tempat kejadian perkara dimana penyuapan
berlangsung.

Berikut beberapa pertanyaan mengenai operasi penyamaran dalam kasus UTG-AS.

1. Siapa yang menjadi target operasi penyamaran? Mengapa ia atau mereka


menjadi target?
2. Apakah penetapan target operasi penyamaran berasal dari informasi
masyarakat seperti yang dijelaskan oleh juru bicara KPK? Kalau bukan,
mengapa “informasi dari masyarakat” sering digunakan dalam penjelasan
KPK, termasuk dalam operasi penyamaran lainnya?
3. Seberapa besar kebenaran bahwa penyadapan terhadap AS suatu
kebetulan?
4. Sejak kapan operasi ini direncanakan? Sejak kapan dilaksanakan? Berapa
lama seluruh operasi berjalan?
5. Mengapa AS tidak ditangkap bersama UTG padahal mereka berada dilokasi
yang sama pada waktu yang sama?
6. Apakah motive upaya penangkapan AS oleh kejaksaan sesudah UTG
ditangkap KPK? Apakah sesuai penjelasan resmi kejaksaan agung bahwa
penerima dan pemberi suap harus ditangkap bersama-sama?
7. Apakah ada pertimbangan yang lebih baik untuk menangkap UTG dan AS
pada waktu yang berbeda? Kalau ada, apakah lebih baik menangkap UTG
dulu,baru AS,atau sebaliknya? Mengapa? Sebaliknya,berapa jauh jarak
penangkapan mereka berdua?
8. Apakah UTG memanfaatkan putusan kejaksaan agung untuk menghentikan
penyelidikan BLBI, atau penyuapan memengaruhi putusan tersebut?
Bagaimana membuktikannya?
9. Kejaksaan Agung menangani penyelidikan BLBI kepada BDNI dan BCA.
Kasus penyuapan hanya dibuktikan dalam kasus BLBI BDNI. Apakah tidak
ada penyuapan dalam kasus BLBI BCA?
10. Apakah informasi dari operasi penyamaran dalam kasus UTG-AS berguna
untuk menjawab pertanyaan-9?
11. Apakah $600 ribu jumlah seluruh suap untuk kasus BLBI BDNI ? Kalau lebih
dari itu,apakah ada indikasi pembayaran yang sudah pernah diberikan?
Apakah indikasi masih akan ada pembayaran tambahan?
12. Apakah penyadapan percakapan telepon antara UTG,AS,dan pihak-pihak lain
sesudah penangkapan UTG dan AS masih diperlukan? Untuk apa?
13. UTG sendiri adalah seorang investigator,dan oleh atasannya dianggap
investigator ulung. Apakah ia menduga adanya kemungkinan penangkapan
pada saat penerima suap? Apakah AS menduga kemungkinan ini?
14. Sesudah kasus ini diungkapkan secara luas, mengapa masih tetap terjadi
pertemuan penyerahan uang suap yang tertangkap tangan?
15. Berapa banyak petugas KPK yang terlibat dalam operasi penyamaran ini
sejak penyamaran ini sejak perencanaan sampai pelaksanaan? Apa keahlian
khusus mereka? Bandingkan dengan Red Team
16. Apakah ada keterlibatan akuntan forensic KPK dalam operasi penyamaran
ini? Kalau ada, apa peran mereka?
17. Kalau akuntansi forensic tidak berperan dalam kasus UTG-AS,apakah dalam
operasi penyamaran lainnya akuntan forensic bisa berperan? Sebagai apa?
18. Dari fakta-fakta yang terungkap dipengadilan dan putusan terhadap UTG dan
AS yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, apa peran operasi
penyamaran ini? Apakah peran ini besar, biasa-biasa saja, atau kecil?
Bandingkan jawaban anda atas pertanyaan ini dengan tujuan operasi
penyamaran menjawab pertanyaan ini dengan tujuan operasi penyamaran
dalam lampiran A/B!
19. Apakah UTG bekerja sendiri untuk menikmati uang suap dari AS? Apakah
ada pihak lain yang akan menikmati uang tersebut, seandainya UTG tidak
tertangkap tangan? Apakah operasi penyamaran menjawab pertanyaan ini?
Mengapa? Mengapa tidak?
20. Apa manfaatnya bagi jaksa penuntut umum memutar rekaman suara
percakapan telepon AS dengan berbagai pihak disidang pengadilan? Apa
manfaatnya bagi jaksa Penuntut Umum memutar rekaman gambar
penangkapan UTG?
21. Beberapa anggota DPR (komisi III) keberatan dengan penyadapan
percakapan telepon antara Al Amin Nasution dan Azirwan. Keberatan mereka
ialah karena percakapan tersebut tidak berkaitan dengan kasus korupsi. Apa
pendapat Anda?

