Sains Teknologi
1) Faktual : proses pembuatan sabun 1. Mencari informasi dari internet mengenai
aroma terapi berasal dari minyak dan proses pembuatan sabun
basa kuat (KOH/NaOH) dan di tambah
ekstrak tanaman
2) Konseptual : reaksi antara minyak dan
basa menghasilkan sabun dan gliserol
3) Prosedural : merancang pembuatan
sabun aroma terapi
Enjiniring Matematika
1. Menghitung harga dan bahan-bahan
Merancang, membuat, menguji coba, yang dibutuhkan dalam pembuatan
merevisi dan mengomunikasikan sabun aromaterapi.
pembuatan sabun aroma terapi 2. Menghitung pendapatan dari hasil
produksi sabun
3. Menghitung persentase laba yang di
dapat dari penjualan.
*) Metakognitif ( jika ada)
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4: Menunjukkan ketrampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pembelajaran materi lipid dengan Model Projek Based Learning (PjBL),
peserta didik diharapkan jujur dan teliti dalam menganalisis fenomena lipid dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan ide-ide baru berdasarkan berbagai sumber belajar.
Peserta didik juga diharapkan teliti, obkjektif, mampu bekerja sama, dan terampil dalam
melakukan percobaan lipid melalui proyek pembuatan sabun dan mengomunikasikannya dalam
bentuk produk sabun dengan berbagai manfaat dan aroma, serta membuat laporan
tertulis.
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : proses pembuatan sabun aroma terapi berasal dari minyak dan
basa kuat dan di tambah ekstrak tanaman
2. Konseptual : reaksi antara minyak dan basa kuat menghasilkan sabun dan gliserol
3. Prosedural : merancang pembuatan sabun aroma terapi
F. Media Pembelajaran
1. Media/Alat:
a. Power Point: Lipid
b. Lembar Aktivitas Belajar/Worksheet: Lipid
c. LCD, labtop, layar
3
2. Bahan:
Minyak goreng, KOH/NaOH, minyak aroma terapi, zat warna alami
G. Sumber Belajar
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR WKT
15’
Guru dan peserta didik melakukan do’a awal pelajaran.
Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis dengan
memberikan motivasi.
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Memberikan motivasi tentang orang kreatif untuk membentuk peserta
didik yang kreatif.
- Disajikan gambar macam-macam jenis sabun (sabun
transparan, sabun muka, sabun bayi sabun cuci), siswa
diminta untuk meyebutkan bahan, sifat, dan kegunaannya
- Memberikan pertanyaan-pertanyaan pada peserta didik
tentang materi sebelumnya yang terkait dengan materi
Pembuatan sabun.
Disampaikan tujuan pembelajaran meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap pada materi Lipid
Tujuan pembelajaran:
Siswa dapat:
- menganalisis bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
sabun
- menuliskan rumus struktur bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan sabun
- menuliskan rumus struktur produk yang dihasilkan dari
reaksi saponifikasi
- menuliskan persamaan reaksi penyabunan
- menghitung komposisi yang tepat bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat sabun layak pakai.
- mempraktekkan pembuatan sabun aroma terapi
- menghitung biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan
sabun.
Disampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan serta teknik penilaian yang dilakukan.
- Materi yang dipelajari hari ini sesuai tujuan pembelajaran
- Kegiatan belajarnya secara berkelompok-diskusi
- Mencari berbagai informasi dan mendesain proyek.
- Menyusun jadwal pelaksanaan proyek.
4
KEGIATAN BELAJAR WKT
-Melaksanakan kegiatan proyek dibawah bimbingan/
monitoring guru.
- Mengujikan hasil dan evaluasi kegiatan.
- Penilaian ketrampilan: projek dan produk.
- Pembentukan kelompok:
Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok.
Kemudian mengarahkan untuk saling sapa, salam, dan senyum.
Kegiatan Inti
KEGIATAN BELAJAR WKT
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek 10'
a. Guru menyampaikan pertanyaan/tugas proyek tentang Pembuatan sabun
aroma terapi yang akan diselesaikan peresta didik.
Pertanyaannya:
- Apa fungsi sabun dalam kehidupan sehari-hari?
- Mengapa sabun dapat berfungsi sebagai bahan
pembersih?
b. Bagaimana cara membuat sabun?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru dan peserta didik
membuat kesepakatan unutk melaksanakan proyek "membuat sabun aroma
terapi”
40'
Mendesain perencanaan proyek
Peserta didik mendesaian perencanaan proyek tentang Pembuatan sabun
aroma terapi di bawah bimbingan guru.
