HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
4. 1 Anggaran Biaya..............................................................................................7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Rencana Biaya Tetap Produksi SOGUNG (Bakso Bulung Biji Jagung)....4
iv
1
BAB I. PENDAHULUAN
Bakso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging giling dan
tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam,
ikan, atau udang bahkan daging kerbau. Dalam penyajiannya, bakso
umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu bening, dicampur mie,
bihun, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso
sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia, dari gerobak
pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang
banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar
swalayan ataupun mal-mal. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap
jenis makanan lain seperti mie goreng, nasi goreng, atau cap cai.
Bakso terbuat dari daging, maka sebaiknya bakso disimpan
dalam kondisi beku sebelum direbus untuk dikonsumsi. Karena alasan
itulah di supermarket bakso dijual dalam kondisi beku untuk menjaga
temperatur agar bakso dapat terjaga kualitasnya dan tidak tercemar bakteri.
Konsumen perlu berhati-hati dalam memilih bakso yang dijual oleh
pedagang bakso keliling. Bakso yang dijual tetapi dipajang di etalase pada
temperatur ruang rawan tercemar bakteri, misalnya bakteri penyebab diare
atau salmonela penyebab tifus. Pilihlah bakso yang tengah direbus.
Dalam proses pembuatannya, banyak pedagang nakal yang
mencampurnya dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi
lebih kenyal mirip daging serta lebih awet. Hal ini membuat bakso pernah
dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan
bahwa mengonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun waktu
5-10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati. Maka bakso yang dijual
di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.
Selain mengandung boraks, diisukan juga bahwa bakso mengandung
daging tikus. Hal ini dilakukan produsen karena ingin mendapatkan laba
atau keuntungan yang banyak setiap harinya. Maka dari itu, konsumen
harus cermat dalam membedakan jenis bakso yang di konsumsi dengan
mengetahui ciri ciri bakso.
Dari isu yang banyak beredar itu, masih banyak lagi isu
kesehatan tentang bakso. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika
konsumen membuat inovasi baru yang mengganti daging degan
menggunakan biji bijian yang tentunya sangat sehat bagi tubuh.
Pengolahan ini juga sangat ekonomis dan tidak memerlukan banyak biaya.
Sangat jarang masyarakat mau memanfaatkan kreatifitas yang ia miliki,
misalnya seperti mengembangkan produk yang sudah ada tetapi dengan
2
versi mereka sendiri. Seperti yang kami lakukan, kami berusaha untuk
mengembangkan produk yang sudah ada dengan versi kami sendiri,seperti
halnya membuat bakso dari biji jagung manis dengan bahan non-MSG dan
tentunya menggunakan bahan-bahan dari alam.
Masyarakat cenderung memiliki sifat yang suka pada perubahan
baru dan cenderung menginginkan sesuatu yang praktis dan hemat.
Pengolahan ini tidak hanya sehat tentunya juga sangat baik unuk diberikan
kepada anak anak, apalagi bakso yang menjadi makanan favorit bagi
kalangan anak anak pada umumnya. Orang tua tidak perlu resah lagi
dengan isu-isu yang ada, karena orang tua juga bisa membuat olahan ini
tentunya dengan praktis untuk anak anaknya.
Bakso SOGUNG yaitu Bakso Bulung Biji Jagung merupakan salah
satu bakso sehat yang belum cukup populer. Selain harganya yang
ekonomis Bakso SOGUNG juga memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan. Biasanya Bakso ditemui di sekitar pinggir jalan atau tempat
makan seperti di hotel, cafe, dan rumah makan. Jika Bakso hanya ditemui
pada saat ada acara besar sepertinya kurang memuaskan, karena tentu ada
kerinduan bagi masyarakat untukmenyicipi bakso seminggu sekali
maupun setiap hari. Terlebih bakso SOGUNG banyak mengandung
manfaat bagi kesehatan dan belum ada masyarakat yang menjual bakso
SOGUNG.
