Anda di halaman 1dari 24

@Sistem transmisi menyediakan rangkaian yang 

menghubungkan node‐node pada jaringan


telekomunikasi
@Jika rangkaian tersebut menggunakan jalur
transmisi yang berbeda untuk arah yang 
berbeda Æ rangkaian = kanal (channel)
@Pada jartel, kanal ini melewati terminal, link 
transmisi (meliputi repeater dan amplifier) 
dan terminal di sisi lainnya

2 ‐ 2
@Level daya lebih sering menggunakan satuan
decibel (dB)
@Jika daya output P2 > daya input P1, maka
penguatan (gain) : 
P2
G (dB) = 10 log10
P1
@Jikadaya output P2 < daya input P1, maka
redaman (loss) : 
P1
L(dB) = 10 log10
P2

2 ‐ 3
@Jika rangkaian input dan output memiliki
impedansi yang sama, maka P2/P1 = (V2/V1)2 = 
(I2/I1)2 , sehingga
V2 I2
G (dB) = 20 log10 = 20 log10
V1 I1
I2
G (Neper) = log e
I1

@Kenapa pada level daya sering menggunakan


decibel ??? 

2 ‐ 4
@Jika pada rangkaian disisipkan elemen pasif
(passive network) spt attenuator, filter, dll, 
maka tambahan loss pada rangkaian tersebut
disebut dengan insertion loss
@Jika pada rangkaian disisipkan elemen aktif spt
amplifier, maka tambahan gain pada rangkaian
tersebut disebut dengan insertion gain
@Decibel merupakan unit level daya yang 
nilainya relatif, untuk itu diperlukan suatu nilai
referensi Æ 1 mW dan simbolnya adalah dBm
2 ‐ 5
@Karena pada sistem transmisi terdapat
elemen‐elemen jaringan yang memberikan
gain dan loss, maka sinyal akan memiliki level 
daya yang berbeda pada titik yang berbeda
pula. Utk itu diperlukan titik referensi pada
jartingan tersebut dan level daya pada titik
lain merupakan harga relativ dari titik
referensi ini. Notasi yang digunakan dBr, 
dimana titik referensi berharga 0 dBr

2 ‐ 6
@Seringkali kita ingin mengekspresikan level 
sinyal dalam level yang berdasarkan referensi
dalam jaringan Æ dBmO, dimana :
dBmO = dBm – dBr
Contoh : Level sinyal di titik tertentu adalah ‐6 
dBm, sedangkan titik itu memiliki harga ‐10 
dBr. Jadi level sinyal tersebut adalah 4 dBmO

2 ‐ 7
2 ‐ 8
@Amplifier mrpk elemen utk mengkompensasi
loss
@Amplifier bersifat unidirectional Æ diperlukan
kanal yang berbeda utk jalur ‘go’ dan ‘return’ Æ
terbentuk rangkaian 4 kawat

2 ‐ 9
2 ‐ 10
@Kedua ujung rangkaian 4 kawat tsb terhubung
dgn terminal telepon melalui jalur 2 kabel Æ bisa
terjadi perputaran sinyal di dalam rangkaian 4 
kawat Æ SINGING
@Utk menghindari singing, maka pd sambungan
rangkaian 4 kawat dan rangkaian 2 kawat
dipasang four‐wire/two‐wire terminating set 
yang terdiri atas transformator hibrid dan line‐
balance network
@Impedansi dari line‐balance network ini harus
sama dengan impedansi dari rangkaian 2 kawat
2 ‐ 11
@Kasus terminal menerima sinyal :
• Sinyal output dari receive amplifier 
menginduksikan trafo Æ menginduksikan trafo di
T1 dan trafo di rangkaian 2 kawat dgn arus ygn
sama
• T1 dan T2 dipasang antiphasa shg tidak terjadi emf
yg akanmenginduksikan trafo yg terhubung ke
input send amplifier
• Apa terjadi pengurangan atau penambahan daya
?? Kalau iya, berapa ???

2 ‐ 12
@Kasus terminal mengirim sinyal :
• Ketika terminal mengirim sinyal, maka kumparan
trafo silang di balance network  menyebabkan
tidak terjadinya arus disana Æ daya terbagi 2 
dikirim ke input send amplifier dan output receive 
amplifier
• Apa yang terjadi kemudian ??
• Apa terjadi pengurangan atau penambahan daya
?? Kalau iya, berapa ???

