Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ PERHITUNGAN PERENCANAAN ANGGARAN SALURAN

DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK “

DISUSUN OLEH :

Nama : Jonipar Manatap Munthe


NIM : 5183331006
Kelas : PTE-A 18
M.Kuliah : Ekonomi Tenaga Listrik

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Ekonomi Tenaga Listrik. Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca
dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.

Medan, 27 Oktober 2020

Jonipar Manatap Munthe


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. ........... i
Daftar Isi............................................................................................................ .............ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang..................................................................................... .............1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ ...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Alokasi biaya investasi penyaluran tenaga listrik................................................ 2
B. Perhitungan biaya penyaluran tenaga listrik …............................................. ..5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terdapat empat bagian penting dalam Sistem Tenaga Listrik yaitu
pembangkitan, saluran transmisi, saluran distribusi dan beban. Saluran transmisi
bertujuan agar mendekatkan jaringan listrik ke pusat-pusat beban setelah itu
tenaga listrik tersebut didistribusikan melalui distribusi primer dan sekunder.
Pada sistem ditribusi dibagi menjadi dua bagian yaitu distribusi primer dan
distribusi sekunder. Untuk merencanakan suatu jaringan distribusi primer
maupun distribusi sekunder harus memenuhi standar Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Sistem distribusi sekunder merupakan salah satu bagian dalam sistem
distribusi, yaitu mulai dari gardu induk, transformator sampai pada pemakai akhir
atau konsumen. Sistem distribusi ini merupakan bagian yang langsung
berhubungan dengan konsumen, jadi sistem ini selain berfungsi menerima daya
listrik dari sumber daya (transformator distribusi), juga akan mengirimkan serta
mendistribusikan daya tersebut ke konsumen. Mengingat bagian ini
berhubungan langsung dengan konsumen, maka kualitas listrik selayaknya
harus diperhatikan.. Gangguan listrik sekecil apapun,akan berdampak buruk
pada tatanan sosial ekonomi masyarakat. Listrik merupakan urat nadi kehidupan
masyarakat kita. Pertumbuhan sektor ketenagalistrikan memberikan andil yang
besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, demikian pula sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi akan memacu peningkatan kebutuhan tenaga listrik,
sehingga diperlukan peningkatan infrastruktur penyediaan tenaga listrik dari
waktu ke waktu. Undang-undang No.30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyediakan tenaga listrik dengan
jumlah yang cukup dan mutu yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana pengalokasian biaya investasi penyaluran tenaga listrik?
2. Bagaimana perhitungan biaya penyaluran tenaga listrik?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan penulisan
makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui alokasi biaya investasi penyaluran tenaga listrik
2. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan biaya penyaluran tenaga listrik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. ALOKASI BIAYA INVESTASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK

Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder
bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat
menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini
biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada
konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatanperalatan sbb:

1. Papan pembagi pada trafo distribusi,


2. Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
3. Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
4. Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH. meter) serta fuse atau pengaman pada
pelanggan.

Komponen saluran distribusi sekunder seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Dalam menyalurkan tenaga listrik ke para pelanggan, mulai dari pusat


pembangkit tenaga listrik, transmisi dan distribusi, ternyata bagian distribusinya
menyerap biaya investasi paling besar kira-kira 45% dari biaya investasi
keseluruhannya, seperti yang terlihat pada gambar. Ke 45% dari biaya investasi itu,
diserap di bagian distribusi yang terdiri dari sebagian besar rangkaian primernya (JTM)
dan rangkaian sekunder (JTR) dan trafo distribusinya. Oleh sebab itu diperlukan
perencanaan yang matang agar didapat biaya keseluruhan yang efisien.
1. Biaya saluran distribusi

Biaya saluran terdiri dua komponen utama yaitu biaya investasi dan biaya
operasional, termasuk dalam biaya operasional adalah biaya pemeliharaan dan
rugi-rugi (susut) teknis.
Biaya terbagi atas beberapa komponen sesuai ketergantungannya dengan
penampang konduktor, karena ukuran konduktor diambil sebagai variabel, maka
komponen- komponen biaya tersebut antara lain sebagai berikut:
 Biaya-biaya tetap yang sama sekali tidak tergantung pada ukuran penampang
konduktor, yaitu:
 Biaya investasi, seperti harga tiang, travers, isolator dan ongkos
pemasangan, kecuali harga konduktor.
 Biaya pemeliharaan.
 Biaya rugi-rugi listrik yang berbanding terbalik dengan penampang konduktor.
Maka persamaan biaya saluran adalah sebagai berikut:
H = Ho + Hq + Hr
Dimana:
H : Biaya saluran per satuan panjang per tahun (Rp/km/th)
Ho : Biaya tetap yang bukan konduktor per satuan panjang per
tahun (Rp/km/th)
Hq : Harga konduktor per satuan panjang per tahun
Hr : Harga rugi-rugi listrik (energi dan daya) per tahun
(Rp/km/th)

2. Biaya Tetap
Biaya tetap meliputi biaya investasi dan biaya pemeliharaan yang
dikeluarkan untuk pengadaan jaringan, yang terdiri dari:
- Biaya pemasangan
- Biaya material
- Biaya pemeliharaan
Maka biaya tetap dapat dinyatakan dalam persamaan:
Ho = {(Ha + Hp) x Fc} + Hh
Dimana:
Hh : Biaya pemeliharaan (Rp/km/th)
Ha : Biaya investasi awal/harga material (diluar konduktor)[Rp/km]
Hp : Biaya pemasangan, 20% dari Ha(Rp/km)
Fc : Faktor cicilan tahunan (unit/th)

3. Biaya Penampang Konduktor


Biaya penampang konduktor dapat dirumuskan sebagai berikut :
Hq = kq x q
Dimana:
q : Penampang konduktor (mm²)
kq : Faktor diskon penampang konduktor

4. Rata-rata Total Per Tahun


a. Menghitung faktor pertumbuhan (G)

G=
b. Menghitung faktor distribusi rata- rata (D)

D=
c. Menghitung impedansi (Z)

d. Menghitung arus ekivalen (Ieq) Ieq = .D.G

e. Menghitung arus pada tahun ke-n

(Isn) =
f. Menghitung jatuh tegangan (∆V %)
ΔV = x 100%
g. Menghitung rugi rata-rata per tahun (Eu)
Eu = 3.(Ieq)². r . L . Fr . 8,76 kWh h.
h. Menghitung arus efektif (Ieff)

Ieff = Isn
i. Menghitung energi rata-rata per tahun (U)

U = √3.V. .cos θ . Fb . 8,76

j. Menghitung rugi total rata-rata per tahun (Et %)

Et % = x 100%

B. PERHITUNGAN BIAYA PENYALURAN TENAGA LISTRIK

Direncanakan akan ditarik instalasi jaringan distribusi baru sepanjang 2 km dari


Gardu Distribusi DK 102 (titik B) ke Gardu Distribusi DK 103S (titik C) untuk
mensuplai beban ke pelanggan dan jaringan yang terlalu jauh.. Sesuai dengan
kebutuhan beban yang ada, maka direncanakan arus I sebesar 7,2 A. Adapun
ketentuan-ketentuan yang lainnya meliputi :

Penampang konduktor(q) : 300mm2

Faktor Diskon (Fc) : 15%=0,15

Massa Ekonomis(n) : 25 tahun

N : 3 Phasa

hq : Rp20.000.000,-/km mm2

hr : Rp500,-/Kwh

Faktor Beban (Fb) : 0,2

Resistansi (R) : 0,1Ω


Biaya Komponen/Material yang digunakan :

No Kebutuhan Material Vol Harga Satuan Harga Total

1. Trafo Distribusi 1 bh Rp 64.130 .000 Rp 64.130 .000

2. Travers UNP 2 bh Rp 163.000 Rp 326.000


tunggal 12-1800
mm2

3. Box Rak TR 630A/4 1 bh Rp 16.300 .000 Rp 16.300.000


jrs+NH

4. Pipa Arde 2 bh Rp 690.000 Rp 1.380.000

5. TM Pentanahan 6m 10 bh Rp 150.000 Rp 1.500.000

6. Pin Isolator 20 bh Rp 200.000 Rp 4.000.000

7. Hang Isolator 1 bh Rp 670.000 Rp 670.000

8. L Arrester 20-24 kv 1 bh Rp 500.000 Rp 500.000


cut output 200
kv,100A

9. Tiang Beton 5 bh Rp 1.650. 000 Rp 8.250.000

Total Biaya Komponen:


Rp 97.092.000
 Biaya Investasi Awal (Ha)
Total Biaya Komponen Rp 97.092 .000
Ha= = =Rp 48.546 .000/ Km
Jarak 2 Km
 Biaya Pemasangan (Hp)
Hp=20% Ha
20
Hp= x Rp 48.546 .000=Rp 9.709 .200/ Km
100
 Biaya Pemeliharaan (Hh)
Hh= Rp1.000.000/Km
 Biaya Tetap (Ho)
biaya tetap/th (Ho) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan untuk
faktor diskon (i) = 15%, masa ekonomis (n) = 25 tahun
Ho={(Ha+Hp)xFc} + Hh
Ho={(Rp48.546 .000+Rp9.709 .200)x0,15} + Rp1.000.000
Ho={(Rp 58.255.200 x 0,15)} + Rp1.000.000
Ho=Rp 8.738.280 + Rp1.000.000
Ho=Rp 9.738.280
 Biaya Penampang Konduktor
Untuk mengetahui biaya konduktor, terlebih dahulu harus diketahui nilai
faktor rugi-rugi penampang konduktor (kq) dengan menggunakan
persamaan dimana N = 3, hq = Rp 21.746.000,- / km mm² dan Fc = 0,15
Kq = N x hq x Fc
= 3 x Rp20.000.000 x 0,15
= Rp9.000.000 km/mm2/th
Hq = Kq x q
= Rp9.000.000 x 300
= Rp2.700.000.000 km/th
 Biaya Rugi Listrik (Hr)
Faktor rugi-rugi listrik didapat dengan menggunakan persamaan untuk Fb =
0,5
Fr = 0,3 Fb + 0,7 Fb2
Fr = 0,3(0,2) + 0,7 (0,2)2
Fr = 0,06 + 0,7 (0,04)
Fr = 0,088
Er = 3 x R x (I)2 x Fr x 8,76
Er = 3 x 0,1 x (7,2)2 x 0,088 x 8,76
Er = 0,3 x 51,84 x 0,088 x 8,76
Er = 11,98 kwh/km/th
Er = 12 kwh/km/th

Maka biaya rugi (susut) listrik selama 1 tahun adalah


Hr = Er x hr
Hr = 12 x Rp500
Hr = Rp6.000,-/km/th

 Total Biaya Penyaluran (H)


H = Ho + Hq + Hr
H = Rp 9.738.280+ Rp2.700.000 + Rp6.000
H = Rp12.444.280 km/th.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam instalasi jaringan distribusi, khususnya pada saluran udara, yang
sangat berpengaruh menentukan besarnya nilai investasi dan biaya
penyaluran adalah ukuran penghantar atau konduktor yang digunakan.
Sehingga perlu dibutuhkan analisis perhitungan yang matang agar didapat
penggunaan ukuran penghantar atau kondukor yang tepat, agar didapat
nilai investasi yang optimum dan biaya penyaluran yang ekonomis.
2. Dalam perhitungan anggaran distribusi sekunder, meliputi biaya investasi
dan biaya operasional,
Daftar Pustaka

Badaruddin, dkk. 2015. “Studi Analisa Perencanaan Instalasi Distribusi Saluran Udara
Tegangan Menengah (Sutm) 20 KV “.Jurnal Teknik Elektro, Vol.6,No.1. Universitas
Mercu Buana
http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/3.6_.1_.a_._Jaringan_Distribusi_Tenaga_
Listrik-smt1-kls_IX_(Buku_C3)_.pdf

https://www.academia.edu/22787117/MAKALAH_JARINGAN_DISTRIBUSI_TENAGA_
LISTRIK

Anda mungkin juga menyukai