Secara umum, pasca panen dapat diartikan sebagai tindakan meliputi pemetikan
hasil, pembersihan lahan, pengangkutan hasil, penyimpanan hingga pengemasan.
Tujuan utama dari pasca panen adalah guna menghasilkan panen sesuai standar
nasioal yang berlaku.
Tindakan pasca panen ini bertujuan untuk meminimalisir hasil yang kurang
memuaskan pada periode tanam selanjutnya.
2. Teknik pemanenan
Teknik pemanenan padi bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu metode
tradisional dan metode modern.
Perontokan
Perontokan padi merupakan istilah yang digunakan untuk melepas gabah dari
tanaman padi. Proses bisa menggunakan alat tradisional dan bisa juga
menggunakan mesin.
Pengangkutan
Proses pengangkutan merupakan langkah selanjutnya dari tindakan pasca panen.
Pengeringan
Pengeringan merupakan sebuah langkah untuk menghindarkan padi dari
kemungkinan tumbuh atau busuk.
Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tergantung dari intensitas
sinar matahari.
Pengeringan adalah sebuah proses mengurangi kadar air dalam gabah hingga
mencapai kadar tertentu. Standar kadar air dalam gabah yang dikeringkan paling
tidak harus mencapai 14%.
Penyimpanan
Penyimpanan hasil produksi gabah sebaiknya dilakukan dengan memberi alas
pada bawahnya.
Penggilingan
Penggilangan adalah sebuah proses membuat gabah menjadi beras. Penggilingan
gabah merupakan proses menghilangkan kulit gabah baik secara tradisional
maupun modern.
Cara yang lebih modern dipilih karena menawarkan kecepatan dan waktu yang
dibutuhkan relatif sebentar.
Faktor eksternal
a. Temperatur
Seperti proses-proses yang lain, laju respirasi juga dipengaruhi oleh
temperatur. Di dalam rentang tempertaur 0°C sampai denagn 45°C, peningkatan
temperatur akan diikuti oleh peningkatan laju respirasi. Pada temperatur yang
tinggi, maka laju respirasi akan menurun seiring dengan bertambahnya waktu.
Faktor waktu ini, berkaitan dengan sifat dari reaksi enzimatis. Meyer dan
Anderson (1952) menyebutkan bahwa menurunnya laju respirasi pada temperatur
yang tinggi disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
Masuknya oksigen ke dalam sel tidak cepat karena pada temperatur yang tinggi
konsentrasi oksigen menurun.
Keluarnya CO2 tidak cepat sehingga banyak mengalami akumulasi di dalam sel
serta dapat menyebabkan hambatan pada proses respirasi.
Pada temperatur tinggi substrat respirasi yang tersedia menurun sehingga substrat
respirasi menjadi faktor pembatas.
Disamping itu dengan tingginya temperatur dan lamanya temperatur tersebut akan
menyebabkan kerusakan pada protein enzim yang dapat menjadikan laju respirasi
menurun. Begitu juga sebaliknya, pada temperatur yang sangat rendah, maka laju
respirasi akan menurun karena terjadi perubahan konformasi struktur protein
enzim.
b. Cahaya
Peningkatan intensitas cahaya menyebabkan peningkatan laju respiarsi.
Faktor pengaruh cahaya terhadap laju respirasi dapat ditinjau dari tiga aspek,
yaitu:
e. Tersedianya air
Air merupakan medium tempat terjadinya reaksi respirasi. Oleh sebab itu tidak
tersedianya air menyebabkan turunnya laju respirasi.
Penghambat Respirasi
sianida,
fluoride,
Iodo asetat,
CO diberikan pd jaringan
Eter, kloroform, aseton, formaldehida dapat menambah respirasi dlm waktu
pendek.
4. faktor-faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi preses transpirasi
antara
lain :
• Besar kecilnya daun
• Tebal tipisnya daun
• Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
• Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
• Banyak sedikitnya stomata
Pada tanaman darat umumnya stomata itu kedapatan pada permukaan daun
bagian
bawah. Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai
stomata
juga. Temperatur berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada
banyak
tanaman stoma tidak berserdia membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat
celcius
Pada tanaman darat umumnya stomata itu kedapatan pada permukaan daun bagian
bawah. Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai
stomata
juga. Temperatur berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada
banyak
tanaman stoma tidak berserdia membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat
celcius
penghambat
struktur anatomi daun . daun kadang2 memiliki alat tambahan berupa lapisan kutikula
yang tebal adanya trikomata, letak stomata tersembunyi yg dapat menghambat
transpirasi.
sel daun mempunyai potensial osmotic tinggi sehingga- air tidak mudah
menguap. Missal cairan sel bersifat lender pada tanaman kering.
kelembaban udara. Kelembaban udara yang rendah akan membuat potensial air
antara isi sel dan udara menjadi besar, sehingga mempercepat difusi uap air ke
udara luar temperature. Kenaikan temperature mempercepat transpirasi karena
mempercepat eveaporasi dari permukaan sel mesofil. Di sisi lain kenaikan
temperature akan menurunkan kelembaban. Kecepatan angin. Angin akan
memindahkan uap air dari permukaan daun sehingga menurunkan kelembaban,
mempercepat penguapan. Bila angin kencang dan terus menerus , transpirasi
meningkat, dalam hal ini cahaya tidak berpengaruh langsung pada transpirasi
penyediaan air. Apabila air tanah sedikit, air pada sel menurun, stomata menutup,
transpirasi menurun.
Aktifitas vital. Aktifitas vital adalah Aktifitas suatu kehidupan antara lain
metabolism yang menghasilkan energy, dapat mempercepat transpirasi.