Di Susun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Dr. Huwaida, M.Ag, Ph.D
1
Indrapuri Aceh Besar. Adapun proses pengumpulan datanya dilakukan melalui
wawancara semi terstruktur (wawancara mendalam) dengan pihak kepala sekolah,
wakil kepala sekolah dan waka kurikulum. Artikel berikut ini akan mencoba
membahas tentang konsep pengelolaan waktu dalam lembaga pendidikan Islam
sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
B. PEMBAHASAN
1. Prinsip Dasar Manajemen Waktu
Menurut Mita Juliawati prinsip dasar manajemen waktu dibagi menjadi 8
yaitu:1
a. Bertindak aktif, berarti melakukan suatu pekerjaan dengan giat dan rajin.
Guru harus aktif dalam memantau kegiatan belajar siswa, membuat
pembelajaran menyenangkan dengan berbagai metode yang digunakan,
memberi umpan balik, mempertanyakan gagasan atau ide kepada siswa.
Hal itu dilakukan agar siswa juga aktif dalam proses pembelajaran
sehingga materi dapat diserap dengan baik oleh siswa.
b. Tentukan sasaran, guru harus menentukan sesuatu hal yang harus dicapai
dalam proses pembelajaran. Siswa harus diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut.
c. Prioritaskan tindakan, dalam pembelajaran guru harus mengutamakan
tugas dan perannya sebagai seorang pendidik maupun pengajar bagi
siswanya. Hal ini akan berpengaruh pada hasil belajar siswa, apabila guru
mengutamakan tugas dan perannya maka siswa juga akan berhasil dalam
belajarnya.
d. Pertahankan fokus, dalam kegiatan belajar mengajar guru dituntut untuk
fokus pada kegiatan belajar siswa. Guru harus bersikap profesional dan
tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan lain selama proses belajar
mengajar.
e. Tetapkan tenggang, guru dalam menyampaikan pembelajaran pada siswa
baiknya memberikan siswa kesempatan berupa jangka waktu untuk
1
________________ Mita Juliawati, Gambaran Manajemen Waktu bagi Dokter Gigi
Wanita Sebagai Profesional dan Ibu Rumah Tangga, Jurnal PDGI, No. 65, Vol. 3, 2036, h. 91.
2
berpikir kemudian waktu untuk untuk istirahat sehingga siswa tidak
mudah bosan dalam belajar.
f. Waktu yang realistis, alokasi waktu belajar yang ditetapkan harus sesuai
dengan banyaknya materi pelajaran. Hal ini dilakukan agar tujuan
pembelajaran tercapai dengan maksimal.
g. Lakukan sekarang dan jangan menunda. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran harus menggunakan metode dan strategi yang utuh dan
sesuai agar pembelajaran dapat berjalan efektif sesuai waktunya.
h. Seimbangkan hidup. Waktu belajar siswa antara mata pelajaran satu
dengan lainnya harus seimbang dan tidak berbeda-beda.
Selanjutnya, menurut Muchlas Samani prinsip dasar manajemen waktu
memiliki 3 prinsip diantaranya:2
a. Waktu berjalan terus dan tidak pernah kembali, baik dimanfaatkan atau
tidak. Jika tidak dimanfaatkan berarti waktu akan hilang tanpa arti. Jika
dimanfaatkan tetapi tidak efisien, berarti sebagai “modal” waktu tidak
terdayagunakan secara produktif. Oleh karena itu, waktu yang tersedia
harus dimanfaatkan secara produktif dan efisisen.
b. Perlu menyusun rencana penggunaannya. Perencanaan yang baik dapat
menghindari waktu yang kosong sehingga berlalu dan hilang tanpa arti,
sedangkan waktu yang diisi kegiatan yang terlalu padat dapat
menimbulkan stres.
c. Pemanfaatan waktu kerja kepala sekolah, guru, dan siswa hendaknya
diprioritaskan pada kegiatan pengajaran, pembinaan kesiswaan, dan
pengembangan profesional lainnya dibanding dengan kegiatan lain yang
bersifat administratif.
Dengan demikian dari berbagai paparan prinsip dasar manajemen di atas,
penulis menyimpulkan bahwa dalam manajemen waktu, terdapat berbagai macam
prinsip. Prinsip-prinsip tersebut harus dilakukan dalam manajemen waktu belajar
siswa agar waktu yang belajar yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik.
2
________________ Samani, Muchlas dkk, Manajemen Sekolah, (Yogyakarta: Dewan
Pendidikan Kota Yogyakarta, 2009), h. 30.
3
2. Pengelolaan Waktu
Menurut Sudarwan Danim dkk, bahwa salah satu kelemahan sebagian
besar kepala sekolah–dan juga tenaga kependidikanlainnya serta tenaga
administrasi adalah kurang disiplinnya dalam memanfaatkan waktu yang sudah
disusun oleh mereka sendiri, karena mungkin terlalu padat atau juga terlalo
longgar.3
Telah diketahui bahwa dalam manajemen setidaknya ada empat kegiatan
utama yang mendasari berjalannya sebuah pengelolaan, yaitu: planning,
organizing, actuating, dan controlling. Berikut akan kita coba membahasnya
dalam kerangkan manajemen waktu sebagai sebuah strategi yang diterapkan
agar tujuan sekolah khususnya dapat tercapai dengan maksimal.
Manajemen atau pengelolaan waktu meliputi: kalender pendidikan, hari
efektif, program waktu dalam satu tahun (prota), program waktu dalam satu
semester (prosem), dan evaluasi secara berkala.4
a. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam mengelola waktu sangat penting karena
sebuah sekolah akan menentukan kapan suatu program akan dilaksanakan,
berapa lama program itu akan dilaksanakan, dan kapan program harus dikaji
ulang jika dalam pengerjaannya terdapat kendala yang menyebabkan
program tersebut tidak maksimal dalam pelaksanaannya. Untuk perencanaan
ini, seorang manajer atas (top manager) perlu duduk bersama dan
merumuskan jadwal dengan bawahannya, sehingga terdapat kesamaan
pandangan dan langkah dalam mencapai tujuan suatu lembaga/sekolah.
Dalam merencanakan hari efektif yang harus dilihat dan diperhatikan
adalah kalender akademik yang sedang berlangsung yang menjadi pedoman
sekolah dalam menetapkan jumlah minggu. Cara menghitungnya sebaiknya
3
________________ Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan
Transformasional Kekepalasekolahan: Visi dan Strategi Sukses Era Teknologi, Situasi Krisis, dan
Internasionalisasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 89.
4
________________ Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana, 2030), h. 63-65.
4
menentukan terlebih dahulu jumlah hitungan hari-hari efektif dalam satu
semester.5
Kemudian dalam merencanakan program tahunan yaitu dengan cara
menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/madrasah berdasarkan
kebutuhan tingkat satuan pendidikan, menandai hari-hari libur, permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif,belajar, waktu pembelajaran efektif (per
minggu), selanjutnya menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan
semester dalam satu tahun dan memasukkan dalam format matrik yang
tersedia, serta medistribusikan olokasi waktu yang disediakan untuk suatu
mata pelajaran, pada setiap KD dan topik bahasannya pada minggu efektif,
sesuai ruang lingkup cakupan maeri, tingkat kesulitan dan pentingnya
materi tersebut, serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review
materi.6
Selanjutnya rencana dalam menentukan program semester adalah
dengan cara memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format
Program Semester, menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan
jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaran, mengalokasikan waktu
sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada kolom minggu dan bulan
serta membuat catatan atau keterangan untuk bagian-bagian yang
membutuhkan penjelasan.7
Dalam merencanakan evaluasi dapat dilakukan dengan menentukan
topik yang akan dievaluasi jika dalam pembelajaran baik dilakukan secara
harian, mingguan ataupun penghujung semester. Jika terkait dengan
perangkat pembelajaran guru menyusun dan mempersiaapkan seluruh
perangkat pembelajaran sebelum dilakukan evaluasi pada setiap awal
semesternya.8
5
________________ Asmaun Sahlan & Angga Teguh Prastyo, Desain Pembelajaran
Berbasis Pendidikan Karakter, (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2032), h. 45.
6
________________ Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Ed.
1, cet. 2 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 52.
7
________________ E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 95.
8
________________ Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran…, h.
49-50.
5
Sebuah sekolah biasanya telah menyiapkan rencana kegiatan utama
yang tercantum dalam Kalender Pendidikan yang harus disertakan dalam
kurikulum K13 dan diketahui oleh Dinas Pendidikan atau Departemen
Agama. Kalender pendidikan merupakan jadwal kegiatan tahunan, yang
diterjemahkan lagi kedalam program semester, yang kemudian dibreak-
down oleh bagian kurikulum menjadi jadwal mengajar yang bersifat harian,
dan bahkan seorang guru mengelolanya lagi menjadi pertemuan/kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam setiap
pembelajarannya.