PENGEDARAN SENJATA API ILEGAL

Menggunakan undercover (polisi yang menyamar) untuk mengungkap kasus


pengedaran senjata api illegal dan menangkap pelakunya.

UNDERCOVER OPERATIONS

Ada dua bentuk covert operations, yaitu under operations (operasi berkedok) dan
surveillance operations (operasi pengintaian).

Undercover operations merupakan kegiatan yang berupaya mengembangkan bukti


secara langsung dari pelaku kejahatan dengan menggunakan samara (disguise) dan
tipuan (deceit). Pemeriksa tidak menunggu informasi yang dikumpulkan melalui jalur
yang biasa ditempuh. Keputusan dilakukan secara sadar dan matang untuk
melakukan undercover operations.

Surveillance operations merupakan pengamatan untuk memastikan tindak tanduk


pelaku kejahatan. Operasi ini dilakukan dengan penuh keterampilan dan kesabaran.

Covert operations membutuhkan keterampilan yang tinggi dan perencanaan yang


matang. Apabila dilaksanakan tepat waktu dengan tingkat kehati-hatian dan
kecermatan yang tinggi, covert operations bisa menuai hasil yang menakjubkan
yang tidak dapat dicapai melalui cara lain. Namun, jika dilaksanakan secara keliru
atau ditangani dengan buruk, covert operations bisa mendatangkan bencana dan
memperlakukan lembaganya.

Sebelum melaksanakan undercover operations, pemimpin operasi harus membuat


memorandum atau catatan mengenai :

1. Informasi yang sudah terkumpul yang menjadi dasar operasi ini


2. Informasi yang diharapkan dapat dikumpulkan melalui operasi ini
3. Identitas tersangka diketahui
4. Para pelaksanaan yang berada dalam binaannya, dalam penjagaannya, atau
dibawah kendalinya.

TUJUAN UNDERCOVER OPERATIONS

Dalam merencanakan suatu undercover operation adalah menetapkan tujuan dari


investigasi ini. Tujuan ini harus menetapkan sespesifik mungkin,apa yang ingin
dicapai dari operasi itu, misalnya untuk membongkar identitas pelaku dalam suatu
kejahatan tertentu.

Beberapa contoh dari tujuan covert operation:

1. Untuk mengumpulkan bukti mengenai kejahatan masalalu, masa kini, dan


masa mendatang. Bukti yang dikumpulkan dari operasi ini biasanya
berkenaan dengan kejahatan yang dilakukan pelaku. Jika agen berkedok
(operative), berlagak seperti pencuri, misalnya, maka pencuri yang
sebenarnya bisa mengakui perbuatannya tanpa menyadari bahwa
percakapannya telah direkam.
2. Untuk menentukan siapa saja yang terlibat, misalnya untuk memastikan siapa
saja yang bertanggung jawab untuk hilangnya uang kas yang seringkali
terjadi, ketika undercover operations berhasil mengungkap siapa saja
pelakunya, operasi ini dihentikan dan proses pengumpulan buktinya dilakukan
dengan cara-cara tradisional
3. Untuk memulihkan kerugian yang terjadi karena perbuatan melawan hukum.
Jika pegawai mencuri uang perusahaan untuk membeli mobil atau rumah,
maka undercover operation nya adalah untuk menentukan dimana mobilnya
atau lokasi tanah dan rumahnya. Data ini akan membantu upaya ganti rugi
dalam tuntutan perdata nya.
4. Untuk menentukan rekan sepermainannya (co-conspirations) atau bahkan
otak di belakang kejahatan ini (actor intellectualist)
5. Untuk menentukan modus operandi, misalnya bagaimana cara pelaku
menembus benteng pertahanan atau pengamanan,dimana kelemahan dalam
system pengendalian intern atau kelemahan manusia yang dimanfaatkan.
BEBERAPA MASALAH DALAM MENENTUKAN COVERT OPERATIONS

Di samping ketentuan perundang-undangan yang harus diperhatikan, covert


operations merupakan kegiatan investigator yang beresiko tinggi dan sangat mahal.
Karena itu, covert operations hanya bolh dilakukan sebagai upaya terakhir apabila
cara-cara lain tidak ada, kalau masih ada cara lain, jangan lakukan covert
operations.