2 ‐ 13
@Impedansi dari two‐wire line bervariasi thd
frekuensi Æ desain balance network jadi sulit
Æ diperlukan harga toleransi dari impedansi
Æ 600Ω atau 900 Ω
@Ada sebagian kecil dari daya yang berputar
yang menyebabkan echo dan mempengaruhi
kestabilan jaringan

2 ‐ 14
@Tidak sempurnanya line‐balance nwteork
pada rangkaian 4 kawat menyebabkan
sebagian dari sinyal yang dikirim ke satu arah
kembali ke pengirim melalui jalur lainnya
@Sinyal yang balik ke pengirim disebut talker  
echo, sedangkan sinyal balik pada sisi
penerima disebut listener echo
@Redaman total dari two‐wire circuit ke two‐
wire circuit lainnya adalah :  L2 = 6 – G4
dimana G4 adalah penguatan bersih pada satu
jalur rangkaian 4 kawat
2 ‐ 15
2 ‐ 16
@Redaman yg disebabkan oleh trafo hibrid pada
satu sisi rangkaian 4 kawat adalah 6 + B dB, 
dimana
N+Z
B(dB) = 20 log10
N −Z

N merupakan impedansi balance network, dan


Z merupakan impedansi rangkaian 2 kawat
@B menggambarkan mismatch impedansi dan
sering disebut dengan nama balance‐return 
loss (BRL)

2 ‐ 17
@Redaman yang dialami oleh talker echo :
Lt (dB) = 3 – G4 + (B+6) – G4 + 3 dB = 2L2 + B
dengan delai yang dialaminya sebesar : 
Dt = 2 T4, dimana T4 mrpk waktu yg
dibutuhkan oleh sinyal utk menempuh satu
jalur pd rangkaian 4 kawat
@Redaman yang dialami oleh listener echo :
Ll (dB) = (B+6) – G4 + (B+6) – G4 = 2L2 + 2B
dengan delai yang dialaminya sebesar : 
Dl = 2 T4,

2 ‐ 18
@Efek echo : menggangu pembicara dan juga
pendengar menjadi kesulitan menerima
informasi
@Mana yg lebih mengganggu ? Talker echo atau
listener echo ??
@Untuk mengurangi echo Æ Lt dan Ll harus
besar Æ L2 harus besar juga
@Ada batasan harga L2 Æ 2 T4 sekitar 40 ms
@Untuk mengurangi echo Ædigunakan echo 
supressor dan echo canceller

2 ‐ 19
@Echo supressor ditempatkan pada jalur
rangkaian 4 kawat. Ketika terjadi pembicaraan
pada satu jalur, maka jalur penerima akan
diredam dan sebaliknya
@Kerugiannya ?
• Untuk jaringan komunikasi yang tersusun tandem
• Untuk komunikasi data
@Echo canceller menghilangkan echo dengan
mengurangi echo tsb dgn replika dirinya
sendiri yang didapat dari sintesa oleh filter
2 ‐ 20
@Jika BRL rendah dan G4 tinggi, maka total 
penguatan dari rangkaian 4 kawat > 0 Æ shg
terjadi singing yang mengalami redaman
sebesar :
Ls (dB) = 2 (B + 6 – G4) = 2 (B + L2)
@Syarat kestabilan : Ls > 0 Æ B + L2 > 0 Æ G2 < B, 
dimana (G2 = ‐ L2 )
@Dari gambar rangkaian 4 kawat, jika N atau Z 
berharga 0 atau tak hingga Æ BRL = 0 Æ L2 = 6 
dB Æ G2 < 0 ??? Æ rangkaian 4 kawatitu
diatur agar unconditionally stable
2 ‐ 21
@ Pada prakteknya kita harus menentukan margin 
agar tidak terjadi distorsi karena echo jika kita
bekerja dekat dengan singing point.
@ Singing point pada sebuah rangkaian
didefinisikan sebagai gain maksimum S yang 
diperoleh dari jalur two‐wire ke two‐wire line 
tanpa menghasilkan singing, dimana S = B
@ Margin stabilitas didefinisikan sebagai gain 
tambahan M yang diberikan pada tiap jalur
rangkaian 4 kawat agar tak terjadi singing Æ
Ls – 2M = 0 sehingga :
M (dB) = B + L2
2 ‐ 22
@Pada prakteknya M = 3 dB sudah cukup
@Pada rangkaian 4 kawat dengan susunan
tandem, maka G4 akan bertambah begitu pula 
dengan redamannya. Untuk kasus ini
digunakan persamaan utk redaman two‐wire
ke two‐wire line L2 : 
L2 (dB) = 4.0 + 0.5n,
dimana n adalah jumlah rangkaian 4 kawat
yang ditandemkan

2 ‐ 23
2 ‐ 24

Anda mungkin juga menyukai