ISLAM SENI DAN ESTETIKA - Indyyy
ISLAM SENI DAN ESTETIKA - Indyyy
Pertanyaan ini menimbulkan jawaban beragam dan sikap yang berbeda menurut
pendapatnya masing masing . ada yang membuka telinganya untuk semua jenis lagu ,
dan semua corak musik, karena beranggapan bahwa itu dibolehkan dan termasuk
kepada kebaikan duniawi yang bdibolehkan tuhan terhadap hamba-Nya.
Ada juga yang mematikan radio aatau menutup telinganya ketika mendengar
sayup-sayup suara nyanyian dengan mengatakan :”nyanyian adalah serulingnya setan
dan perkataan yang sia-sia, pengahalang dzikir dan shalat, apalagi jika penyanyinya
seorang wanita, menurutnya suara wanita itu aurat, mereka berargumentasi dengan
ayat al-Qur’an , Al-hadits dan pendapat beberapa ulama.
Mereka ada yang menolak segala macam jenis music , walaupun sebagai music
penghantar (intro) warta berita. Kelompok ketiga termasuk yang ragu. Kadang
mengikuti kelompok pertama, kadang mengikuti kelompok yang lain.
Nyanyian yang disertai dengan alat music atau tanpa alat music mengundang
kontroversi antara para ulama sejak periode pertama. Mereka sependapat dalam satu
sisi, dan berbeda pada sisi lain.
Mereka sepakat atas keharaman lagu yang mengandung keburukan atau kefasikan
dan mengundang kemaksiatan , walaupun lagu hanya sebatas ucapan . jika lagu itu
baik, maka dibolehkan . namun jika buruk maka dipandang buruk , karena setiap
perkataan yang mengandung keharaman adalah haram. Tergantung pengaruh
terhadap dirinya, baik syairnya, liriknya maupun pengaruh unsure lainnya.
Mereka sepakat atas kebolehan lagu natural( acapella/nyanyian mulut saja) yang
terlepas dari alat-alat music dan instrument lainnya. Dan dibolehkan pada waktu-
waktu gembira dan disyari’atkan, seperti resepsi pernikahan dan acara penyambutan
tamu serta hari raya dan sejenisnya, dengan syarat penyanyinya bukan seorang wanita
ketika pengunjungnya bukan muhrim. Beberapa dalil berupa nash-nash yang jelas
akan kami kemukakan nanti.
Hal terpenting dalam masalah ini, kita harus melihat benang merah yang
membedakan nya dan kita cari penjelasan yang dapat menyingkap titik permasalahan,
sehingga dapat membedakan mana yang halal dari yang haram dengan mengikuti
argumentasi yang benar, bukan taqlid kepada orang lain, dengan demikian akan jelas
duduk permasalahannya dan terbukalah mata hati untuk menerima kebenaran agama.