Ringkasan
Filsafat Yunani
Dari Mitos ke Logos (halaman 6 – 7)
Transisi yang banyak dikutip dari mitos ke logo ditandai dengan perbedaan
antara kisah para dewa dan di sisi lain terdapat argument kuat. Perbedaan ini
diperjelas oleh Aristoteles yang mengungkapkan, bahwa asal mula filsafat dalam arti
yang lebih sempit adalah penemuan argumen. Aristotels menyatakan bahwa
penemuan argumen didasarkan pada pencarian informasi dan bukti. Bukan keyakinan
terhadap Dewa.
Filsafat Yunani muncul di daratan Yunani (Athena) pada abad ke-5 SM. Tema
sentral filsafat Yunani mencakup tiga bidang, yakni fisika (teori alam), etnis, dan
logika. Sejarawan filsafat kuno menetapkan ketiga bidang ini pada periode sejarah,
sehingga kaum Presokratis dipandang sebagai pencipta fisika dan sosial. Plato
sebagai pendiri etika dan Aristoteles sebagai penemu studi logika.
Peralihan dari mitos ke logo memerlukan proses yang bertahap. Hal ini dilihat
dari suatu kelompok pemikir, yaitu Orphics, Thales, Anaximines dan pendri filsafat
Yunani, Aristoteles. Secara teoretis dan praktis, Phytagoras memusatkan perhatian
mereka kepada etis dan politis kemudian diambil kembali oleh kaum Sofis, Socrates,
dan Plato. Heraclitus, satu-satunya kaum Presokratis yang membawa keyakinan
bahwa seluruh dunia terdiri dari yang bertentangan. Pada akhirnya, semua ini
dimasukkan ke dalam kesatuan yang mencakup semua untuk abadi dunia (logos).
Para Sofis mengantar era baru dalam filsafat Yunani. Fokus minat bergeser dari
masalah filosofis alam, kosmologis dan ontologis ke pertanyaan etis dan sosial.
Merekalah yang membawa filsafat ke Athena. Kaum Sofis adalah para guru yang
melakukan perjalanan ke kota-kota Yunani untuk mengajar generasi muda yang
ambisius secara politis, khususnya seni berbicara di depan umum, dengan janji bahwa
dalam perselisihan atau pertikaian politik mereka dapat mengubah posisi yang lebih
lemah menjadi lebih kuat.
Socrates (halaman 9)
Socrates adalah filsuf yang dituduh merusak para pemuda Athena dengan
filosofi canggihnya. Ia menentang kaum Sofis, yang tujuannya semata-mata untuk
memenangkan argumen, tetapi tidak untuk menemukan kebenaran. Konsepnya adalah
tentang debat sejati. Filsafat Socrates dapat ditemukan dari karya-karya Plato dan
orang-orang sezamannya. Banyak murid yang mendirikan sekolah filsafat karena
pengaruh yang luar biasa dari Socrates.