Di Susun
Kelompok 2
PAI A Semester 5
Melati (21.1.1.0621.0022)
Hanipa (21.1.1.0621.0014)
Dewi Nur Aulia (21.1.1.0621.0007)
Anisa Alfauzani (21.1.1.0621.0006)
Assalamualaikumwarohmatullahiwabarokatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “masalah musik dan masalah menyemir rambut warna hitam”
Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................................
D. Manfaat.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Penjelasan Masalah Musik Menurut 4 Mazhab.....................................................
B. Penjelasan Masalah Menyemir Rambut Warna Hitam Menurut 4 Mzhab............
BAB III PENUTUP.........................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal lain yang berkaitan dengan walimah ialah nyanyian dan lagu. Apakah
kewajiban menghadirinya gugur jika ada nyanyian atau permainan yang biasa
digelar masyarakat pada umumnya. ]awabannya, menghadirinya tetap wajib
sekalipun permainan atau nyanyian itu tidak diperkenankan syariat. DarL tentu
saja, permainan ringan atau nyanyian yang mubah (diperkenankan syariat) tidak
menggugurkan kewajiban kita menghadiriwalimah.
Berhubung tujuan syariat lslam yang luas ialah membersihkan akhlak dan
mensucikan jiwa dari kotornya syahwat yang rusak maka aktivitas apa pun yang
membuka peluang munculnya kemungkaran adalah haram, sekalipun ia positif.
Bernyanyi dari sisi olah vokal adalah boleh namun terkadang menimbulkan hal-
hal yang diharamkan atau dimakruhkan. Begitu pula halnya permainan. Maka,
bernyanyi diharamkan apabila menimbulkan godaan wanita yang tidak halal atau
remaja laki-laki tanggung. Nyanyian juga diharamkan jika menyebabkan adanya
minuman keras, membuang-buang waktu dan menelantarkan kewajiban.
Ketika tidak menimbulkan hal-hal tersebut hukumnya boleh.
Menyanyikan lirik lagu tentang wanita tertentu yang masih hidup tidaklah
halal karena bisa membangkitkan birahi dan menimbulkan godaan. Jika wanita
tersebut sudah meninggal, tidaklah mengapa karena tidak mungkin dijumpai.
Nyanyian tentang remaja laki-laki tanggung sama hukumnya dengan nyanyian
tentang wanita yang masih hidup. Nyanyian dengan lirik lagu tentang arak haram
karena dapat memotivasi orang mencarinya dan mendatangi tempat-tempat
minum arak. Itu adalah sebuah kejahatan dalam kacamata syariat. Menghina atau
mencela orang Islam atau kafir dzimmi melalui lagu juga tidak diperkenankan.
Agama melarangnya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yakni agar pembaca atau mahasiswa paham akan
Perbandingan Mahdzhab, yakni untuk mengetahui tentang Bagaiamanakah
Penjelasan Masalah Musik Menurut 4 Mazhab, Penjelasan Masalah Menyemir
Rambut Warna Hitam Menurut 4 Mazhab..
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Riwayat bahwa Abu Hanifah menilai makruh nyanyian dan menggolongkan dosa
mendengarnya, maksudnya ialah nyanyian yang diharamkan. Dan, makruh
tahrimm menurut madzhab Hanafi berlaku pada permainancatur, dadu, rebab
grtar, kecapi, seruling, terompet, dan sejenisnya sebagaimana dijelaskan pada
bagian musabaqah (perlombaan).
3. Menurut madzhab Maliki
Alat-alat yang terkenal untuk acara pernikahan boleh dipakai khusus pada
acara tersebut saja; seperti gendang dan rebana yang menimbulkan suara
gemerincing, juga seruling dan terompet asalkan tidak merrimbulkan banyak
permainan (hal-hal tidak berguna). Itu diperbolehkan bagi pria dan wanita.
Sebagian berpendapat khusus boleh saat walimah saja, sedangkan yang lain
berpendapat boleh saat acara pernikahan dan momen-momen bahagia. Nyanyian
yang diperbolehkan ialah senandung syair model bahr rajaz, seperti nyanyian
gadis-gadis kecil Anshar berikut ini:
Kami mendatangimu, kami mendatangimu
Ramaikanlah kami, kami pun ramaikanmu
Seandainya bukan karena biji coklat
Tidaklah kami singgah di lembahmu
4. Menurut Mazhab Hambali
Alat kecapr, seruling, gendang, rebab, dan sebagainya haram. Sama halnya
dengan permainan dadu dan catur. Jika dalam walimnh ada hal-hal seperti itu
maka tidak boleh dihadiri.
Sedangkan nyanyian dan memperindah suara itu sendiri hukumnya boletu
bahkan dianjurkan saat tilawah Al-Qur'an asalkan tidak sampai mengubah huruf
atau menambah kata. Kalau dapat mengubahnya maka memperindah suara itu
tidak boleh. Demikian pula halnya melagukan atau memperindah suara dalam
memberi nasihat atau kata-kata hikmah dan sebagainya. Menurut mereka,
membaca Al-Qur'an dengan dilagukan dan mendengarnya makruh.
4
B. Penjelasan Masalah Menyemir Rambut Warna Hitam Terhadap 4
Mazhab.
1. Menurut madzhab Maliki
Makruh tanzih hukumnya pria mengecat uban dengan warna hitam. Itu jika
tidak bertujuan membuat musuh takut.Kalau tujuannya syar'i seperti itu maka
boleh, bahkan berpahala. ]ika bertujuan untuk mengecoh calon istri maka haram.
Tidak makruh mengecat uban dan janggutnya dengan warna kuning, seperti pacar
dan sebagainya. Tidak boleh pria memakai pacar pada tangan atau kakinya,
kecuali karena alasan mendesak karena itu untuk wanita. Pria tidak boleh
menyerupai wanita.
2. Menurut madzhab Hanafi
Pria dianjurkan mengecat janggut dan rambutnya. Dimakruhkan mengecat
tangan dan kakinya karena akan menyerupai wanita. Juga, dimakruhkan mengecat
rambutnya dengan warna hitam tanpa tujuan syar'i. Jika tujuannya syar'i seperti
agar musuh takut maka baik. Kalau melakukannya untuk berhias bagi istri maka
makruh. Ada yang berpendapat tidak makruh. Abu Yusuf menambahkan,
"Sebagaimana istri saya menyukai saya berhias baginya."
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
........... Intinya, kembali lagi pada : “innamal a’malu binniyat” Sesungguhnya setiap
amalan itu tergantung kepada niat.Karena walaupun menyemir rambut dengan
warna (baik non hitam ataupun hitam) tapi niat dan tujuannya salah, atau
kondisional danfungsionalnya salah, maka itu hanya menghasilkan perbuatan
yang salah juga. Dan perlu kita renungkan juga, Uban pada hakikatnya adalah
penanda bahwa usia kita sudah tua, perjalanan hidupnya mungkin lebih separuh
usia telah berlalu.
......... Musik merupakan sesuatu yang diharamkan, termasuk memainkan jenis-jenis
alat musik seperti rebana, seruling, gitar, dan lain sebagainya. Akan tetapi di lain
kesempatan beliau memperbolehkan menabuh rebana pada waktu-waktu tertentu.
Hal ini menunjukan bahwa bermusik atau memainkan alat musik apa pun, adalah
mubah. Inilah hukum dasarnya. Kecuali jika ada dalil tertentu yang
mengharamkan, maka pada saat itu suatu alat musik tertentu adalah haram. Jika
tidak ada dalil yang mengharamkan, kembali kepada hukum asalnya,
yaitu mubah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arabi, Ibn. Fath al-Baari. 1991 – 1997. Mausu’ah al-Hadis al-Syarifah. Global
Islamic Software.
Yusuf. 2003. Halal dan Haram dalam Islam. Surabaya ; PT. Bina Ilmu Surabaya.