Disamping kepala sekolah sebagai top manager yang merancang
kegiatan dengan menggunakan jadwal (time schedule), seorang guru juga
dituntut untuk dapat merencanakan pembelajaran yang harus disampaikan
kepada siswa agar siswa dapat menguasai kompetensi yang diinginkan oleh
kurikulum. Karenanya seorang guru (middle manager) dituntut
membuat time schedule pembelajaran yang disebut dengan program
tahunan, program semester, dan bahkan dalam pembelajaran di kelas juga
harus dikelola dengan baik sehingga terlihat berapa menit untuk kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.9
b. Pengorganisasian/Pengelolaan
Sebenarnya pengelolaan waktu ini akan terkait dengan manajemen
lainnya dalam pengelolan pendidikan, misalnya, akan terkait dengan tahap
pengorganisasian dan kordinasi pada pelaksanaan kurikulum menurut
panduan manajemen sekolah yang juga merupakan tahapan-tahapan dalam
mengelola program tahunan, program semester dan evaluasi periodic, yaitu:
1) Tahap penyusunan jadwal pelajaran yang diupayakan agar guru
mengajar maksimal selama 6 hari dalam seminggu.
2) Tahap penyusunan jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan.
3) Tahap penyusunan jadwal kegiatan ekstrakurikuler
4) Tahap penyusunan jadwal penyegaran guru10
6
Fungsi pengorganisasian ini lebih diidentifikasi agar tidak terjadi hal-
hal yang menghambat jalannya sebuah organisasi atau lembaga. Jadi,
pengorganisasian waktu dilakukan agar dalam pelaksanaanya tidak terjadi
kendala dalam istilah yang biasa disebut dengan “tabrakan”, sehingga
seorang manajer dituntut keahliannya dalam pengorganisasian waktu ini,
kapan harus melaksanakan satu kegiatan rapat misalnya, agar tidak
menggaggu jawdal yang sudah ditetapkan.
c. Pelaksanaan
Tahap berikutnya dalam manajemen waktu ini adalah tahap
pelaksanaan, dan karena suatu kegiatan telah direncanakan dan kapan
dilaksanakan serta telah diorganisasikan agar tidak terjadi tumpang tindih
kegaitan dan “tabrakan” waktu, maka dalam pelaksanaanya tidak akan
terjadi kendala yang berarti, hanya saja kemungkinan ada sedikit atau
sebagian kecil insiden yang mengganggu jadwal yang telah direncanakan,
namun hal itu tidak terlalu mengacaukan semua jadwal, karena telah
terorganisirnya jadwal dengan baik.11
Agar tujuan suatu lembaga pendidikan tercapai, maka semua manajer
(dari level top manager, middle manager, dan lower manager)
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan waktu yang
sudah disepakati bersama.
Ketika ada suatu kendala dalam pelaksanaan rencana yang sudah
ditetapkan, misalnya ada satu kegiatan yang penting dan mendesak untuk
dilaksanakan, maka jadwal yang telah ditetapkan dapat ditinjau ulang,
diorganisasikan kembali untuk kemudian dilaksanakan sesuai dengan time
schedule baru.
d. Pengawasan
10
________________ Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, Cet. I, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 160-161.
11
________________ Ahmad Sodiqiy & Djunaidatul Munawwarah, Modul
Pengembangan Perangkat pembelajaran PAI, (Samarinda: T.tp, 2031), h. 22.
7
Pengawasan sebagai bagian penting dalam kegiatan sebuah
manajemen memerlukan kemampuan untuk bertindak objektif, efektif dan
efisien. Objektif berarti bahwa seorang manajer mampu melihat jalannya
sebuah lembaga/sekolah dengan profesional dan proporsional, dia harus
mampu mengesampingkan kepentingan pribadi atau golongan untuk melihat
pada kepentingan pencapaian tujuan lembaga yang sudah terjadwal.12
Selain pengawasan yang bersifat top down (dari atas ke bawah) yang
dilakukan oleh top manager kepada bawahannya, tetapi bisa juga dilakukan
dengan pola bottom up (dari bawah ke atas), yaitu pengawasan yang
dilakukan oleh bawahan kepada atasan, ketika suatu rencana belum atau
tidak dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yang
meliputi hari efektif, prota prosem dan evaluasi. Karena bisa saja seorang
manajer atau kepala sekolah lupa dengan kegiatan yang harusnya
dilaksanakan, dan disinilah peran seorang wakil kepala sekolah untuk
mengingatkan kepala sekolah tentang kegiatan yang harus dilaksanakan
pada waktu yang telah ditentukan.13
C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis peroleh terkait dengan
pengelolaan waktu di MI Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar, maka berikutnya penulis
memaparkan data tersebut dengan menggolongkan sesuai dengan tema, berikut
uraiannya:
1. Perencanaan
Pada tahapan perencanaan ini, peneliti mencoba menggali beberapa
informasi yang terkait dengan hari efektif, prota prosem dan evaluasi. Berikut
uraiannya.
a. Hari efektif
12
________________ Agus Tulus, Moh. et al, Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 123.
13
________________ Chris Rowley, Keith Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia:
The Key Concepts, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2032), h. 97.
