Anda di halaman 1dari 14

Berapa jumlah ATP dari 1 piring nasi?

© munawarsatria
Beberapa hari yang lalu saya memberikan tugas untuk menghitung jumlah ATP yang bisa
diperoleh dalam 1 piring nasi.

Nahh, disini saya akan memaparkan bagaimana metode yang saya gunakan untuk menyelesaikan
persoalan ini. Sehingga semua dapat membandingkan dengan jawaban-jawabannya.

Tugas ini tidak ada benar/salah, sebab saya hanya ingin melihat bagaimana proses kalian dalam
mengerjakannya.

1. Identifikasi Jenis Nasi

Ada banyak jenis "beras" dan "nasi" di dunia ini. Beras secara umum memiliki kandungan yang
sama dengan nasi, sebab zat pati yang dikandung beras telah terlepas dari granulnya akibat
pemanasan, dan menjadi gel akibat pendinginan. Nasi memiliki kandungan air yang lebih banyak
daripada beras.

Jenis nasi disini saya rangkum ke dalam tiga bagian dalam tabel berikut:

© munawarsatria
Jenis Nasi >> Short-grain Medium-grain Long-grain

Amylose Very low 15 - 17% ± 20%

Amylopectin > 90% 80 - 90% ± 80%

Sifat Sticky - Medium - Not too sticky

Amylose dan amylopectin adalah senyawa polimer yang penyusun zat pati yang terdapat pada
beras. Dalam proses pemasakan beras menjadi nasi, kedua zat tersebut pecah dari granulnya
akibat pemanasan, yang pada akhirnya berperan penting dalam menentukan sifat-sifat nasi yang
dihasilkan. Zat pati sendiri, menyusun 75-80% dari total zat dalam beras.

Kadar amylose-amylopectin penting dalam penentuan tekstur nasi. Amylopectin yang sangat
tinggi (amylopectin 100 : 0 amylose) akan menghasilkan nasi yang lebih lengket.

Namun, tentu saja yang akan kita bahas disini bukanlah tekstur nasinya.

© munawarsatria
Berdasarkan analisa tekstur tersebut, kita mengetahui bahwa beras yang kita makan sehari-hari
mungkin termasuk ke dalam medium-grain. Untuk memudahkan perhitungan, maka kita akan
menetapkan rasio kandungan amylose:amylopectin sebesar 15:85 yang akan kita gunakan untuk
perhitungan selanjutnya.

sumber: WebMD.com

© munawarsatria
2. Identifikasi derajat polimerisasi amylose dan amylopectin

Amylose dan amylopectin adalah polimer yang hampir seluruhnya tersusun atas
D-glucopyranose yang terikat dengan ikatan alpha-1,4. Perbedaan antara keduanya ialah jika
pada amylose susunan monomer tersusun secara lurus (linear-polymer), maka amylopectin
memiliki susunan monomer bercabang (branched-polymer).

sumber: futurefoodchemist.weebly.com

© munawarsatria
D-glucopyranose merupakan isomer struktural dari glukosa. Jika glukosa (D-glucose) memiliki
open-5-carbon-ring structure, maka D-glucopyranose memiliki closed-5-carbon-ring structure.

Setelah kita mengetahui karakteristik dari masing-masing polimer, maka pertanyaan selanjutnya
adalah: bagaimana menghitung jumlah D-glucopyranose dalam setiap molekul amylose dan
amylopectin? Jawabannya adalah kita harus mencari dahulu nilai DP dari setiap polimer.

Degree of Polymerization (derajat polimerisasi) adalah suatu nilai yang menggambarkan jumlah
unit monomer yang dimiliki oleh suatu polimer (1). Berdasarkan referensi (2) diketahui bahwa
Degree of Polymerization (DP) dari molekul amylose: 920-1110, molekul amylopectin:
8200-12800.

Nilai DP 1110 yang dimiliki amylose berarti satu molekul polimer amylose mengandung
setidaknya 1110 unit monomer D-glucopyranose. Sedangkan, DP 12800 milik amylopectin
berarti satu molekul polimer amylopectin mengandung setidaknya 12800 unit monomer
D-glucopyranose.

Informasi tersebut kemudian akan kita gunakan untuk tahap berikutnya.

© munawarsatria
3. Perhitungan

Sebelum melakukan perhitungan, mari kita rangkum dahulu fakta-fakta yang sudah kita peroleh
dari bahasan sebelumnya.

Nasi 1 porsi : 100 gram (ekuivalen dengan 100 gram beras)


Kandungan pati dalam beras : 75 - 80%
Rasio amylose (AS) dan amylopectin (AP) : 15:85

Berdasarkan fakta tersebut, maka dalam 100 gram nasi terdapat

80 gram pati (80% dari 100 gram nasi), yang terdiri atas

12 gram AS (15% dari 80 gram pati) dan 68 gram AP (85% dari 80 gram pati).

Sekarang, mari kita simpan informasi tersebut di bawah ini:


Massa AS : 12 gram
Massa AP : 68 gram

© munawarsatria
Berdasarkan data yang dikutip dari NCBI dalam referensi (3), diketahui bahwa

Glucose Mw = 180 g/mol

Mw : molecular weight, berat 1 mol glukosa.

Karena Glucose = Glucopyranose (isomer struktural), maka:

Glucopyranose Mw = 180 g/mol

Selanjutnya, kita perlu menghitung berapa kira-kira nilai Mw dari molekul AS (Amylose) dan AP
(Amylopectin). Dengan konsep DP (Degree of Polymerization) yang telah kita peroleh
sebelumnya, nilai tersebut dapat kita generate dengan cara sebagai berikut:

Amylose Mw = Amylose DP x Glucopyranose Mw


Amylopectin Mw = Amylopectin DP x Glucopyranose Mw

Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

© munawarsatria
Amylose Mw = 1.110 x 180 g/mol
Amylopectin Mw = 12.800 x 180 g/mol

Sehingga hasilnya:

AS Mw = 200 K g/mol
AP Mw = 2300 K g/mol

Sesudah mengetahui masing-masing Mw dari setiap molekul AS dan AP, selanjutnya kita mesti
menghitung berapa jumlah mol dari AS dan massa AP dalam 100 gram nasi, yang nantinya akan
kita gunakan untuk menghitung jumlah molekul dari AS dan AP dalam 100 gram nasi. Tahapan
perhitungan selanjutnya adalah sebagai berikut:

A. Menghitung jumlah mol dari AS dan AP dalam 100 gram nasi


B. Menghitung jumlah molekul dari AS dan AP dalam 100 gram nasi
C. Menghitung jumlah seluruh molekul glucose dari seluruh molekul AS dan AP
D. Menghitung jumlah total molekul ATP dari seluruh molekul glucose dalam seluruh molekul
AS dan AP

© munawarsatria
A. Menghitung jumlah mol dari AS dan AP dalam 100 gram nasi

Sebelumnya, kita telah mengetahui nilai Mw dari masing-masing AS dan AP. Untuk mengetahui
jumlah mol nya, maka kita akan menggunakan cara berikut ini.

Mol = Mw x massa zat

Rumus yang sudah pernah kita ketahui saat SMA. Selanjutnya maka:

Mol AS = 200 K g/mol x 12


Mol AP = 2300 K g/mol x 68

Sehingga hasilnya:

Mol AS = 2400 K mol


Mol AP = 156400 K mol

© munawarsatria
B. Menghitung jumlah molekul dari AS dan AP dalam 100 gram nasi

Setelah mengetahui jumlah mol dari AS dan AP, maka kita sudah bisa menghitung jumlah
molekul dari setiap bagian AS dan AP dalam 100 gram nasi, dengan cara

Jumlah Molekul = Mol x AV

AV = 6.02 x 10^23 : bilangan Avogadro

Selanjutnya maka:

Jumlah Molekul AS = 2400 K x 6.02 x 10^23


Jumlah Molekul AP = 156400 K x 6.02 x 10^23

Sehingga hasilnya:

Jumlah Molekul AS = 14448 K x 10^23 molekul


Jumlah Molekul AP = 941528 K x 10^23 molekul

© munawarsatria
C. Menghitung jumlah seluruh molekul glucose dari seluruh molekul AS dan AP

Selanjutnya baru kita bisa menggunakan nilai DP (Degree of Polymerization) untuk menghitung
total jumlah seluruh molekul glucose. Apabila kita mengasumsikan nilai DP dari AS = 1110 dan
DP dari AP = 12800, maka nilai tersebut dapat kita masukkan ke dalam rumus:

Jumlah Seluruh Glucose = Jumlah Molekul x DP

Sehingga:
Jumlah Seluruh Glucose pada AS = Jumlah Molekul AS x DP AS
Jumlah Seluruh Glucose pada AP = Jumlah Molekul AP x DP AP

Hasilnya,
Jumlah Seluruh Glucose pada AS = 14448 K x 10^23 x 1110 = 1,6 x 10^33 Molekul
Jumlah Seluruh Glucose pada AP = 941528 K x 10^23 x 12800 = 1,2 x 10^36 Molekul

© munawarsatria
D. Menghitung jumlah total molekul ATP dari seluruh molekul glucose dalam seluruh molekul
AS dan AP

Akhirnya, kita telah sampai pada akhir perhitungan. Apabila kita mengasumsikan jumlah ATP
yang dihasilkan dari setiap molekul glukosa adalah 38, maka jumlah total molekul ATP yang
dihasilkan dari seluruh molekul glucose dalam seluruh molekul AS dan AP adalah

Jumlah Total ATP dalam 12 gram Amylose (ATP AS) = 38 x 1.6 x 10^33
Jumlah Total ATP dalam 68 gram Amylopectin (ATP AP) = 38 x 1.2 x 10^36

ATP AS = 60,8 x 10^33


ATP AP = 46,6 x 10^36
Sehingga jumlah total molekul ATP yang dihasilkan dari seluruh molekul glucose dalam 100
gram nasi (1 piring) adalah:

Total ATP 1 Piring Nasi = ATP AS + ATP AP

Total ATP 1 Piring Nasi = 4,7 x 10^37 ATP (baca: 47 undecillion ATP)

© munawarsatria
Referensi terkait:

(1) IUPAC. Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the "Gold Book"). Compiled by A.
D. McNaught and A. Wilkinson. Blackwell Scientific Publications, Oxford (1997). Online
version (2019-) created by S. J. Chalk. ISBN 0-9678550-9-8.
https://doi.org/10.1351/goldbook.

(2) Wani, A.A., Singh, P., Shah, M.A., Schweiggert-Weisz, U., Gul, K., Wani, I.A. (2012). Rice
starch diversity: effects on structural, morphological, thermal, and physicochemical
properties, a review. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety (11):
417-436.

(3) National Center for Biotechnology Information (2020). PubChem Compound Summary for
CID 5793, D-Glucose. Retrieved November 10, 2020 from
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/D-Glucose.

© munawarsatria

Anda mungkin juga menyukai