Anda di halaman 1dari 3

Gambar 3.

Hasil Interaksi ligan dan Protein dalam Biovia (software Discovery


Studio)

Interaksi reseptor dengan ligan yang terbentuk setelah proses docking


divisualisasikan dengan menggunakan software Discovery Studio. Garis-garis
putus mendeksripsikan ikatan atau interaksi yang terjadi pada ligan dan reseptor.
Pengamatan interaksi residu (asam amino) bertujuan untuk mengidentifikasi
interaksi yang terjadi antara ligan dan reseptor. Interaksi ikatan tersebut yaitu
berupa ikatan hidrogen, interaksi elektrostatik, interaksi hidrofobik, halogen dan
interaksi van der walls (Rollando, 2017).
Hasil dari percobaan ini didapatkan dua interaksi ligan dari maltosa dan
residu asam amino terhadap enzim oksidoreduktase, yaitu GLU A:268 yang
merupakan ikatan hidrogen dengan tipe ikatan hidrogen konvensional dan Ikatan
GLU A:269 yang merupakan ikatan hidrogen karbon. Ikatan hidrogen
konvensional merupakan gaya stabilisasi fundamental dalam struktur biomolekul.
Ikatan hidrogen konvensional mencakup atom donor dan akseptor konvensional,
yaitu atom dengan keelektronegatifan yang lebih tinggi, misalnya O, N, dan F.
Ikatan hidrogen konvensional mencakup NH… N, OH… O, NH… O, dll (Mishra
& Kumar, 2018). Sedangkan ikatan hidrogen karbon (ikatan C–H) merupakan
ikatan antara karbon dan atom hidrogen yang dapat ditemukan dibanyak senyawa
organik. Ikatan ini adalah ikatan kovalen yang berarti bahwa karbon berbagi
elektron valensi terluarnya hingga empat hidrogen yang dapat melengkapi kedua
kulit terluarnya sehingga membuatnya stabil. Karena perbedaan elektronegativitas
yang kecil, ikatan C−H umumnya dianggap sebagai ikatan non-polar (March &
Jerry, 1985).
Ikatan hidrogen konvensional lebih stabil daripada ikatan hidrogen karbon.
Karena ikatan hidrogen konvensional memiliki ikatan yang sangat kuat
dibandingkan dengan ikatan hidrogen karbon. Hal ini disebabkan ikatan hidrogen
yang terbentuk akan menjadi sangat kuat jika jarak yang dihasilkan dari hidrogen
menuju ke reseptornya semakin kecil (Santoso dkk., 2016). Selain itu, karena pada
struktur senyawa tersebut memiliki gugus-gugus yang bersifat elektronegatif
sehingga membentuk ikatan hidrogen konvensional yang kuat (Syahputra dkk.,
2014).
DAFTAR PUSTAKA

March & Jerry. 1985. Advanced Organic Chemistry: Reactions, Mechanisms,


and Structure 3rd ed. Wiley, New York.

Mishra & Kumar, K. 2018. Exploring Selenium Hydrogen Bonding through Gas
Phase Spectroscopy Coupled with Quantum Chemical Calculations.
Srinivasa Ramanujan Library, Indian Institute of Science Education and
Research Pune, India.

Rollando. 2017. Pengantar Kimia Medisinal. CV. Seribu Bintang, Malang.

Santoso, B., T. E. Atmajaya, M. K. Tirtodiharjo. 2016. Kajian Docking Senyawa


4-[(Z)-N-(4-hidroksifenil)carboksimidoil]-2-metoksifenol sebagai Inhibitor
Cox-2 Menggunakan Plants. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNJANI-
HKI. 1(1): 270-275.

Syahputra, G. Ambarsari, L. Sumaryada, & T. Ibnu. 2014. Simulasi Docking


Senyawa Kurkumin dan Analognya Sebagai Inhibitor Enzim 12-
Lipoksigenase. Jurnal Biofisika. 10(1): 55-67.

Anda mungkin juga menyukai