8
Berikut ini jawaban responden mengenai pengelolaan waktu terhadap
perencanaan hari efektif di lembaga pendidikan MI Negeri 1 Indrapuri Aceh
Besar:
“R (1) Dalam merencanakan hari efektif kita mengadakan sosialisasi
ke guru-guru yang ada disekolah dengan memberikan kalender
akademik kepada guru-guru tersebut yang dipandu langsung oleh
Pak Qamar beliau sebagai pembimbing dari balai diklat.14
b. Program tahunan
Berikut ini jawaban responden mengenai pengelolaan waktu terhadap
perencanaan program tahunan di lembaga pendidikan MI Negeri 1 Indrapuri
Aceh Besar:
“R (1) Yang tentunya dengan menelaah kalender pendidikan dan juga
menyesuaikan dengan sekolah berdasarkan tingkat satuan
pendidikan. seperti hari-hari libur, awal tahun ajaran dan
sebagainya.”15
c. Program semester
Terkait dengan program semester di sekolah ini, berikut jawaban dari
responden:
“R (3) Dalam merencanakan prosem inu kita memasukkan KD, topik
dan sub topik bahasan terlebih dulu prosem, kemudian baru kita
tentukan alokasi waktunya serta jumlah tatap muka setiap
minggunya, dan ini juga kita perhatikan waktunya sesuai dengan
topik yang akan diajarkan oleh tiap-tiap guru.”16
d. Evaluasi
Terkait dengan evaluasi yang diterapkan di sekolah ini, berikut
jawaban dari responden:
“R (2) Jika evaluasi yang kita lakukan kepada siswa kita menentukan
topiknya dahulu karena evaluasi yang kita berikan harus singkron
dengan materi yang telah dipelajarai siswa. Kemudian jika evaluasi
yang dilakukan terhadap guru maka setiap guru ya wajib
mempersiapkan segala kebutuhannya sesuai dengan apa yang akan di
evaluasikan, tapi masih terdapat juga guru-guru yang tidak
14
________________ Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai responden 1 (R 1),
tanggal 03 Desember 2019.
15
________________ Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai responden 1 (R 1),
tanggal 03 Desember 2019.
16
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
9
mempersiapkan bahan ajarnya dengan lengkap dan evaluasi ini juga
kita tuangkan dalam prosem dan prota.”17
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaa yang terdapat di MI
Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar terkait dengan hari efektif, prota prosem dan
evaluasi ialah mengadakan sosialisasi kepada guru-guru dalam merencanakan hari
efektif yang langsung dibimbing dari utusan balai diklat. Kemudian dalam
perencanaan prota yaitu dengan menelaah kalender pendidikan sekolah juga
menyesuaikannya berdasarkan tingkat satuan pendidikan. Selanjutnya program
semester direncanakan dengan menentukan KD-KD yang akan dimasukkan ke
dalam tema dan subtema pembahsan yang akan diajarkan oleh guru kepada
siswanya, dan juga merencanakan evaluasi dengan menyesuaikan topik apa yang
akan dievaluasi yang tentunya sesuai dengan apa yang telah dipelajari oleh siswa,
dan bagi guru yaitu dengan mempersiapkan segala kebutuhan perangkat
pembelajarannya disetiap awal semester atau tahun ajaran baru sesuai dengan apa
saja bahan yang akan dievaluasi.
2. Pengelolaan
Selanjutnya pada tahapan pengelolaaan ini, peneliti mencoba menggali
beberapa informasi yang ada, terkait dengan prota prosem dan evaluasi yang di
dalamnya mencangkup jadwal pelajaran (mekanisme penyusunan jadwal
pelajaran), jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan (mekanisme pelaksanaan
remedial), jadwal kegiatan ekstrakurikuler (pengelolaan dan penetapan jadwal
ekstrakurikuler: program-program ekstrakurikuler), dan jadwal penyegaran
guru (bentuk kegiatan penyegaran guru). Berikut peneliti paparkan rincian
masing-masing tahapan tersebut.
a. Jadwal pelajaran
Berikut ini jawaban responden mengenai pengelolaan jadwal pelajaran
di lembaga pendidikan MI Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar:
“R (3) Di sekolah kita ini dalam menyusun jadwal pelajaran kita tidak
semua muatan pelajaran kita masukkan atau kita sampaikan secara
tematik, ada juga beberapa diantara jadwal pelajaran yang diajarkan
secara mandiri sebagai mata pelajaran terpisah, jadi dalam satu
17
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
10
minggu itu mata pelajarannya tidak penuh dan tidak semuanya diisi
oleh pembelajaran tematik contohnya seperti muatan lokal (mulok).18
11
remedial tersebut harus singkron atau sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa dengan tujuan agar membangkitkan motivasi pada
diri siswa untuk lebih giat dan berusaha lebih tekun.20
20
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
21
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
22
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
12
Demi kelancaran suatu kegiatan, maka tentunya pasti adanya
pengeloaan dan penetapan jadwal kegiatan tersebut. Sama halnya seperti
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah MI Negeri 1 Indrapuri, berikut
jawaban responden berkenaan dengan hal tersebut:
“R (3) Pengelolaan jam ekstrakurikuler ini memang kita tentukan
harinya yaitu hari sabtu, dan ini sudah ada kelompok
ekstrakurikulernya masing-masing. Jadi ketika jam tersebut siswa
langsung menemui guru ekstrakurikulernya masing-masing.”23
2) Program-program ekstrakurikuler
Dalam kegiatan ekstrakurikuler tentunya terdapat program-program
yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan
sekitar. Begitu juga dengan program-program yang ada dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah MI Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar, berikut
paparan jawaban dari responden:
“R (3) Adapun ekstrakurikuler di sekolah kita adalah muatan lokal
dan pramuka.”24
23
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
24
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
13
Terkait dengan rencana jadwal penyegaran guru di sekolah ini, berikut
jawaban dari responden:
“R (1) Untuk jadwal penyegaran guru itu kita adakan setiap sebulan
sekali.”25
25
________________ Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai responden 1 (R 1),
tanggal 03 Desember 2019.
26
________________ Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai responden 1 (R 1),
tanggal 03 Desember 2019.
27
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 1
(R 1), tanggal 03 Desember 2019.
14
Guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing
tentunya tidak terlepas dari tugas-tugas pokok utamanya. Sama halnya
dengan guru yang ada di MI Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar, berikut
jawaban responden:
“R (2) Seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.”28
28
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
29
________________ Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai responden 1 (R 1),
tanggal 03 Desember 2019.
15
1) Solusi dalam mengatasi kendala
Jika terdapat kendala dalam menjalankan suatu kegiatan, tentunya
juga pasti ada yang namanya solusi. Sama seperti kendala yang dihadapi
guru tentunya juga terdapat solusi dalam mengatasi kendala tersebut.
Berikut jawaban responden terkait solusi dalam mengatasi kendala
pelaksanaan tugas guru di MI Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar:
“R (3) Tapi meski demikain bukan berarti kami pihak yang
berwenang ini diam tanpa kata, kita juga mencari solusi dalam hal
ini seperti mengevaluasi kembali dengan mengadakan rapat secara
bermusyawarah.”30
30
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
31
________________ Hasil wawancara dengan waka kurikulum sebagai responden 3 (R
3), tanggal 03 Desember 2019.
32
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
16
masing-masing guru. Berikut jawaban yang diberikan oleh responden
mengenai hal tersebut:
“R (2) Iya ini kita adakan dalam jangka satu bulan sekali biasanya
untuk harinya kita sesuaikan dengan kebutuhan guru masing-
masing.”33
33
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
17
Berikut peneliti paparkan jawaban responden terkait dengan hal
tersebut yang terdapat di lembaga pendidikan MI Negeri 1 Indrapuri Aceh
Besar yang sudah terjadwal:
“R (1) Sejauh ini pengawasannya melalui supervisi sekolah
dikarenakan guru ramai jadi tidak tercover langsung, jadi yang
diutamakan guru pns dalam hal pengawasan ini terkait dengan
perangkat pembelajaran tersebut dengan mengecek langsung ke ruang
apakah perangkat pembelajaran yang disusun tersebut sesuai dalam
pelaksanaannya dan juga di awal tahun sudah diperiksa semua
perangkat pembelajarannya untuk dibuat skp.”34
34
________________ Hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai responden 1 (R 1),
tanggal 03 Desember 2019.
35
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
36
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
18
setiap minggu guna untuk meminimalisirkan kendala yang dihadapi guru
dalam proses belajar mengajar.
c. Pengawasan yang bersifat bottom up (dari bawah ke atas)
Berikut juga paparan jawaban responden terkait dengan pengawasan
yang bersifat dari bawah ke atas di MI Negeri 1 Indrapuri Aceh Besar:
“R (2) Kemudian kalau pengawasan dari bawahan yaa bawahan selalu
menyampaikan kendala dilapangan agar atasan tau dan mencari
solusi.”37
D. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan waktu pada lembaga pendidika Islam (MI Negeri 1 Indrapuri Aceh
Besar) meliputi beberapa tahapan, di antaranya ialah perencanaan, pengelolaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Pada tahapan perencanaan di dalamnya terdapat beberapa hal yang peneliti
temukan seperti pada tahapan perencanaan terkait dengan hari efektif, prota
prosem dan evaluasi yaitu dengan mengadakan sosialisasi kepada guru-guru
dalam merencanakan hari efektif yang dibimbing dari utusan balai diklat.
Kemudian dalam perencanaan prota yaitu dengan menelaah kalender pendidikan
sekolah juga menyesuaikannya berdasarkan tingkat satuan pendidikan daerah
kabupaten/kota. Selanjutnya program semester direncanakan dengan menentukan
KD-KD yang akan dimasukkan ke dalam tema dan subtema pembahsan yang akan
diajarkan oleh guru kepada siswanya, dan juga merencanakan evaluasi dengan
menyesuaikan topik apa yang akan dievaluasi yang tentunya sesuai dengan apa
yang telah dipelajari oleh siswa, dan bagi guru yaitu dengan mempersiapkan
37
________________ Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah sebagai responden 2
(R 2), tanggal 03 Desember 2019.
19
segala kebutuhan perangkat pembelajarannya disetiap awal semester atau tahun
ajaran baru sesuai dengan yang akan dievaluasi.
Kemudian pada tahapan pengeloaan peneliti juga menemukan beberapa hal
di dalamnya seperti pengelolaan jadwal pelajaran yang di dalamnya mencangkup
mekanisme penyusunan jadwal pelajaran, kemudian jadwal kegiatan perbaika dan
pengayaan yang di dalamnya meliputi mekanisme penetapan jadwal pelaksanaan
remedial. Selanjutnya jadwal kegiatan ekstrakurikuler yang mencangkup di
dalamnya pengelolaan dan penetapan jadwal ekstrakurikuler dan program-
program ekstrakurikuler. Kemudian juga terdapat jadwal penyegaran guru yang
meliputi bentuk kegiatan penyegaran guru.
Selanjutnya tahapan pelaksanaan yang di dalamnya mencangkup hari
efektif, prota prosem dan evaluasi ditemukan bahwa emua guru melaksanakan
tugas seperti yang telah tercantum dalam tugas dan fungsi guru seperti mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Namun dalam hal tersebut juga terdapat berbagai kendala seperti
masih terdapat guru yang belum memahami dengan betul terkait dengan
penyusunan perangkat pembelajaran kemudian dalam hal melatih bakat minat
siswa selanjutnya kendala lain seperti guru yang sakit jadi untuk mengajarkan
siswanya maka digantikan dengan guru yang lain dengan meninggalkan atau
memberikan RPP nya kepada guru pengganti tesebut. Dalam hal ini pihak sekolah
juga mengadakan evaluasi kembali dalam upaya meminimalisir berbagai kendala-
kendala yang ada seperti mengadakan rapat secara bermusyawarah dan juga
memberi pembinaan terhadap guru-guru yang disesuaikan dengan kebutuhan guru
masing-masing.
Serta tahapan yang terakhir yaitu pengawasan. Dalam tahapan ini terdapat
beberapa poin yang peneliti temukan di lapangan seperti pengawasan hari efektif,
prota prosem dan evaluasi yang langsung diawasi oleh tim supervise sekolah
dengan meninjau langsung proses pembelajaran guru di ruang-ruang. Selanjutnya
juga terdapat pengawasan yang bersifat top down (dari atas ke bawah) seperti
kepala sekolah meninjau kinerja guru guna meningkatkan profesionalisme guru
dalam hal ini juga terdapat pengawasan yang bersifat bottom up (dari bawah ke
20
atas) seperti para bahawan sekolah tersebut selalu memberitahukan kondisi yang
terjadi di lapangan kepada atasannya agar atasan dapat mengetahui dan bisa
mencari solusi terhadap kendala yang terjadi dilapangan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Agus Tulus, Moh. et al. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Chris Rowley, Keith Jackson., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia: The
Key Concepts. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mita Juliawati. 2006. Gambaran Manajemen Waktu bagi Dokter Gigi Wanita
Sebagai Profesional dan Ibu Rumah Tangga. Jurnal PDGI, No. 65, Vol. 3,
90-99.
22
TRANSKIP WAWANCARA (01 Desember 2019)
perencanaan
(P) Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu hari efektif sekolah ini berdasarkan kalender akademik sekolah ?
(R) Dalam merencanakan hari efektif kita mengadakan sosialisasi ke guru-guru
yang ada disekolah dengan memberikan kalender akademik kepada guru-guru
tersebut yang dipandu langsung oleh Pak Qamar beliau sebagai pembimbing
dari balai diklat.
(P) Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu prota disekolah ini berdasarkan kalender akademik sekolah ?
(R) Yang tentunya dengan menelaah kalender pendidikan dan juga menyesuaikan
dengan sekolah berdasarkan tingkat satuan pendidikan. seperti hari-hari libur,
awal tahun ajaran dan sebagainya.
(P) Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu prosem disekolah ini berdasarkan kalender akademik sekolah ?
(R) Dalam merencanakan prosem inu kita memasukkan KD, topik dan sub topik
bahasan terlebih dulu prosem, kemudian baru kita tentukan alokasi waktunya
serta jumlah tatap muka setiap minggunya, dan ini juga kita perhatikan
waktunya sesuai dengan topik yang akan diajarkan oleh tiap-tiap guru.
(P) Bagaimana perencanaan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu evaluasi periodic disekolah ini berdasarkan kalender akademik
sekolah?
(R) Jika evaluasi yang kita lakukan kepada siswa kita menentukan topiknya
dahulu karena evaluasi yang kita berikan harus singkron dengan materi yang
telah dipelajarai siswa. Kemudian jika evaluasi yang dilakukan terhadap guru
maka setiap guru ya wajib mempersiapkan segala kebutuhannya sesuai
dengan apa yang akan di evaluasikan, tapi masih terdapat juga guru-guru
yang tidak mempersiapkan bahan ajarnya dengan lengkap dan evaluasi ini
juga kita tuangkan dalam prosem dan prota.
pengelolaan
(P) Bagaimana pengelolaan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu yang meliputi prota, prosem dan evaluasi periodic disekolah ini
berdasarkan kalender akademik sekolah terkait juga dengan jadwal pelajaran,
jadwal kegiatan perbaikan dan pengayaan, jadwal kegiatan ekstrakurikuler,
dan jadwal penyegaran guru ?
(R) Baik ini saya jelaskan dulu sedikit nanti juga akan di lengkapi jawabannya
mungkin oleh dua Ibu lagi yang mungkin pertanyaan ini beliau yang ahli
dalam menjawabnya hehehe, karena inikan panjang sekali pertanyaannya
heheheh. Baik jadi begini di sekolah kita ini dalam menyusun jadwal
pelajaran kita tidak semua muatan pelajaran kita masukkan atau kita
sampaikan secara tematik, ada juga beberapa diantara jadwal pelajaran yang
diajarkan secara mandiri sebagai mata pelajaran terpisah, jadi dalam satu
minggu itu mata pelajarannya tidak penuh dan tidak semuanya diisi oleh
pembelajaran tematik contohnya seperti muatan lokal (mulok). Teknisnya
adalah seperti ini, jadi ketika terdapat pelajaran yang diajarkan oleh guru
mata pelajaran, maka agar tidak terjadi bentrok harus terlebih dahulu di
tetapkan jadwal untuk mata pelajaran yang bersifat mandiri tersebut,
setelahnya baru kita alokasikan untuk pembelajaran tematik. Hal yang harus
diperhatikan adalah ketegasan dan kejelasan dalam memutuskan
pemberlakuan muatan lokal (mulok). Apabila terdapat siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar, kegiatan remedial tersebut kita berikan terhadap
siswa tersebut untuk memperbaiki nilainya kembali, kita juga harus melihat
bahwa bantuan remedial yang kita berikan juga harus sesuai dengan kesulitan
yang dihadapi siswa tidak boleh sembarangan atau asal-asal, artinya apa?