Peserta didik mulai mendesain tugas proyeknya secara berkelompok dengan
membahas:
(1) Prosedur dan komposisi yang tepat untuk menghasilkan sabun yang
layak pakai.
(2) Prinsip/Cara kerja pembuatan sabun aroma terapi
(3) Alat dan bahan yang dibutuhkan.
(4) Langkah-langkah pembuatan
(5) Bentuk pelaporan dan hasil proyek
Guru memantau komunikasi dan berkolaborasi peserta didik dalam
kelompoknya dan diarahkan untuk mampu bekerja keras, memiliki tanggung
jawab, dan jujur.
20'
Menyusun jadwal
Peserta didik menyusun jadwal dari setiap tahapan yang sudah direncanakan
untuk menyelesaikan proyek tentang Pembuatan sabun aroma terapi di
bawah bimbingan guru.
Jadwal penyelesaian proyek minimal memuat seperti berikut:
- Hari/tanggal (guru dapat memberikan batas waktu
penyelesaian)
5
KEGIATAN BELAJAR WKT
- Waktu
- Kegiatan
- Keterangan (dilaksanakan pada jam pelajaran di sekolah atau
diluar sekolah)
Menguji hasil
Guru menguji hasil proyek tentang Pembuatan sabun aroma terapi
Cara menguji hasil:
- Guru meminta peserta didik untuk menunjukkan sabun aroma
terapi yang dihasilkan dan menjelaskan prosedur dan komposisi
bahan yang digunakan
- Kemudian guru menguji dengan merasakan tingkat kekerasan
dan aroma.
- Guru menguji terkait:
Keterlaksanaan rancangan pembuatan sabun aroma terapi
Fungsi sabun dengan aroma terapi
Inovasi yang telah dilakukan.
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
6
KEGIATAN BELAJAR WKT
Guru dan peserta didik melakukan refleksi aktivitas dan hasil proyek tentang
Pembuatan sabun aroma terapi
Peserta didik dengan arahan guru membuat simpulan tentang:
- Fungsi sabun aroma terapi
- Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sabun aroma
terapi
- Cara membuat sabun aroma terapi
- Menghitung biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun
aroma terapi
Kegiatan Penutup
KEGIATAN BELAJAR WKT
Guru menutup pelajaran dengan: 15’
a. Menyusun simpulan bersama peserta didik tentang materi pembuatan
sabun aroma terapi
Strategi:
Simpulan yang disusun meliputi:
(1) Bahan-bahan pembuatan sabun aroma terapi
(2) Cara membuat sabun aroma terapi
(3) Fungsi sabun aroma terapi
(4) Bentuk fisik sabun aroma terapi
7
KEGIATAN BELAJAR WKT
Materi selanjutnya: mendesain kemasan dan teknik pemasaran
Pelajari/ baca kembali /mencari informasi tentang teknik-teknik
pengemasan dan teknik pemasaran bermacam-macam produk sabun
sebagai dasar belajar materi selanjutnya.
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran :.................................................................................
Kelas/Semester :................................................................................
Tahun Ajaran :................................................................................
Waktu Pengamatan : ...............................................................................
Aspek yang dinilai
No. Nama Siswa Jumlah Ket.
1 2 3 4 5
1
2
3
Dst
30
Keterangan :
1 = jujur
2 = teliti
3 = kerjasama
4 = komunikatif
5 = toleran
2. Penilaian Pengetahuan
SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
1. Perhatikan proses reaksi Penyabunan berikut:
8
NO Reaktan Produk
I II I II
1 Gliserol Kalium stearat Gliseril Kalium Hidroksida
tristearat
2 Gliserol Kalium Hidroksida Kalium stearat Gliseril tristearat
3 Gliseril Kalium Hidroksida Gliserol Kalium stearat
tristearat
4 Gliseril trioleatNatrium Natrium oleat Gliserol
Hidroksida
5 Natrium oleat gliserol Gliseril trioleat Natrium Hidroksida
Diantara pasangan reaktan dan produk tersebut manakah yang merupakan pasangan
reaksi penyabunan paling tepat ?
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 1 dan 5
2. Dalam kehidupan sehari hari sabun berfungsi untuk menghilangkan kotoran dari kain atau
tubuh.
