NIM : 2019411005
Tugas
Jawab :
1. 1. Nasi Putih
2.Gandum
3. jagung
4. kentang
5.singkong
2. 1. Nasi Putih
Beras atau nasi putih hampir seluruhnya terdiri dari karbohidrat dalam bentuk pati atau
rantai panjang glukosa yang dikenal sebagai amilosa dan amilopektin. Berbagai jenis beras
mengandung jumlah pati yang berbeda yang mempengaruhi tekstur serta daya cernanya masing-
masing. Nasi yang saling menempel setelah dimasak tinggi akan amilosa, sedangkan nasi ketan
umumnya tinggi amilopektin.Pastikan kamu mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah yang tepat
setiap harinya. Total karbohidrat dalam secangkir nasi putih dengan bulir pendek adalah 53
gram.Berdasarkan data dari Mayo Clinic, setiap harinya manusia perlu asupan karbohidrat antara
225 gram hingga 325 gram. Jumlah tersebut seharusnya memenuhi sekitar 45 hingga 65 persen
dari total kalori harian dan harus dimakan sepanjang hari.Jika kamu mendapatkan 2000 kalori
dalam sehari, antara 900 hingga 1300 kalorinya harus dari karbohidrat. Jumlah tersebut berarti
sekitar 225 gram hingga 325 gram karbohidrat dalam sehari.
2.Gandum
Menurut Stoddard (1999), pati dengan ukuran granula yang kecil baik untuk dijadikan
bahan baku makanan. Pati gandum dengan ukuran granula yang sempit atau seragam akan
menghasilkan produk yang lebih baik. Granula lenticular terbentuk selama 15 hari pertama
setelah penyerbukan. Butiran kecil, representating sekitar 88% dari total butiran, muncul 10-30
hari setelah penyerbukan (Belderok et al. 2000). Glenn dan Saunders (1990) mengamati bentuk
dan ukuran granula pati gandum menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) beberapa
genotipe gandum. Hasilnya terdapat perbedaan ukuran, tetapi hanya memiliki dua jenis granula
pati. Ukuran granula pati gandum, jagung, dan sorgum dengan menggunakan SEM dapat dilihat
pada Gambar 2. Terlihat perbedaan bentuk dan ukuran antara granula pati terigu, pati jagung dan
pati sorgum. Bentuk granula pati varietas gandum Selayar, Nias, dan Dewata relatif sama, hanya
ukurannya yang berbeda (Suarni et al. 2009). Secara kimiawi, pati merupakan polimer glukosa
yaitu amilosa dan amilopektin. Pati gandum yang normal biasanya mengandung 20-30% amilosa
dan 70-80% amilopektin (Belderok et al. 2000, Suarni dan Hamdani 2009). Pati biji gandum
terbentuk dari dua jenis polimer glukosa yaitu amilosa dan amilopektin (Satorre and Slafer
1999). Amilosa merupakan rantai unit-unit Dglukosa yang panjang dan tidak bercabang,
digabungkan oleh ikatan α(1→4), sedangkan amilopektin memiliki struktur bercabang. Ikatan
glikosidik yang menggabungkan residu glukosa yang berdekatan dalam rantai amilopektin ialah
ikatan α(1→4), tetapi titik percabangan amilopektin merupakan ikatan α(1→6). Bobot molekul
amilosa dan amilopektin bergantung pada asal sumber botaninya. Amilosa merupakan komponen
dengan rantai lurus, sedangkan amilopektin adalah komponen dengan rantai bercabang. Amilosa
merupakan polisakarida berantai lurus berbentuk heliks dengan ikatan glikosidik α-1,4 . Jumlah
molekul glukosa pada rantai amilosa bervariasi antara 250- 350 unit. Amilopektin merupakan
polisakarida bercabang dengan ikatan glikosidik a-1,4 pada rantai lurus dan ikatan α-1,6 pada
percabangan. Titik percabangan amilopektin lebih banyak dibanding amilosa (Dziedzic and
Kearsley 1995).
3.Jagung
Kandungan karbohidrat pada jagung seperti semua biji-bijian sereal lain, jagung umumnya
tersusun atas karbohidrat. Bentuk utama karbohidrat pada jagung adalah pati atau amilum,
dengan porsi sekitar 28-80% pada berat kering.Jagung juga mengandung gula dengan porsi yang
cenderung kecil, yakni sekitar 1-3%. Namun, pada varietas jagung manis, kadar gulanya bisa
mencapai 18% pada berat kering.Walau jagung manis tinggi dengan gula, jagung tergolong
sebagai makanan dengan indeks glikemik yang tidak tinggi. Makanan dengan indeks glikemik
tinggi berisiko menimbulkan lonjakan gula darah.
4. kentang
Karbohidrat adalah kandungan gizi utama di dalam kentang. Dalam sekitar 100 gram
kentang rebus, sudah terdapat sektiar 20 gram karbohidrat. Nutrisi ini biasanya disimpan dalam
bentuk pati, meski sebagian juga ada yang tersimpan dalam bentuk gula.Bahan makanan ini
memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi, sehingga tidak cocok untuk dikonsumsi penderita
diabetes. Indeks glikemik adalah suatu ukuran yang melihat tinggi rendahnya pengaruh suatu
makanan terhadap lonjakan kadar gula darah di tubuh.Namun jika diolah dengan baik dan
benar, indeks glikemik kentang bisa berkurang dan membuatnya tidak memberikan risiko
kenaikan gula darah yang besar untuk para pengidap diabetes. Indeks glikemik kentang juga
akan turun jika Anda mengonsumsinya saat sudah dingin atau bersuhu ruang.
5.singkong