Metode yang kita terapkan dalam kegiatan remedial tersebut harus singkron
atau sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dengan tujuan agar
membangkitkan motivasi pada diri siswa untuk lebih giat dan berusaha lebih
tekun. Juga dalam hal pelaksanaan remedial ada yang dilaksanakan oleh guru
itu sendiri, guru bersama siswa atau meminta bantuan siswa lain. Contoh
perbaikan yang sering kita berikan ya seperti mengajarkan kembali dan
kegiatan kelompok. Kegiatan ekstrakurikuler ini kita dilaksanakan di luar jam
pelajaran wajib. Ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan
kegiatan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Pengelolaan jam
ekstrakurikuler ini memang kita tentukan harinya yaitu hari sabtu, dan ini
sudah ada kelompok ekstrakurikulernya masing-masing. Jadi ketika jam
tersebut siswa langsung menemui guru ekstrakurikulernya masing-masing.
Adapun ekstrakurikuler di sekolah kita adalah muatan lokal dan pramuka.
Untuk jadwal penyegaran guru itu kita adakan setiap sebulan sekali. Kita
mengadakan pelatihan, baik terkait mekanisme mengajar atau pengembangan
diri.
pelaksanaan
(P) Bagaimana pelaksanaan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu terkait dengan hari efektif prota prosem dan evaluasi berdasarkan
kalender akademik sekolah ?
(R) Iya jika di tanyakan pelaksanaan semua guru melaksanakannya seperti yang
telah tercantum dalam tugas dan fungsi guru masing-masing sesuai dengan
tupoksinya seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Tapi kita juga punya kendala dalam
hal ini, kendala yang paling sering kita temukan dari guru-guru di sini ialah
yaitu dalam hal mengajar dan melatih siswa. Dalam hal mengajar seperti
terkadang masih terdapat beberapa guru yang belum memahami dengan betul
terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran apalagi kita sekarang
sudah menggunakan kurikulum k13 yang edisi revisi terbaru kemudia dalam
hal melatih contohnya jika sekolah kita ada mengikuti event-event kegiatan
apa gitu seperti porseni kemaren itu yang di Jantho itu, terkadang kita sangat
terbatas sekali guru yang mampu melatih cabang event yang diikuti tersebut
sehingga anak-anak juga tidak maksimal dalam latihannya, contoh lain seperti
kegiatan pramuka, ini hampir semua guru sama sekali tidak paham tentang
hal-hal yang perlu dikembangkan dalam pramuka, padahal pramuka itu
sangat bagus saya rasa. Kendala lain seperti gurunya sakit jadi untuk
mengajarkan siswanya maka digantikan dengan guru yang lain dengan
meninggalkan atau memberikan RPP nya kepada guru pengganti tesebut.
Tapi meski demikain bukan berarti kami pihak yang berwenang ini diam
tanpa kata, kita juga mencari solusi dalam hal ini seperti mengevaluasi
kembali dengan mengadakan rapat secara bermusyawarah. Saat ini yang
sudah berjalan secara rutin dilakukan yaitu guru dibekali dengan diberi
pembinaan lebih lanjut baik secara fokus grup diskusi, mengadakan diklat
guru atau seminar training guru. Pembinaan tersebut ada langsung yang
dibimbing oleh komite sekolah serta staff sekolah yang di anggap mampu dan
ada juga dari pihak luar seperti pihak dari tim penilaian sekolah yang kita
adakan dalam jangka satu bulan sekali biasanya untuk harinya kita sesuaikan
dengan kebutuhan guru masing-masing.
pengawasan
(P) Bagaimana pengawasan yang ibu lakukan terhadap penerapan manajemen
waktu yang teridir dari hari efektif, prota prosem dan evaluasi di sekolah ?
(R) Sejauh ini pengawasannya melalui supervisi sekolah dikarenakan guru ramai
jadi tidak tercover langsung, jadi yang diutamakan guru pns dalam hal
pengawasan ini terkait dengan perangkat pembelajaran tersebut dengan
mengecek langsung ke ruang apakah perangkat pembelajaran yang disusun
tersebut sesuai dalam pelaksanaannya dan juga di awal tahun sudah diperiksa
semua perangkat pembelajarannya untuk dibuat skp. Tapi meski demikian
kepala sekolah selalu mengevaluasi kinerja guru setiap minggunya untuk
mengetahui apa saja kendala yg dihadapi guru ketika mengajar. Kemudian
kalau pengawasan dari bawahan yaa bawahan selalu menyampaikan kendala
dilapangan agar atasan tau dan mencari solusi.