PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
analisis bahasa, pembahasan tentang kepemimpinan .
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasan tentang
kepemimpinan.
C. Manfaat CBR
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan
b. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
c. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
d. Menambah wawasan penulis
e. Melatih penulis berpikir kritis
BUKU UTAMA
1
6. Tahun terbit : 2013
7. ISBN : 978-602-7938-21-2
BUKU PEMBANDING
2
BAB II
A. Bab I
Di dalam Kurikulum SMK Edisi 2004 telah diuraikan dengan jelas tujuan umum dan
tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan.
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,demokratis,dan bertanggung jawab;
3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,memahami
dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
4) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup,dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup,serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.
3
4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian yang dipilih.
Secara garis besar susunan program pengajaran dalam kurikulum SMK terdiri
atas:program umum (normatif); program adaptif; dan program produktif. Struktur kurikulum
pendidikan menengah kejuruan ditetapkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Pada pasal 6 ayat (1) dinyatakan
bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,kejuruan,dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
4
B. Bab II
Sifat adalah ciri khas seseorang yang dapat diamati dalam berperilaku pada
kehidupan sehari-hari.Kalau diperhatikan sifat individu itu ada yang tenang, ambisius,
terbuka, tertutup, pemarah, bahkan ada yang susah bergaul,tetapi ada yang mudah
bergaul.Menurut Slocum dan Hellriegel (2009:270), sifat adalah karakteristik mendasar bagi
para pemimpin untuk menentukan berhasil atau tidaknya pemimpin dan digunakan
memprediksi efektivitas kepemimpinan.Slocum dan Hellriegel mengemukakan empat kunci
sifat,yaitu inteligensi (intelligence),kematangan sosial (maturity and breadth), keinginan
berprestasi (achievement drive), dan integritas (integrity). Tetapi menurut teori
McCrae&Costa dalam Lahey (2007:460), ada lima sifat dasar (the big five personality traits)
yang dapat mendeskripsikan secara lengkap kepribadian,yaitu stabilitas emosional
(neuroticism), ekstraversi (extraversion),keterbukaan (openness), kepekaan nurani
(agreeableness), dan kehati-hatian (conscien-tiousness). Berdasarkan analisis terhadap
beberapa teori sifat dapat diidentifikasi bahwa emosi adalah salah satu sifat dasar yang dapat
mempengaruhi perilaku pemimpin,walaupun dengan terminologi yang tidak persis sama bagi
beberapa para ahli,namun makna yang terkandung di dalamnya dipahami sama.
Menurut Cooper dan Sawaf (1998:1-28) emosi adalah sumber energi, pengaruh dan
informasi yang bersifat batiniah.Emosi, entah yang baik atau yang buruk,sudah ada sejak
lahir. Yang membedakan hasilnya adalah apa yang diperbuat dengan menggunakan informasi
dan energi dari situ. Cooper dan Sawaf menjelaskan lebih lanjut, pada kenyataannya,
perasaan memberi informasi penting dan berpotensi menguntungkan setiap saat. Umpan balik
inilah (dari hati,bukan dari kepala) yang menyalakan kreativitas, membuat manusia jujur
terhadap dirinya sendiri,menjalin hubungan yang saling mempercayai ,memberikan panduan
nurani bagi hidup dan karir, menuntun manusia ke kemungkinan yang tak terduga, dan malah
bisa menyelamatkan diri atau organisasi dari kehancuran.
5
3.Bersikap Autentik
Menurut Martin (2008:149-160), diri yang autentik adalah individu yang memahami
struktur eksistensi dirinya sendiri.Hidup manusia pada dasarnya terdiri atas tiga
lapisan,yaitu: 1) Lapisan pertama adalah citra diri (self image),yaitu apa yang ditampilkan
seseorang secara sosial dan menyangkut penilaian orang lain; 2) Lapisan kedua adalah
konsep diri (self concept),yaitu penilaian diri terhadap diri sendiri; dan 3) Lapisan ketiga
adalah lapisan yang lebih dalam adalah jati diri (true self),yaitu diri manusia yang
sesungguhnya.Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pribadi yang autentik adalah
pribadi yang betul-betul berdasarkan lapisan yang paling dalam yaitu jati diri.
4.Bersikap Empati
Dapat kita ketahui bahwa sikap empati adalah peduli kepada diri sendiri,peduli
kepada orang lain,dan dapat merasakan perasaan orang lain.
5.Hasil Riset
C. Bab III
Suatu hal yang penting tetapi sering kali tidak diperhatikan dari kepemimpinan di
bidang pendidikan adalah keterampilan (skills) pemimpin untuk mengisi suatu
jabatan.Menurut Mumford dalam Hoy dan Miskel (2008:425),model terkini memposisikan
6
bahwa keterampilan untuk memecahkan masalah,keterampilan memutuskan suatu hal dalam
kehidupan sosial,dan pengetahuan membuat kepemimpinan yang efektif menjadi
kenyatan.Sejalan dengan Mumford,Yukl dan Northouse dalam Hoy dan Miskel (2008:425)
menjelaskan ada tiga kategori penting dari keterampilan yang diasosiasikan dengan
efektivitas kepemimpinan ,yaitu: 1) Keterampilan teknis (technical skills), 2) Keterampilan
interpersonal (interpersonal skills),dan 3) Keterampilan konseptual (conceptual or cognitive
skills).
3.Hasil Riset
7
D. Bab IV
Faktor situasi kerja dalam suatu organisasi sangat mendukung bagi seseorang
anggota untuk menghasilkan kinerja yang baik.Menurut Wexley dan Yukl,situasi pemimpin
yang sangat mendukung apabila pekerjaan terstruktur,kekuatan posisi yang kuat,dan
hubungan pemimpin dengan bawahan baik.Sedangkan situasi tidak mendukung apabila
pekerjaan tidak terstruktur,posisi pemimpin lemah,dan hubungan pemimpin dengan bawahan
tidak baik.Dalam kepemimpinan pendidikan,Hoy dan Miskel (2008:428) menjelaskan bahwa
faktor situasi pada kepemimpinan pendidikan ialah faktor bawahan,faktor organisasi,faktor
lingkungan internal,dan faktor lingkungan eksternal.
Sejalan dengan penjelasan Fiedler dan Wexley dan Yukl di atas,Sofyandi dan
Garniwa (2007:187) menjelaskan bahwa struktur tugas adalah salah satu faktor yang paling
penting dari kenyamanan situasional.Lebih lanjut Sofyandi dan Garniwa menjelaskan
dimensi struktur tugas terdiri dari: 1) Kejelasan tujuan; 2) Keragaman jalur tujuan; 3) Dapat
dibenarkannya suatu keputusan; dan 4) Kespesifikan keputusan
3.Struktur Organisasi
Struktur tugas adalah formalisasi dan prosedur tugas-tugas kerja yang akan
dilakukan oleh setiap karyawan dalam organisasi.Menurut Miner (2005:236) struktur tugas
berkaitan dengan perundang-undangan,peraturan-peraturan,uraian tugas,dan membuat
kebijakan yang tidak ambigius.Hal itu memudahkan pemimpin dalam situasi struktur tugas
yang tinggi karena struktur tugas dapat dilaksanakan.Lebih lanjut Miner menjelaskan,seperti
halnya kekuatan posisi,struktur tugas adalah diturunkan dari organisasi.Sejalan dengan
penjelasan Hoy dan Miskel dan Miner di atas,Colquit,Lepine,dan Wesson (2009:518)
menjelaskan bahwa struktur organisasi terdiri dari lima elemen yaitu: 1) spesialisasi kerja; 2)
rantai komando; 3) rentang kendali; 4) sentralisasi; dan 5) formalisasi.
8
dan meningkatkan nilai mental,moral,fisik,dan artistik.Terakhir adalah sebagai staf,kepala
sekolah bertugas menjalankan perundang-undangan,kebijaksanaan,serta peraturan yang
berlaku.
5.Hasil Riset
E.Bab V
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap teori jalur – sasaran (path-goal
teory),maka dapat disimpulkan bahwa dimensi perilaku mengarahkan adalah: pemimpin
memberi bimbingan khusus kepada bawahan mengenai cara menyelesaikan tugas,membuat
jadwal pekerjaan yang harus dilakukan ,meminta bawahan mengikuti peraturan
/prosedur,mengkordinasikan pekerjaan,memberitahukan kepada bawahan secara jelas tentang
apa yang diharapkan dari mereka.
9
3.Hasil Riset
F. Bab VI
10
5.Efektivitas Kepemimpinan menurut Model Alur Sasaran (Path-Goal Model)
Menurut teori perilaku,Robbins dan Coulter (2007:520) menjelaskan ada empat studi
tentang perilaku pemimpin yang efektif,yaitu: 1) Studi Universitas Lowa, 2) Studi Ohio State,
3) Studi Universitas Michigan, dan 4) Manajerial grid.
11
Kepemimpinan transformasional-transaksional, 2) Kepemimpinan kharismatis-visionari, dan
3) Kepemimpinan tim.
11.Hasil Riset
G. Bab VII
12
2.Pengaruh Kejujuran Emosi terhadap Struktur Tugas
Tugas Kepala Sekolah adalah aktivitas kerja secara formal yang dilakukan kepala
sekolah pada satuan pendidikan.Struktur tugas adalah peringkat tinggi rendahnya tugas kerja
seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.Jika hal ini dihubungkan dengan kejujuran
emosi,maka kepala sekolah yang kejujuran emosinya tergolong tinggi akan lebih mampu
mengorientasikan dirinya menghadapi tugas yang terstruktur itu,karena kepala sekolah sudah
mampu bersikap lebih nyata dan otentik melaksanakan tugasnya.
Kejujuran emosi dapat dipahami sebagai sifat khas individu yang paling mendasar
dalam berperilaku sehari-hari.Sedangkan perilaku mengarahkan adalah cara berperilaku
seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya,dengan cara memberikan bimbingan
dan arahan kepada bawahan.
Struktur tugas adalah peringkat tinggi rendahnya tingkat formalisasi tugas kerja
seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.Formalisasi tugas kepala sekolah adalah
cara mengatur perilaku guru dan staf.Jika hal ini dihubungkan dengan perilaku
mengarahkan,maka keberhasilan kepala sekolah dalam mengarahkan pelaksanaan tugas-tugas
bawahan adalah tergantung kepada tinggi rendahnya peringkat struktur tugas yang akan
dilakukan.
13
guru dan staf untuk mencapai tujuan organisasi sekolah,maka kepemimpinan kepala sekolah
tersebut dinyatakan efektif.
H. Bab VIII
a. Definisi Konseptual
Kejujuran emosi adalah sifat khas individu yang paling mendasar dalam berperilaku
sehari-hari yang memberikan perhatian kepada yang benar menurut kata hati.
b. Definisi Operasional
Kejujuran emosi diukur berdasarkan skala penilaian yang diisi oleh kepala
sekolah.Secara operasional kejujuran emosi dapat diketahui dari indikator mengenali
emosi diri sendiri,memahami penyebab emosi diri sendiri,memahami akibat emosi diri
sendiri,mengendalikan emosi diri sendiri.
14
2.Variabel Keterampilan Interpersonal
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
a. Definisi Konseptual
Struktur tugas kepala sekolah adalah situasi kepemimpinan kepala sekolah dalam
memimpin satuan pendidikan yang diperingkat tinggi atau rendah.
b. Definisi Operasional
Struktur tugas diukur berdasarkan skala penilaian yang diisi oleh kepala sekolah.
a. Definisi Konseptual
15
b. Definisi Operasional
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
16
BAB III
PEMBAHASAN
a. Pembahasan Bab I
Dalam bab I buku utama dijelaskan mengenai tujuan pendidikan menengah kejuruan
secara detail yaitu terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah
kejuruan.Sedangkan pada bab I buku pembanding dijelaskan bahwa kepemimpinan adalah
suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan,oleh sebab itu kemampuan memimpin
secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi.
b. Pembahasan Bab II
Dalam bab II buku utama dijelaskan mengenai emosi adalah salah satu sifat dasar
yang dapat mempengaruhi perilaku pemimpin,walaupun dengan terminologi yang tidak
persis sama bagi beberapa para ahli,namun makna yang terkandung di dalamnya dipahami
sama.Sedangkan pada bab II buku pembanding dijelaskan bahwa pola perilaku
kepemimpinan berbeda-beda sesuai dengan situasi yang ada.Ada perilaku pemimpin yang
cenderung mengarahkan (direktif) selalu memberi petunjuk kepada bawahan; dan ada pula
pemimpin yang cenderung memberikan dukungan (suportif).
Dalam bab III buku utama dijelaskan yakni Sebagaimana telah diketahui bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi .Dengan demikian setiap pemimpin harus berhubungan dengan orang lain.Supaya
pengarahan yang diberikan pemimpin kepada bawahan efektif,maka pemimpin harus
memiliki keterampilan interpersonal.Sedangkan dalam bab III buku pembanding dijelaskan
bahwa kepala kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah
sebagai organisasi yang kompleks dan unik,serta mampu melaksanakan peranan kepala
sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah
17
d. Pembahasan Bab IV
Dalam bab IV buku utama dijelaskan bahwa Faktor situasi kerja dalam suatu
organisasi sangat mendukung bagi seseorang anggota untuk menghasilkan kinerja yang
baik.Menurut Wexley dan Yukl,situasi pemimpin yang sangat mendukung apabila pekerjaan
terstruktur,kekuatan posisi yang kuat,dan hubungan pemimpin dengan bawahan
baikSedangkan dalam bab IV buku pembanding dijelaskan bahwa hubungan struktur atau
hubungan hierarki yang di dalamnya berisi tentang wewenang,tanggung jawab dan
pembagian kerja tidak lain untuk memberikan ketegasan hak-hak dan kewajiban seseorang
atau sekelompok orang dalam pencapaian tujuan organisasi
e. Pembahasan Bab V
Dalam bab V buku utama dijelaskan yakni Perilaku pemimpin dapat dipahami
bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi bawahan pada suatu
organisasi.Perilaku mengarahkan adalah salah satu perilaku pemimpin berlandaskan teori
kontingensi.Perilaku mengarahkan dapat mempengaruhi upaya bawahan dan sangat efektif
bagi karyawan yang memiliki tugas ambigu,bawahan yang tidak berpengalaman,hanya
sedikit formalisasi,apabila di dalam kelompok kerja terdapat konflik,dan bagi karyawan yang
berada pada tingkat perkembangan pemula antusias (kemampuan rendah,komitmen
tinggi).Sedangkan dalam bab V buku pembanding dijelaskan kepala sekolah bertanggung
jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,sehingga dengan demikian kepala sekolah
mempunyai kewajiban untuk selalu mengadakan pembinaan dalam arti berusaha agar
pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan dan pengembangan pendidikan dapat
dilaksanakan dengan lebih baik.
f. Pembahasan Bab VI
Dalam bab VI buku utama dijelaskan bahwa di Indonesia ada beberapa prinsip
kepemimpinan yang sudah dilakukan sejak dahulu hingga sekarang,antara lain: 1) Pancadasa
pada masa pemerintahan Shri Hayam Wuruk; 2) Prinsip utama kepemimpinan Ki Hajar
Dewantoro; dan 3) Sifat kepemimpinan daerah Tapanuli (Disarikan dari Machmud
Abdullah).Sedangkan dalam bab VI buku pembanding dijelaskan pengaruh masyarakat
terhadap sekolah sebagai lembaga sosial,terasa amat kuat,dan berpengaruh pula kepada para
individu-individu yang ada dalam lingkungan sekolah.
18
g. Pembahasan bab VII
Dalam bab VIII buku utama dijelaskan mengenai Kejujuran emosi adalah sifat khas
Individu yang paling mendasar dalam berperilaku sehari-hari yang memberikan perhatian
kepada yang benar menurut kata hati.Sedangkan dalam bab VIII pada buku pembanding
dijelaskan penampilan kepemimpinan kepala sekolah,adalah prestasi atau sumbangan yang
diberikan oleh kepemimpinan seseorang kepala sekolah,baik secara kuantitatif maupun
kualitatif yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan sekolah.Penampilan
kepemimpinan kepala sekolah yang berupa suatu sumbangan atau kontribusi terhadap
pencapaian proses pencapaian tujuan sekolah,sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh
19
beberapa faktor,yaitu: kewibawaan (power),sifat-sifat dan keterampilan,perilaku (behavior),
serta fleksibilitas pemimpin.
BUKU UTAMA
Kelebihan
1. Cover atau sampul dari buku cukup menarik perhatian pembaca sehingga pembaca
memiliki rasa gairah yang tinggi untuk membaca buku ini.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
3. Sistematika penulisan buku bagus
4. Penjelasan setiap bab jelas
5. Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
Kekurangan
BUKU PEMBANDING
Kelebihan
Kekurangan
1. Cover atau sampul buku kurang bagus sehingga mengurangi niat setiap orang untuk
membacanya
2. Pembahasan setiap bab terlalu panjang sehingga membuat pembaca merasa cepat bosan
20
3. Terkadang ada kata-kata yang tidak berhubungan dengan kalimat yang ada dibuku
tersebut.
Kesimpulan
Rekomendasi
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih.
21
DAFTAR PUSTAKA
22