KOMPARATIF ANTARA KITAB JAMI’ AL- BAYAN AN- TA’WIL AL – QURAN DAN
TAFSIR AL- MISBAH ) Jurnal Ushuluddin dan Filsafat , 4 (2)
namun tak bisa dipungkiri semua itu jika dilakukan tidak sesuai degan syariat maka akan
mudah menimbulkan fitnah bagi pendengarnya. Wallahua’lam
Bernyanyi itu sendiri maknanya adalah suatu seni suara yang selalu dihubungkan dengan
musik atau nyanyian adalah bagian kecil dari musik. Akan tetapi islam memiliki hukum
tersendiri untuk wanita yang bernyanyi dan terdapat khilaf diantara para ulama, baik ulama
klasik maupun ulama kontemporer diantaranya Yusuf Qardhawi dan Wahbah Al juhaili.
Tentu masing-masing dari pada ulama itu memiliki hujjah atau ijtihad yang sudah
dipertimbangkan secara detail. Yusuf qardhawi berpendapat bahwa bernyanyi bagi wanita itu
boleh / mubah, tentu dengan syarat syarat yang tellah ditetapkan oleh syariat. Contohnya
seperti, tema yang dibawakan sesuai dengan ajaran islam, gaya dan penampilannya dalam
membawakannya harus sesuai dengan ajaran islam, tidak disertai hal hal yang dilarang oleh
agama. Dan adapun pendapat Wahbah Al- Zuhaili hukumnya adalah haram karena
menurutnya suara wanita yang dilagukan atau berbentuk nyanyian secara garis besar dapat
menimbulkan fitnah khususnya bagi laki laki yang bukan mahram. Dari dua pendapat ini kita
bisa mengetahui bahwa hukum dalam islam tidak hanya hukum namun terdapat persyaratan
persyaratan bagi yang ingin melakukannya dan kita bisa bisa megetahui ragam dari pendapat
dan pendapat ini bisa dimabil duanya duanya namun perlu dilihat mana yang lebih meberikan
maslahat. Seperti yang tlah disebutkan dalam qaidah ushul fiqh
Dari qaidah fiqh diatas yang diambil dari kitab qawaidulfiqh karangan Anwar Shalih Abu
Zaid menjelaskan bahwa, jika kita melakukan sesuatu harus dilihat kemudharatan atau
kerusakan nya dan kebaikan nya. Apabila kerusakan nya lebih tinggi maka wajib untuk kita
meninggalkannya dan begitupun sebaliknya. Dari qaidah ini kita bisa mengambil dan
mempertimbangkan hukum wanita bernyanyi itu bagaimana dan seperti apa. Apabila
bernyanyi bagi seorang wanita itu mengandung kemudaharatan yang besar maka wajib
baginya meninggalkan nya karna jika ia tetap melakukan maka akan muncul kemudharatan
yang lebih besar lagi contohnya timbul fitnah dan bangkitnya hawa nafsu kaum adam, dan
begitu pun sebaliknya apabila wanita itu bernyanyi tidak memberikan mudharat yang besar
maka boleh dilakukan. Oleh karena itu bagi kita untuk mengetahui ilmu dan syarat yang tlah
ditentukan oleh para ulama tentang hal ini.
Permasalahan permasalahan yang tlah disebutkan diatas dan pendapat ulama yang khilaflah
yang membuat penulis sangat menginginkan mengkaji atau membahas hal ini lebih dalam
lagi agar masalah masalah pada zaman modern ini dapat diselesaikan atau dihilangkan satu
persatu dan diantara menyelesaikan ini adalah membuat karya ilmiah ini yang berisi
didalamnya dalil dari sumber sumber yang terpercaya tentunya dari Alquran dan As-sunnah
dan karangan para ulama misalnya kitab fatwa-fatwa kontemporer karangan Yusuf Qardhawi
dan fiqhwaadillatuhu karangan Wahbah Al Zuhaili.
B.Rumusan Masalah
Pokok Pokok pembahasan yang penulis bahas dalam bahts ini terangkum dalam rumusan
rumusan masalah.
3.
C. Tujuan Penulisan
Terselesaikan bahts ini adalah penulis memiliki tujuan dari dilakukannya penulisan ini .
maka demikian beberapa tujuannya.
1. Memahami secara detail bagaimana hukum wanita bernyanyi menurut Yusuf
Qardhawi dan Wahbah Al zuhaili
2. Mengetahui perbandingan hukum wanita bernyanyi menurut Yusuf Qardhawi dan
Wahbah Al – zuhaili secara terperinci
3. Mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi dizaman modern ini
D. Manfaat Penulisan
Dengan ditulis karya ilmiah ini penulis berharap kepada pembaca bisa mengambil
manfaat diantaranya :
1. Pembaca mampu mengetahui atau memahami hukum wanita bernyanyi
2. Pembaca mampu mengetahui biografi singkat ulama kontemporer yaitu Yusuf
Qardhawi dan Wahbah Al zuhaili
3. Pembaca mampu mengetahui pendapat masing masing ulama tetang hukum wanita
bernyanyi.
E. Sistematika Penulisan
Pengantar.....
BAB I: Pendahuluan, yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Penegasan Judul,
Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Tinjauan Pusaka, Metode
Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Berisi tentang definisi suara wanita, aurat wanita,bernyanyi itu sendiri dan juga
dalil dalil dari alqur’an maupun as sunah
BAB III; Dalam bab ini berisi tentang biografi Yusuf Qardhawi dan tentang latar belakang
keluarga, riwayat pendidikan, karya karya beliau. Lainnya lagi adalah biografi Wahbah Al
zuhaili tetnag latar belakng keluarga, riwayat pendidikan, karya karya beliau.
BAB IV : Membahas pandangan Yusuf Qardhawi kepada hukum wanita dalam bernyanyi
dan juga pandangan Wahbah Al zuhaili . kemudian membandingkan pendapat keduanya dan
mengambil yang paling rajih.
BAB V: Berisi penutup, bab ini merupakan kesimpulan kesimpulan tersebut menjelaskan
tentang hasil penelitian, saran-saran dan rekomendasi akhir dari penulisan