Di Amerika Serikat, ada undang-undang yang mengatur perekaman audio dan video
secara sembunyi-sembunyi. Di beberapa Negara bagian, membuat rekaman suara
atau mendengar percakapan orang lain merupakan pelanggaran hukum. Di Negara
bagian lain, merekam percakapan hanya diperkenankan oleh undang-undang
apabila pihak lainnya memberikan persetujuan untuk merekam percakapan itu

Merekam percakapan dengan menggunakan peralatan khusus untuk eavesdropping


devices, lazimnya adalah perbuatan melawan hukum. Peralatan ini berupa mikrofon
yang sangat peka dan mampu menangkap pembicaraan dalam ruang tertutup.
Alasannya adalah orang-orang yang berada dalam ruangan tertututp berhak atas
dan mempunyai harapan akan adanya privacy.

Merekam gambar dengan videotape atau alat pemotret ditempat umum adalah
sah,artinya tidak melanggar hukum apabila orang ditempat itu tidak mempunyai
harapan yang cukup layak bahwa tempat itu akan menjamin privacy.

Merekam seseorang atau beberapa orang dengan videotape di tempat umum


bukanlah perbuatan melawan hukum, asal rekaman itu bukan untuk tujuan
komersial. Namun, apabila ada bagian dari percakapan mereka ikut terekam, maka
rekaman itu diperlakukan sebagai sama dengan perekaman suara atas suatu
percakapan. Artinya, tanpa persetujuan orang tersebut, perekaman itu merupakan
perbuatan melawan hukum.

PENJEBAKAN (ENTRAPMENT)

Penjebakan merupakan masalah hukum terbesar dalam convert operations,


khususnya dalam undercover operations. Operasi ini secara tepat. Covert operations
tidak boleh dilaksanakan untuk finishing expeditions.
SURVEILLANCE

Surveillance atau pengintaian adalah pengamatan terencana terhadap manusia,


tempat,atau objek. Tempat atau objek biasanya merupakan prioritas kedua, yang
pertama adalah pengamatan terhadap manusia

Ada dua jenis surveillance, yaitu pengintaian bergerak (mobile surveillance) dan
yang tetap (fixed surveillance). Pengintaian bergerak sering disebut membuntuti atau
membayangi, sedangkan pengintaian tetap disebut stakeout atau plant. Pengintaian
bergerak dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau berkendaraan apabila yang
diintai berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Apabila manusia atau kegiatan
yang diintai tetap ditempat, meskipun pengamat atau pengintai nya berpindah
disekitar area pengintaian, maka yang dilakukan adalah fixed surveillance.

Pengintaian dapat digunakan untuk memastikan tempat tinggal, tempat usaha, atau
lokasi lainnya dimana kejahatan diduga berlangsung. Pengintaian ini sangat
bermanfaat untuk menentukan lingkup dan sifat kegiatan si pelaku.

Dalam pengintaian yang longgar, target tidak perlu diamati secara terus menerus.
Surveillance ini bahkan harus dihentikan jika target mulai kelihatan curiga.

Sebaliknya, jika pengintaian ketat, subjek dan target diamati secara terus menerus,
sekalipun apabila ia terlihat curiga adanya pengintaian. Yang diupayakan adalah
menghilangkan atau mengurangi kecurigaannya.

Keadaan dapat berubah dan menyebabkan perlunya pengintaian yang longgar


ditingkatkan menjadi pengintaian pengintaian ketat atau sebaliknya. Karena itu,
pengintai harus mengamati dan menginterpretasikan tindakan atau keadaan yang
terjadi secara cermat untuk membuat keputusan yang tepat.

Teknologi memungkinkan pengintaian melalui satelit, misalnya terhadap hutan-hutan


lindung yang rawan penebangan liar atau jalan yang ditempuh kendaraan melewati
jalan masuk kawasan pabrik yang seharusnya aman. Teknik ini ampuh sekali untuk
mengintai dikawasan terpencil atau operasi yang sifatnya membahayakan jiwa
pengintai,
SUMBER DAN INFORMAN

Sumber (sources) dan informan (informants) mempunyai fungsi yang sama, yaitu
memberikan informasi untuk mengembangkan suatu kasus. Namun, ada perbedaan
antara sources dan informants

Seorang confidential source memberikan informasi yang terkait dengan jabatan,


pekerjaan, atau profesinya dan tidak terlibat dalam kejahatan yang di curigai. Ia bisa
seorang tukang cukur yang mendengar percakapan pelanggannya, seorang akuntan
dalam perusahaan atau,seorang penegak hukum. Seorang confidential informant
mempunyai keterlibatan langsung atau tidak langsung dengan hal yang diselidiki
sehingga ia berpotensi ikut bersalah. Jadi perbedaan antara keduanya adalah
terlibat atau tidaknya mereka dalam kejahatan yang diselidiki. Para informants
berpotensi menjadi masalah bagi pemeriksa atau investigator.

