Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

BIOMONITORING KUALITAS LINGKUNGAN

“MERANGKUM WEBINAR FPIK UB”

OLEH:

OLEH :

NAMA : SAVILDA

NIM : E1F1 18 008

REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Materi 1 oleh Dr. Asus Maizar., SPi., MP:
“ Bioindikator dan Biomarker Untuk Strategi Perencanaan Pengelolaan Pesisir
Terpadu “
Outline :
1. Permasalahan Pencemaran Pesisir
2. Definisi Bioindikator dan Biomarker
3. Aplikasi : Penyusunan strategi Pengelolaan pesisir berbasis Bioindikator
Biomarker dan persepsi Masyarakat Pesisir Jawa Timur

Pasal 1 butir 2 PP Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


dan/atau Perusakan Laut
“Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energy, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
laut tidak sesuai lagi dnegan baku mutu dan/atau fungsinya”

Bahan pencemar Lingkungan Wilayah Pesisir


Wilayah pesisir menerima aliran dari sungau yang mengandung zat pencemar.
Beberapa bahan pencemar yang berasosiasi dengan lingkungan laut antara lain
sebagai berikut :
a. Pathogen (water borne desease)
b. Sedimen
c. Limbah padat
d. Panas
e. Material an organic beracun
f. Material organic beracun
Dampak Pencemaran Pesisir
Dampak pencemaran pesisir itu sendiri bisa berdampak secara langsung dan
bersifat akut dan kronis. Pada sifat akut bisa mengakibatkan kematian sedangkan sifat
kronis akan dirasakan dari tahun ke tahun (jangka panjang) dapat mengakibatkan
karsinogenik, mutagenic, teratogenik. Selain berdampak pada manusia, dapat juga
berdampak langsung terhadap biota.

Konsep mendasar dalam menduga pencemaran lingkungan pesisir


Terdiri atas 2 konsep yaitu :
a. Konsep Biologi :
 Pengukuran biometric
 Analisis darah
 Histologi
 Analisis patologi

b. Konsep ekologi
 Pengukuran kelimpahan organisme
 Perubahan komposisi secondary organism
 Analisis kimia stressor
 Analisis bukan stressor kimia
 Ekspresi protein, enzim, dan DNA

Definisi Bioindikator dan Biomarker


 Bioindikator adalah organisme yang mengindikasikan kualitas perairan
Di wilayah pesisir kita dapat menemukan organisme yang menjadi bioindikator,
yaitu :
 Terumbu karang
 Lamun
 Mangrove
 Moluska
 Crustacean
 Ikan karang
 Plankton

Contoh bioindikator
Kerang Lentera/ Tebalan di temukan di daerah Probolinggo. Berdasarkan info
dari masyarakat, kerang lentera/tebalan ini melimpah dititik tertentu, dimana tempat
tersebut merupakan tempat dimana air limbah tambak yang mengandung bahan
organic dan hara yang tinggi di buang.
Kelimpahan Crasostrea dan teritip yang tinggi merupakan indicator peningkatan
cemaran hara dan organic tinggi, hal ini menyebabkan matinya mangrove muda yang
ditanam. Ini ditemukan di daerah Probolinggo dan Situbondo.

 Biomarker ini bisa kita sebut dengan “Early warning indicator” artinya dia
mampu mengindikasikan secara dini kondisi kualitas lingkungan tanpa kita
melihat, mengetahui dan mengscreening semua parameter yang ada lingkungan.

Keuntungan Biomarker
Mengapa :
 Relative mudah dan lebih murah
 Deteksi dini adanya perubahan lingkungan
 Adanya hubungan yang kaut antara pencemaran degan biomarker

Kerugian :
 Hanya mengetahui tingakt pencemaran, rendah/sedang/tinggi tanpa diketahui
secara pasti kuantitasnya
 Secara spesifik sulit dideteksi terjadinya kerusakan.

Aplikasi Biomarker :
 Memprediksi kesehatan organisme hubungannya dengan kesehatan lingkungan
 Mengindentifikasi pemicu stress dari sekain banyak penyebab stress
 Alat untuk menentukan efektivitas upaya manajemen secara realtime
 Tanggapan cepat, artinya perubahan fisiologi organisme akan cepat
menanggapi tekanan lingkungan.

Kesimpulan :
Bioindikator dan biomarker merupakan metode yang mudah dan tepat dalam
menduga secara dini adanya pencemaran wilayah pesisir, serta dapat digunakan
sebagai salah satu metode dalam penyusunan rekomendasi dalam Manejemen Pesisir.

Materi 2 oleh Prof. Ir. Yenny Risiani, DEA, PhD


“Biomarker Ekotoksikologi pada Ikan untuk Penilaian Kesehatan Lingkungan
dan Pencemaran Perairan”

Konsep Biomarker dalam Ekotoksikologi sangat luas, meliputi :

gen protein metabolit organel sel jaringan organ organisme populasi komunitas

Untuk biomarker yang diamati pada sel-sel hematologi meliputi :


 TLC
 DLC
Untuk biomarker yang diamati pada makrophages meliputi :
 Makrophages number
 Phagocytic activity
Untuk biomarker yang diamati pada sel-sel genotoxicity :
 MN assay
 SOS chromotest
Untuk biomarker yang diamati pada sel-sel endocrine system :
 Hormonal fluctuation

Cellular immune respone


Mengapa menggunakan Hematology sebagai respon immune ?
 Pada ikan, respon imu seluler mempunyai peranan penting dalam pertahanan
tubuh
 Sel darah ikan yang menjadi kunci untuk memahami efek exposure polusi.
 Darah ikan memiliki efek langsung dengan fungsi imun system dan
pertahanan tubuh.
 Darah ikan sensitive terhadap stress polusi, dan perubahan hematology dan
parameter metabolic dapat digunakan sebagai indeks toksisitas xenobiotic.

Kesimpulan Umum
Polutan di Perairan itu dapat menyebabkan perubahan biomarker baik pada
tingkat biokimia, seluler, individu maupun populasi yang akhirnya akan memberikan
pengaruh pada penurunan kesehatan ikan yang selanjutnya akan menyebabkan
dampak pada penurunan kesehatan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai