Anda di halaman 1dari 6

Pengertian pasca panen, produk setengah jadi, penangan pasca panen dan

kehilangan hasil adalah :

Secara umum, pasca panen dapat diartikan sebagai tindakan meliputi pemetikan
hasil, pembersihan lahan, pengangkutan hasil, penyimpanan hingga pengemasan.
Tujuan utama dari pasca panen adalah guna  menghasilkan panen sesuai standar
nasioal yang berlaku.
Tindakan pasca panen ini bertujuan untuk meminimalisir hasil yang kurang
memuaskan pada periode tanam selanjutnya.

Pasca panen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian


segera setelah pemanenan. Penanganan pasca panen mencakup pengeringan,
pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan.

Barang setengah jadi (Bahasa Inggris: intermediate goods) atau barang produsen


adalah barang yang digunakan sebagai bahan masukan produksi barang lain.
Suatu perusahaan dapat membuat selanjutnya menggunakan barang setengah jadi,
atau membuat selanjutnya menjual, atau membeli barang setengah jadi.

Penanganan pascapanen mencakup pengeringan, pendinginan, pembersihan,


penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan.
Kehilangan hasil adalah penyusutan kuantitas/ penurunan hasil kualitas hasil
tanamana yg disebabkan oleh penyakit tanaman. Jika kita lihat dari prosesnya
kehilangan hasil adalah akibat interaksi yang komplek antara perkembangan
penyakit dengan pertumbuhan serta perkembangan tanaman..

2. Teknik pemanenan
Teknik pemanenan padi bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu metode
tradisional dan metode modern.

Pemanenan padi menggunakan cara tradisional seperti ani-ani atau diarit


membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit.

Sedangkan pemanenan secara modern mempunyai keuntungan dari durasi waktu.

Namun metode dinilai masih memiliki kelemahan karena dapat memotong


tumbuhan apapun tidak hanya tanaman padi.

Perontokan
Perontokan padi merupakan istilah yang digunakan untuk melepas gabah dari
tanaman padi. Proses bisa menggunakan alat tradisional dan bisa juga
menggunakan mesin.

Perontokan secara tradisional memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan.


Keunggulannya adalah gabah yang dirontokka tidak hancur, sedangkan
kelemahannya adalah dibutuhkan tenaga dan waktu yang lama untuk
menyelesaikan sepetak sawah.

Perontokan secara modern biasanya menggunakan mesin penggiling. Keunggulan


dari cara ini adalah waktu yang relatif singkat, sedangkan kelemahan dari cara ini
adalah gabah kadang menjadi hancur dikarenakan penggilingan.

Pengangkutan
Proses pengangkutan merupakan langkah selanjutnya dari tindakan pasca panen.

Pengangkutan adalah proses pemindahan padi hasil panen ke tempat penyimpanan


atau pengeringan padi.

Pengeringan
Pengeringan merupakan sebuah langkah untuk menghindarkan padi dari
kemungkinan tumbuh atau busuk.

Proses ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tergantung dari intensitas
sinar matahari.

Pengeringan adalah sebuah proses mengurangi kadar air dalam gabah hingga
mencapai kadar tertentu. Standar kadar air dalam gabah yang dikeringkan paling
tidak harus mencapai 14%.

Penyimpanan
Penyimpanan hasil produksi gabah sebaiknya dilakukan dengan memberi alas
pada bawahnya.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi resiko kehilangan hasil produksi.


Penyimpanan merupakan tindakan yang dilakukan untuk menjaga gabah sampai
waktu tertentu dengan keadaan aman.

Yang perlu diperhatikan adalah kelembaban tempat penyimpanan harus rendah


sehingga dapat mengurangi resiko jamur tumbuh.

Penggilingan
Penggilangan adalah sebuah proses membuat gabah menjadi beras. Penggilingan
gabah merupakan proses menghilangkan kulit gabah baik secara tradisional
maupun modern.

Cara yang lebih modern dipilih karena menawarkan kecepatan dan waktu yang
dibutuhkan relatif sebentar.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi :


Factor internal
Faktor protoplasmik 
Faktor ini akan mempengaruhi laju respirasi dan juga dipengaruhi oleh
kuantitas (banyak) dan kualitas (mutu) dari suatu protoplasma. Kuantitas dan
kualitas suatu protoplasma dalam sel dipengaruhi oleh umur sel tumbuhan.
Dalam rentang umur dari muda sampai dewasa semakin bertambah umur suatu
sel, semakin bertmabah bertambah kuantitas dan kualitas protoplasma sel.
Pertambahan kuantitas protoplasma disebabkan karena sel masih melakukan
pertumbuhan. Seiring dengan bertambahnya massa protoplasma serta diikuti
dengan penambahan dan penyempurnaan enzim di dalam protoplasma. Dengan
demikian jelaslah bahwa semakin bertambah umur suatu sel, maka semakin cepat
laju respirasinya. 
Konsentrasi substrat respirasi yang tersedia
Laju respirasi sangat bergantung pada konsentarsi substrat respirasi yang
tersedia. Substrat yang semakin banyak tersedia di dalam sel, maka laju
respirasinya akan mengalami peningkatan.

Faktor eksternal
a. Temperatur
Seperti proses-proses yang lain, laju respirasi juga dipengaruhi oleh
temperatur. Di dalam rentang tempertaur 0°C sampai denagn 45°C, peningkatan
temperatur akan diikuti oleh peningkatan laju respirasi. Pada temperatur yang
tinggi, maka laju respirasi akan menurun seiring dengan bertambahnya waktu.
Faktor waktu ini, berkaitan dengan sifat dari reaksi enzimatis. Meyer dan
Anderson (1952) menyebutkan bahwa menurunnya laju respirasi pada temperatur
yang tinggi disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
Masuknya oksigen ke dalam sel tidak cepat karena pada temperatur yang tinggi
konsentrasi oksigen menurun.
Keluarnya CO2 tidak cepat sehingga banyak mengalami akumulasi di dalam sel
serta dapat menyebabkan hambatan pada proses respirasi.
Pada temperatur tinggi substrat respirasi yang tersedia menurun sehingga substrat
respirasi menjadi faktor pembatas.
Disamping itu dengan tingginya temperatur dan lamanya temperatur tersebut akan
menyebabkan kerusakan pada protein enzim yang dapat menjadikan laju respirasi
menurun. Begitu juga sebaliknya, pada temperatur yang sangat rendah, maka laju
respirasi akan menurun karena terjadi perubahan konformasi struktur protein
enzim.

b. Cahaya
Peningkatan intensitas cahaya menyebabkan peningkatan laju respiarsi.
Faktor pengaruh cahaya terhadap laju respirasi dapat ditinjau dari tiga aspek,
yaitu:

Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan laju fotosintesis yang berarti


substrat rspirasi yang tersedia meningkat. Dengan demikian laju respirasi juga
meningkat.
Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan tempertaur sehingga laju
respirasi meningkat.
Meningkatnya intensitas cahaya akan meningkat hasil fotosintesis di dalam sel
penutup stoma sehingga akan menyebabkan stomata membuka. Kondisi tersebut
dapat menyebabkan proses pertukaran gas O2 dan CO2 akan berlangsung dengan
cepat yang dapat mempengaruhi peningkatan laju respirasi.

c. Konsentrasi oksigen di udara


Oksigen merupakan faktor yang utama untuk berlangsungnya prsoses
respirasi aerob. Oleh sebab itu laju respirasi aerob juga sangat bergantung pada
konsentrasi yang tersedia.

d. Konsentrasi karbon dioksida


Peningkatan konsentrasi karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan terjadinya
penutupan stomata. Sebagai akibatnya, pertukaran gas menjadi berkurang dan
akan terjadi penurunan laju respirasi.

e. Tersedianya air
Air merupakan medium tempat terjadinya reaksi respirasi. Oleh sebab itu tidak
tersedianya air menyebabkan turunnya laju respirasi.

Penghambat Respirasi
sianida,
fluoride,
Iodo asetat,
CO diberikan pd jaringan
Eter, kloroform, aseton, formaldehida dapat menambah respirasi dlm waktu
pendek.
4. faktor-faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi preses transpirasi
antara
lain :
• Besar kecilnya daun
• Tebal tipisnya daun
• Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
• Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
• Banyak sedikitnya stomata

Pada tanaman darat umumnya stomata itu kedapatan pada permukaan daun
bagian
bawah. Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai
stomata
juga. Temperatur berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada
banyak
tanaman stoma tidak berserdia membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat
celcius

faktor-faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi preses transpirasi antara


lain :
• Besar kecilnya daun
• Tebal tipisnya daun
• Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
• Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
• Banyak sedikitnya stomata

Pada tanaman darat umumnya stomata itu kedapatan pada permukaan daun bagian
bawah. Pada beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai
stomata
juga. Temperatur berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada
banyak
tanaman stoma tidak berserdia membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat
celcius

penghambat

a. factor dalam/ struktur.

Jumlah stomata tiap luas permukaan daun. Besarnya tergantung kepada


jenis dan factor lingkungan pada saat daun itu berkembang. Jumlah stomata
sering dinyatakan dengan indek stomata. Yaitu perbandingan antara jumlah
stomata dengan jumlah stomata dan sel epidermis pada luas tertentu.

struktur anatomi daun . daun kadang2 memiliki alat tambahan berupa lapisan kutikula
yang tebal adanya trikomata, letak stomata tersembunyi yg dapat menghambat
transpirasi.
sel daun mempunyai potensial osmotic tinggi sehingga- air tidak mudah
menguap. Missal cairan sel bersifat lender pada tanaman kering.

b. faktor luar / lingkungan

kelembaban udara. Kelembaban udara yang rendah akan membuat potensial air
antara isi sel dan udara menjadi besar, sehingga mempercepat difusi uap air ke
udara luar temperature. Kenaikan temperature mempercepat transpirasi karena
mempercepat eveaporasi dari permukaan sel mesofil. Di sisi lain kenaikan
temperature akan menurunkan kelembaban. Kecepatan angin. Angin akan
memindahkan uap air dari permukaan daun sehingga menurunkan kelembaban,
mempercepat penguapan. Bila angin kencang dan terus menerus , transpirasi
meningkat, dalam hal ini cahaya tidak berpengaruh langsung pada transpirasi

penyediaan air. Apabila air tanah sedikit, air pada sel menurun, stomata menutup,
transpirasi menurun.

Aktifitas vital. Aktifitas vital adalah Aktifitas suatu kehidupan antara lain
metabolism yang menghasilkan energy, dapat mempercepat transpirasi.

Anda mungkin juga menyukai