Di Susun Oleh :
KELOMPOK C
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. BATASAN MASALAH........................................................................................................4
C. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
D. TUJUAN................................................................................................................................4
E. METODE PENYUSUNAN...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A. SKENARIO KASUS.............................................................................................................6
B. IDENTIFIKASI ISTILAH....................................................................................................8
C. HASIL DISKUSI..................................................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
pelayanan kesehatan disamping itu juga terdapat banyak korban
dengan berbagai jenis cedera yang membutuhkan pertolongan segera
(Al Khalaileh, Bond, & Alasad, 2012). Xu & Tzeng (2016)
mengatakan bahwa korban 4 massal yang diakibatkan oleh bencana
dapat menyebabkan gangguan pada pelayanan kesehatan. Untuk
mengurangi dampaknya, maka perlu meningkatkan kepedulian
terhadap bencana melalui tindak penyelamatan dan pertolongan
bencana. Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan tanggap
darurat yang efektif dan difokuskan pada pertolongan serta bantuan
sementara untuk membantu korban segera setelah bencana terjadi.
3
untuk mengetahui lebih dalam tugas perawat dalam memberi asuhan
keperawatan. Sehingga memberi kepuasan bagi pasien.
B. BATASAN MASALAH
1. Identifikasi Istilah
2. Identifikasi Masalah
3. Hasil Diskusi
C. RUMUSAN MASALAH
4
D. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah keperawatan kegawatdaruratan dan
bencana pada program studi S-1 STIKES Jendral Achmad Yani
Cimahi.
2. Tujuan khusus
Diharapkan mahasiswa mampu
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kegawatdaruratan dan
bencana
b. Untuk mengetahui macam - macam atau klasifikasi metode
asuhan keperawatan/metode penugasan.
c. untuk mengetahui definisi dari kegawatdaruratan dan bencana
d. untuk mengetahui tujuan kegawatdaruratan dan bencana
e. untuk mengetahui Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
kegawatdaruratan dan bencana
E. METODE PENYUSUNAN
5
2. Study Pustaka
Yaitu penelusuran mebcari referensi dari perpustakaan maupun
buku-buku yang penulis sesuai dengan masalah.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. SKENARIO KASUS
Anda sebagai petugas paramedik mendapatkan informasi
telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan satu mobil
sedan berpenumpang 2 orang dan 1 bus yang berpenumpang
sekitar 20-30 orang. Bus ditemukan dalam kondisi terguling ke
samping kiri, kaca depan bus pecah.
7
6. Korban 6 : berteriak-teriak kesakitan sambil memegang kaki
kanannya yang memar, CRT < 2 “. orientasi bagus, dapat
melakukan perintah sederhana
7. Korban 7 : Korban mengeluh tidak dapat merasakan dan
menggerakkan kakinya, RR 24x/mnt, Nadi 100x/mnt, sadar
penuh
8. Korban 8 : Korban mengalami luka memar dan lecet di kaki,
RR 16 x/mnt, CRT < 2”, korban tidak dapat mengingat
namanya dan kronologi kejadian
9. Korban 9 : Baju korban bersimbah darah. Respirasi 36x/mnt.
CRT kurang dari 2 detik. Orientasi sadar
Korban di dalam sobil sedan
8
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
d. Dissability
e. Exposure
5. Secondary Survey
B. IDENTIFIKASI ISTILAH
9
melakukan suatu kegiatan dengan cara atau dalam
batas-batas yang dipandang normal bagi seorang
manusia.
(mega triana)
4. Exposure yaitu membuka baju penderita, tetapi cegah
hipotermia. Ini adalah merupakan bagian akhir dari
primary survey, penderita harus dibuka seluruhan
pakaiannya, kemudian nilai pada keseluruhan bagian
tubuh terlebih yang tidak terlihat secara sepintas.
Periksa punggung dengan memiringkan pasien dengan
cara log roll. Selanjutnya selimuti pasien dengan
selimut kering dan hangat, ruangan yang cukup hangat
dan diberikan cairan intra vena yang sudah dihangatkan
untuk mencegah tidak terjadinya hipotermi. (Mayang
sari)
C. HASIL DISKUSI
10
Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan
suatu pemeriksaan sebagai berikut :
1. Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan
sendiri ke areal yang
telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
2. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
Pernapasan :
a. Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label
MERAH.
b. Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka
jalan napas dan
bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan
mulai maka beri
label MERAH, bila tidak beri HITAM.
c. Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu
pengisian kapiler.
Waktu pengisian kapiler :
a. Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH,
hentikan perdarahan
besar bila ada.
b. Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.
c. Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial
penderita. Bila tidak ada
maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah
rendah dan perfusi
jaringan sudah menurun.
Pemeriksaan status mental :
a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah
sederhana
b. Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah
sederhana maka beri
MERAH.
c. Bila mampu beri KUNING.
11
Setelah memberikan label kepada penderita maka tugas anda
berakhir segera lanjutkan ke penderita berikut.
Kartu Warna yang Dipergunakan :
1. Merah : untuk korban-korban yang membutuhkan
stabilisasi segera.
2. Kuning : Korban yang memerlukan pengawasan ketat
tetapi perawatan dapat ditunda sementara
3. Hijau : Kelompok korban yang tidak memerlukan
pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda
4. Hitam : Korban telah meninggal dunia
b. Triage 2 ( Medik )
Triage ini dilakukan saat korban memasuki pos medis
lanjutan oleh tenaga medis yang paling berpengalaman yang
mempunyai paling banyak keterampilan untuk melakukan
triase.
Petugas triage sebaiknya dipilih dari dokter yang bekerja di
UGD, ahli anestesi dan yang terakhir adalah dokter bedah
dan dibantu oleh perawat.
c. Triage 3 ( Evakuasi )
Dalam triage ini prioritas ditujukan pada korban yang dapat
dipindahkan ke rumah sakit yang telah disesuaikan untuk
menerima korban bencana masal dan telah siap untuk menerima
pengiriman korban tersebut. (Radja, Cindy,Mega Nandifa)
1. Korban 1
12
2. Korban 2
3. Korban 3
4. Korban 4
5. Korban 5
6. Korban 6
13
Perfusi : Berteriak-teriak kesakitan sambil memegang kaki
kanannya yang memar, CRT < 2
7. Korban 7
Respiration : RR 24 x / menit
8. Korban 8
Respiration : RR 16 x / menit
9. Korban 9
14
Respiration : RR 36x / menit
10. Korban 10
11. Korban 11
Respiration : RR 16 x / menit
12. 9 Korban
15
Status Mental : Korban mampu keluar dari bus sesuai perminta
an → HIJAU
Jumlah Korban :
Hitam = 2 orang
Merah = 7 orang
Kuning = 2 orang
Hijau = 9 orang
16
dapat yang mengancam keselamatan. Gunakan pelindung diri yang
ada, seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah faktor risiko
infeksi menular. Jangan mengambil risiko untuk menjadi korban
berikutnya. (yosie & sholihah)
c. Circulation
17
1. Korban 4 : sadar penuh, terdapat patah tulang terbuka di
daerah tibia dengan perdarahan hebat, CRT > 2”
Lakukan : Lihat adanya perdarahan eksterna/interna, jika ada
hentikan pendarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress,
Elevation (istirahatkan lokasi luka, kompres es, tekan/bebat,
tinggikan), perhatikan tanda-tanda syok/ gangguan
sirkulasi : capillary refill time, nadi, sianosis, pulsus arteri
distal
2. Korban 6 : berteriak-teriak kesakitan sambil memegang kaki
kanannya yang memar, CRT < 2 “. orientasi bagus, dapat
melakukan perintah sederhana
Lakukan : Lihat adanya perdarahan eksterna/interna, jika ada
hentikan pendarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress,
Elevation (istirahatkan lokasi luka, kompres es, tekan/bebat,
tinggikan), perhatikan tanda-tanda syok/ gangguan
sirkulasi : capillary refill time, nadi, sianosis, pulsus arteri
distal
18
2. Korban 8 : Korban mengalami luka memar dan lecet di kaki,
RR 16 x/mnt, CRT < 2”, korban tidak dapat mengingat
namanya dan kronologi kejadian
Lakukan : Cek kesadaran, Cek adalah cedera kepala, cedera
leher, dan perhatikan cedera pada tulang belakang
3. Korban 11 (penumpang sedan) : Korban mengalami luka
memar dan lecet di kaki, RR 16 x/mnt, CRT < 2”, korban tidak
dapat mengingat namanya dan kronologi kejadian
Lakukan : Cek kesadaran, Cek adalah cedera kepala, cedera
leher, dan perhatikan cedera pada tulang belakang
e. Exposure
1. Korban 9 : Baju korban bersimbah darah. Respirasi 36x/mnt.
CRT kurang dari 2 detik. Orientasi sadar
Lakukan : Buka baju korban lihat kemungkinan cedera yang
timbul tetapi cegah terjadinya hipotermi/kedinginan (Desi,
Egi, Nisa, Lesti & Mayang)
19
cedera karena suhu dingin (cold injury), dan kondisi fisiologis pasien secara
umum. Pada survei sekunder, hal yang perlu dikaji, meliputi :
1. Disability
Ditujukan untuk mengkaji kondisi neurimuscular klien :
a. Keadaan status kesadaran lebih dalam (GCS)
b. Keadaan ekstremitas (kemampuan motorik dan sensorik)
2. Eksposure
Melakukan pengkajian head to toe pada klien, meliputi :
a. Pemeriksaan kondisi umum menyeluruh
Posisi saat ditemukan
Tingkat kesadaran
Sikap umum, keluhan
Trauma, kelainan
Keadaan kulit
b. Periksa kepala dan leher
Rambut dan kulit kepala
Perdarahan, pengelupasan, perlukaan, penekanan
Telinga
Perlukaan, darah, cairan
Mata
Perlukaan, pembengkakan, perdarahan, reflek pupil, kondisi kelopak mata,
adanya benda asing, pergerakan abnormal
Hidung
Perlukaan, darah, cairan, nafas cuping hidung, kelainan anatomi akibat
trauma
Mulut
Perlukaan, darah, muntahan, benda asing, gigi, bau, dapat buka mulut/ tidak
Bibir
Perlukaan, perdarahan, sianosis, kering
Rahang
20
Perlukaan, stabilitas, krepitasi
Kulit
Perlukaan, basah/kering, darah, suhu, warna
Leher
Perlukaan, bendungan vena, deviasi trakea, spasme otot, stoma, stabilitas
tulang leher
c. Periksa dada
Flail chest, nafas diafragma, kelainan bentuk, tarikan antar iga, nyeri tekan,
perlukaan (luka terbuka, luka mengisap), suara ketuk/perkusi, suara nafas
d. Periksa perut
Perlukaan, distensi, tegang, kendor, nyeri tekan, undulasi
e. Periksa tulang belakang
Kelainan bentuk, nyeri tekan, spasme otot
f. Periksa pelvis/genetalia
Pengkajian SAMPLE
a. S (Sign and symptoms) : tanda dan gejala yang diobservasi dan dirasakan
klien
21
b. A (Allergies) : alergi yang dipunyai klien
c. M (medications) : obat yang diminum klien untuk mengatasi masalah
d. P (Past illness) : riwayat penyakit yang diderita klien
e. L (Last meal) : makanan/minuman terakhir; apa dan kapan
f. E (Event) : pencetus / kejadian penyebab
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
22
B. SARAN
1. Untuk mahasiswa keperawatan, diharapkan mampu
memahami konsep dasar kegawatdaruratan dan bencana
sehingga dapat menerapkan konsep tersebut ke dalam
pelaksanaan pelayanankeperawatan saat bekerja di klinik.
2. Bagi perawat hendaknya mampu menyesuaikan dengan
program pelayanan keperawatan kegawatdaruratan dan
benacana dengan cara terus belajar dan melatih
kemampuanyang dimiliki demi mewujudkan kepuasan klien.
3. Untuk institusi pelayanan kesehatan, maka disarankan untuk
dapat memilih program pelayanan keperawatan yang sesuai
demi mencapai asuhan keperawatan yang profesional
23
DAFTAR PUSTAKA
24