Pengalaman menunjukkan bahwa foto-foto atau percakapan yang direkam langsung


oleh informan merupakan alat bukti yang ampuh di pengadilan karena pelaku sangat
sulit mengelak.

Ada empat jenis informan yaitu:

 Basic lead informan adalah informan yang memberi informasi tentang


kejahatan yang pernah mereka alami atau ambil bagian. Informan ini
mempunyai berbagai macam motive.
 Participant informant langsung terlibat dalam pengumpulan bukti awal dalam
investigasi itu. Ia bukan saja menyuplai informasi, tetapi juga terlibat dalam
merancang sting operation, mengadakan kontak dengan pelaku kejahaytan
yang dirancang berakhir dengan penangkapan.
 Covert informants adalah informan yang ditanam dalam suatu situasi atau
scenario selama beberapa tahun dan dimintakan tip-offs atau leads (informasi
yang berisi petunjuk-petunjuk kejahatan), Ini seperti musuh dalam selimut
pelaku kejahatan.
 Accompile/ witness informants adalah informan yang dari waktu ke waktu
dapat diminta informasinya.bedanya dengan jenis informan lain adalah
selama ia tidak diminta informasinya, ia berpotensi dituntut dan diseret ke
meja hijau untuk kejahatan itu.

PENGGUNAAN OPERATIVES

Operatives adalah orang yang ikut dalam covert operations. Orang ini seharusnya
dikendalikan lebih ketat oleh orang yang memimpin operasi tersebut. Adakalanya,
seorang informan yang lazimnya sekedar menyuplai informasi,akan dilibatkan dalam
covert operation. Dalam hal ini, informan ini menjadi operative.

Misalnya, dalam menginvestigasi kehilangan persediaan barang digudang, seorang


informan memberi informasi bahwa penjaga gudang dengan beberapa temannya
yang melakukan pencurian. Informan ini menyarankan agar ia merekam secara
diam-diam percakapan dengan penjaga gudang yang mengakui segala
kejahatannya. Ketika informan ini ikut melakukan investigasi, ia ikut menjadi
operative.

Yang perlu diperhatikan adalah seorang operative tidak mempunyai pelatihan sama
sekali atau kurang cukup untuk melakukan suatu investigasi. Karena itu,
kegiatannya harus di supervise secara ketat. Latar belakangnya harus diketahui
cukup mendalam untuk memastikan bahwa tingkat keterlibatannya dalam kejahatan.
Harus diperhatikan bahwa ia mengerti tujuan operasi ini. Setiap kali ia mengadakan
kontak dengan target, harus ada debriefing session dan harus dipastikan bahwa ia
tidak mengambil tindakan tanpa otorisasi yang tepat.

PERTANYAAN MENGENAI OPERASI PENYAMARAN

Pembahasan covert operation dalam manual dari assosiasi akuntan forensic (ACFE)
memberikan petunjuk bahwa covert operations merupakan bagian dari teknik
seorang auditor investgatif.

Covert operations disukai akuntan forensic karena daya Tarik Sherlock holmes.
Bayangkan sejenak. Alat perekam di saku jaket akuntan. Rekan-rekannya berada
diruangan sebelah. Mereka merekan gerak dan suara. Ia menerima amplop berisi
uang suap. Pemberi dan penerima suap bertransaksi. Penerima suap berjanji
menggugurkan temuan auditnya tentang bukti adanya korupsi. Hal itulah yang
dipahami penyuap. Seluruh adegan terekam dengan sempurna. Investigator
berhamburan menangkap penyuap.
Covert operations diterapkan oleh government accountability office of Amerika
Serikat.

REFERENSI:

Tuanakotta Theodorus M.Akuntansi forensik & investigasi fraud. 2th edition ,


Salemba empat

Anda mungkin juga menyukai