Mengapa bakso SOGUNG yang dipilih? Yaitu Dari permasalahan
tersebut kami hendak membuat suatu olahan baru dari biji-bijan berubah
menjadi bakso yang enak. Pengolahan ini juga sangat praktis dan hemat
biaya yang pastinya bahan utama pembuatan bakso biji-biian ini sangat
gampang atau mudah didapat di pasar. Pemilihan biji-bijian ini dilakukan
untuk mengurangi mengonsumsi daging yang berlebih karena
penyebabnya juga sangat tidak baik bagi kesehatan. Keunggulan lainnya
dari pengolahan bakso dari biji-bijian ini yaitu untuk di konsumsi bagi
kalangan nondaging atau vegearian. Disamping itu, dari sisi kandungan
gizi, bakso SOGUNG mengandung banyak vitamin dan manfaat untuk
kesehatan. Karena terbuat dari : Tepung beras, garam, lengkuas, cabai
merah, ketumbar bubuk, lada hitam, bawang merah, bawang putih, jahe,
telur ayam, daun bawang, daun slindri, dan tentunya dari biji jagung yang
digunakan, dan banyak sekali kandungan gizi yang terdapat pada bakso
SOGUNG seperti: kalori, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral.memiliki harga yang mudah dijangkau oleh kalangan menengah
kebawah.
1.2 Rumusan Masalah
Biji jagung yang sangat banyak manfaatnya dan kandungan vitaminnya ini
sangat baik apabila diolah menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, industri makanan dan minuman memiliki potensi yang
cukup bagus untuk dikembangkan. Selain untuk memperoleh keuntungan juga
4
Tabel 1. Rencana Biaya Tetap Produksi SOGUNG (Bakso Bulung Biji Jagung)
Adapun perincian biaya tidak tetap yang dimaksud merupakan biaya alat
alat SOGUNG (Bakso Bulung Biji Jagung), yaitu:
BP = BT + BTT
BP = Rp 1.294.000 + Rp 920.000 = Rp 2.214.000
b. Hasil Usaha (HU)
HU = Jumlah Produksi x Harga Jual
HU = 300 x Rp 12.000 = Rp 3.600.000
c. Laporan Laba atau Rugi (L/R)
L/R = HU – BP ; karena HU > BP, maka
L = Rp 3.600.000 – Rp 2.214.000= Rp 1.386.000
d. Break Event Point (BEP)
BEP = BP : Total Produksi
BEP = Rp 2.214.000 : 300 = Rp 7.380
Titik balik modal produksi SOGUNG (Bakso Bulung Biji Jagung) akan di
dapat apabila harga jual perbungkus adalah Rp 7.380
e. Benefit Cost (B/C) Ratio
B/C Ratio = HU : BP
B/C Ratio = Rp 3.600.000 : Rp 2.214.000 = 1,62
6
(7) Masukan adonan ke dalam air panas dan nyalakan kembali apinya.
Rebus hingga adonan mengapung dan angkat satu per satu.
(8) Langkah selanjutnya pembuatan kuah SOGUNG yaitu dengan
menambahkan bawang goreng, seledri, kol, bihun, dan bumbu
rempah-rempah alami.
(9) Bakso SOGUNG bisa disajikan.
2) Pengemasan (uraikan)
Produk yang telah jadi, kemudian kami kemas menggunakan bahan
kantong kemasan food garde atau Plastik Pembungkus aman dan
kualitas produk terjamin.
3) Pemasaran
Setelah proses pengemasan selesai dilakukan maka langkah
selanjutnya adalah pemasaran. Promosi dilakukan melalui media
sosial seperti Instagram, Whatsapp, Facebook sehingga memudahkan
proses pemasaran.
3.2 Pencapaian Tujuan Program
Pencapaian keberhasilan dari usaha yang kami pasarkan diukur dengan
melihat tingkat kepuasan konsumen melalui wawancara dan setelahnya akan
ditarik kesimpulan mengenai pencapaian produk yang kami pasarkan untuk
membuktikan tingkat pencapaian keberhasilan usaha kami.
TOTAL Rp 5.444.000
8
1 2 3 4 5
Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Kewirausahaan.
Singaraja, 07 September 2020
Pembimbing,
A. Identitas Ketua
C. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Kewirausahaan.
Singaraja, 07 September 2020
Ketua Tim,
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Kewirausahaan.
Singaraja, 07 September 2020
Anggota Tim,
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Kewirausahaan.
E. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Kewirausahaan.
(Ketut Rastrini)
A. Identitas Anggota 3
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Kewirausahaan.
1.010 .000
SUB TOTAL (RP)
TOTAL 5.444.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas