dr.T.Yusriadi
Etiologi
Peradangan apendik diawali oleh proses obstruksi di dalam lumen
Obstruksi pada pangkal apendik, yang disebabkan oleh :
Sumbatan dalam lumen : Fekalith (berhubungan dengan diet rendah serat), Corpus alienum
(misal : biji-bijian) dan Parasit (cacing)
Kingking/bengkok apendix : Oleh karena mesoapendix yang pendek., dan adhesi sekitar
apendix.
Pembesaran folikel limfoid di tunika submukosa→ paling sering pada anak-anak.
Stenosis/ Obliterasi apendix misal pada orang tua.
Pseudo obstruksi : diet rendah serat sehingga peristaltik melemah.
Infeksi hematogen :Penyebaran dari tempat lain ex : pneumonia, tonsilitis. Terjadi pada 10-20% kasus.
Dikutip dari slide Presentasi karya akhir dr.T.Yusriadi (Biomarker Prokalsitonin pada Apendisitis)
Diagnosis
Anamnesis
Perjalanan klinis nya sederhana, dimulai dari anoreksia, perasaan kembung dan tidak nyaman
pada umbilikus
Anoreksia, mual dan muntah ; akibat aktivasi dari n. Vagus (N.X).
Nyeri perut sekitar umbilikus s/d kanan bawah. Jika sudah ada tanda peritonitis nyeri defans
muskular bisa dirasakan terlokalisir lokal di area iliaka kanan sampai ke seluruh lapang perut.
Obstipasi. Namun pada anak apendisitis justru menyebabkan diare (+), karena ukuran pelvis
anak yang kecil dan apendix yang terletak dekat sigmoid akan memberikan rangsangan
rektosigmoid, sehingga menimbulkan diare.
Demam : terjadi bila telah ada komplikasi. Dalam anamnesis harus diperhatikan mana duluan
muncul nyeri atau demam dahulu. Jika duluan muncul demam kemungkinan bukan karena
apendisitis.
Lain-lain : disuria, cystitis dan leukore.
Pemeriksaan Fisik
Takikardi ringan
Bila didapatkan demam > 38, kemungkinan telah ada perforasi (+).
Inspeksi : Pasien menunjuk lokasi rasa sakit.
Palpasi : NT (+) regio mc. burney, nyeri tekan lepas (rebound tenderness)→ nyeri timbul pada
titik mc.burney setelah tekanan pada titik tersebut dilepaskan, Defans muskuler (+) bila ada
perforasi dan tanda khusus lainnya
Pada anak omentum belum tumbuh sempurna, sehingga terdapat konsekuensi peritonitis
setelah terjadi rupture.
Rouvsing Sign : Tekan perut kiri bawah, kemudian di dorong ke kanan akan timbul nyeri di
kanan bawah (+).
Psoas Sign : Nyeri pada psoas ini menandakan adanya apendix yang radang menempel pada
muskulus psoas. menggambarkan letak apendix retroperitoneal.
Aktif (dewasa) : Os terlentang, pemeriksa menekan lutut kanan pasien, kemudian di suruh
angkat. Bila nyeri (+).
Pasif (Anak) : pasien miring ke kiri, paha kanan di hiperektensikan oleh pemeriksa, akan timbul
nyeri kanan bawah.
Obturator Sign : Untuk mengetahui apakah apendix menempel dengan m.obturator interna
yang merupakan dinding pelvic minor (posisi apendix di pelvis). Caranya : Dilakukan gerakan
secara fleksi dan endorotasi articulation coxae pada posisi terlentang.
Pemeriksaan laboratorium
Leukosit meningkat
Netrofil segment meningkat > 75% (shift to the left)
CRP,Prokalsitonin
Urinalisa, PP test.
Radiologi
Ro. Polos abdomen : Pada apendisitis yang sudah memberat terdapat gambaran opasitas di
regio kanan bawah, dan kadang didapatkan gambaran fekalit.
USG : apendik non kompresibel karena penebalan dinding, berisi cairan periapendik-perisekal,
diameter > 6 mm, dan peningkatan echogenitas periapendik. Pada pasien gemuk dan letak
retrocaecal apendik sering tidak tervisualisasi. Kelemahan USG adalah dependent operator.
CT Scan
Skor Alvarado
Initial Gejala Nilai
A App. Point pain 2
L lekositosis 2
V Vomitus 1
A Anoreksia 1
R Rebound tenderness 1
A Abdominal migrete pain 1
D Degree of Celcius 1
O Obs. Of Hemogram (N > 72%) 1
App akut : Bila skor nya > 7
Diagnosa Banding
GI tract : Cholesistitis akut, divertikulitis, enteritis, pankreatitis, ileitis terminalis, tumor caecum
Urologi : cystitis, batu ureter
Obsgin : Adnexitis, KET, torsio cyst ovarii.
Penatalaksanaan
Apendisitis akut : cito appendektomi (antegrade maupun retrograde).
Antibiotik profilaksis.
Dilakukan laparotomi appendektomi bila telah ada kecurigaan perforasi.
Komplikasi
Resolusi : Mungkin terjadi bila infeksi disebabkan oleh hematogenic low grade infection. Sedangkan
appendisitis akut terjadi karena obstruksi intraluminer.
Perforasi : disebabkan dinding apendix mengalami gangrene. Perforasi dapat menyebabkan timbulnya
abses lokal atau peritonitis generalisata. Tanda telah terjadi perforasi : nyeri lokal pada fossa iliaca
Appendisitis Kronik
Sebenarnya istilah kronik tidak ada.
Namun bila pasien mengeluhkan adanya nyeri ringan samar-samar pada mc. burney, dengan lab yang
tidak khas mungkin oleh karena :
Recurrent appendisitis yang telah sembuh
Psycosomatic disease.
Ileitis terminalis
Dysentri amoeba
TB usus
Keganasan pada caecum.