Kotoran biasanya dikelilingi oleh lemak sedangkan untuk membersihkan digunakan air. Air
tidak mungkin menembus minyak tetapi jika digunakan sabun kotoran dapat lepas dan
larut dalam air karena misel sabun dapat melarutkan lemak atau minyak yang tak dapat
larut dalam air,hal ini bisa terjadi karena sabun tersusun atas
A. lemak diujung non polar bersifat hidrofilik &ion Na +diujung polar bersifat hidrofobik.
B. lemak diujung polar bersifat hidrofilik & ion Na + diujung non polar bersifat
hidrofobik.
C. lemak diujung non polar bersifat hidrofobik & Na + diujung polar bersifat hidrofilik.
D. lemak diujung polar bersifat hidrofobik & Na + diujung non polar bersifat hidrofilik.
E. lemak diujung polar bersifat hidrofilik & Na + diujung polar bersifat hidrofobik
9
Gambar di atas merupakan produk dari pengolahan minyak melalui proses saponifikasi
(reaksi penyabunan), reaksi penyabunan merupakan reaksi antara asam lemak dengan
basa seperti KOH dan NaOH. Kualitas sabun yang dihasilkan tergantung dari perbandingan
asam lemak dan basa yang digunakan pada proses saponifikasi. Sabun di atas merupakan
sabun yang terbuat dari asam lemak asam oleat yang mempunyai bilangan penyabunan
sebesar 190,5 mg. Makna dari bilangan penyabunan sebesar 190,5 adalah...........
a. Untuk menyabunkan asam oleat membutuhkan 1 gram KOH
b. Untuk menyabunkan 1 gram KOH menjadi gliseriltrioleat membutuhkan 190,5 mg
asam oleat
c. Untuk menyabunkan 1 gram asam oleat menjadi gliseriltrioleat membutuhkan 190,5
mg KOH
d. Untuk menyabunkan 2 gram asam oleat menjadi gliseriltrioleat membutuhkan 190,5
mg KOH
e. Untuk menyabunkan 2 gram KOH menjadi gliseriltrioleat membutuhkan 190,5 mg
asam oleat
4. Minyak olive atau minyak zaitun mengandung komponen utama berupa triolein yang
merupakan jenis trigliserida/triasilgliserol. Triolein diketahui memiliki rumus struktur
sebagai berikut.
Apabila triolein dibuat menjadi sabun melalui reaksi saponifikasi, tuliskan rumus molekul
garam asam lemak yang dihasilkan.
A. CH3(CH2)5CH=CH(CH2)9COONa
B. CH3(CH2)6CH=CH(CH2)8COONa
C. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COONa
D. CH3(CH2)8CH=CH(CH2)6COONa
E. CH3(CH2)9CH=CH(CH2)5COONa
B. Uraian
1. Reaksi Saponifikasi adalah reaksi pembuatan sabun,sabun dapat kita golongkan dalam 2
golongan; yaitu sabun lunak dan sabun keras.Sabun keras biasanya dipakai untuk sabun
cuci dan sabun lunak dipakai untuk sabun mandi.Jika disediakan gliseril tristearat :
a. Bahan apakah yang harus ditambahkan untuk membuat sabun keras?
b. Tuliskan persamaan reaksi penyabunannya
2. Sabun adalah bahan yang selalu dibutuhkan oleh semua orang, jika anda ingin membuat
sabun maka:
a. Bahan-bahan apakah yang dibutuhkan?
b. Gambarkan rumus struktur masing-masing bahannya!
c. Tuliskan reaksi saponifikasinya!
10
3. Sabun transparan terbuat dari asam lemak asam oleat dan basa KOH, reaksi
penyabunannya adalah sebahai berikut :
4. Sebuah sabun diketahui dibuat dari satu jenis trigliserida. Jika sabun merupakan jenis
garam asam lemak dengan rumus sebagai berikut
Analisis gambar tersebut untuk menentukan rumus trigliserida yang digunakan dalam
membuat sabun tersebut!
3. Penilaian Keterampilan
Instrumen Penilaian Proyek
11
*aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
**skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan perencanaan, proses, dan hasil.
Semakin lengkap dan tepat perencanaan, proses, dan hasil, semakin tinggi perolehan skor.
1 = tidak baik 2 = kurang baik 3 = baik 4 = sangat baik